Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan (2014)
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
362 .11
Ind
p
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
Jenderal
Petunjuk pelaksanaan orientasi bidan : dalam
penyelenggaraan POS kesehatan desa ( Poskesdes )
untuk mendukung Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.-Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2014
ISBN 978-602-235-601-1
1. Judul
I. COMMUNITY HEALTH SERVICES
II. MIDWIFERY III. PUBLIC HEALTH
Kata Pengantar
Dengan rahmat dan karunia Allah SWT yang diberikan kepada kita
sehingga Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan
Poskesdes untuk mendukung Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif dapat tersusun dengan baik.
Petunjuk pelaksanaan ini disusun untuk agar pelaksanaan orientasi
bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes di daerah berjalan dengan
baik. Petunjuk pelaksanaan ini diharapkan menjadi acuan dalam
pelaksanaannya mulai dari tahap perencanaan sampai penyusunan
pelaporan orientasi.
Kami menyadari bahwa petunjuk pelaksanaan ini masih jauh dari
sempurna, karenanya saran dan kritik membangun sangat kami
harapkan . Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada
semua pihak yang berprakarsa dan membantu dalam penyusunan
petunjuk pelaksanaan ini, serta dengan harapan semoga dapat
ditindaklanjuti secara optimal dan berkesinambungan.
Semoga Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam
Penyelenggaraan Poskesdes ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terlibat.
Jakarta, April 2014
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
34
Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan Poskesdes
Petunjuk Pelaksanaan Orientasi 81dan Poskesdes
III
LAMPIRAN-4
Oaftar lsi
KATA PENGANTAR ............................................................................ III
Ceklist Penilaian
OBSERVASI LAPANG
DAFTAR lSi.......................................................................................... IV
BAB I.
PENDAHULUAN....................................................................
A. Latar Belakang ......... ......... ... ...... .. ...... .. ......... ............. .......
B. Tujuan Orientasi.............................. .. ........................... .. ...
C. Rancangan Orientasi .. .. ........ .. ...... .. ................. .. ...............
D. Struktur Program... ..... ................. .. ..... ............. .... ... ...........
E. Jadwal Orientasi .. .. .......... .... .. ... ......... .. ... .... .. ....... .. ...... .. ...
1
2
3
3
3
6
BAB II. LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN ..................
A. Persiapan...... .... .. ....... ........................ .... .. ..... ............. .. .. ...
B. Pelaksanaan .............................. ....... :........ ::-.. Z@ N セ N セ@ .......-......
C. Evaluasi ..............セ N M ..M N セ .... セ ......-セ@ ... ..セ ....... .............
......:... セ ... セ@ ....
D. Sasaran Evaluasi ..............................................................
E. Pelaporan ....... ..... ........ ........... .. ... ...... .. .. .. ................ .. .. .. ....
7
8
12
15
16
16
BAB III. PESERTA, FASILITATOR, PENYELENGGARA, DAN
PENGORGANISASIAN ........................................................................
A. Peserta ............................ .. .. .. .... ...... .. ... ......................... .. ..
B. Fasilitator ............... ....................... .. ............... ... ................ .
C. Penyelenggara .. .......... ........ .. ...... .. ....... .. .. ... ..... ...... .... ...... .
D. Pengorganisasian ......... .. ....................................... ...........
17
18
18
18
18
-
-
-
BAB IV. PANDUAN BAGI FASILITATOR .......................................... 19
A. Teknik Memandu ... ...................... .. .......... .... .......... ........... 20
B. Sikap Fasilitator Yang Baik .............................................. 22
No.
1.
Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif
2.
Penyelenggaraan Poskesdes
3.
Tugas dan Tanggung Jawab
Bidan dalam Penyelenggaraan
Poskesdes
4.
Penggerakan dan Pemberdayaan
Masyarakat
5.
Pengamatan Epidemiologi
Sederhana
BAB V. EVALUASI DAN SERTIFIKASI ............................................ 25
6.
LAMPIRAN ........................................................................................... 29
I
I
,
-'
BAB VI. PENUTUP .............................................................................. 27
Temuan Saat Observasi
Komponen
Kesiaps iagaan dan
Penanggulangan Bencana serta
Kegawatdaruratan Kesehatan
I
LAMPIRAN-3
Ceklist Penilaian
PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM
r-
Pelatih
Materi
Materi
bahasan
Kesesuaian Kesesuaian
Va
Dasar/lntilPenunjang
. .. ..... ........................................•.
JUMLAH
Tdk
Va
Tdk
Metode
Alat Bantu
Kesesuaian
Kesesuaian
Va
Tdk
Va
Tdk
Evaluasi
Sesi
Kesesualan
Va
Keterangan
Tdk
BABI
PENDAHULUAN
BAS I
PENDAHULUAN
LA MPIRAN-2
FORM EVALUASI PENYELENGGARAAN
(Diisi oleh: Peserta Orientasi)
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menyebutkan bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya , sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi ,
selanjutnya Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya
kesehatan.
Nama Kegiatan : .... .... .... .
N
0
Kesehatan merupakan hak asasi (UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan
UU NO.36 Tahun 2009) perlu diupayakan , diperjuangkan , dan
ditingkatkan oleh setiap individu dan seluruh komponen bangsa
agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat dan pada akhirnya
dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mewujudkan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah
saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat termasuk swasta.
KOMPONEN
1
Kenyamanan ruang belajar
2
Penyediaan alat bantu di
dalam kelas
3
Penyediaan dan pelayanan
bahan belajar (seperti
pengadaan, bahan diskusi)
4
50
60
55
65
70
75
80
85
90
95
100
I
Penyediaan dan kebersihan
kamar kecil
5
Pelayanan sekretariat
6
Penyediaan pelayanan
akomodasi
7
NllAI
45
Penyediaan dan pelayanan
konsumsi
JUMlAH
NllAI RATA-RATA
Kelerangan : 45 - 55 : kurang, 56 - 75 : sedang, 76 - 85 : baik, 86 ke alas sangal baik
Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat yang makin
berkembang dan mendekatkan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang menyeluruh, tersebar merata dan berkualitas,
diperlukan upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat dan
promosi kesehatan secara terus menerus, berjenjang dan salah
satunya melalui langkah-Iangkah strategis yang terarah dalam
kegiatan penyelenggaraan orientasi bagi tenaga promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan termasuk
bidan . Pusat Promosi Kesehatan , sebagai Unit Kerja di Kementerian
Kesehatan RI dalam mengantisipasi rencana kegiatan
penyelenggaraan orientasi tersebut, akan melibatkan unit-unit
terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan.
-
No
Hal-hal yang Mendukung
No
1
1
2
2
3
3
4
4
.. ...... .. ...... ..... , tgl.
Hal-hal yang Menghambat
Tanda tangan Penilai : ... ... .. .. ...... ....... ...... . .
Sejalan dengan perkembangan parad igma pembangunan tel ah
dituangkan arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke-2
bidang kesehatan(2010-2014) menitikberatkan pembangunan
bidang kesehatan melalui pendekatan preventif promotif dan tidak
hanya kuratif dan rehabilitatif , melalui peningkatan kesehatan
masyarakat dan lingkungan, sehingga secara keseluruhan dapat
meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun
2009 menjadi 70,0 tahun pada 2014 dan pencapaian keseluruhan
sasaran Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 .
LAMPIRAN-1
FORMUlIR EVALUASI FASILITATOR
(Diisi oleh: Peserta Orientasi)
1. Nama Kegiatan
2. Nama Fasilitator
3. Mat e r i
4. HarifTanggal
Orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan Poskesdes
PENILAI A N
No
1
2
3
Penguasaan Materi
Ketepatan Waktu
Sistematika Penyajian
4
Penggunaan Metode dan Alat
Bantu Diklat
5
Empati, Gaya dan Sikap
terhadap Peserta
Penggunaan Bahasa dan
Volume Suara
6
セ
KOMPONEN
7
Pemberian Motlvasi Belajar
kepada Peserta
8
Pencapaian Tujuan
Pembelajaran
Kesempatan Tanya Jawab
Ke mampuan Menyajikan
Kerapihan Pakaian
9
10
11
Ke rjasama antar Tim Pelatih
Poskesdes merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dike lola dan
diselenggarakan dari, oleh , untuk dan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi .
N I LA I
セ
UP@
60
55
I
65
70
75
80
85
90
95
-
-
100
r--
I
Dalam pelaksanaanya Poskesdes memerlukan pembinaan bukan
hanya dari sektor kesehatan saja, melainkan dari berbagai instansi
terkait agar terjamin kelestariannya . Salah satu upaya pembinaan
Poskesdes agar beroperasi maka perlu adanya peningkatan
kapasitas bagi bid an Poskesdes , salah satu upayanya melalui
orientasi. Untuk menyamakan persepsi dan memudahkan dalam
pelaksanaan orientasi bidan Poskesdes maka perlu disusun
Petunjuk Pelaksanaan yang dapat digunakan sebagai acuan
penyelenggaraan orientasi .
I
I
I
JUMLAH NILAI
I
I
NILAI RATA-RATA
B.TUJUAN
Keterangan : Bila, 45 - 55 : kurang; 56 - 75 : seda ng; 76 - 85 : baik; 86 ke atas sangat baik
KOMENTAR
SARAN
1
1
2
2
..... ..... ............ , Igl. ....... ....... .. .. ...... .
I
3
.........L
Tersedianya petunjuk pelaksanaan sebagai acuan untuk
menyelenggarakan orientasi bidan dalam penyelenggaraan
Poskesdes.
I
I--
3
,
C. RANCANGAN ORIENTASI
L
Tanda tangan Penilai :.. .. . ........... .. .
Orientasi ini dirancang agar fasilitator mampu melaksanakan
orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan Poskesdes . Selain kajian
kebutuhan orientasi, paket pembelajaran ini akan diperkaya dengan
diskusi - diskusi yang akan mendorong penggalian pengalaman
yang relevan dengan tugas sehari-hari.
D. STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut diatas, materi
orientasi disusun dalam struktur sebagai berikut:
No I
A
B
C
Materi
I Materi Dasar
1 I Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2 I Penyelenggaraan Poskesdes
I Materi Inti
I Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam
Penyelenggaraan Poskesdes
2 I Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat
3 I Pengamatan Epidemiologi Sederhana
4 I Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana serta
Kegawatdaruratan Kesehatan
5 I Observasi Lapang
I Materi Penunjang
1 I Muatan Lokal
2 I Membangun Komitmen Belajar
3 I Rencana Tindak Lanjut
Total
Jumlah
2
2 I 0
3
2 I 3 I 0
2 I 0
5
3
2 I 0
3
010 I 5
5
1 I 0 I 0
012 I 0
012 I 0
2
2
9 I 13 I 5
27
Proses, Metode dan Alur Pembelajaran
1. Proses Pembelajaran
Proses Orientasi dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut :
a) Dinaminasi dan penggalian harapan peserta serta membangun
komitmen belajar diantara peserta
b) Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap menciptakan iklim yang kondusif
dalam proses belajar
c) Penjajagan awal peserta melalui pre test
d) Pembahasan Materi
Dalam setiap pembahasan materi inti , peserta orientasi dilibatkan
secara aktif sepenuhnya dalam proses pembelajaran, secara
umum sebagai berikut:
• Fasilitator mempersiapkan peserta orientasi untuk siap
mengikuti proses pembelajaran
• Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada setiap materi
LAMPIRAN
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam penyelenggaraan
Poskesdes merupakan acuan bagi pengelola orientasi di
provinsi/kabupaten. Dengan adanya petunjuk pelaksanaan ini
diharapkan menjadi semakin lengkap perangkat operasional dalam
rangka meningkatkan hasil orientasi yang diharapkan.
Oleh sebab itu, kepada para pengelola Orientasi Bidan dimaksud
Poskesdes, perlu mengambil langkah-Iangkah untuk memahami dan
menerapkan petunjuk pelaksanaan ini. Keberhasilan dari penerapannya
tergantung pada kemauan yang positif dari semua pihak yang terlibat
di dalamnya.
