TA : Rancang Bangun Website Toko Online Dengan Strategi Pemasaran Cross Selling Pada Akadha Shop.
PEMASARAN CROSS SELLING PADA AKADHA SHOP
Nama : Arif Atoillah.
NIM : 10.41010.0103
Program : S1 (Strata 1) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
(2)
PEMASARAN CROSS SELLING PADA AKADHA SHOP
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Oleh:
Nama : Arif Atoillah.
NIM : 10.41010.0103
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
(3)
STIKOM
(4)
i
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN_TEORI ... 8
2.1 Website ... 8
2.1.1 Webhost ... 8
2.1.2 Keranjang Belanja ... 8
2.1.3 Foto dan Deskripsi ... 9
2.1.4 Kontak dan Halaman Privasi ... 9
2.2 Toko Online ... 9
2.3 Cross selling ... 10
2.4 Analisis Sistem ... 11
2.4.1 Ruang Lingkup ... 12
2.4.2 Analisis Masalah ... 13
STIKOM
(5)
ii
2.4.4 Desain Logis ... 13
2.5 Desain Sistem ... 14
2.5.1 Desain Arsitektur Sistem ... 21
2.5.2 Desain Database ... 21
2.5.3 Desain User Interface ... 21
2.6 Black Box Testing ... 21
BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM ... 23
3.1 Analisis Sistem ... 23
3.1.1 Ruang Lingkup ... 24
3.1.2 Analisis Masalah ... 25
3.1.3 Analisi Kebutuhan ... 28
3.1.4 Desain Logis ... 31
3.2 Desain Sistem ... 51
3.2.1 Desain Arsitektur Sistem ... 51
3.2.2 Desain Database ... 65
3.2.3 Desain User Interface ... 74
BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI ... 109
4.1 Kebutuhan Implementasi ... 110
4.1.1 Kebutuhan perangkat keras ... 110
4.1.2 Kebutuhan perangkat lunak ... 111
4.1.3 Kebutuhan Hosting ... 111
4.2 Pembuatan Program ... 112
4.3 Pemasangan Program ... 112
STIKOM
(6)
iii
4.4.2 Login Pelanggan ... 116
4.4.3 Pencarian Barang ... 118
4.4.4 Pemesanan Penjualan ... 119
4.4.5 Pencetakan Nota Penjualan ... 122
4.4.6 Pembuatan Suggest Cross selling ... 122
4.4.7 Login Pemilik ... 123
4.4.8 Kelola Data Barang ... 125
4.4.9 Kelola Data Kategori ... 127
4.4.10 Kelola Data Merk ... 130
4.4.11 Kelola Data Supplier ... 132
4.4.12 Kelola Data Jasa Kirim ... 134
4.4.13 Kelola Data Penjualan ... 136
4.4.14 Menampilkan Laporan Penjualan ... 137
4.4.15 Menampilkan Laporan Barang Terlaris ... 138
4.4.16 Menampilkan Laporan Omzet Penjualan ... 139
4.4.17 Menampilkan Laporan Stok Harian ... 140
4.5 Uji Coba Sistem ... 141
4.5.1 Rancangan Uji Coba Sistem ... 141
4.6 Evaluasi ... 154
4.6.1 Uji Kasus Pencarian Dan Pemesanan Barang ... 157
4.6.2 Uji Kasus Pembuatan Fitur Suggest Cross selling ... 163
4.6.3 Uji Kasus Requirementwebsite Toko Online ... 172
STIKOM
(7)
iv
5.1 Kesimpulan ... 178
5.2 Saran ... 178
DAFTAR PUSTAKA ... 179
LAMPIRAN ... 180
STIKOM
(8)
v
Tabel 2.1 Flow Direction Symbol ... 15
Tabel 2.2 Processing Symbol ... 15
Tabel 2.3 Input/Output Symbol ... 16
Tabel 3.1 Analisis Masalah ... 26
Tabel 3.2 Kebutuhan Informasi Pemilik ... 29
Tabel 3.3 Kebutuhan Informasi Pelanggan ... 30
Tabel 3.4 Aksi dan Pelaku dalam website AKADHA SHOP ... 32
Tabel 3.5 Contoh data transaksi pemesanan pelanggan ... 45
Tabel 3.6 Contoh data transaksi penjualan dengan data barang dengan kode 12398 sebagai paramameter ... 46
Tabel 3.7 Contoh data barang yang pernah dibeli dengan barang KAOS LOVE LOVE ... 46
Tabel 3.8 Contoh data hasil perhitungan ... 47
Tabel 3.9 Pelanggan ... 65
Tabel 3.10 Barang ... 66
Tabel 3.11 Pegawai ... 67
Tabel 3.12 Pemasok ... 68
Tabel 3.13 Merk ... 68
Tabel 3.14 Kategori ... 69
