7
Akidah Akhlak Kurikulum 2013
B. AL-RAZZA�Q
قازرلا
1. Pengertian al-Razzaq
Al-Razzaq diambil dari kata razaqa atau rizq, yakni rezeki. Hanya saja makna Rezeki mengalami pengembangan makna sehingga ia juga dapat berarti adanya pangan,
terpenuhinya kebutuhan, honor seseorang, ketenangan ataupun hujan serta makna- makna lainnya. Dengan demikian rezeki berarti segala pemberian dari Allah Swt
yang dapat dimanfaatkan baik berupa fisik, maupun non fisik. Dalam al Quran kata alRazzaq
hanya disebutkan satu kali di dalam firman Allah Swt:
٥ ُنِتَم ۡ
لٱ ِةَوُقۡلٱ وُذ ُقاَزَرلٱ َوُه َ َلٱ َنِإ
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh”QS. AlDzariyat51:58
Hanya saja banyak ayat yang lain yang menggunakan akar kata al Razzaq ini yang tersebar di dalam al Quran.
AlRazzaq berarti Allah Swt secara berulang-ulang dan terus-menerus memberikan banyak rezeki kepada makhlukNya. Dalam hal ini Imam Ghazali
berkata:”Allah Swt yang menciptakan rezeki dan Ia pula yang menciptakan pencari rezeki sekaligus Yang mengantarkannya serta menciptakan hukum kausalitas
sehingga manusia dapat menikmatinya”
2. Meneladani Allah dengan sifat al-Razzāq
a. Setiap orang sudah dijamin rezekinya.
Sesungguhnya seluruh makhluk Allah sudah dijamin rezekinya. Manusia yang mendapatkan rezeki dengan cara-cara yang haram sekalipun sesungguhnya
oleh Allah Swt sudah disediakan rezeki yang halal, tetapi sosok yang bersangkutan enggan mengambilnya atau kurang puas dengan perolehannya sehingga ia memilih
rezeki yang haram. Allah Swt berfirman:
اَهُقۡزِر ِ َلٱ َ َع َلِإ ِضَۡ ۡلٱ ِف ٖةَبَٓد نِم اَمَو
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezkinya QS. Hud11:6
Agama menganjurkan manusia dalam rangka memperoleh rezeki untuk berusaha semaksimal mungkin dan apabila terhalangi, maka ia dianjurkan untuk
berhijrah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Buku Si swa Kela s X I I 8
b. Berusaha secara maksimal dan qona’ah
Harus dipahami bahwa jaminan rezeki yang diberikan oleh Allah Swt disertai dengan usaha. Selain itu kita juga harus menyadari bahwa yang memberikan jaminan
rezeki tersebut adalah Allah Swt Dzat yang menciptakan makhluk dan hukum alam yang mengatur kehidupannya. Dengan demikian kehendak, perasaan selera dan
instink manusia merupakan rezeki dan dengan hal-hal tersebut tercipta dorongan manusia untuk berusaha. Setelah manusia berusaha dan mendapatkan hasil, maka
harus diiringi dengan sifat qana’ah atau merasa puas dengan apa yang diperoleh. Hanya saja jangan salah dalam memahami qana’ah sebab kepuasaan tersebut harus
melalui tiga hal:
Pertama, Usaha maksimal yang halal. Kedua, keberhasilan memiliki hasil atau rezeki dari usaha yang maksimal itu
sendiri.
Ketiga, Dengan hati yang lapang mnyerahkan apa yang telah dihasilkan karena
sudah merasa puas dengan penghasilan sebelumnya. Oleh karena itu usaha yang maksimal yang tidak disertai dengan keberhasilan atau kepemilikan hasil usaha,
maka ia belum dikatakan qana’ah apalagi jika seseorang menyerahkan apa yang ia peroleh tidak dengan hati yang lapang.
c. Mengantarkan rezeki kepada orang lain
Dalam rangka meneladani asma Allah al Razzaq sudah sepatutnya manusia menjadi penyebab sampainya rezeki yang ia terima kepada orang lain. Semakin
banyak orang memberikan rezeki yang ia peroleh kepada orang lain, maka ia semakin meledani sifat al Razzaq Allah Swt. Meskipun demikian alQuran tidak
menganjurkan seseorang untuk memberikan seluruh rezeki yang diperolehnya yang bersifat materi kepada orang lain. Dalam hal ini Allah Swt berfirman:
مُكٰ َنۡقَزَر اَمِم ْاوُقِفن َ
أ ْآوُنَماَء َنيِ َ
لٱ اَهُي َ
أٓ َي
“Hai orangorang yang beriman, belanjakanlah di jalan Allah sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu QS. Al Baqarah2:254
Ayat di atas juga mengisyaratkan bahwa hendaklah sebagian rezeki yang kita peroleh untuk ditabung untuk biaya-biaya yang tidak terduga. Adapun untuk
rezeki yang bersifat non fisik seperti ilmu pengetahuan, maka tidak ada kewajiban menyimpannya. Karena ilmu pengetahuan semakin diberikan, maka semakin
bettambah bukan berkurang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
9
Akidah Akhlak Kurikulum 2013
C. AL-MALIK