•
Fasil itator dapat mengawali proses pembelajaran dengan :
penggalian pengalaman peserta, penugasan dalam bentuk
individual atau kelompok, penjelasan singkat tentang materi
e) Praktik kelas dalam bentuk penugasan
f) Observasi lapang
g) Penjajagan akhir peserta melalui post test
h) Setelah semua materi disampaikan , peserta orientasi dapat
memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi dan
rangkuman
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran menggunakan prinsip Pembelajaran Orang
Dewasa , oleh karena itu metode yang dapat digunakan selama
proses pembelajaran diantaranya adalah :
a. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk hal-hal yang
baru.
b. Curah pendapat, untuk penjajakan pengetahuan dan
pengalaman peserta terkait dengan materi yang akan dipelajari
c. Penugasan berupa: diskusi kelompok dan latihan
d. Bermain peran, simulasi
e. Observasi lapang
3. Alur pembelajaran
I
I
Pembukaan
I
Pre Test
I
I
Membangun Komitmen Belajar
I
WAWASAN & PENGETAHUAN
1. Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif
2. Penyelenggaraan Poskesdes
3. Tugas dan Tanggung Jawab Bidan
dalampenyelenggaraan Poskesdes
KETERAMPILAN
1. Penggerakan dan Pemberda yaan
Masyarakat
2. Pengamatan Epidemiologi Sederhana
3. Kesiapsiagaan dan Penanggulangan
Bencana serta kegawatdaruratan
kesehatan
Metode:
Bermain peran
Studi kasus
Simulasi
Observasi lapang
..
Metode:
Ceramah
Tanya Jawab
··
·
·
I
I
28
Petunjuk Peiaksanaan Orientasi Sidan Poskesdes
Evaluasi
Penutup
I
I
E. JADWAL ORIENTASI
No
Waktu
Hari Pertama
110.00-12.00
2
112.00 -13.30
3
113.30 -14.30
4
14.30 -15.00
5
15.00 - 15.30
15.30 -17.00
6
7
17.00-17.45
8
9
17.45-19.00
19.00 - 20.30
Hari Kedua
108.00 -10.15
2
3
4
5
6
7
8
10.15 - 10.30
10 .30 - 12.00
12.00 - 13.00
13.00 -15.15
15.15 - 15.30
15.30 - 17.45
17.45 - 19.00
Hari Ketiga
108.00 - 08.45
2
1 08.45 - 11.00
3
4
5
6
7
11 .00 - 11.30
11 .30 -13.00
13.00 - 16.45
16.45 - 18.00
18.00 -19.00
Hari Keempat
108.00 - 08.30
2
1 08.30 - 10.00
3
1 10.00 - 11 .00
4
111 .00-12.00
Materi Pembahasan
Kedatangan dan Registrasi peserta
ISHOMA
Pembukaan
Pre Test
Rehat Istirahat
Membangun Komitmen Belajar (BLC)
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Ak1if
Ishoma
Penyelenggaraan Poskesdes
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam
penyelenggaraan Poskesdes
Rehat Sehat
Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat
Ishoma
Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat
Rehat Sehat
Pengamatan Epidemiologi Sederhana
Ishoma
Materi Muatan Lokal
Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana
serta kegawatdaruratan kesehatan
Persiapan Observasi Lapang
Ishoma
Observasi Lapang
Penyusunan Laporan Hasil Observasi Lapang
Ishoma
Post Test
Penyusunan RTL
Presentasi Hasil Observasi Lapang
Penulupan
Fasilitator
BABV
PENUTUP
BAB V
EVALUASI DAN SERTIFIKASI
A. EVALUASI
Evaluas i yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi :
1. Evaluasi terhadap peserta melalui :
a. Penjajagan awal melalui pre test
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang diterima (post test)
c . Evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuan yang
telah didapat peserta melalui penugasan-penugasan dan
observasi lapang
2. Evaluasi terhadap fasilitator
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian
yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemajuan
fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan
kepada peserta dengan baik , serta dapat dipahami dan diserap
oleh peserta . Evaluasinya meliputi :
a. Penguasaan materi
b. Penggunaan metode
c . Hubungan interpersonal dengan peserta
d. Motivasi
3. Evaluasi terhadap penyelenggara orientasi
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksaaan orientasi.
Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis ,
yang meliputi :
a. Tujuan orientasi
b. Relevansi orientasi dengan pelaksanaan tugas
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
d. Manfaat orientasi bagi peserta atau instansi
e. Hubungan peserta dengan penyelenggara
f. Hubungan peserta dengan pelaksana orientasi
g. Pelayanan sekretariat peserta
h. Pelayanan akomodasi dan lainnya
i. Pelayanan konsumsi
j. Pelayanan komunikasi dan informasi
B. Sertifikasi
Bagi peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran akan
diberikan sertifikat oleh panitia penyelenggara yang ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang. Sertifikasi juga bisa diberikan oleh
Lembaga yang berwenang menerbitkan sertifikat untuk pelatihan
pemberdayaan masyarakat.
BAB II
LANGKAH-LANGKAH
PENYELENGGARAAN
BAB II
LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
A. PERSIAPAN
Persiapan orientasi memegang peranan penting dalam proses
orientasi yang pada akhirnya akan menghasilkan orientasi yang
bermutu . Hal ini sesuai dengan proses manajemen mutu . Dengan
demikian, persiapan dalam orientasi masuk dalam indikator struktur
input yang harus terpenuhi sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Apabila indikator tidak terpenuhi maka orientasi yang
bermutu sulit untuk dapat diwujudkan.
1. Tim Fasilitator wajib membaca semua Petunjuk Pelaksanaan,
sehingga mendapatkan pemahaman yang utuh dan jelas tentang
pelaksanaan orientasi Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes.
2. Sebelum hari orientasi , Tim Fasilitator perlu bertemu untuk
mempersiapkan orientasi. Hal-hal yang perlu dipersiapkan
adalah pembagian tugas sebagai fasilitator yaitu menentukan
satu fasilitator untuk setiap materi bahasan.
3. Untuk memperlancar proses orientasi, sangat penting untuk
menunjuk salah satu fasilitator secara bergantian sebagai
pimpinan orientasi harian . Tugas utamanya adalah memastikan
proses orientasi berjalan dengan lancar dan baik.
4 . Pada tahap orientasi , persiapan yang perlu dilakukan Tim
Fasilitator adalah mengatur ruangan. Pengaturan ruangan yang
tepat untuk mendorong proses partisipasi para peserta adalah
bentuk setengah lingkaran atau huruf "U" . Sebaiknya disediakan
kursi yang memiliki meja lengan sehingga tidak perlu meja lagi .
Meja akan memenuhi ruangan dan menghalangi ruang gerak
peserta sehingga membatasi proses partisipasi .
5. Pemeriksaan bahan-bahan orientasi , media belajar yang perlu
difotokopi dari petunjuk pelaksanaan , dan alat-alat yang telah
disiapkan panitia .
Komponen persiapan orientasi terdiri dari komponen persiapan
teknis dan administrasi.
BABV
EVALUASI DAN SERTIFIKASI
peserta bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memiliki
sikap terbuka dengan orang lain.
9. Bersikap positif: seorang Fasilitator sebaiknya selalu
membangun suasana yang positif, mendorong peserta mencari
potensi diri sendiri . Jangan memperdebatkan masalah untuk
mencari kesalahan seseorang , tetapi diskusikan jalan keluarnya.
1. Tekn is dalam mempersiap kan orientasi ini , Dinas Kesehatan
Provinsi/Bapelkes Daerah berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota .
2. Administrasi menyiapkan pengorganisasian penyelenggaraan
orientasi dan menetapkan uraian tugas . Penyelenggara orientasi
terdiri dari Penasehat, Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris,
Bendahara, Seksi Umum, Seksi Orientasi, Seksi Pemantauan
dan Penilaian, Anggota Teknis, Anggota Administrasi.
3. Tugas Panitia Penyelenggara
a. Ketua
• Mengadakan perencanaan dan persiapan pelaksanaan
orientasi.
• Mengkoordinasikan kegiatan sekretariat, bendahara, seksi
orientasi, seksi pemantauan , dan seksi penilaian .
• Memimpin dan mengawasi pelaksanaan orientasi.
• Untuk kelancaran tugasnya, ketua panitia penyelenggara
mengadakan hubungan dengan pihak lain yang dipandang
perlu.
b. Sekretaris
• Membantu ketua panitia penyelenggara dalam
melaksanakan tugasnya.
• Memimpin kegiatan -kegiatan kesekretariatan.
c. Bendahara
• Menyusun anggaran biaya dan mengajukan kepada ketua
penyelenggara untuk mengambil keputusan.
• Menyelesaikan urusan pengajuan anggaran pembiayaan
yang telah diputuskan.
• Menyusun pertanggungjawaban anggaran biaya orientasi.
d. Seksi Umum
• Membantu kesekretariatan dalam melaksanakan tugasnya.
• Mempersiapkan dan menyampaikan surat pemanggilan
cal on peserta orientasi.
• Melaksanakan pengetikan dan penggandaan materi serta
menyampaikannya kepada peserta.
•
•
•
Menyiapkan akomodasi.
Mengatur ruangan tempat orientasi dan peralatannya.
Memprogramkan acara selingan (olahraga, rekreasi dan
lain-lain).
e . Seksi orientasi
• Mempersiapkan jadwal orientasi.
• Mempersiapkan materi, makalah , bahan, dan media
belajar.
• Mempersiapkan fasilitator .
• Mempersiapkan lokasi observasi lapang .
• Mengkoordinir para fasilitator.
3 . Menghargai dan rendah hati : Cara menghargai peserta
adalah dengan menunjukkan minat yang sungguh-sungguh
pada pengetahuan dan pengalaman mereka.
f . Seksi pemantauan dan penilaian
• Mempersiapkan format-format pemantauan dan
penilaian/evaluasi hasil belajar dan penyelenggaraan
orientasi.
• Menyelenggarakan penilaian/evaluasi untuk setiap
bahasan dan evaluasi penyelenggaraan pada akhir
orientasi.
5. Bersikap sederajat dan akrab : Hubungan dengan peserta
sebaiknya dilakukan secara informal, akrab, dan santai,
sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta . Peserta akan
mempelajari lebih banyak kalau mereka merasa nyaman dengan
Tim Fasilitor. Sebaiknya kita menghindari adanya "jarak" atau
"perbedaan" antara Tim Fasilitor dan peserta.
4. Tugas dan tanggung jawab panitia secara umum
a. Mempersiapkan kelengkapan administrasi dan logistik untuk
penyelenggaraan kegiatan orientasi.
b. Mengatur agenda kegiatan orientasi dan menyediakan
dukungan administrasi dan logistik selama berlangsungnya
orientasi.
c. Menyusun laporan penyelenggaraan orientasi dan laporan
pertanggungjawaban keuangan penyelenggaraan orientasi.
6. Tidak menggurui : Proses belajar berlangsung sama dengan
orang dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan
pendirian, karena itu tidak akan berhasil apabila Fasilitor
bersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar
dengan saling berbagi pengalaman , agar diperoleh satu
pemahaman yang kaya .
5. Tugas tim fasilitator
Fasilitator terdiri dari tenaga pemberdayaan masyarakat yang
telah dilatih dalam pelatihan fasilitator pemberdayaan
masyarakat khususnya bidang kesehatan, baik dari instansi
terkait tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
Tugas dan tanggung jawab tim fasilitator adalah:
a. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan menyajikan
materi sesuai dengan bidangnya.
b. Menata situasi proses belajar mengajar dengan
mengupayakan terjadinya interaksi.
4. Mau belajar : Fasilitor perlu memiliki semangat untuk belajar
dari peserta karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari
peserta yang lebih berpengalaman. Selain itu, Fasilitor tidak
akan berhasil apabila tidak memahami seluk beluk pen gala man
peserta karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan
pada pengalaman peserta akan lebih bermakna.
7. Tidak memihak, menilai, dan mengritik : Mungkin dalam
Orientasi, perbedaan pendapat bisa muncul antara peserta.
Fasilitor tidak boleh menilai dan mengkritik semua pendapat,
juga tidak boleh bersikap memihak . Secara netral Fasilitor
mesti berusaha memandu komunikasi antara pihak-pihak yang
berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalan
keluarnya.
8. Bersikap terbuka: Fasilitor jangan segan untuk berterus terang
kalau merasa kurang mengetahui sesuatu. Dari contoh ini,
•
•
Fasi li tor ke mud ian meDanyakan BAGA IMA NA ca ra
mengatasi keadaan tersebut?
Fasilitor perlahan-Iahan membiarkan peserta saling
menceritakan pengalaman dan melontarkan pendapatnya.