Tabel 3.15 Kota ... 69
Tabel 3.16 Propinsi ... 70
Tabel 3.17 Jabatan ... 70
STIKOM
(9)
vi
Tabel 3.19 Penjualan ... 71
Tabel 3.20 Detil Penjualan ... 71
Tabel 3.21 Konfirmasi Penjualan ... 73
Tabel 3.22 Jasa Kirim ... 73
Tabel 3.23 Rencana Pengujian website Toko Online ... 97
Tabel 3.24 Uji Coba Pendaftaran Pelanggan ... 99
Tabel 3.25 Uji Coba Login ... 100
Tabel 3.26 Uji Coba Pencarian Data Barang ... 100
Tabel 3.27 Uji Coba Pemesanan Data Penjualan ... 101
Tabel 3.28 Uji Coba Pembuatan Suggest Cross selling ... 102
Tabel 3.29 Uji Coba Data Barang ... 103
Tabel 3.30 Uji Coba Data Kategori Barang ... 104
Tabel 3.31 Uji Coba Supplier ... 105
Tabel 3.32 Uji Coba Merk ... 105
Tabel 3.33 Uji Coba Jasa Kirim ... 107
Tabel 3.34 Uji Coba Laporan ... 108
Tabel 4.1 Rencana Uji Coba website Toko Online ... 142
Tabel 4.2 Uji Coba Pendaftaran Pelanggan ... 144
Tabel 4.3 Uji Coba Login ... 145
Tabel 4.4 Uji Coba Pencarian Data Barang ... 146
Tabel 4.5 Uji Coba Pemesanan Data Penjualan ... 147
Tabel 4.6 Uji Coba Pembuatan Suggest Cross selling ... 148
Tabel 4.7 Uji Coba Data Barang ... 149
STIKOM
(10)
vii
Tabel 4.10 Uji Coba Merk ... 152
Tabel 4.11 Uji Coba Jasa kirim ... 154
Tabel 4.12 Uji Uji Coba Laporan ... 155
Tabel 4.13 Evaluasi website toko online ... 156
Tabel 4.14 Data transaksi pemesanan pelanggan arif ... 168
Tabel 4.15 Data barang yang pernah dipesan dengan barang KAOS LOVE LOVE ... 169
Tabel 4.16 Data barang yang telah dihitung prosentasenya ... 171
STIKOM
(11)
vii
Gambar 2.1 Business rules dengan cross selling ... 11
Gambar 2.2 Simbol Exsternal Entity ... 17
Gambar 2.3 Simbol Data Flow... 17
Gambar 2.4 Simbol Process ... 17
Gambar 2.5 Simbol Data Store ... 18
Gambar 2.6 Hubungan one-to-one ... 19
Gambar 2.7 Hubungan one-to-many ... 20
Gambar 2.8 Hubungan many-to-many ... 20
Gambar 3.1 Waterfall Model. ... 23
Gambar 3.2 AlurSistem Penjualan Online Toko AKADHA SHOP ... 31
Gambar 3.3 Pembagian proses display barang ... 33
Gambar 3.4 Flowchart alur pencarian ... 37
Gambar 3.5 Blok diagram Sistem Penjualan pada Toko Online AKADHA SHOP40 Gambar 3.6 Flowchart Cross Selling ... 44
Gambar 3.7 Sysflow Pemesanan Online ... 52
Gambar 3.8 Sysflow Cek Konfirmasi Pembayaran ... 53
Gambar 3.9 Diagram Jenjang website toko online AKADHA SHOP ... 54
Gambar 3.10 Diagram Jenjang subproses mengelola data penjualan ... 55
Gambar 3.11 Diagram Jenjang subproses transaki penjualan ... 56
Gambar 3.12 Diagram Jenjang subproses menampilkan laporan ... 56
Gambar 3.13 Context Diagram website Toko Online AKADHA SHOP ... 57
Gambar 3.14 Diagram level 0 website toko online AKADHA SHOP ... 58
Gambar 3.15 DFD Level 1 mengelola data penjualan ... 60
STIKOM
(12)
viii
Gambar 3.18 CDM sitem toko online AKDHA SHOP ... 63
Gambar 3.19 PDM sitem toko online AKDHA SHOP ... 64
Gambar 3.20 Desain User InterfaceSignup Pelanggan ... 75
Gambar 3.21 Desain User Interface Login Pelanggan ... 76
Gambar 3.22 Desain User InterfaceCek Login ... 76
Gambar 3.23 Desain User InterfaceHalaman Awal ... 77
Gambar 3.24 Desain User InterfaceHalaman Barang Terbaru ... 78
Gambar 3.25 Desain User InterfaceHalaman Barang Terlaris ... 80
Gambar 3.26 Desain User InterfaceHalaman Barang Promo ... 80
Gambar 3.27 Desain User InterfaceHalaman Pencarian Lengkap ... 81
Gambar 3.28 Desain User Interface Halaman Detail Barang ... 82
Gambar 3.29 Desain User InterfaceHalaman Keranjang Belanja ... 83
