3 Sesuai dengan program kerja mengenai mewujudkan aparatur desa yang siap melayani
masyarakat, dan sesuai dengan informasi masyarakat bahwa belum adanya pelayanan yang baik dan terstruktur mengenai pembuatan E-KTP, dan kartu jaminan sosial. Terkait program kerja
mewujudkan desa yang bersih kegiatan yang dapat dilakukan yaitu di bidang kesehatan yakni puskesmas desa mengatakan bahwa masih banyak penduduk yang kurang memiliki pengetahuan
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat karena kurangnya sosialisasi mengenai hal tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab penyakit seperti demam berdarah yang sedang
mewabah ada di Desa Saba. Selain itu, Permasalahan lingkungan masih menjadi masalah utama di Desa Saba, dimana Desa Saba dapat dikatakan sudah memasuki wilayah perkotaan, akan
tetapi masalah sampah masih belum bisa dikelola dengan benar oleh warga. Bahkan terkadang sampah-sampah tersebut dibuang ke aliran air yang digunakan untuk mandi dan mencuci oleh
sebagian warga desa. Sumber daya manusia yang berkaitan dengan kurangnya jiwa kewirausahaan juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi, dimana sebenarnya sampah yang
dihasilkan dapat diolah sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga, sesuai permasalahan tersebut program kerja yang dapat dijalankan adalah program kerja sosialisasi pengelolaan
sampah melalui manajemen Bank sampah, pengadaan tempat sampah dan pengadaan alat-alat
kebersihan. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat dan bergizi bagi keluarga masih banyak di Desa Saba.
Selain program kerja Indonesia melayani dan Indonesia bersih, yang perlu diperhatikan pula yaitu tentang program kerja Indonesia tertib Berdasarkan informasi dari aparat desa,
masalah kesehatan yang sangat ditakuti di Desa Saba adalah mengenai HIV dan NAPZA. Sehingga perlunya diadakan penyuluhan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dan
pencegahan kekerasan, seksual dan HIV . Dengan program-program yang telah direncanakan, diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada dimasyarakat. Selain itu, melalui KKN PPM ini, mahasiswa juga diharapkan memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat sebagai wadah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.5 Tujuan
Adapun tujuan umum dari diadakannya KKN-RM Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Saba adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dalam melatih dan menanamkan jiwa
4 yang melayani, bersih, dan tertib, sekaligus dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesehatan. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Mahasiswa peserta program KKN-RM dapat melatih dan menanamkan nilai-nilai kepribadian dalam hal Nasionalisme dan jiwa Pancasila; Keuletan etos kerja, dan
tanggungjawab; Kemandirian dan kepemimpinan; Meningkatkan daya saing nasional; Mendorong learning community dan learning sociaty.
2. Mahasiswa peserta KKN-RM dan masyarakat dapat mengubah cara pandang, pola piker dan sikap, perilaku dan cara kerja dalam menyelesaikan permasalahan yang ada
di masyarakat. 3. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik.
4. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian. 5. Meningkatkan peran dan fungsi stakeholders terkait dalam program Revolusi Mental.
1.6 Hasil yang diharapkan 1.6.1. Produk Kegiatan KKN-RM
Hasil yang diharapkan dari proposal KKN-RM di Desa Saba adalah:
1 Masyarakat memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam merealisasikan program yang ditetapkan untuk menunjang nilai-nilai kepribadian di Desa Saba.
2 Adanya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan nilai-nilai kepribadian masyarakat di lingkungan Desa Saba.
1.6.2. Hasil Tema KKN PPM
Adapun hasil tema KKN-RM yang yang diharapkan yaitu sebagai berikut: 1 Meningkatnya nilai-nilai kepribadian jiwa nasionalisme masyarakat sasaran melalui
tema yang ditentukan. 2 Terjadinya sinergisme dalam pemberdayaan masyarakat antara Pemda dan Perguruan
Tinggi. 3 Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam pemecahan permasalahan di masyarakat.