INGATLAH BATAS WAKTU!
Sekalipun merupakan diskusi yang partisipatif, namun fasilitator
juga ingat bahwa setiap materi bahasan dibatasi waktu .
• Batasi jumlah pendapat
• Mintalah peserta yang sudah banyak pendapat untuk memberi
kesempatan pada peserta lain yang belum berpendapat
• Mintalah peserta untuk berbicara langsung kepada gagasan
ini (tidak bertele-tele)
• Minta fasilitator yang tidak sedang bertugas sebagai pengingat
waktu . Sepakati terlebih dahulu bagaimana cara mengingatkan
supaya tidak mengganggu proses
B. SIKAP FASILITOR YANG BAlK
1 . Bersikap sabar : Jika kurang sabar melihat proses Orientasi
yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu , berarti kita
telah mengambil alih kesempatan belajar peserta. Biasanya
pada Orientasi yang partisipatif, proses akan sulit pad a tahaptahap awal karena suasana belum cukup cairo Tetapi proses
selanjutnya akan sangat hidup apabila Fasilitor terus bersabar
dalam mendorong proses partisipasi peserta .
2. Mendengarkan dan tidak mendominasi : Karena pengalaman
dari peserta yang paling penting dalam pembelajaran, Fasilitor
perlu lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar proses
Orientasi.
c. Mengarahkan acara belajar.
d. Mengadakan bimbingan pada diskusi.
e. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses orientasi.
5 . Tugas administrasi
a. Membentuk panitia penyelenggara dengan SK yang diterbitkan
oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, yang didalamnya
terdiri dari unsur Bapelkes dan tim fasilitator.
b. Membuat surat pemanggilan peserta dan tembusan pada
yang bersangkutan. Surat pemanggilan peserta harus dikirim
paling lambat 2 minggu sebelum orientasi dilaksanakan
(tergantung jangkauan wilayah setempat). Dalam
suratpemanggilan harus jelas waktu dan tempat orientasi,
tanggal mulai masuk asrama, dan persyaratan lain yang
harus dibawa misalnya : SPPD, bukti tiket , pas foto berlatar
belakang merah ukuran 4x5 sebanyak dua buah , dan biodata
peserta.
c . Membuat surat permohonan fasilitator atau narasumber .
Surat permohonan fasilitator atau narasumber harus dikirim
paling lambat satu minggu sebelum orientasi dimulai. Dalam
surat tersebut harus dijelaskan materi yang akan diberikan,
waktu , dan tempat.
d. Memperhatikan kelengkapan peserta dalam pelaksanaan
orientasi seperti kehadiran peserta. Memperhatikan kesiapan
dan kelengkapan narasumber/fasilitator/ pengajar dalam
pelaksanaan orientasi.
e. Surat permintaan/penerbitan sertifikat ditujukan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Pimpinan Institusi
penyelenggara orientasi pada saat proses orientasi
berlangsung.
f. Surat permintaan membuka dan penutupan orientasi ditujukan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Pimpinan
Institusi penyelenggara orientasi.
g. Merencanakan penggunaan biaya : komponen biaya yang
disiapkan terdiri dari : (1) honor fasilitator atau
narasumber,honor panitia , honor penyelenggara ; (2)
perjalanan ,mencakup transport peserta dari daerah ke
tempatorientasi, transport fasilitator atau narasumber,
transport lokal panita; (3) kebutuhan alat tulis kantor; (4)
Kebutuhan alat, bahan dan sarana untuk simulasi dan praktik
lapang (sesuai dengan anggaran yang tersedia).
h. Menggandakan makalah dan referensi lain, di luar
panduan/bahan/materi yang sudah ada.
B.PELAKSANAAN
Pelaksanaan orientasi memegang peranan penting dalam
penyelenggaraan orientasi. Acuan pelaksanaan orientasi adalah
jadwal orientasi yang sudah disusun. Pastikan bahwa proses
pelaksanaan orientasi sesuai dengan alur proses pembelajaran.
Keberhasilan kegiatan ini banyak ditentukan oleh kesiapan fasilitator,
penguasaan materi, penyediaan bahanbahan, dan kesiapan
peserta serta ketepatan waktu sesuai jadwal yang disusun.
1. Peran Fasilitator Utama
Orientasi partisipatif akan berjalan baik bila dilakukan dengan
kerjasama tim. Fasilitator utama memiliki peran memimpin
proses belajar untuk materi bahasan yang bersangkutan dengan
langkahIangkah sebagai berikut:
a. Sesaat sebelum mulai, mengumpulkan semua media belajar
dan bahan yang diperlukan selama memandu materi bahasan
yang bersangkutan
b. Menyampaikan judul materi bahasan, Tujuan dan Waktu
yang diperlukan untuk kegiatan yang akan dibawakan dengan
mengacu pada modul
c. Memandu kegiatan belajar menurut langkahIangkah yang
terdapat pada panduan sesuai dengan materi bahasan yang
bersangkutan.
2.
Peran Fasilitator Pendamping
Sementara satu orang menjadi fasilitator utama yang memimpin
kegiatan belajar, anggota Tim fasilitator lainnya sebaiknya
membaur dengan para peserta. Beberapa peran Fasilitator
Pendamping yang sedang tidak bertugas di depan, adalah:
a. Membantu fasilitator yang sedang bertugas apabila diperlukan,
misalnya memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih
aktif berbicara
b. Ikut berdiskusi seperti peserta lainnya sehingga suasana
2. KIAT DISKUSI KELOMPOK ATAU CURAH PENDAPAT
a. Jika terlalu sulit memandu dan menulis secara serempak,
satu pendamping mungkin bisa berperan sebagai pencatat
b. Jika ada peserta yang diam, bisa minta setiap peserta
bergantiganti menjawab satu pertanyaan dari "Diskusi
Kelompok".
c. Jika perlu sukarelawan untuk permainan, minta peserta yang
diam untuk bermain. Dalam diskusi kelompok, untuk
menyajikan hasil dari kelompok kecil tersebut pilihlah
seseorang yang belum punya kesempatan.
d. Pendamping yang tidak sedang memandu bisa duduk dengan
peserta dan me no long fasilitator kalau ada kesulitan.
e. Dalam permainan, lebih baik Tim fasilitator terlibat, sama
dengan peserta lain agar mengembangkan keakraban.
3. CARA MELIBATKAN PESERTA
a. Proses diskusi yang partisipatif pada awalnya memang akan
sulit karena cara ini masih merupakan cara yang baru bagi
kita . Meskipun demikian, proses ini akan berjalan lancar
apabila fasilitator dengan sabar melakukan usaha
meningkatkan partisipasi masyarakat.
b. Berikut ini adalah beberapa saran untuk melibatkan peserta
dalam proses diskusi:
• Fasilitor mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu
sehingga peserta bisa menceritakan pengalamannya,
serta KAPAN hal itu terjadi?
• Fasilitor kemudian menanyakan kepada beberapa peserta
lain, apakah mereka juga menemukan kejadian yang
serupa?
• Fasilitor kemudian menanyakan MENGAPA hal tersebut
terjadi? (Apa sebabnya terjadi?)
• Kembali, Fasilitor meminta tanggapan kepada beberapa
peserta lain, apakah mereka setuju pendapat peserta
tersebut tentang penyebab suatu keadaan?
I
ba
セ iv@
PANDUAN BAGI FASILITATOR
membaur dan akrab, tetapi jangan sampai dominan karena
pesertalah yang perlu febih aktif
c. Mendamp;ngi kegiatan kelompok kecil, satu fasilitator per
kelompok kalau memungkinkan
A. TEKNIK MEMANDU
1. LANGKAH-LANGKAH UMUM
Semua materi bahasan memiliki langkahIangkah umum
pelaksanaan kegiatan belajar. Dalam memandu langkahIangkah
pembahasan materi bahasan , terdapat beberapa kegiatan
penting yang perlu dilakukan fasilitator untuk memperlancar
proses , yaitu :
a. Setiap kali ada tugas kelompok .
• Tuliskan tugastugas tersebut di atas papan tulis atau
kertas besar (plano) selama menjelaskan tugas kepada
peserta .
• Tuliskan dengan huruf besar supaya terbaca dari jauh
dan pastikan peserta mengerti apa yang menjadi tugasnya
sebelum dibagi kelompok .
b. Bagilah peserta dalam kelompok kecil secara acak, sehingga
peserta bisa berbaur.
• Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung diri
(yaitu, kalau ingin 4 kelompok.
• Masing masing peserta akan menghitung "1", "2" , "3" ,
"4" , "1" , "2" , "3", "4" secara berurutan sampai semua
punya nomor.
• Dan kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masingmasing .
c. Di dalam pleno atau curah pendapat.
• Fasilitator sebaiknya mencatat pendapatpendapat peserta
di atas kertas besar (plano) selama memandu pembahasan.
• Catatlah pendapat yang sudah benarbenar matang atau
diterima oleh forum agar tidak terlalu banyak catatan yang
dibuat.
Hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan orientasi adalah :
1. Peran Penyelenggara Orientasi
a. Persiapan orientasi
1) Membuat rancangan proses orientasi.
2) Menyusun jadwal orientasi yang sesuai dengan alur proses
pembelajaran
3) Memilih fasilitator sehingga didapatkan fasilitator sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan.
4) Menentukan alat bantu dan metode orientasi disesuaikan
dengan proses pembelajaran (disesuaikan dengan situasi
setempat) .
5) Mempersiapkan pelaksanaan Observasi Lapang
(disesuaikan dengan situasi setempat) .
6) Berperan serta dalam merancang instrumen evaluasi,
sehingga tersusun instrumen evaluasi baik evaluasi
peserta, fasilitator, maupun evaluasi penyelenggara .
b. Pelaksanaan orientasi
Dan atau bersama Tim Fasilitator :
1) Mengendalikan proses pembelajaran .
a) Praproses pembelajaran
i. Mengontrol/mengecek fungsi alat bantu/media
orientasi (audio visual aid) yang akan digunakan
agar sesuai dengan metode pembelajaran.
ii . Memperkenalkan fasilitator/narasumber sesuai
dengan biodata masingmasing.
b) Selama proses pembelajaran
i. Terhadap fasilitator/narasumber
• Mengendalikan waktu .
• Mengamati penyampaian materi dari segi
kesesuaian dengan materi bahasan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
• Mengamati penggunaan metode pembelajaran
dari segi kesesuaian mencapai tujuan pembelajaran .
ii. Terhadap peserta
• Mengamati pada proses tatap muka, diskusi, atau
penugasan.
• Menyediakan waktu untuk konsultasi peserta.
• Memandu refleksi dan review tentang materi
orientasi yang disampaikan satu hari sebelumnya.
2) Membuat laporan
Panitia penyelenggara hendaknya sudah mempersiapkan
laporan penyelenggaraan orientasi bidan dalam
penyelenggaraan Poskesdes seawal mungkin. Paling
lambat 1 (satu) minggu setelah orientasi dan dikirimkan
kepada yang berwenang secara berjenjang .
a) Membuat catatan harian proses pembelajaran selama
orientasi dan menginformasikan kepada penyelenggara.
b) Membuat laporan tentang proses pembelajaran mulai
dari awal hingga selesainya orientasi meliputi:
ketepatan hadir peserta dan pelatih , tahapan antar
materi yang disampaikan , serta cara penyampaian.
3) Sebagai penghubung
Pelaksana orientasi juga berfungsi sebagai penghubung
antara peserta dengan fasilitator/narasumber.
2. Peran tim teknis
a. Monitoring pengajaran untuk hari berikutnya.
b. Rekapitulasi form evaluasi peserta, fasilitator, dan
penyelenggara .
3. Peran tim administrasi
a. Memperbaiki daftar hadir.
b. Membuat biodata peserta dan cek SPJ peserta dan tiket.
c. Membuat SPJ.
d. Memastikan kelengkapan adminsitrasi.
e. Menyediakan penggandaan materi orientasi peserta
Hari terakhir Orientasi, sesudah semua kegiatan selesai, Tim
Fasilitator mengumpulkan semua dokumen hasil Orientasi yang
terdapat pada kertaskertas besar (plano) dan catatan pribadi yang
BAB IV
PANDUAN BAGI FASILITATOR
BAB III·
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA DAN PENGORGANISASIAN
dib uat se lama O ri enta si. T im Fas ilitator kemudi an m emba has
rencana penulisan laporan yang merupakan tugas panitia.