Gambar 3.30 Desain User Interface Data Pengiriman ... 84
Gambar 3.31 Desain User InterfaceHalaman Halaman Login Pemilik ... 84
Gambar 3.32 Desain User InterfaceCek Login ... 85
Gambar 3.33 Desain User Interface Halaman awal pemilik ... 85
Gambar 3.34 Desain User InterfaceHalaman form barang ... 86
Gambar 3.35 Desain User InterfaceHalaman form kategori ... 87
Gambar 3.36 Desain User InterfaceHalaman form pemasok ... 88
Gambar 3.37 Desain User InterfaceHalaman form merk ... 89
Gambar 3.38 Desain User InterfaceHalaman form jasa kirim ... 90
Gambar 3.39 Desain User InterfaceHalaman konfirmasi penjualan ... 91
Gambar 3.40 Desain Output Nota Penjualan ... 92
STIKOM
(13)
ix
Gambar 3.42 Desain Output Barang Terlaris ... 94
Gambar 3.43 Desain Output Laporan Omzet Penjualan ... 95
Gambar 3.44 Desain Output Laporan Stok Harian ... 95
Gambar 4.1 Blok diagram impelentasi dan evaluasi ... 109
Gambar 4.2 Perangkat Lunak FTP WinSCP ... 113
Gambar 4.3 Halaman Utama WinSCP saat terhubung dengan server FTP ... 113
Gambar 4.4 Halaman Register ... 115
Gambar 4.5 Pengisian Register Salah ... 115
Gambar 4.6 Pengisian Register Benar ... 116
Gambar 4.7 E-mail Balasan AKADHA SHOP saat pendaftaran Terpenuhi ... 116
Gambar 4.8 Halaman Login Pelanggan ... 117
Gambar 4.9 Cek Login ... 117
Gambar 4.10 Halaman Login Benar... 118
Gambar 4.11 Halaman Pencarian ... 118
Gambar 4.12 Halaman Hasil Pencarian ... 119
Gambar 4.13 Halaman Input Pesan atau Lihat Barang ... 120
Gambar 4.14 Halaman Pemesanan Penjualan ... 121
Gambar 4.15 Validasi pemesanan penjualan jika belum Login ... 121
Gambar 4.16 Halaman data pengiriman ke alamat pelanggan ... 122
Gambar 4.17 Halaman nota penjualan ... 122
Gambar 4.18 Pembuatan suggest cross selling ... 123
Gambar 4.19 Halaman Login Pemilik ... 124
Gambar 4.20 Cek Login Pemilik ... 124
Gambar 4.21 Halaman Utama Pemilik ... 125
STIKOM
(14)
x
Gambar 4.24 Form Ubah Data Barang ... 127
Gambar 4.25 Penghapusan Data Barang ... 127
Gambar 4.26 Halaman DataKategori ... 128
Gambar 4.27 Form Tambah Kategori ... 128
Gambar 4.28 Form Ubah Data Kategori ... 129
Gambar 4.29 Penghapusan DataKategori ... 129
Gambar 4.30 Halaman DataMerk ... 130
Gambar 4.31 Form Tambah Merk ... 130
Gambar 4.32 Form Ubah Data Merk ... 131
Gambar 4.33 Penghapusan Merk ... 131
Gambar 4.34 Halaman Data Supplier ... 132
Gambar 4.35 Form Tambah Supplier... 132
Gambar 4.36 Form Ubah Data Supplier ... 133
Gambar 4.37 Penghapusan Supplier ... 133
Gambar 4.38 Halaman DataJasa Kirim ... 134
Gambar 4.39 Form Tambah Jasa Kirim ... 134
Gambar 4.40 Form Ubah Data Jasa Kirim ... 134
Gambar 4.41 Penghapusan Jasa Kirim ... 135
Gambar 4.42 Halaman Kelola Data Penjualan ... 135
Gambar 4.43 Form Ubah Status Data Penjualan ... 136
Gambar 4.44 Halaman Utama View Laporan ... 137
Gambar 4.45 Halaman View Laporan Penjualan ... 138
Gambar 4.46 Halaman View Laporan Barang Terlaris ... 139
STIKOM
(15)
xi
Gambar 4.48 Halaman View Laporan Stok Harian ... 141
Gambar 4.49 Pencarian barang pada textbox pencarian dengan keyword sweater157 Gambar 4.50 Pencarian barang pada halaman pencarian lengkap ... 158
Gambar 4.51 Output pencarian barang pada textbox pencarian dengan keyword sweater ... 159
Gambar 4.52 Output pencarian barang pada halaman pencarian lengkap ... 160
Gambar 4.53 Item sweater devil korea ... 160
Gambar 4.54 Keranjang belanja pada website toko online ... 161