5
1.7 Lingkup Program KKN PPM 1.7.1 Sasaran Program KKN PPM
Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran strategis yang memiliki permasalahan untuk diatasi dari program KKN PPM ini adalah:
No. Kelompok Sasaran
Permasalahan
1. Masyarakat
a. Perlunya diadakan evaluasi mengenai tong sampah yang ada di wilayah Desa Saba.
b. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah
dengan menanam tanaman obat dan bergizi bagi keluarga
c. Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya pergaulan bebas dan penggunaan obat-obat
terlarang. d. Kurangnya pelayanan yang baik dan terstruktur
mengenai pembuatan E-KTP, dan kartu jaminan sosial.
2. Anak-anak
a. Kurang memiliki pengetahuan mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat. 3.
Remaja a. Minimnya pengetahuan dan wawasan remaja
mengenai HIVAIDS
dan dampak
penyalahgunaan obat-obatan terlarang. b. Pentingnya
kesadaran remaja
untuk menanggulangi penyebaran HIVAIDS dan
dampak penyalahgunaan obat-obatan terlarang. c. Perlunya membawa para remaja ke dalam
paradigma yang lebih sehat dalam upaya pencegahan HIVAIDS.
d. Kurangnya pengawasan terhadap pergaulan sehari-hari baik yang dilihat melalui lingkungan
maupun dari sarana media elektronik.
6 5.
Ibu-ibu a. Ibu-ibu kurang memanfaatkan potensi desa
untuk membuka lapangan pekerjaan. b. Kurangnya penerapan edukasi terhadap anak
terkait masalah bahaya dari pergaulan bebas. c. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang
pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat dan bergizi
bagi keluarga
1.7.2 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN-RM
Pemberdayaan masyarakat yang diterapkan pada kegiatan KKN-RM, menggunakan model Partisipatory Rural Appraisal PRA, yaitu model yang identik dengan model pendekatan sosial
budaya Bali yang mengedepankan partisipatif, diagnosis, komunikatif, etik, dan emik. PRA ini digunakan untuk menentukan arah pembangunan dan mensolusikan segala sesuatu permasalahan
yang ada. Masyarakat selalu diikutsertakan dalam segala keputusan untuk wilayahnya. Seluruh stakeholder yang berada di wilayah KKN-RM dan pemerintahan yang lebih tinggi ikut terlibat
dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 1.
Tahap Persiapan a. Melakukan pendekatan dengan pihak - pihak terkait, yaitu pemerintah daerah Desa
Saba, organisasi masyarakat, dan masyarakat Desa Saba. Pada pertemuan dengan pihak-pihak tersebut, dibahas mengenai permasalahan-permasalahan dominan di
masyarakat, bagian dari masyarakat yang menghadapi permasalahan tersebut, lokasi kelompok bersangkutan, solusi yang sesuai, metode yang digunakan, serta
indikatortolak ukur dan evaluasi keberhasilannya. b. Melakukan survey ke lapangan untuk mengetahui keadaan daerah Desa Saba.
c. Mempersiapkan tim KKN-RM. d. Melakukan pembagian tugas untuk mengefisiensi waktu dan biaya yang diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini diimplementasikan rencana kegiatan yang telah disusun.
7
1.8 Pelaksanaan KKN-RM 1.8.1 Persiapan dan Pembekalan
A. Mekanisme Pelaksanaan Program KKN-RM
Meliputi seluruh rencana program yang akan dilaksanakan di desa dengan metode pelaksanaan program yang memadai sehingga mencapai sasaran yang diinginkan.
B. Materi Persiapan dan Pembekalan KKN-RM
Materi persiapan meliputi peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaa program yang telah direncanakan yang akan digunakan dalam kegiatan KKN-
RM. Sebelum pelaksanaan KKN-RM dimulai, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh panitia KKN, Dosen Pembimbing Lapangan, Tenaga ahli sesuai tematik KKN-
RM, dan mitra. Adapun materi pembekalan adalah sebagai berikut: - Pengenalan wilayah
- Problem solving - Etika dalam bermasyarakat
- Pengetahuan teknis terkait tematik kegiatan Kegiatan KKN-RM ini meliputi program pokok dan KK dampingan..