TIP UNTUK KERJASAMA TIM FASILITATOR
A.PESERTA
Peserta orientasi adalah bidan Poskesdes dengan jumlah peserta
30 orang/kelas.
B. FASILITATOR
Fasilitator adalah petugas atau pengelola promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang pernah mendapat pelatihan atau
orientasi tentang pemberdayaan masyarakat khususnya bidang
kesehatan .
c. PENYELENGGARA
1. Penyelenggara orientasi terdiri dari unsur Oinas Kesehatan
Provinsi dan Institusi Penyelenggara pelatihan lainnya .
2. Penyelenggaraan dapat dilakukan di Bapelkes, atau tempat
lainnya yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana
penunjang penyelenggaraan orientasi.
D. PENGORGANISASIAN
Kegiatan orientasi ini melibatkan unsur Oinas Kesehatan Provinsi ,
Bapelkes, dan fasilitator dengan susunan organisasi yang melibatkan
unsurunsur sebagai berikut dan disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia:
1. Penasehat
2. Penanggungjawab
3. Ketua
4. Sekretaris
5. Bendahara
6 . Anggota
7 . Anggota administrasi
Selama melibatkan din dalam diskusi. perhatikan cara fasil itator utarna
membawakan mateh beta jar dan hindari perdebatan dengan sesama
fasilitator
Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik. meskipun
perbedaan pendapat itu terjadi sesama fasilitator; tetapi , hindari
perbedaan pendapat yang menjatuhkan fasilitator lainnya
Amati pesertapeserta yang pasif dan bantulah fasilitator utama untuk
membangkitkan partisipasi pesertapeserta dengan cara mendorong
mereka bersuara
Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya
selama proses ; fasilitator sebaiknya tidak pernah keluar masuk ruangan
seperti juga peserta lainnya
C. EVALUASI
Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja dari
komponen orientasi yaitu: penyelenggara , fasilitator, dan peserta.
Evaluasi orientasi terdiri dari :
1. Evaluasi yang dilakukan oleh peserta terhadap:
a. Fasilitator dan narasumber.
b. Penyelenggara orientasi.
c . Hasilnya sebagai masukan bagi fasilitator untuk meningkatkan
kemampuan atau cara penyajiannya
2. Evaluasi yang dilakukan oleh panitia terhadap peserta mengenai:
a. Pengetahuan .
b. Keaktifan, disiplin , dan kepemimpinan .
Hal ini dapat diperoleh dari hasil tes atau pengamatan selama
proses pembelajaran pada akhir orientasi. Oi tengahtengah proses
Orientasi , Tim Fasilitator perlu memantau perkembangan proses
Orientasi dengan mengadakan pertemuan pendek (510 menit) .
Oalam pertemuan ini, Tim Fasilitator mengevaluasi beberapa hal
berikut ini :
セ⦅
N@
•
•
•
•
•
Apakah semua peserta terlibat? Siapa yang tidak cukup terlibat?
Mengapa?
Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk lebih aktif?
Apakah ada peserta yang mendominasi? Bagaimana kita bisa
mendorongnya untuk memberi kesempatan kepada peserta
lain?
Apakah peserta bisa menerima dan menghargai perbedaan
pendapat?
Apa yang bisa kita lakukan untuk membangun suasana saling
menghargai?
Apakah fasilitator masih dominan dibandingkan pese rta?
Bagaimana caranya agar peserta semakin aktif dan peran pelatih
semakin sedikit?
D. SASARAN EVALUASI
Sasaran evaluasi meliputi peserta, fasilitator, dan penyelenggara
orientasi yang meliputi:
1. Pre dan posttes.
2. Penyelenggara.
3. Penilaian untuk fasilitator.
4. Instrumen evaluasi petugas monitoring
Evaluasi terhadap suatu program orientasi sebaiknya dilakukan
oleh suatu tim yang terlibat sejak perencanaan sampai dengan
pelaksanaan. Dengan demikian evaluasi proses orientasi pada
dasarnya adalah evaluasi proses pembelajaran selama proses
berlangsung.
E. PELAPORAN
Pada akhir penyelenggaraan orientasi, harus dibuat laporan yang
sudah selesai selambatIambatnya satu minggu setelah orientasi
berakhir . Panitia mengirimkan laporan tersebut kepada :
1. Kepala Pusat Promosi Kesehatan
2 . Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Pimpinan Institusi Penyelenggara Orientasi .
4. Terlampir formatformat laporan .
BAB II
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA
DAN PENGORGANISASIAN
• Apakah semua peserta terlibat? Siapa yang tidak cukup terlibat?
Mengapa?
• Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk lebih aktif?
• Apakah ada peserta yang mendominasi? Bagaimana kita bisa
mendorongnya untuk memberi kesempatan kepada peserta
lain?
• Apakah peserta bisa menerima dan menghargai perbedaan
pendapat?
• Apa yang bisa kita lakukan untuk membangun suasana saling
menghargai?
• Apakah fasilitator masih dominan dibandingkan peserta?
Bagaimana caranya agar peserta semakin aktif dan peran pelatih
semakin sedikit?
D. SASARAN EVALUASI
Sasaran evaluasi meliputi peserta, fasilitator, dan penyelenggara
orientasi yang meliputi:
1. Pre dan posttes .
2. Penyelenggara.
3. Penilaian untuk fasilitator.
4. Instrumen evaluasi petugas monitoring
Evaluasi terhadap suatu program orientasi sebaiknya dilakukan
oleh suatu tim yang terlibat sejak perencanaan sampai dengan
pelaksanaan . Dengan demikian evaluasi proses orientasi pada
dasarnya adalah evaluasi proses pembelajaran selama proses
berlangsung.
E. PELAPORAN
Pada akhir penyelenggaraan orientasi, harus dibuat laporan yang
sudah selesai selambatIambatnya satu minggu setelah orientasi
berakhir. Panitia mengirimkan laporan tersebut kepada:
1. Kepala Pusat Promosi Kesehatan
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Pimpinan Institusi Penyelenggara Orientasi.
4. Terlampir formatformat laporan.
BAB III
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA
DAN PENGORGANISASIAN
BAB III
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA DAN PENGORGANISASIAN
dibuat selama Orientasi. Tim Fasilitator kemudian membahas
rencana penulisan laporan yang merupakan tugas panitia .
TIP UNTUK KERJASAMA TIM FASILITATOR
A.PESERTA
Peserta orientasi adalah bidan Poskesdes dengan jumlah peserta
30 orang/kelas .
B. FASILITATOR
Fasilitator adalah petugas atau pengelola promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang pernah mendapat pelatihan atau
orientasi tentang pemberdayaan masyarakat khususnya bidang
kesehatan .
c.
PENYELENGGARA
1. Penyelenggara orientasi terdiri dari unsur Dinas Kesehatan
Provinsi dan Institusi Penyelenggara pelatihan lainnya.
2. Penyelenggaraan dapat dilakukan di Bapelkes, atau tempat
lainnya yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana
penunjang penyelenggaraan orientasi.
D. PENGORGANISASIAN
Kegiatan orientasi ini melibatkan unsur Dinas Kesehatan Provinsi,
Bapelkes, dan fasilitator dengan susunan organisasi yang melibatkan
unsurunsur sebagai berikut dan disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia:
1. Penasehat
2. Penanggung jawab
3. Ketua
4. Sekretaris
5. Bendahara
6. Anggota
7. Anggota administrasi
Selama melibatkan din dalam diskusi, perhatikan cara fasilitator utarna
membawakan mateh beta jar dan hindari perdebatan dengan sesama
fasilitator
Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik, meskipun
perbedaan pendapat itu terjadi sesama fasilitator; tetapi, hindari
perbedaan pendapat yang menjatuhkan fasilitator lainnya
• Amati pesertapeserta yang pasif dan bantulah fasilitator utama untuk
membangkitkan partisipasi pesertapeserta dengan cara mendorong
mereka bersuara
Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya
selama proses; fasilitator seba iknya tidak pernah keluar masuk ruangan
seperti juga peserta lainnya
C. EVALUASI
Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja dari
komponen orientasi yaitu: penyelenggara, fasilitator, dan peserta.
Evaluasi orientasi terdiri dari:
1. Evaluasi yang dilakukan oleh peserta terhadap:
a. Fasilitator dan narasumber.
b. Penyelenggara orientasi .
c . Hasilnya sebagai masukan bagi fasilitator untuk meningkatkan
kemampuan atau cara penyajiannya
2 . Evaluasi yang dilakukan oleh panitia terhadap peserta mengenai:
a. Pengetahuan.
b. Keaktifan, disiplin, dan kepemimpinan.
Hal ini dapat diperoleh dari hasil tes atau pengamatan selama
proses pembelajaran pada akhir orientasi. Di tengahtengah proses
Orientasi, Tim Fasilitator perlu memantau perkembangan proses
Orientasi dengan mengadakan pertemuan pendek (510 menit).
Dalam pertemuan ini , Tim Fasilitator mengevaluasi beberapa hal
berikut ini:
ii. Terhadap peserta
• Mengamati pada proses tatap muka, diskusi, atau
penugasan .
• Menyediakan waktu untuk konsultasi peserta.
• Memandu refleksi dan review tentang materi
orientasi yang disampaikan satu hari sebelumnya.
2) Membuat laporan
Panitia penyelenggara hendaknya sudah mempersiapkan
laporan penyelenggaraan orientasi bidan dalam
penyelenggaraan Poskesdes seawal mungkin. Paling
lambat 1 (satu) minggu setelah orientasi dan dikirimkan
kepada yang berwenang secara berjenjang.
a) Membuat catatan harian proses pembelajaran selama
orientasi dan menginformasikan kepada penyelenggara.
b) Membuat laporan tentang proses pembelajaran mulai
dari awal hingga selesainya orientasi meliputi :
ketepatan hadir peserta dan pelatih, tahapan antar
materi yang disampaikan, serta cara penyampaian.
3) Sebagai penghubung
Pelaksana orientasi juga berfungsi sebagai penghubung
antara peserta dengan fasilitatorinarasumber.
2. Peran tim teknis
a. Monitoring pengajaran untuk hari berikutnya .
b. Rekapitulasi form evaluasi peserta, fasilitator, dan
penyelenggara.
3. Peran tim administrasi
a. Memperbaiki daftar hadir.
b. Membuat biodata peserta dan cek SPJ peserta dan tiket.
c. Membuat SPJ.
d. Memastikan kelengkapan adminsitrasi.
e. Menyediakan penggandaan materi orientasi peserta
Hari terakhir Orientasi , sesudah semua kegiatan selesai , Tim
Fasilitator mengumpulkan semua dokumen hasil Orientasi yang
terdapat pada kertaskertas besar (plano) dan catatan pribadi yang
BAB IV
PANDUAN BAGI FASILITATOR
BAB IV
PANDUAN BAGI FASILITATOR
membaur dan akrab , tetapi jangan sampai dominan karena
pesertalah yang perlu lebih aktif
c. Mendampingi kegiatan kelompok kecil, satu fasilitator per
kelompok kalau memungkinkan
A. TEKNIK MEMANDU
1. LANGKAH-LANGKAH UMUM
Semua materi bahasan memiliki langkahIangkah umum
pelaksanaan kegiatan belajar. Dalam memandu langkahIangkah
pembahasan materi bahasan , terdapat beberapa kegiatan
penting yang perlu dilakukan fasilitator untuk memperlancar
proses, yaitu:
a. Setiap kali ada tugas kelompok.
• Tuliskan tugastugas tersebut di atas papan tulis atau
kertas besar (plano) selama menjelaskan tugas kepada
peserta.
• Tuliskan dengan huruf besar supaya terbaca dari jauh
dan pastikan peserta mengerti apa yang menjadi tugasnya
sebelum dibagi kelompok.
b. Bagilah peserta dalam kelompok kecil secara acak, sehingga
peserta bisa berbaur.
• Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung diri
(yaitu , kalau ingin 4 kelompok.
• Masingmasing peserta akan menghitung "1", "2", "3",
"4", "1", "2", "3", "4" secara berurutan sampai semua
punya nomor.
• Dan kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masingmasing .
c. Di dalam plena atau curah pendapat.
• Fasilitator sebaiknya mencatat pendapatpendapat peserta
di atas kertas besar (plano) selama memandu pembahasan.