Gambar 4.55 Daftar pesanan barang pada website toko online ... 161
Gambar 4.56 Gambar cross selling yang ditawarkan oleh website toko online . 162 Gambar 4.57 Uji coba pemesanan barang pesanan pelanggan arif yang pertama.164 Gambar 4.58 Uji coba pemesanan barang pesanan pelanggan arif yang kedua 165 Gambar 4.59 Uji coba pemesanan barang pesanan pelanggan arif yang ketiga . 166 Gambar 4.60 Uji coba pemesanan barang pesanan pelanggan arif yang keempat167 Gambar 4.61 Hasil pembuatan suggest cross selling ... 171
Gambar 4.62 Hasil cross selling oleh sistem(menampilkan urutan ke satu sampai dengan ke empat) ... 171
Gambar 4.63 hasil cross selling oleh sistem(menampilkan urutan ke empat sampai dengan ke tujuh). ... 171
Gambar 4.64 hasil pengecekan menggunakan whois.net ... 174
Gambar 4.65 account cpanel akadhashop.com ... 174
Gambar 4.66 hasil pengecekan fitur keranjang belanja ... 175
Gambar 4.67 hasil pengecekan foto dan deskripsi barang ... 175
Gambar 4.68 hasil pengecekan kontak AKADHA SHOP ... 176
STIKOM
(16)
xii
STIKOM
(17)
vi
AKADHA SHOP merupakan sebuah usaha toko baju online yang berlokasi di jalan Kedung Sroko Surabaya, toko itu menjual beragam pakaian mulai dari baju pasangan (couple) sampai baju wanita (kebanyakan busana dengan lengan panjang), kerudung, aksesoris (bros, gantungan kunci, dll) dan kemeja pria. AKADHA SHOP telah menggunakan media internet guna memasarkan produk-produknya. Didalam sistem penjualannya saat ini terdapat dua kelemahan yaitu pelanggan mengalami kesulitan pencarian barang, kesulitan dalam pemesanan barang, AKADHA SHOP berkeinginan dapat meningkatkan jumlah penjualan barang untuk kedepannya. serta pihaknya masih kesulitan dalam pembuatan laporan transaksi penjualan yang berisi penjualan, omzet penjualan, stok harian, dan barang terlaris.
Dari permasalahan tersebut dibuatlah sistem penjualan yang memiliki fitur untuk melakukan pemesanan barang dan fitur pencarian barang dan dapat memberikan suggestion cross selling barang yang hendak di tawarkan kepada pelanggan serta diperlukan sistem yang dapat membuat laporan transaksi penjualan yang berisi penjualan, omzet penjualan, stok harian, dan barang terlaris.
Dari hasil evaluasi sistem yang dilakukan sistem mampu menghasilkan sistem dengan fitur untuk melakukan pemesanan barang, pencarian barang, memberikan suggestion cross selling barang yang hendak di tawarkan kepada pelanggan serta menghasilkan laporan transaksi penjualan yang berisi penjualan, omzet penjualan, stok harian, dan barang terlaris.
Kata Kunci: website, Toko Online, Cross Selling.
STIKOM
(18)
1 1.1 Latar Belakang Masalah
AKADHA SHOP merupakan sebuah usaha toko baju online yang berlokasi di jalan Kedung Sroko Surabaya, toko itu menjual pakaian – pakaian mulai dari baju pasangan (couple) sampai baju wanita (kebanyakan busana dengan lengan panjang), kerudung, aksesoris (bros, gantungan kunci, dll) dan kemeja cowok, berdiri sekitar awal Juli 2010. Selama 2 tahun berkiprah dalam usaha jual-pesan baju, toko online tersebut menggunakan media internet guna memasarkan produk-produk tersebut dan mempromosikan produk-produk-produk-produknya menggunakan website jejaring sosial seperti Facebook dan Yahoo Messenger. Pelanggannya pun banyak yang berasal dari luar kota seperti dari kota Denpasar, Samarinda, Bau-Bau, Jayapura, Kendari, Medan, dan Ambon.
