1.3. Klasifikasi Kelas Meter Untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang mendekati dengan harga sebenarnya. Perlu
memperhatikan batas kesalahan yang tertera
pada alat ukur
tersebut. Klasifikasi alat ukur listrik menurut Standar IEC no. 13B-23
menspesifikasikan bahwa
ketelitian alat ukur dibagi menjadi 8 kelas, yaitu : 0,05; 0,1 ; 0,2 ; 0,5 ;
1,0 ; 1,5 ; 2,5 ; dan 5. Kelas-kelas tersebut artinya bahwa besarnya
kesalalahan dari alat ukur pada batas-batas ukur masing-masing
kali ± 0,05 , ± 0,1 , ± 0,2 ,
± 0,5 , ± 1,0 , ± 1,5 , ± 2,5 , ± 5 dari relatif harga
maksimum. Dari 8 kelas alat ukur tersebut digolongkan menjadi 4
golongan sesuai dengan daerah pemakaiannya, yaitu :
1 Golongan dari kelas 0,05, 0,1, 0,2 termasuk alat ukur presisi yang
tertinggi. Biasa digunakan di
laboratorium yang standar. 2 Golongan alat ukur dari kelas 0,5
mempunyai ketelitian dan presisi tingkat berikutnya dari kelas 0,2
alat ukur ini biasa digunakan untuk pengukuran-pengukuran presisi.
Alat ukur ini biasanya portebel. 3 Golongan dari kelas 1,0
mempunyai ketelitian dan presisi pada tingkat lebih rendah dari alat
ukur kelas 0,5. Alat ini biasa digunakan pada alat ukur portebel
yang kecil atau alat-alat ukur pada panel. 4 Golongan dari kelas 1,5,
2,5, dan 5 alat ukur ini dipergunakan pada panel-panel
yang tidak begitu memperhatikan presisi dan ketelitian.
1.4. Kalibrasi Setiap sistem pengukuran harus
dapat dibuktikan keandalannya dalam mengukur, prosedur
pembuktian ini disebut kalibrasi. kalibrasi atau peneraan bagi
pemakai alat ukur sangat penting. Kalibrasi
dapat mengurangi
kesalahan meningkatkan ketelitian pengukuran.
Langkah prosedur
kalibrasi menggunakan perbandingan instrumen yang akan
dikalibrasi dengan instrumen standar. Berikut ini dicontohkan
kalibrasi untuk ampermeter arus searah dan voltmeter arus searah
secara sederhana.
1.4.1. Kalibrasi ampermeter arus searah
Letak Tanda
Tegak Datar
Miring misal dengan
Sudut 60
60
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kalibrasi secara sederhana yang dilakukan pada ampermeter arus
searah. Caranya dapat dilakukan dengan membandingkan arus
yang melalui ampermeter yang akan dikalibrasi A dengan
ampermeter standar As. Langkah-langkahnya ampermeter
A dan ampermeter standar As dipasang secara seri perhatikan
gambar 1- 7 di bawah.
+ - +
-
+ Beban
-
Gambar 1- 7. Kalibrasi sederhana ampermeter
Sebaiknya ampermeter yang akan digunakan sebagai meter standar
adalah ampermeter yang
mempunyai kelas presisi yang tinggi 0,05, 0,1, 0,2 atau presisi
tingkat berikutnya 0,5. Gambar 1 – 7 ditunjukkan bahwa I
A
adalah arus yang terukur pada meter yang
akan dikalibrasi, I
s
adalah arus standar yang dianggap sebagai
harga arus sebenarnya. Jika kesalahan mutlak absolut dari
ampermeter diberi simbol D dan
biasa disebut kesalahan dari alat ukur, maka dapat dituliskan :
D = I
A
- I
s
............................. 1 – 1 Perbandingan kesalahan alat ukur
D terhadap harga arus
sebenarnya I
s
, yaitu : D I
s
biasa disebut kesalahan relatif atau rasio
kesalahan. DInyatakan dalam
persen. Sedangkan perbedaan
atau selisih antara harga
sebenanya atau standar dengan harga pengukuran disebut harga
koreksi dituliskan :
I
s
- I
A
= k ........................... 1 – 2 Perbandingan harga
koreksi terhadap arus yang terukur k I
A
disebut rasio koreksi atau koreksi
relatif dinyatakan dalam persen
.
Contoh Aplikasi :
Ampermeter digunakan untuk mengukur arus yang besarnya 20 mA, ampermeter menunjukan arus sebesar
19,4 mA. Berapa kesalahan, koreksi, kesalahan relatif, dan koreksi relatif.
Jawab : Kesalahan = 19,4 – 20 = - 0,6 mA
Koreksi = 20 – 19,4 = 0,6 mA Kesalahan relatif = -0,620 . 100 = - 3
Koreksi relatif = 0,619,4 . 100 = 3,09
I
A
I
s
Di unduh dari : Bukupaket.com
1.4.2. Kalibrasi voltmeter arus searah Sama halnya pada ampermeter,
kalibrasi voltmeter arus searah dilakukan dengan cara
membandingkan harga tegangan yang terukur
voltmeter yang dikalibrasi V dengan voltmeter
standar Vs. Langkah-langkahnya voltmeter V dan voltmeter
standar Vs dipasang secara paralel perhatikan gambar 1- 8 di
bawah.
+ + + Beban
- -
-
Gambar 1- 8. Kalibrasi sederhana voltmeter
Voltmeter yang digunakan sebagai meter standar adalah voltmeter
yang mempunyai kelas presisi tinggi 0,05, 0,1, 0,2 atau presisi
tingkat berikutnya 0,5.
Pada Gambar 1 – 8, V adalah tegangan
yang terukur pada meter yang dikalibrasi, sedangkan V
s
adalah tegangan standar yang dianggap
sebagai harga tegangan sebenarnya. Jika kesalahan mutlak
absolut dari voltmeter diberi simbol
D dan biasa disebut kesalahan dari alat ukur, maka
dapat dituliskan :
D = V - V
s
............................. 1 – 3 Perbandingan besar
kesalahan alat ukur
D terhadap harga tegangan sebenarnya V
s
, yaitu : D V
s
disebut kesalahan relatif atau rasio kesalahan dinyatakan
dalam persen. Sedangkan
perbedaan harga sebenanya atau standar dengan harga pengukuran
disebut koreksi dapat dituliskan :
V
s
- V = k ........................... 1 – 4
V
V
Di unduh dari : Bukupaket.com
Demikian pula perbandingan
koreksi terhadap arus yang terukur k V disebut
rasio koreksi atau koreksi relatif
dinyatakan dalam persen.
1.5. Macam-macam Alat Ukur Penunjuk Listrik Alat ukur listrik yang biasa