• Catatlah pendapat yang sudah benar
362 .11
Ind
p
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
Jenderal
Petunjuk pelaksanaan orientasi bidan : dalam
penyelenggaraan POS kesehatan desa ( Poskesdes )
untuk mendukung Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.-Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2014
ISBN 978-602-235-601-1
1. Judul
I. COMMUNITY HEALTH SERVICES
II. MIDWIFERY III. PUBLIC HEALTH
Kata Pengantar
Dengan rahmat dan karunia Allah SWT yang diberikan kepada kita
sehingga Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan
Poskesdes untuk mendukung Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif dapat tersusun dengan baik.
Petunjuk pelaksanaan ini disusun untuk agar pelaksanaan orientasi
bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes di daerah berjalan dengan
baik. Petunjuk pelaksanaan ini diharapkan menjadi acuan dalam
pelaksanaannya mulai dari tahap perencanaan sampai penyusunan
pelaporan orientasi.
Kami menyadari bahwa petunjuk pelaksanaan ini masih jauh dari
sempurna, karenanya saran dan kritik membangun sangat kami
harapkan . Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada
semua pihak yang berprakarsa dan membantu dalam penyusunan
petunjuk pelaksanaan ini, serta dengan harapan semoga dapat
ditindaklanjuti secara optimal dan berkesinambungan.
Semoga Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam
Penyelenggaraan Poskesdes ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terlibat.
Jakarta, April 2014
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
34
Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan Poskesdes
Petunjuk Pelaksanaan Orientasi 81dan Poskesdes
III
LAMPIRAN-4
Oaftar lsi
KATA PENGANTAR ............................................................................ III
Ceklist Penilaian
OBSERVASI LAPANG
DAFTAR lSi.......................................................................................... IV
BAB I.
PENDAHULUAN....................................................................
A. Latar Belakang ......... ......... ... ...... .. ...... .. ......... ............. .......
B. Tujuan Orientasi.............................. .. ........................... .. ...
C. Rancangan Orientasi .. .. ........ .. ...... .. ................. .. ...............
D. Struktur Program... ..... ................. .. ..... ............. .... ... ...........
E. Jadwal Orientasi .. .. .......... .... .. ... ......... .. ... .... .. ....... .. ...... .. ...
1
2
3
3
3
6
BAB II. LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN ..................
A. Persiapan...... .... .. ....... ........................ .... .. ..... ............. .. .. ...
B. Pelaksanaan .............................. ....... :........ ::-.. Z@ N セ N セ@ .......-......
C. Evaluasi ..............セ N M ..M N セ .... セ ......-セ@ ... ..セ ....... .............
......:... セ ... セ@ ....
D. Sasaran Evaluasi ..............................................................
E. Pelaporan ....... ..... ........ ........... .. ... ...... .. .. .. ................ .. .. .. ....
7
8
12
15
16
16
BAB III. PESERTA, FASILITATOR, PENYELENGGARA, DAN
PENGORGANISASIAN ........................................................................
A. Peserta ............................ .. .. .. .... ...... .. ... ......................... .. ..
B. Fasilitator ............... ....................... .. ............... ... ................ .
C. Penyelenggara .. .......... ........ .. ...... .. ....... .. .. ... ..... ...... .... ...... .
D. Pengorganisasian ......... .. ....................................... ...........
17
18
18
18
18
-
-
-
BAB IV. PANDUAN BAGI FASILITATOR .......................................... 19
A. Teknik Memandu ... ...................... .. .......... .... .......... ........... 20
B. Sikap Fasilitator Yang Baik .............................................. 22
No.
1.
Pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif
2.
Penyelenggaraan Poskesdes
3.
Tugas dan Tanggung Jawab
Bidan dalam Penyelenggaraan
Poskesdes
4.
Penggerakan dan Pemberdayaan
Masyarakat
5.
Pengamatan Epidemiologi
Sederhana
BAB V. EVALUASI DAN SERTIFIKASI ............................................ 25
6.
LAMPIRAN ........................................................................................... 29
I
I
,
-'
BAB VI. PENUTUP .............................................................................. 27
Temuan Saat Observasi
Komponen
Kesiaps iagaan dan
Penanggulangan Bencana serta
Kegawatdaruratan Kesehatan
I
LAMPIRAN-3
Ceklist Penilaian
PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM
r-
Pelatih
Materi
Materi
bahasan
Kesesuaian Kesesuaian
Va
Dasar/lntilPenunjang
. .. ..... ........................................•.
JUMLAH
Tdk
Va
Tdk
Metode
Alat Bantu
Kesesuaian
Kesesuaian
Va
Tdk
Va
Tdk
Evaluasi
Sesi
Kesesualan
Va
Keterangan
Tdk
BABI
PENDAHULUAN
BAS I
PENDAHULUAN
LA MPIRAN-2
FORM EVALUASI PENYELENGGARAAN
(Diisi oleh: Peserta Orientasi)
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menyebutkan bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya , sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi ,
selanjutnya Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya
kesehatan.
Nama Kegiatan : .... .... .... .
N
0
Kesehatan merupakan hak asasi (UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan
UU NO.36 Tahun 2009) perlu diupayakan , diperjuangkan , dan
ditingkatkan oleh setiap individu dan seluruh komponen bangsa
agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat dan pada akhirnya
dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mewujudkan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah
saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat termasuk swasta.
KOMPONEN
1
Kenyamanan ruang belajar
2
Penyediaan alat bantu di
dalam kelas
3
Penyediaan dan pelayanan
bahan belajar (seperti
pengadaan, bahan diskusi)
4
50
60
55
65
70
75
80
85
90
95
100
I
Penyediaan dan kebersihan
kamar kecil
5
Pelayanan sekretariat
6
Penyediaan pelayanan
akomodasi
7
NllAI
45
Penyediaan dan pelayanan
konsumsi
JUMlAH
NllAI RATA-RATA
Kelerangan : 45 - 55 : kurang, 56 - 75 : sedang, 76 - 85 : baik, 86 ke alas sangal baik
Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat yang makin
berkembang dan mendekatkan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang menyeluruh, tersebar merata dan berkualitas,
diperlukan upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat dan
promosi kesehatan secara terus menerus, berjenjang dan salah
satunya melalui langkah-Iangkah strategis yang terarah dalam
kegiatan penyelenggaraan orientasi bagi tenaga promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan termasuk
bidan . Pusat Promosi Kesehatan , sebagai Unit Kerja di Kementerian
Kesehatan RI dalam mengantisipasi rencana kegiatan
penyelenggaraan orientasi tersebut, akan melibatkan unit-unit
terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan.
-
No
Hal-hal yang Mendukung
No
1
1
2
2
3
3
4
4
.. ...... .. ...... ..... , tgl.
Hal-hal yang Menghambat
Tanda tangan Penilai : ... ... .. .. ...... ....... ...... . .
Sejalan dengan perkembangan parad igma pembangunan tel ah
dituangkan arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke-2
bidang kesehatan(2010-2014) menitikberatkan pembangunan
bidang kesehatan melalui pendekatan preventif promotif dan tidak
hanya kuratif dan rehabilitatif , melalui peningkatan kesehatan
masyarakat dan lingkungan, sehingga secara keseluruhan dapat
meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun
2009 menjadi 70,0 tahun pada 2014 dan pencapaian keseluruhan
sasaran Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 .
LAMPIRAN-1
FORMUlIR EVALUASI FASILITATOR
(Diisi oleh: Peserta Orientasi)
1. Nama Kegiatan
2. Nama Fasilitator
3. Mat e r i
4. HarifTanggal
Orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan Poskesdes
PENILAI A N
No
1
2
3
Penguasaan Materi
Ketepatan Waktu
Sistematika Penyajian
4
Penggunaan Metode dan Alat
Bantu Diklat
5
Empati, Gaya dan Sikap
terhadap Peserta
Penggunaan Bahasa dan
Volume Suara
6
セ
KOMPONEN
7
Pemberian Motlvasi Belajar
kepada Peserta
8
Pencapaian Tujuan
Pembelajaran
Kesempatan Tanya Jawab
Ke mampuan Menyajikan
Kerapihan Pakaian
9
10
11
Ke rjasama antar Tim Pelatih
Poskesdes merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dike lola dan
diselenggarakan dari, oleh , untuk dan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi .
N I LA I
セ
UP@
60
55
I
65
70
75
80
85
90
95
-
-
100
r--
I
Dalam pelaksanaanya Poskesdes memerlukan pembinaan bukan
hanya dari sektor kesehatan saja, melainkan dari berbagai instansi
terkait agar terjamin kelestariannya . Salah satu upaya pembinaan
Poskesdes agar beroperasi maka perlu adanya peningkatan
kapasitas bagi bid an Poskesdes , salah satu upayanya melalui
orientasi. Untuk menyamakan persepsi dan memudahkan dalam
pelaksanaan orientasi bidan Poskesdes maka perlu disusun
Petunjuk Pelaksanaan yang dapat digunakan sebagai acuan
penyelenggaraan orientasi .
I
I
I
JUMLAH NILAI
I
I
NILAI RATA-RATA
B.TUJUAN
Keterangan : Bila, 45 - 55 : kurang; 56 - 75 : seda ng; 76 - 85 : baik; 86 ke atas sangat baik
KOMENTAR
SARAN
1
1
2
2
..... ..... ............ , Igl. ....... ....... .. .. ...... .
I
3
.........L
Tersedianya petunjuk pelaksanaan sebagai acuan untuk
menyelenggarakan orientasi bidan dalam penyelenggaraan
Poskesdes.
I
I--
3
,
C. RANCANGAN ORIENTASI
L
Tanda tangan Penilai :.. .. . ........... .. .
Orientasi ini dirancang agar fasilitator mampu melaksanakan
orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan Poskesdes . Selain kajian
kebutuhan orientasi, paket pembelajaran ini akan diperkaya dengan
diskusi - diskusi yang akan mendorong penggalian pengalaman
yang relevan dengan tugas sehari-hari.
D. STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut diatas, materi
orientasi disusun dalam struktur sebagai berikut:
No I
A
B
C
Materi
I Materi Dasar
1 I Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2 I Penyelenggaraan Poskesdes
I Materi Inti
I Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam
Penyelenggaraan Poskesdes
2 I Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat
3 I Pengamatan Epidemiologi Sederhana
4 I Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana serta
Kegawatdaruratan Kesehatan
5 I Observasi Lapang
I Materi Penunjang
1 I Muatan Lokal
2 I Membangun Komitmen Belajar
3 I Rencana Tindak Lanjut
Total
Jumlah
2
2 I 0
3
2 I 3 I 0
2 I 0
5
3
2 I 0
3
010 I 5
5
1 I 0 I 0
012 I 0
012 I 0
2
2
9 I 13 I 5
27
Proses, Metode dan Alur Pembelajaran
1. Proses Pembelajaran
Proses Orientasi dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut :
a) Dinaminasi dan penggalian harapan peserta serta membangun
komitmen belajar diantara peserta
b) Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap menciptakan iklim yang kondusif
dalam proses belajar
c) Penjajagan awal peserta melalui pre test
d) Pembahasan Materi
Dalam setiap pembahasan materi inti , peserta orientasi dilibatkan
secara aktif sepenuhnya dalam proses pembelajaran, secara
umum sebagai berikut:
• Fasilitator mempersiapkan peserta orientasi untuk siap
mengikuti proses pembelajaran
• Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada setiap materi
LAMPIRAN
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam penyelenggaraan
Poskesdes merupakan acuan bagi pengelola orientasi di
provinsi/kabupaten. Dengan adanya petunjuk pelaksanaan ini
diharapkan menjadi semakin lengkap perangkat operasional dalam
rangka meningkatkan hasil orientasi yang diharapkan.
Oleh sebab itu, kepada para pengelola Orientasi Bidan dimaksud
Poskesdes, perlu mengambil langkah-Iangkah untuk memahami dan
menerapkan petunjuk pelaksanaan ini. Keberhasilan dari penerapannya
tergantung pada kemauan yang positif dari semua pihak yang terlibat
di dalamnya.