Transaksi pemesanan barang pada usaha toko baju online tersebut cukup sederhana, pelanggan harus Login terlebih dahulu di Facebook untuk dapat melihat produk-produknya pada album gallery Facebook AKADHA SHOP. Pemesanan barang dikirimkan melalui inboxFacebook atau dengan cara chating
ke Facebook atau melalui Yahoo Messenger, kemudian permintaan barang
pelanggan akan dicek apabila persediaan barang habis maka toko online tersebut akan memberitahu pelanggan atau mengkonfirmasinya melalui sms(short message
service), Facebook atau Yahoo Messenger, sedangkan ketika barang masih
tersedia toko online tersebut akan merespon permintaan pelanggan dengan memberitahukan sejumlah nominal harga yang terdiri dari harga barang serta ongkos kirim barang yang dipesan, apabila pelanggan setuju pihak AKADHA
STIKOM
(19)
SHOP juga mengirimkan nomor rekening banknya kepada pelanggan yang sedang memesan barang, setelah itu pihak toko online mengecek transaksi pembayaran di rekeningnya apabila telah dilakukan transfer pembayaran dengan benar maka AKADHA SHOP akan langsung mengirim barang pesanan pelanggan tersebut melalui jasa kirim yang telah ditentukan diawal. Transaksi pembayaran yang dipergunakan toko online ini dilakukan secara offline payment yaitu pembayaran yang dilakukan melalui transfer antar rekening bank atau ATM(anjungan tunai mandiri), apabila pembayaran tidak di penuhi dalam waktu dua hari maka transaksi dianggap batal dan barang akan diberikan ke pelanggan lain, namun apabila transfer telah dilakukan sebelum jatuh tempo maka pelanggan harus mengirim sebuah sms konfirmasi telah melakukan transfer kepada pihak AKADHA SHOP, Jasa ekspedisi yang digunakan untuk pengiriman barang adalah POS Indonesia, JNE, dan Wahana.
Sistem penjualan pada toko online ini ditemukan dua kelemahan yaitu pelanggan mengalami kesulitan pencarian barang karena pada katalog Facebook hanya diperoleh foto - foto dan deskripsi barang tersebut, pelanggan sering merasa rumit dalam pemesanan barang karena harus menuliskan data barang dengan lengkap mulai dari nama lengkap, kategori, warna, dan ukuran serta pihak pemilik toko online masih kesulitan dalam pembuatan laporan transaksi penjualan yang berisi laporan penjualan, stok harian, omzet penjualan, dan barang terlaris.
Pelanggan toko online tersebut sering merasa kebingungan atau tidak tahu mengenai informasi barang yang mereka cari, hal ini ditandai dengan seringnya pelanggan bertanya dengan mengirim sebuah sms mengenai ketersediaan barang yang mereka cari, sms pelanggan sering sekali menyebabkan pihak AKADHA
STIKOM
(20)
SHOP kesulitan dalam melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari, hal itu dikarenakan pencarian data barang pihak toko online tersebut masih menggunakan cara konvensional. Ketidaknyamanan pelanggan seperti itu berdampak pada penjualan usaha toko baju tersebut ke depan, memungkinkan hilangnya loyalitas pelanggan, dan mengakibatkan pelanggan tidak mau berbelanja lagi di toko online tersebut, kesulitan juga masih dirasakan AKADHA SHOP dalam membuat laporan penjualan, hal itu di karenakan data transaksi penjualan letaknya terpisah-pisah beberapa terdapat di sms, Facebook dan Yahoo Messenger.
Disamping dua masalah tersebut, AKADHA SHOP sendiri berkeinginan dapat meningkatkan jumlah penjualan kedepannya serta terus menjaga loyalitas pelanggan, dalam mencapai tujuan tersebut cara yang dilakukan dengan mencari literatur yang diyakini dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, salah satunya dengan website toko online dan pemasaran cross selling, website toko online berperan dalam membantu konsumen melakukan pemesanan barang secara langsung dari seorang penjual secara real-time(Josip, 2011). Sedangkan
cross selling merupakan sebuah suggestion yang didapatkan berdasarkan
data-data history transkasi. Menurut Chasin dalam Tama (2012:5) Dari penelitian sebelumnya dengan menerapkan strategi marketing cross selling, perusahaan mampu meningkatkan angka penjualannya dan mampu meningkatkan loyalitas pelanggan. Cross selling juga mampu menentukan produk lain yang seharusnya bisa dijual juga.
Dari permasalahan tersebut maka akan dikembangkan sebuah website toko
online dengan strategi pemasaran cross selling. Dengan adanya website toko
online ini dapat memenuhi kebutuhan bisnis AKADHA SHOP dalam hal
STIKOM
(21)
penyediaan fitur pencarian, pemesanan, pembuatan cross selling dan pembuatan laporan transkasi penjualan yang berisi data penjualan, stok harian, omzet penjualan, dan barang terlaris.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu bagaimana merancang bangun
website toko online AKADHA SHOP agar :
1. Pelanggan dapat melakukan kegiatan transaksi pemesanan barang dan pencarian barang(meliputi nama, harga, merk, dan kategori barang)?
