dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
4
Non-repudiasi., atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengirimanterciptanya suatu informasi
oleh yang mengirimkanmembuat.
5
Dalam kriptografi terdapat dua konsep utama yakni enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses dimana informasidata yang hendak dikirim diubah
menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali sebagai informasi awalnya dengan menggunakan algoritma tertentu. Dekripsi adalah kebalikan dari
enkripsi yaitu mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi informasi awal.
Sumber : http:id.wikipedia.orgwikiKriptografi
2.1.1 Enkripsi dan Deskripsi
Enkripsi ialah suatu teknik atau proses pengacakan data yang biasa kita mengerti atau kata-kata yang biasa dipergunakan plaintext menjadi sebuah kata
acak yang tidak bisa di mengerti oleh orang yang tidak mengetahui metode dari pengacakan tersebut chipertext. Sedangkan Deskripsi adalah kebalikan dari
enkripsi deskripsi merupakan proses penerjemahan data dari data yang tidak bisa dimengerti menjadi data yang bisa kita mengerti atau mengubah data yang sudah
di enkripsichipertext menjadi data aslinyaplaintext. Enkripsi sudah digunakan sejak zaman dahulu, enkripsi memiliki metode algoritma yang digunakan untuk
mengatur proses yang digunakan untuk mengenkripsi pesan. Beberapa algoritma
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dari enkripsi tersebut dirahasiakan oleh pengembangnya dan beberapa dibuat terbuka oleh umum.
Pada awal tahun 1970an, algoritma Data Encryption Standard diperkenalkan, yang menggunakan key 56 bit untuk mengenkripsi dan
mendekripsikan informasi. DES membagi setiap pesan dalam blok-blok dan meng-encode setiap blok satu pada setiap waktu. DES diadopsi sebagai algoritma
yang diakui untuk penggunaan US Federal, tetapi tidak lagi dianggap cukup aman karena sebuah key 56-bit bisa dibuka secara paksa dalam waktu yang relatif cepat.
DES kemudian diganti oleh Advanced Encryption Standard AES, menggunakan algoritma Rijndael. AES beroperasi dengan key 128,192, atau 256 bit.
Pada skema kriptografi public key, setiap pemakai mempunyai satu pasang key
: satu private dan satu lagi public. Public key tidak bersifat rahasia – biasanya disediakan kepada semua orang yang ingin mengirim sebuah pesan yang
terenkripsi kepada pemilik key. Pengirim menggunakan public key untuk mengenkripsi sebuah pesan dan penerima pemilik kedua key kemudian
menggunakan private key untuk mendekripsi pesan yang masuk. Hanya private key
yang cocok yang bisa membuka pesan yang diamankan dengan public key. Sumber: Wahana Komputer, 2003
2.1.2 Teknik Kriptografi