Program Pokok : 1 Indonesia Melayani
Program Kegiatan :
1. Pembuatan Standing Banner Roll Up e-ktp dan Program Jaminan Sosial
E-KTP merupakan kartu tanda penduduk yang dibuat secara elektronik, dimana didalam e-KTP sudah tersimpan data
– data masyarakat yang meliputi sidik jari, data pribadi penduduk, tanda tangan, foto, dan lain-lain. Program Jaminan Sosial
merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin masyarakat sudah memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Pembuatan
standing banner ini diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mempermudah pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat.
2 Indonesia Bersih Program Kegiatan :
8 1. Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media Organik, Non-
Organik, dan B3 dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan
Dalam pemberdayaan masyarakat desa kita tidak pernah lepas akan kebersihan. Kebersihan sebuah desa akan memberikan daya tarik dan kenyamanan bagi yang
menempati. Dengan keberadaan tong sampah ini diharapkan masyarakat akan lebih sadar terhadap kebersihan lingkungan dan mampu mengolah sampah tersebut sehingga
dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sehubungan dengan lomba desa yang akan diikuti oleh Desa Saba pada tahun 2017, tentunya dengan pengadaan tong sampah organic,
non-organik, dan metal di setiap banjar dinas di Desa Saba ini diharapkan dapat menunjang penilaian pada lomba desa di tahun 2017 nanti.
2. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah Di Desa Saba
Bank Sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan secara aktif di dalamnya. Sistem ini akan
menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Untuk
membentuk suatu bank sampah ini, sebelumnya dibutuhkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga kelesatarian lingkungan dengan cara mengolah limbah
organik maupun non-organik. Karena tanpa adanya kesadaran dari masyarakat sistem pengelolaan sampah ini tidak akan dapat dilaksanakan. Semua sistem dalam bank
sampah ini dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat.
3. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan manusia.
Untuk itu, setiap masyarakat wajib menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar perilaku tersebut dapat menjadi suatu kebiasaan. PHBS merupakan singkatan dari
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya untuk membantu kesehatan masyarakat sekitar. PHBS
sangat penting untuk dilakukan sejak dini, karena semakin dini perilaku tersebut ditanamkan, maka semakin melekatlah perilaku tersebut. Maka, sosialisasi PHBS
sangat baik ditanamkan pada anak-anak, khususnya di sekolah atau di rumah.
9 4. Pemanfaatkan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian
Lingkungan Desa Berkaitan dengan akan diadakannya Lomba Desa tahun 2017 akan dilakukan
penilaian mengenai tanaman obat keluarga dan masih kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah warga untuk tanaman obat dan tanaman upakara. Dari semua
informasi yang didapatkan, kami dari mahasiswa KKN-PPM-RM Udayana Periode XIII melaksanakan program kerja
“Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa”. Dengan program kerja
ini diharapkan warga dapat memanfaatkan lingkungan pekarangan rumah dengan menanam tanaman obat dan bergizi.
3 Indonesia Tertib Program Kegiatan :
1. Sosialisasi dan Bahaya Penyalahguna-an Narkoba dan Pencegahan HIV AIDS
Bidang kesehatan adalah bidang yang sangat penting untuk diperhatikan, karena kesehatan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan oleh kehidupan manusia.
Berdasarkan informasi dari aparat desa, HIVAIDS merupakan masalah kesehatan yang kini sedang dihadapi oleh warga Desa Saba. Hal ini dikarenakan kurangnya
wawasan serta pengetahuan warga terutama dikalangan remaja mengenai pencegahan dan pengenalan gejala HIVAIDS. Selain itu, masa remaja merupakan peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini sangatlah perlu diperhatikan pengetahuan para remaja akan NAPZA. Karena pada masa ini pengaruh teman sebaya
sangat erat satu sama lain. Pengetahuan akan NAPZA diperlukan untuk menhindari remaja terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan.