2. Pemilik mampu menentukan produk lain yang seharusnya bisa dijual secara bersamaan dan pemilik mampu menghasilkan laporan yang berisi laporan
history transaksi penjualan, barang terlaris, laporan stok persediaan harian,
dan laporan omzet penjualan?
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan di dalam tugas akhir ini yaitu :
1. Website toko online ini tidak menangani proses pembayaran secara online
dengan kartu kredit, pembayaran di lakukan secara (offline payment) transfer antar rekening bank.
STIKOM
(22)
2. Website toko online ini tidak terintegrasi dengan sistem jasa pengiriman. 3. Strategi pemasaran cross selling website toko online AKADHA SHOP
berasal dari data history transaksi penjualan.
4. Website toko online ini pada tahap awal digunakan untuk melakukan
pemesanan barang, pencarian barang, dan pemberian suggestcross selling, serta tidak membahas analisis data pelanggan, tidak membahas sistem pemesanan atau pengadaan barang, tidak membahas pengembalian barang, dan tidak membahas keamanan website dan jaringan.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah diatas maka tujuan dari pembuatan dari website ini adalah menghasilkan website toko online AKADHA SHOP dengan strategi pemasaran cross selling agar :
1. Pelanggan dapat melakukan kegiatan transaksi dalam pemesanan dan melakukan kegiatan pencarian barang(meliputi nama, harga, merk, dan kategori barang).
2. Pemilik dapat memberikan cross selling untuk pelanggan dan dapat melakukan pembuatan laporan yang berisi laporan history transaksi penjualan, barang terlaris, stok persediaan harian, omzet penjualan.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
STIKOM
(23)
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang apa yang melatar belakangi diambilnya topik tugas akhir, rumusan masalah dari topik tugas akhir, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan tugas akhir, dan tujuan tugas akhir ini.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berbentuk uraian-uraian yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian masalah tugas akhir ini adalah teori tentang website, online store,
cross selling, Analisa Sistem, Desain Sistem dan Black BoxTesting.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian tugas akhir yang terdiri dari analisis sistem, identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan pengguna, pembuatan website, perancangan sistem, dan desain uji coba.
Bab IV : Implementasi dan Evaluasi
Bab ini membahas tentang implementasi sistem yang dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian dan evaluasi terhadap sistem
STIKOM
(24)
yang dibuat untuk mengetahui apakah sistem tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.
Bab V : Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ada di dalam bab ini didapatkan dari hasil evaluasi dari bab empat. Kesimpulan akan dijelaskan hasil dari evaluasi sistem, sedangkan saran akan menjelaskan tentang masukan terhadap sistem untuk pengembangan lebih lanjut.
STIKOM
(25)
8
LANDASAN_TEORI
2.1 Website
Website atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai situs web merupakan
kumpulan berbagai halaman web yang ditulis dengan bahasa HTML yang kemudian bisa dilihat menggunakan software yang disebut web browser (Zaki, 1999: 127). Halaman web bisa berisi file seperti gambar, video, dan sebagainya. Agar dapat diakses, halaman web harus diletakkan di serverweb untuk kemudian bisa diakses melalui peranti seperti internet, jaringan, dan sebagainya.
Website yang akan dibuat adalah sebuah website toko online dimana
kebutuhan website toko online tidaklah sama dengan kebutuhan website - website lain seperti website profil perusahaan, website akademik, website jejaring sosial, menurut Balles, Louise (2012) untuk memenuhi kebutuhan website toko online diperlukan beberapa hal seperti:
2.1.1 Web Host
Dalam rangka untuk mempublikasikan toko online di internet, harus dilakukan pendaftaran account sebuah toko online dengan penyedia web-host, yang juga akan menyediakan nama domain untuk sebuah toko online. Ketika memilih webhost mempertimbangkan biaya bulanan, jumlah kapasistas penyimpanan dan bandwidth (ukuran download dari pengunjung) disertakan dengan layanan.
2.1.2 Keranjang Belanja
Toko online perlu keranjang belanja sebagai perangkat lunak untuk toko online. Sistem keranjang belanja memungkinkan untuk membuat halaman produk
STIKOM
(26)
pelanggan dapat mengakses dan menambahkan item ke "keranjang belanja" virtual untuk pemesanan produk. Toko online harus mengintegrasikan informasi keranjang belanja ke account pelanggan.
2.1.3 Foto dan Deskripsi
Setelah memiliki perangkat lunak keranjang belanja untuk toko online, toko
online perlu untuk mengumpulkan dan meng-upload foto dan deskripsi produk.