•
Fasil itator dapat mengawali proses pembelajaran dengan :
penggalian pengalaman peserta, penugasan dalam bentuk
individual atau kelompok, penjelasan singkat tentang materi
e) Praktik kelas dalam bentuk penugasan
f) Observasi lapang
g) Penjajagan akhir peserta melalui post test
h) Setelah semua materi disampaikan , peserta orientasi dapat
memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi dan
rangkuman
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran menggunakan prinsip Pembelajaran Orang
Dewasa , oleh karena itu metode yang dapat digunakan selama
proses pembelajaran diantaranya adalah :
a. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk hal-hal yang
baru.
b. Curah pendapat, untuk penjajakan pengetahuan dan
pengalaman peserta terkait dengan materi yang akan dipelajari
c. Penugasan berupa: diskusi kelompok dan latihan
d. Bermain peran, simulasi
e. Observasi lapang
3. Alur pembelajaran
I
I
Pembukaan
I
Pre Test
I
I
Membangun Komitmen Belajar
I
WAWASAN & PENGETAHUAN
1. Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif
2. Penyelenggaraan Poskesdes
3. Tugas dan Tanggung Jawab Bidan
dalampenyelenggaraan Poskesdes
KETERAMPILAN
1. Penggerakan dan Pemberda yaan
Masyarakat
2. Pengamatan Epidemiologi Sederhana
3. Kesiapsiagaan dan Penanggulangan
Bencana serta kegawatdaruratan
kesehatan
Metode:
Bermain peran
Studi kasus
Simulasi
Observasi lapang
..
Metode:
Ceramah
Tanya Jawab
··
·
·
I
I
28
Petunjuk Peiaksanaan Orientasi Sidan Poskesdes
Evaluasi
Penutup
I
I
E. JADWAL ORIENTASI
No
Waktu
Hari Pertama
110.00-12.00
2
112.00 -13.30
3
113.30 -14.30
4
14.30 -15.00
5
15.00 - 15.30
15.30 -17.00
6
7
17.00-17.45
8
9
17.45-19.00
19.00 - 20.30
Hari Kedua
108.00 -10.15
2
3
4
5
6
7
8
10.15 - 10.30
10 .30 - 12.00
12.00 - 13.00
13.00 -15.15
15.15 - 15.30
15.30 - 17.45
17.45 - 19.00
Hari Ketiga
108.00 - 08.45
2
1 08.45 - 11.00
3
4
5
6
7
11 .00 - 11.30
11 .30 -13.00
13.00 - 16.45
16.45 - 18.00
18.00 -19.00
Hari Keempat
108.00 - 08.30
2
1 08.30 - 10.00
3
1 10.00 - 11 .00
4
111 .00-12.00
Materi Pembahasan
Kedatangan dan Registrasi peserta
ISHOMA
Pembukaan
Pre Test
Rehat Istirahat
Membangun Komitmen Belajar (BLC)
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Ak1if
Ishoma
Penyelenggaraan Poskesdes
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam
penyelenggaraan Poskesdes
Rehat Sehat
Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat
Ishoma
Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat
Rehat Sehat
Pengamatan Epidemiologi Sederhana
Ishoma
Materi Muatan Lokal
Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana
serta kegawatdaruratan kesehatan
Persiapan Observasi Lapang
Ishoma
Observasi Lapang
Penyusunan Laporan Hasil Observasi Lapang
Ishoma
Post Test
Penyusunan RTL
Presentasi Hasil Observasi Lapang
Penulupan
Fasilitator
BABV
PENUTUP
BAB V
EVALUASI DAN SERTIFIKASI
A. EVALUASI
Evaluas i yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi :
1. Evaluasi terhadap peserta melalui :
a. Penjajagan awal melalui pre test
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang diterima (post test)
c . Evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuan yang
telah didapat peserta melalui penugasan-penugasan dan
observasi lapang
2. Evaluasi terhadap fasilitator
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian
yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemajuan
fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan
kepada peserta dengan baik , serta dapat dipahami dan diserap
oleh peserta . Evaluasinya meliputi :
a. Penguasaan materi
b. Penggunaan metode
c . Hubungan interpersonal dengan peserta
d. Motivasi
3. Evaluasi terhadap penyelenggara orientasi
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksaaan orientasi.
Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis ,
yang meliputi :
a. Tujuan orientasi
b. Relevansi orientasi dengan pelaksanaan tugas
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
d. Manfaat orientasi bagi peserta atau instansi
e. Hubungan peserta dengan penyelenggara
f. Hubungan peserta dengan pelaksana orientasi
g. Pelayanan sekretariat peserta
h. Pelayanan akomodasi dan lainnya
i. Pelayanan konsumsi
j. Pelayanan komunikasi dan informasi
B. Sertifikasi
Bagi peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran akan
diberikan sertifikat oleh panitia penyelenggara yang ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang. Sertifikasi juga bisa diberikan oleh
Lembaga yang berwenang menerbitkan sertifikat untuk pelatihan
pemberdayaan masyarakat.
BAB II
LANGKAH-LANGKAH
PENYELENGGARAAN
BAB II
LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
A. PERSIAPAN
Persiapan orientasi memegang peranan penting dalam proses
orientasi yang pada akhirnya akan menghasilkan orientasi yang
bermutu . Hal ini sesuai dengan proses manajemen mutu . Dengan
demikian, persiapan dalam orientasi masuk dalam indikator struktur
input yang harus terpenuhi sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Apabila indikator tidak terpenuhi maka orientasi yang
bermutu sulit untuk dapat diwujudkan.
1. Tim Fasilitator wajib membaca semua Petunjuk Pelaksanaan,
sehingga mendapatkan pemahaman yang utuh dan jelas tentang
pelaksanaan orientasi Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes.
2. Sebelum hari orientasi , Tim Fasilitator perlu bertemu untuk
mempersiapkan orientasi. Hal-hal yang perlu dipersiapkan
adalah pembagian tugas sebagai fasilitator yaitu menentukan
satu fasilitator untuk setiap materi bahasan.
3. Untuk memperlancar proses orientasi, sangat penting untuk
menunjuk salah satu fasilitator secara bergantian sebagai
pimpinan orientasi harian . Tugas utamanya adalah memastikan
proses orientasi berjalan dengan lancar dan baik.
4 . Pada tahap orientasi , persiapan yang perlu dilakukan Tim
Fasilitator adalah mengatur ruangan. Pengaturan ruangan yang
tepat untuk mendorong proses partisipasi para peserta adalah
bentuk setengah lingkaran atau huruf "U" . Sebaiknya disediakan
kursi yang memiliki meja lengan sehingga tidak perlu meja lagi .
Meja akan memenuhi ruangan dan menghalangi ruang gerak
peserta sehingga membatasi proses partisipasi .
5. Pemeriksaan bahan-bahan orientasi , media belajar yang perlu
difotokopi dari petunjuk pelaksanaan , dan alat-alat yang telah
disiapkan panitia .
Komponen persiapan orientasi terdiri dari komponen persiapan
teknis dan administrasi.
BABV
EVALUASI DAN SERTIFIKASI
peserta bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memiliki
sikap terbuka dengan orang lain.
9. Bersikap positif: seorang Fasilitator sebaiknya selalu
membangun suasana yang positif, mendorong peserta mencari
potensi diri sendiri . Jangan memperdebatkan masalah untuk
mencari kesalahan seseorang , tetapi diskusikan jalan keluarnya.
1. Tekn is dalam mempersiap kan orientasi ini , Dinas Kesehatan
Provinsi/Bapelkes Daerah berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota .
2. Administrasi menyiapkan pengorganisasian penyelenggaraan
orientasi dan menetapkan uraian tugas . Penyelenggara orientasi
terdiri dari Penasehat, Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris,
Bendahara, Seksi Umum, Seksi Orientasi, Seksi Pemantauan
dan Penilaian, Anggota Teknis, Anggota Administrasi.
3. Tugas Panitia Penyelenggara
a. Ketua
• Mengadakan perencanaan dan persiapan pelaksanaan
orientasi.
• Mengkoordinasikan kegiatan sekretariat, bendahara, seksi
orientasi, seksi pemantauan , dan seksi penilaian .
• Memimpin dan mengawasi pelaksanaan orientasi.
• Untuk kelancaran tugasnya, ketua panitia penyelenggara
mengadakan hubungan dengan pihak lain yang dipandang
perlu.
b. Sekretaris
• Membantu ketua panitia penyelenggara dalam
melaksanakan tugasnya.
• Memimpin kegiatan -kegiatan kesekretariatan.
c. Bendahara
• Menyusun anggaran biaya dan mengajukan kepada ketua
penyelenggara untuk mengambil keputusan.
• Menyelesaikan urusan pengajuan anggaran pembiayaan
yang telah diputuskan.
• Menyusun pertanggungjawaban anggaran biaya orientasi.
d. Seksi Umum
• Membantu kesekretariatan dalam melaksanakan tugasnya.
• Mempersiapkan dan menyampaikan surat pemanggilan
cal on peserta orientasi.
• Melaksanakan pengetikan dan penggandaan materi serta
menyampaikannya kepada peserta.
•
•
•
Menyiapkan akomodasi.
Mengatur ruangan tempat orientasi dan peralatannya.
Memprogramkan acara selingan (olahraga, rekreasi dan
lain-lain).
e . Seksi orientasi
• Mempersiapkan jadwal orientasi.
• Mempersiapkan materi, makalah , bahan, dan media
belajar.
• Mempersiapkan fasilitator .
• Mempersiapkan lokasi observasi lapang .
• Mengkoordinir para fasilitator.
3 . Menghargai dan rendah hati : Cara menghargai peserta
adalah dengan menunjukkan minat yang sungguh-sungguh
pada pengetahuan dan pengalaman mereka.
f . Seksi pemantauan dan penilaian
• Mempersiapkan format-format pemantauan dan
penilaian/evaluasi hasil belajar dan penyelenggaraan
orientasi.
• Menyelenggarakan penilaian/evaluasi untuk setiap
bahasan dan evaluasi penyelenggaraan pada akhir
orientasi.
5. Bersikap sederajat dan akrab : Hubungan dengan peserta
sebaiknya dilakukan secara informal, akrab, dan santai,
sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta . Peserta akan
mempelajari lebih banyak kalau mereka merasa nyaman dengan
Tim Fasilitor. Sebaiknya kita menghindari adanya "jarak" atau
"perbedaan" antara Tim Fasilitor dan peserta.
4. Tugas dan tanggung jawab panitia secara umum
a. Mempersiapkan kelengkapan administrasi dan logistik untuk
penyelenggaraan kegiatan orientasi.
b. Mengatur agenda kegiatan orientasi dan menyediakan
dukungan administrasi dan logistik selama berlangsungnya
orientasi.
c. Menyusun laporan penyelenggaraan orientasi dan laporan
pertanggungjawaban keuangan penyelenggaraan orientasi.
6. Tidak menggurui : Proses belajar berlangsung sama dengan
orang dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan
pendirian, karena itu tidak akan berhasil apabila Fasilitor
bersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar
dengan saling berbagi pengalaman , agar diperoleh satu
pemahaman yang kaya .
5. Tugas tim fasilitator
Fasilitator terdiri dari tenaga pemberdayaan masyarakat yang
telah dilatih dalam pelatihan fasilitator pemberdayaan
masyarakat khususnya bidang kesehatan, baik dari instansi
terkait tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
Tugas dan tanggung jawab tim fasilitator adalah:
a. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan menyajikan
materi sesuai dengan bidangnya.
b. Menata situasi proses belajar mengajar dengan
mengupayakan terjadinya interaksi.
4. Mau belajar : Fasilitor perlu memiliki semangat untuk belajar
dari peserta karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari
peserta yang lebih berpengalaman. Selain itu, Fasilitor tidak
akan berhasil apabila tidak memahami seluk beluk pen gala man
peserta karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan
pada pengalaman peserta akan lebih bermakna.
7. Tidak memihak, menilai, dan mengritik : Mungkin dalam
Orientasi, perbedaan pendapat bisa muncul antara peserta.
Fasilitor tidak boleh menilai dan mengkritik semua pendapat,
juga tidak boleh bersikap memihak . Secara netral Fasilitor
mesti berusaha memandu komunikasi antara pihak-pihak yang
berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalan
keluarnya.
8. Bersikap terbuka: Fasilitor jangan segan untuk berterus terang
kalau merasa kurang mengetahui sesuatu. Dari contoh ini,
•
•
Fasi li tor ke mud ian meDanyakan BAGA IMA NA ca ra
mengatasi keadaan tersebut?
Fasilitor perlahan-Iahan membiarkan peserta saling
menceritakan pengalaman dan melontarkan pendapatnya.