Penyalahgunaan khususnya dalam penggunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan
penelitian namun digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada kesehatan tubuh para penggunanya
serta banyak memiliki dampak negatif lainnya yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain. Serta maraknya kekerasan seksual dalam masyarakat sudah menjadi
10 “momok” yang harus mendapat perhatian lebih dalam pencegahannya, dimana jika
dibiarkan tanpa adanya pencegahan yang tepat jumlah angka kekerasan seksual akan terus meningkat setiap waktunya. Tidak luput dari penyalahgunaan narkoba serta
kekerasan seksual, fenomena HIV juga sudah menjadi “musuh” bagi masyarakat karena jumlah dari penderita HIV kian meningkat drastis dimana tidak adanya
kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari HIV. Belum adanya obat untuk menyembuhkan penyakit HIV menjadi salah satu alasan mengenai pentingnya edukasi
mengenai HIV harus dilakukan dengan cepat tepat. Berdasarkan latar belakang diatas, kami disini ingin berbagi pengetahuan mengenai “Penyalahgunaan Narkoba dan
Pencegahan Kekerasan Seksual dan HIV”.
2. Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan Stiker, selain dapat digunakan sebagai media penghias tempat-tempat atau
barang-barang tertentu, memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam berbagai hal, mulai dari memberikan informasi baru, mengingatkan pembaca terhadap suatu
hal, bahkan memberi sugesti untuk melakukan sesatu yang diinginkan oleh pembuat stiker. Dalam hal ini, salah satu kegiatan yang kami lakukan ialah membuat stiker-
stiker yang dapat digunakan oleh pihak desa untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan keselarasan lingkungan desa.
3. Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum bertujuan untuk
menyadarkan masyarakat umum agar mentaati peraturan yang ada, seperti : tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan narkoba, menjaga kebersihan
pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan hp saat berkendara.
C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN-RM UNUD
Kegiatan KKN PPM UNUD dilakukan selama 5 minggu yaitu mulai tanggal 23 Juli –
29 Agustus 2016 di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
1.8.2 Tindakan Pelaksanaan A.
Metode Pelaksanaan
11 Untuk mencapai output dan sasaran yang telah direncanakan, maka dilakukan dengan
metode seperti berikut: 1 Pengumpulan data melalui survei lapangan, perencanaan, dan pengarahan.
2 Program pemberdayaan melalui penyuluhan dan peningkatan perekonomian masyarakat.
3 Pelatihan ditujukan kepada masyarakat.
B. Langkah-Langkah Operasional
Langkah-langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN-RM ini diantaranya: 1. Pembuatan Standing Banner Roll Up e-ktp dan Program Jaminan Sosial
2. Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media Organik, Non- Organik, dan B3 dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan
3. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah Di Desa Saba
4. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah 5. Pemanfaatkan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian
Lingkungan Desa 6. Sosialisasi dan Bahaya Penyalahguna-an Narkoba dan Pencegahan HIV AIDS
7. Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan 8. Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum
12
13
BAB II RENCANA KEGIATAN KKN-RM
2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan kepala desa, terdapat beberapa permasalahan yang diidentifikasi yaitu:
Tabel 2.1 Tabel Identifikasi Masalah
No. Permasalahan
Lokasi Sumber
PMD 1
Kurangnya adanya pelayanan yang baik dan terstruktur mengenai pembuatan E-KTP, dan kartu
jaminan sosial. Desa Saba
P
2 Kurangnya pengadaan tempat sampah dengan
menggunakan 3 Media Organik, Non- Organik, dan B3 dan pengadaan alat-alat kebersihan
Desa Saba P
3 Kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan
sampah melalui Manajemen Bank Sampah dan pembentukan organisasi Bank Sampah Di Desa
Saba Desa Saba
P
4 Kurangnya pengetahuan mengenai pola hidup
bersih dan sehat di lingkungan sekolah Desa Saba
P
5 Kurangnya pemanfaatkan lahan pekarangan untuk
meningkatkan gizi
keluarga dan
keasrian lingkungan Desa
Desa Saba P
6 Kurangnya
pengetahuan mengenai
Bahaya Penyalahguna-an Narkoba dan Pencegahan HIV
AIDS Desa Saba
P
7 Kurangnya pengadaan stiker dan poster tertib
keamanan lingkungan Desa Saba
P
8 Kurangnya pengadaan papan nama dan petunjuk Desa Saba
P
14
2.2 Prioritas Masalah Tabel 2.2 Tabel Prioritas Masalah