Pengambilan gambar produk bisa dilakukan sendiri atau bisa melalui tempat asal produk. Penulisan deskripsi produk dapat dilakukan sekitar 100 sampai 150 kata untuk menggambarkan setiap item yang akan menarik pengunjung untuk mempesan agar tertarik mempesan, termasuk informasi harga.
2.1.4 Kontak dan Halaman Privasi
Ketika toko online sudah dioperasikan, pemilik harus meyakinkan pengunjung bahwa toko online adalah bisnis yang sah dan mapan. penting untuk memasukkan kontak dan halaman kebijakan privasi toko online di samping halaman toko online. Halaman kontak daftar alamat surat, nomor telepon, E-mail dan bentuk sosial media informasi kontak, sedangkan kebijakan privasi menginformasikan pengguna tentang bagaimana toko online berencana untuk mengelola informasi pelanggan.
2.2 Toko Online
Toko online adalah proses dimana konsumen langsung mempesan produk atau jasa dari seorang penjual secara real-time, tanpa perantara layanan, melalui
internet. Ini adalah bentuk perdagangan elektronik. Sebuah toko online atau
dikenal dengan istilah lain e-shop, e-shop, internet shop, web shop, web store,
STIKOM
(27)
online shop, atau virtual store membangkitkan analogi masyarakat bahwa untuk mempesan suatu produk atau jasa di toko atau di pusat perbelanjaan tidak perlu datang ke tempat tersebut. Proses ini disebut Business-to-Consumer (B2C) toko
online.(Josip, 2011).
Ketika mengunjungi sebuah toko online pelanggan dapat melihat item-item yang ditawarkan sebuah toko online, menambahkan item ke keranjang belanja dan kemudian membayar dengan kartu kredit atau transfer antar rekening bank.(Balles, Louise, 2012). Anda dapat mempesan apa pun yang Anda inginkan secara online. Beberapa toko online tidak menerima PayPal sementara beberapa menolak kartu kredit.
2.3 Cross selling
Menurut Cohen , Kamakura, Ramaswami, Srivastava dalam Tama(2011:4) Strategi pemasaran Cross selling adalah sebuah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan penjualan additional products dan layanan kepada pelanggan yang telah mempesan sesuatu dari perusahaan.
Menurut Tama(2011:11) Perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk menetapkan additional product dari produk utamanya.
Additional product yang disarankan dapat berupa common-sense-based
(contohnya, jika pelanggan mempesan sebuah kamera digital, maka Cross selling produknya biasanya adalah memory card, case, dan spare-battery) atau dapat pula berupa data-driven (Cross selling didapat dari data penjualan history pelanggan).
Cross selling biasanya digunakan oleh sebagian besar online store untuk
menentukan rekomendasi produk apa yang seharusnya dijual. Sebagai contoh dapat dilihat salah satu online bookstore terkemuka seperti Amazon.com dapat
STIKOM
(28)
dengan jelas terlihat bahwa jika seorang pelanggan mempesan buku secara online maka website akan memberikan pula rekomendasi mengenai related books yang direkomendasikan untuk dipesan. Menurut Tang, MacLennan dalam Tama(2011:4) Hal ini dapat dilakukan melalui analisis cross selling berdasarkan pola pemesanan pelanggan yang bertransaksi secara online melalui website.
Business Rules
Camera B
Camera A
The Up-Sell The Cross-Sell
Memory Card Spare Battery Case Correlations Customer Purchase history Market Basket Data Product Relationship Strength
Customer And Product Analitycs
Business rules are created based on product relationships to maximize the propensity to purchase.
Rule 1. Dictates that there is a high likelihood move from camera A to higher profit margin product digital camera B
Rule 2. Dictates the realtive likelihood that a customer will purchase complementary products related to camera B
Gambar 2.1 Business rules dengan cross selling. 2.4 Analisis Sistem
Didefinisikan secara resmi, analisis sistem merupakan kegiatan penelitian atau pembelajaran mengenai suatu sistem dan komponennya. Analisis sistem juga merupakan prasyarat untuk melakukan desain sistem, spesifikasi dari sistem yang baru dan lebih baik. Berdasarkan definisi klasiknya, dapat dilihat bahwa analisis sistem merupakan istilah yang secara kolektif menggambarkan fase awal dari pengembangan sistem.
STIKOM
(29)
Analisis sistem dibagun oleh pertimbangan bisnis dari pemilik sistem dan pengguna sistem. Sehingga analisis sistem dapat disimpulkan sebagai suatu teknik pemecahan masalah yang menguraikan suatu sistem menjadi bagian-bagian untuk tujuan dalam mempelajari seberapa baik bagian bagian komponen bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan sistem yang sebenarnya.