INGATLAH BATAS WAKTU!
Sekalipun merupakan diskusi yang partisipatif, namun fasilitator
juga ingat bahwa setiap materi bahasan dibatasi waktu .
• Batasi jumlah pendapat
• Mintalah peserta yang sudah banyak pendapat untuk memberi
kesempatan pada peserta lain yang belum berpendapat
• Mintalah peserta untuk berbicara langsung kepada gagasan
ini (tidak bertele-tele)
• Minta fasilitator yang tidak sedang bertugas sebagai pengingat
waktu . Sepakati terlebih dahulu bagaimana cara mengingatkan
supaya tidak mengganggu proses
B. SIKAP FASILITOR YANG BAlK
1 . Bersikap sabar : Jika kurang sabar melihat proses Orientasi
yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu , berarti kita
telah mengambil alih kesempatan belajar peserta. Biasanya
pada Orientasi yang partisipatif, proses akan sulit pad a tahaptahap awal karena suasana belum cukup cairo Tetapi proses
selanjutnya akan sangat hidup apabila Fasilitor terus bersabar
dalam mendorong proses partisipasi peserta .
2. Mendengarkan dan tidak mendominasi : Karena pengalaman
dari peserta yang paling penting dalam pembelajaran, Fasilitor
perlu lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar proses
Orientasi.
c. Mengarahkan acara belajar.
d. Mengadakan bimbingan pada diskusi.
e. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses orientasi.
5 . Tugas administrasi
a. Membentuk panitia penyelenggara dengan SK yang diterbitkan
oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, yang didalamnya
terdiri dari unsur Bapelkes dan tim fasilitator.
b. Membuat surat pemanggilan peserta dan tembusan pada
yang bersangkutan. Surat pemanggilan peserta harus dikirim
paling lambat 2 minggu sebelum orientasi dilaksanakan
(tergantung jangkauan wilayah setempat). Dalam
suratpemanggilan harus jelas waktu dan tempat orientasi,
tanggal mulai masuk asrama, dan persyaratan lain yang
harus dibawa misalnya : SPPD, bukti tiket , pas foto berlatar
belakang merah ukuran 4x5 sebanyak dua buah , dan biodata
peserta.
c . Membuat surat permohonan fasilitator atau narasumber .
Surat permohonan fasilitator atau narasumber harus dikirim
paling lambat satu minggu sebelum orientasi dimulai. Dalam
surat tersebut harus dijelaskan materi yang akan diberikan,
waktu , dan tempat.
d. Memperhatikan kelengkapan peserta dalam pelaksanaan
orientasi seperti kehadiran peserta. Memperhatikan kesiapan
dan kelengkapan narasumber/fasilitator/ pengajar dalam
pelaksanaan orientasi.
e. Surat permintaan/penerbitan sertifikat ditujukan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Pimpinan Institusi
penyelenggara orientasi pada saat proses orientasi
berlangsung.
f. Surat permintaan membuka dan penutupan orientasi ditujukan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Pimpinan
Institusi penyelenggara orientasi.
g. Merencanakan penggunaan biaya : komponen biaya yang
disiapkan terdiri dari : (1) honor fasilitator atau
narasumber,honor panitia , honor penyelenggara ; (2)
perjalanan ,mencakup transport peserta dari daerah ke
tempatorientasi, transport fasilitator atau narasumber,
transport lokal panita; (3) kebutuhan alat tulis kantor; (4)
Kebutuhan alat, bahan dan sarana untuk simulasi dan praktik
lapang (sesuai dengan anggaran yang tersedia).
h. Menggandakan makalah dan referensi lain, di luar
panduan/bahan/materi yang sudah ada.
B.PELAKSANAAN
Pelaksanaan orientasi memegang peranan penting dalam
penyelenggaraan orientasi. Acuan pelaksanaan orientasi adalah
jadwal orientasi yang sudah disusun. Pastikan bahwa proses
pelaksanaan orientasi sesuai dengan alur proses pembelajaran.
Keberhasilan kegiatan ini banyak ditentukan oleh kesiapan fasilitator,
penguasaan materi, penyediaan bahanbahan, dan kesiapan
peserta serta ketepatan waktu sesuai jadwal yang disusun.
1. Peran Fasilitator Utama
Orientasi partisipatif akan berjalan baik bila dilakukan dengan
kerjasama tim. Fasilitator utama memiliki peran memimpin
proses belajar untuk materi bahasan yang bersangkutan dengan
langkahIangkah sebagai berikut:
a. Sesaat sebelum mulai, mengumpulkan semua media belajar
dan bahan yang diperlukan selama memandu materi bahasan
yang bersangkutan
b. Menyampaikan judul materi bahasan, Tujuan dan Waktu
yang diperlukan untuk kegiatan yang akan dibawakan dengan
mengacu pada modul
c. Memandu kegiatan belajar menurut langkahIangkah yang
terdapat pada panduan sesuai dengan materi bahasan yang
bersangkutan.
2.
Peran Fasilitator Pendamping
Sementara satu orang menjadi fasilitator utama yang memimpin
kegiatan belajar, anggota Tim fasilitator lainnya sebaiknya
membaur dengan para peserta. Beberapa peran Fasilitator
Pendamping yang sedang tidak bertugas di depan, adalah:
a. Membantu fasilitator yang sedang bertugas apabila diperlukan,
misalnya memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih
aktif berbicara
b. Ikut berdiskusi seperti peserta lainnya sehingga suasana
2. KIAT DISKUSI KELOMPOK ATAU CURAH PENDAPAT
a. Jika terlalu sulit memandu dan menulis secara serempak,
satu pendamping mungkin bisa berperan sebagai pencatat
b. Jika ada peserta yang diam, bisa minta setiap peserta
bergantiganti menjawab satu pertanyaan dari "Diskusi
Kelompok".
c. Jika perlu sukarelawan untuk permainan, minta peserta yang
diam untuk bermain. Dalam diskusi kelompok, untuk
menyajikan hasil dari kelompok kecil tersebut pilihlah
seseorang yang belum punya kesempatan.
d. Pendamping yang tidak sedang memandu bisa duduk dengan
peserta dan me no long fasilitator kalau ada kesulitan.
e. Dalam permainan, lebih baik Tim fasilitator terlibat, sama
dengan peserta lain agar mengembangkan keakraban.
3. CARA MELIBATKAN PESERTA
a. Proses diskusi yang partisipatif pada awalnya memang akan
sulit karena cara ini masih merupakan cara yang baru bagi
kita . Meskipun demikian, proses ini akan berjalan lancar
apabila fasilitator dengan sabar melakukan usaha
meningkatkan partisipasi masyarakat.
b. Berikut ini adalah beberapa saran untuk melibatkan peserta
dalam proses diskusi:
• Fasilitor mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu
sehingga peserta bisa menceritakan pengalamannya,
serta KAPAN hal itu terjadi?
• Fasilitor kemudian menanyakan kepada beberapa peserta
lain, apakah mereka juga menemukan kejadian yang
serupa?
• Fasilitor kemudian menanyakan MENGAPA hal tersebut
terjadi? (Apa sebabnya terjadi?)
• Kembali, Fasilitor meminta tanggapan kepada beberapa
peserta lain, apakah mereka setuju pendapat peserta
tersebut tentang penyebab suatu keadaan?
I
ba
セ iv@
PANDUAN BAGI FASILITATOR
membaur dan akrab, tetapi jangan sampai dominan karena
pesertalah yang perlu febih aktif
c. Mendamp;ngi kegiatan kelompok kecil, satu fasilitator per
kelompok kalau memungkinkan
A. TEKNIK MEMANDU
1. LANGKAH-LANGKAH UMUM
Semua materi bahasan memiliki langkahIangkah umum
pelaksanaan kegiatan belajar. Dalam memandu langkahIangkah
pembahasan materi bahasan , terdapat beberapa kegiatan
penting yang perlu dilakukan fasilitator untuk memperlancar
proses , yaitu :
a. Setiap kali ada tugas kelompok .
• Tuliskan tugastugas tersebut di atas papan tulis atau
kertas besar (plano) selama menjelaskan tugas kepada
peserta .
• Tuliskan dengan huruf besar supaya terbaca dari jauh
dan pastikan peserta mengerti apa yang menjadi tugasnya
sebelum dibagi kelompok .
b. Bagilah peserta dalam kelompok kecil secara acak, sehingga
peserta bisa berbaur.
• Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung diri
(yaitu, kalau ingin 4 kelompok.
• Masing masing peserta akan menghitung "1", "2" , "3" ,
"4" , "1" , "2" , "3", "4" secara berurutan sampai semua
punya nomor.
• Dan kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masingmasing .
c. Di dalam pleno atau curah pendapat.
• Fasilitator sebaiknya mencatat pendapatpendapat peserta
di atas kertas besar (plano) selama memandu pembahasan.
• Catatlah pendapat yang sudah benarbenar matang atau
diterima oleh forum agar tidak terlalu banyak catatan yang
dibuat.
Hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan orientasi adalah :
1. Peran Penyelenggara Orientasi
a. Persiapan orientasi
1) Membuat rancangan proses orientasi.
2) Menyusun jadwal orientasi yang sesuai dengan alur proses
pembelajaran
3) Memilih fasilitator sehingga didapatkan fasilitator sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan.
4) Menentukan alat bantu dan metode orientasi disesuaikan
dengan proses pembelajaran (disesuaikan dengan situasi
setempat) .
5) Mempersiapkan pelaksanaan Observasi Lapang
(disesuaikan dengan situasi setempat) .
6) Berperan serta dalam merancang instrumen evaluasi,
sehingga tersusun instrumen evaluasi baik evaluasi
peserta, fasilitator, maupun evaluasi penyelenggara .
b. Pelaksanaan orientasi
Dan atau bersama Tim Fasilitator :
1) Mengendalikan proses pembelajaran .
a) Praproses pembelajaran
i. Mengontrol/mengecek fungsi alat bantu/media
orientasi (audio visual aid) yang akan digunakan
agar sesuai dengan metode pembelajaran.
ii . Memperkenalkan fasilitator/narasumber sesuai
dengan biodata masingmasing.
b) Selama proses pembelajaran
i. Terhadap fasilitator/narasumber
• Mengendalikan waktu .
• Mengamati penyampaian materi dari segi
kesesuaian dengan materi bahasan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
• Mengamati penggunaan metode pembelajaran
dari segi kesesuaian mencapai tujuan pembelajaran .
ii. Terhadap peserta
• Mengamati pada proses tatap muka, diskusi, atau
penugasan.
• Menyediakan waktu untuk konsultasi peserta.
• Memandu refleksi dan review tentang materi
orientasi yang disampaikan satu hari sebelumnya.
2) Membuat laporan
Panitia penyelenggara hendaknya sudah mempersiapkan
laporan penyelenggaraan orientasi bidan dalam
penyelenggaraan Poskesdes seawal mungkin. Paling
lambat 1 (satu) minggu setelah orientasi dan dikirimkan
kepada yang berwenang secara berjenjang .
a) Membuat catatan harian proses pembelajaran selama
orientasi dan menginformasikan kepada penyelenggara.
b) Membuat laporan tentang proses pembelajaran mulai
dari awal hingga selesainya orientasi meliputi:
ketepatan hadir peserta dan pelatih , tahapan antar
materi yang disampaikan , serta cara penyampaian.
3) Sebagai penghubung
Pelaksana orientasi juga berfungsi sebagai penghubung
antara peserta dengan fasilitator/narasumber.
2. Peran tim teknis
a. Monitoring pengajaran untuk hari berikutnya.
b. Rekapitulasi form evaluasi peserta, fasilitator, dan
penyelenggara .
3. Peran tim administrasi
a. Memperbaiki daftar hadir.
b. Membuat biodata peserta dan cek SPJ peserta dan tiket.
c. Membuat SPJ.
d. Memastikan kelengkapan adminsitrasi.
e. Menyediakan penggandaan materi orientasi peserta
Hari terakhir Orientasi, sesudah semua kegiatan selesai, Tim
Fasilitator mengumpulkan semua dokumen hasil Orientasi yang
terdapat pada kertaskertas besar (plano) dan catatan pribadi yang
BAB IV
PANDUAN BAGI FASILITATOR
BAB III·
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA DAN PENGORGANISASIAN
dib uat se lama O ri enta si. T im Fas ilitator kemudi an m emba has
rencana penulisan laporan yang merupakan tugas panitia.
TIP UNTUK KERJASAMA TIM FASILITATOR
A.PESERTA
Peserta orientasi adalah bidan Poskesdes dengan jumlah peserta
30 orang/kelas.
B. FASILITATOR
Fasilitator adalah petugas atau pengelola promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang pernah mendapat pelatihan atau
orientasi tentang pemberdayaan masyarakat khususnya bidang
kesehatan .
c. PENYELENGGARA
1. Penyelenggara orientasi terdiri dari unsur Oinas Kesehatan
Provinsi dan Institusi Penyelenggara pelatihan lainnya .
2. Penyelenggaraan dapat dilakukan di Bapelkes, atau tempat
lainnya yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana
penunjang penyelenggaraan orientasi.
D. PENGORGANISASIAN
Kegiatan orientasi ini melibatkan unsur Oinas Kesehatan Provinsi ,
Bapelkes, dan fasilitator dengan susunan organisasi yang melibatkan
unsurunsur sebagai berikut dan disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia:
1. Penasehat
2. Penanggungjawab
3. Ketua
4. Sekretaris
5. Bendahara
6 . Anggota
7 . Anggota administrasi
Selama melibatkan din dalam diskusi. perhatikan cara fasil itator utarna
membawakan mateh beta jar dan hindari perdebatan dengan sesama
fasilitator
Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik. meskipun
perbedaan pendapat itu terjadi sesama fasilitator; tetapi , hindari
perbedaan pendapat yang menjatuhkan fasilitator lainnya
Amati pesertapeserta yang pasif dan bantulah fasilitator utama untuk
membangkitkan partisipasi pesertapeserta dengan cara mendorong
mereka bersuara
Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya
selama proses ; fasilitator sebaiknya tidak pernah keluar masuk ruangan
seperti juga peserta lainnya
C. EVALUASI
Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja dari
komponen orientasi yaitu: penyelenggara , fasilitator, dan peserta.
Evaluasi orientasi terdiri dari :
1. Evaluasi yang dilakukan oleh peserta terhadap:
a. Fasilitator dan narasumber.
b. Penyelenggara orientasi.
c . Hasilnya sebagai masukan bagi fasilitator untuk meningkatkan
kemampuan atau cara penyajiannya
2. Evaluasi yang dilakukan oleh panitia terhadap peserta mengenai:
a. Pengetahuan .
b. Keaktifan, disiplin , dan kepemimpinan .
Hal ini dapat diperoleh dari hasil tes atau pengamatan selama
proses pembelajaran pada akhir orientasi. Oi tengahtengah proses
Orientasi , Tim Fasilitator perlu memantau perkembangan proses
Orientasi dengan mengadakan pertemuan pendek (510 menit) .
Oalam pertemuan ini, Tim Fasilitator mengevaluasi beberapa hal
berikut ini :
セ⦅
N@
•
•
•
•
•
Apakah semua peserta terlibat? Siapa yang tidak cukup terlibat?
Mengapa?
Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk lebih aktif?
Apakah ada peserta yang mendominasi? Bagaimana kita bisa
mendorongnya untuk memberi kesempatan kepada peserta
lain?
Apakah peserta bisa menerima dan menghargai perbedaan
pendapat?
Apa yang bisa kita lakukan untuk membangun suasana saling
menghargai?
Apakah fasilitator masih dominan dibandingkan pese rta?
Bagaimana caranya agar peserta semakin aktif dan peran pelatih
semakin sedikit?
D. SASARAN EVALUASI
Sasaran evaluasi meliputi peserta, fasilitator, dan penyelenggara
orientasi yang meliputi:
1. Pre dan posttes.
2. Penyelenggara.
3. Penilaian untuk fasilitator.
4. Instrumen evaluasi petugas monitoring
Evaluasi terhadap suatu program orientasi sebaiknya dilakukan
oleh suatu tim yang terlibat sejak perencanaan sampai dengan
pelaksanaan. Dengan demikian evaluasi proses orientasi pada
dasarnya adalah evaluasi proses pembelajaran selama proses
berlangsung.
E. PELAPORAN
Pada akhir penyelenggaraan orientasi, harus dibuat laporan yang
sudah selesai selambatIambatnya satu minggu setelah orientasi
berakhir . Panitia mengirimkan laporan tersebut kepada :
1. Kepala Pusat Promosi Kesehatan
2 . Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Pimpinan Institusi Penyelenggara Orientasi .
4. Terlampir formatformat laporan .
BAB II
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA
DAN PENGORGANISASIAN
• Apakah semua peserta terlibat? Siapa yang tidak cukup terlibat?
Mengapa?
• Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk lebih aktif?
• Apakah ada peserta yang mendominasi? Bagaimana kita bisa
mendorongnya untuk memberi kesempatan kepada peserta
lain?
• Apakah peserta bisa menerima dan menghargai perbedaan
pendapat?
• Apa yang bisa kita lakukan untuk membangun suasana saling
menghargai?
• Apakah fasilitator masih dominan dibandingkan peserta?
Bagaimana caranya agar peserta semakin aktif dan peran pelatih
semakin sedikit?
D. SASARAN EVALUASI
Sasaran evaluasi meliputi peserta, fasilitator, dan penyelenggara
orientasi yang meliputi:
1. Pre dan posttes .
2. Penyelenggara.
3. Penilaian untuk fasilitator.
4. Instrumen evaluasi petugas monitoring
Evaluasi terhadap suatu program orientasi sebaiknya dilakukan
oleh suatu tim yang terlibat sejak perencanaan sampai dengan
pelaksanaan . Dengan demikian evaluasi proses orientasi pada
dasarnya adalah evaluasi proses pembelajaran selama proses
berlangsung.
E. PELAPORAN
Pada akhir penyelenggaraan orientasi, harus dibuat laporan yang
sudah selesai selambatIambatnya satu minggu setelah orientasi
berakhir. Panitia mengirimkan laporan tersebut kepada:
1. Kepala Pusat Promosi Kesehatan
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Pimpinan Institusi Penyelenggara Orientasi.
4. Terlampir formatformat laporan.
BAB III
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA
DAN PENGORGANISASIAN
BAB III
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA DAN PENGORGANISASIAN
dibuat selama Orientasi. Tim Fasilitator kemudian membahas
rencana penulisan laporan yang merupakan tugas panitia .
TIP UNTUK KERJASAMA TIM FASILITATOR
A.PESERTA
Peserta orientasi adalah bidan Poskesdes dengan jumlah peserta
30 orang/kelas .
B. FASILITATOR
Fasilitator adalah petugas atau pengelola promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang pernah mendapat pelatihan atau
orientasi tentang pemberdayaan masyarakat khususnya bidang
kesehatan .
c.
PENYELENGGARA
1. Penyelenggara orientasi terdiri dari unsur Dinas Kesehatan
Provinsi dan Institusi Penyelenggara pelatihan lainnya.
2. Penyelenggaraan dapat dilakukan di Bapelkes, atau tempat
lainnya yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana
penunjang penyelenggaraan orientasi.
D. PENGORGANISASIAN
Kegiatan orientasi ini melibatkan unsur Dinas Kesehatan Provinsi,
Bapelkes, dan fasilitator dengan susunan organisasi yang melibatkan
unsurunsur sebagai berikut dan disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia:
1. Penasehat
2. Penanggung jawab
3. Ketua
4. Sekretaris
5. Bendahara
6. Anggota
7. Anggota administrasi
Selama melibatkan din dalam diskusi, perhatikan cara fasilitator utarna
membawakan mateh beta jar dan hindari perdebatan dengan sesama
fasilitator
Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik, meskipun
perbedaan pendapat itu terjadi sesama fasilitator; tetapi, hindari
perbedaan pendapat yang menjatuhkan fasilitator lainnya
• Amati pesertapeserta yang pasif dan bantulah fasilitator utama untuk
membangkitkan partisipasi pesertapeserta dengan cara mendorong
mereka bersuara
Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya
selama proses; fasilitator seba iknya tidak pernah keluar masuk ruangan
seperti juga peserta lainnya
C. EVALUASI
Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja dari
komponen orientasi yaitu: penyelenggara, fasilitator, dan peserta.
Evaluasi orientasi terdiri dari:
1. Evaluasi yang dilakukan oleh peserta terhadap:
a. Fasilitator dan narasumber.
b. Penyelenggara orientasi .
c . Hasilnya sebagai masukan bagi fasilitator untuk meningkatkan
kemampuan atau cara penyajiannya
2 . Evaluasi yang dilakukan oleh panitia terhadap peserta mengenai:
a. Pengetahuan.
b. Keaktifan, disiplin, dan kepemimpinan.
Hal ini dapat diperoleh dari hasil tes atau pengamatan selama
proses pembelajaran pada akhir orientasi. Di tengahtengah proses
Orientasi, Tim Fasilitator perlu memantau perkembangan proses
Orientasi dengan mengadakan pertemuan pendek (510 menit).
Dalam pertemuan ini , Tim Fasilitator mengevaluasi beberapa hal
berikut ini:
ii. Terhadap peserta
• Mengamati pada proses tatap muka, diskusi, atau
penugasan .
• Menyediakan waktu untuk konsultasi peserta.
• Memandu refleksi dan review tentang materi
orientasi yang disampaikan satu hari sebelumnya.
2) Membuat laporan
Panitia penyelenggara hendaknya sudah mempersiapkan
laporan penyelenggaraan orientasi bidan dalam
penyelenggaraan Poskesdes seawal mungkin. Paling
lambat 1 (satu) minggu setelah orientasi dan dikirimkan
kepada yang berwenang secara berjenjang.
a) Membuat catatan harian proses pembelajaran selama
orientasi dan menginformasikan kepada penyelenggara.
b) Membuat laporan tentang proses pembelajaran mulai
dari awal hingga selesainya orientasi meliputi :
ketepatan hadir peserta dan pelatih, tahapan antar
materi yang disampaikan, serta cara penyampaian.
3) Sebagai penghubung
Pelaksana orientasi juga berfungsi sebagai penghubung
antara peserta dengan fasilitatorinarasumber.
2. Peran tim teknis
a. Monitoring pengajaran untuk hari berikutnya .
b. Rekapitulasi form evaluasi peserta, fasilitator, dan
penyelenggara.
3. Peran tim administrasi
a. Memperbaiki daftar hadir.
b. Membuat biodata peserta dan cek SPJ peserta dan tiket.
c. Membuat SPJ.
d. Memastikan kelengkapan adminsitrasi.
e. Menyediakan penggandaan materi orientasi peserta
Hari terakhir Orientasi , sesudah semua kegiatan selesai , Tim
Fasilitator mengumpulkan semua dokumen hasil Orientasi yang
terdapat pada kertaskertas besar (plano) dan catatan pribadi yang
BAB IV
PANDUAN BAGI FASILITATOR
BAB IV
PANDUAN BAGI FASILITATOR
membaur dan akrab , tetapi jangan sampai dominan karena
pesertalah yang perlu lebih aktif
c. Mendampingi kegiatan kelompok kecil, satu fasilitator per
kelompok kalau memungkinkan
A. TEKNIK MEMANDU
1. LANGKAH-LANGKAH UMUM
Semua materi bahasan memiliki langkahIangkah umum
pelaksanaan kegiatan belajar. Dalam memandu langkahIangkah
pembahasan materi bahasan , terdapat beberapa kegiatan
penting yang perlu dilakukan fasilitator untuk memperlancar
proses, yaitu:
a. Setiap kali ada tugas kelompok.
• Tuliskan tugastugas tersebut di atas papan tulis atau
kertas besar (plano) selama menjelaskan tugas kepada
peserta.
• Tuliskan dengan huruf besar supaya terbaca dari jauh
dan pastikan peserta mengerti apa yang menjadi tugasnya
sebelum dibagi kelompok.
b. Bagilah peserta dalam kelompok kecil secara acak, sehingga
peserta bisa berbaur.
• Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung diri
(yaitu , kalau ingin 4 kelompok.
• Masingmasing peserta akan menghitung "1", "2", "3",
"4", "1", "2", "3", "4" secara berurutan sampai semua
punya nomor.
• Dan kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masingmasing .
c. Di dalam plena atau curah pendapat.
• Fasilitator sebaiknya mencatat pendapatpendapat peserta
di atas kertas besar (plano) selama memandu pembahasan.
• Catatlah pendapat yang sudah benar