Sedangkan analisis sistem informasi adalah tahap pengembangan dalam membangun project sistem informasi yang berfokus pada masalah bisnis dan kebutuhannya, terlepas dari teknologi yang dapat atau yang akan digunakan untuk solusi masalah tersebut. Analisis sistem mempunyai tahap-tahap yang harus dilakukan. Diantaranya tahap mendefinisikan ruang lingkup (the scope definition
phase), tahap analisis masalah, tahap analisa kebutuhan, tahap analisis desain
logikal(Whitten.Bentley, 2008). 2.4.1 Ruang Lingkup
Tahap pendefinisian ruang lingkup merupakan tahap awal dalam proses membangun suatu sistem. Dalam metodologi lain ini biasa disebut dengan tahap penyelidikan awal, tahap studi awal, tahap survey , atau tahap perencanaan. Tahap ini dapat menjawab pertanyaan “apakah sistem tersebut berguna untuk dikerjakan?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, harus mendefinisikan terlebih dahulu ruang lingkup sistem dan permasalahan yang ada meliputi peluang dan arahan yang memicu sistem tersebut dibangun. Selain meyakinkan bahwa sistem itu layak, pada tahap ini juga harus membangun perencanaan dalam hal skala, strategi pengembangan, menjadwalkan sumber daya dan anggaran.
STIKOM
(30)
i. Analisis Masalah
Tahap analisis masalah melakukan sistem analis dengan memberikan pemahaman menyeluruh dari masalah, peluang, dan arahan yang memicu sistem tersebut dibangun. Dalam metodologi lain tahap ini biasa dikenal tahap studi, pemahaman sistem yang ada saat ini tahap investigasi secara mendetail, atau tahap analisis kemungkinan yang bisa digunakan. Tujuan dari tahap ini adalah mempelajari dan memahami area permasalahan dengan baik untuk dapat menganalisa masalah, peluang dan kendala.
ii. Analisis Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan merupakan tahap yang mendefinisikan kebutuhan bisnis untuk sebuah sistem baru. Tahap ini dapat menjelaskan tentang apa yang sebenarnya pengguna butuhkan dan yang diinginkan dari sistem baru yang akan dibangun sehingga dapat dikatakan bahwa tahap ini merupakan tahap kritis dalam kesusksesan suatu sistem informasi yang baru.
iii. Desain Logis
Sebuah desain logis dilanjutkan dengan suatu dokumen kebutuhan bisnis dengan menggunakan model sistem yang dapat menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data, dan tampilan antarmuka.
b. Desain Sistem
Desain sistem adalah spesifikasi dari sebuah solusi detail yang berbasis komputer. Desain sistem informasi didefinisikan sebagai tugas yang berfokus pada spesifikasi dari solusi detail yang berbasis komputer. Hal tersebut dapat disebut physical design. Dengan demikian, dapat dikatakan analisis sistem menekankan masalah bisnis, sedangkan desain sistem berfokus pada masalah
STIKOM
(31)
teknis atau implementasi sistem. Desain sistem dibangun oleh pertimbangan teknikal dari pendesain sistem(System Designer). Karena itu, desain sistem dibangun berdasarkan perspektif dari pendesain sistem. Suatu analisis sistem berfungsi sebagai fasilitator dari desain sistem.
Dari kesimpulan yang didapat pada tahap keputusan memicu desain sistem. Tujuan dari tahap desain yang utama ada dua. Pertama, analis berusaha untuk merancang suatu sistem yang memenuhi syarat kebutuhan dan dapat dengan mudah dimengerti oleh end users. Kedua, analis berusaha untuk menyajikan spesifikasi yang jelas dan lengkap untuk para programmer dan teknisi. Pada desain sistem ini terdapat desain arsitektur sistem, desain database sistem, desain
interface(Whitten.Bentley, 2008).
Tahap desain sistem juga meliputi tahapan merancang pemodelan data yang dapat divisualisasikan melalui Entity Relationship Diagram (ERD),
Conceptual Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM). pemodelan
proses yang dapat divisualisasikan melalui Data Flow Diagram (DFD) atau melalui Unified Modelling Language (UML). Dalam tahap ini juga mentransformasikan hasil dari analisis kebutuhan menjadi kebutuhan yang sudah lengkap yang difokuskan pada bagaimana memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan. Desain tersebut mencakup desain formdan laporan, desain antarmuka dan dialog, desain basis data dan file (framework), dan desain proses atau desain struktur proses. (England, dkk, 2004 : 51-55)
Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen sistem bagan alir formulir (paperworkflowchart atau form flowcharat)
STIKOM
(32)
bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan. Berikut ini simbol–simbol dalam sistem maupun data flow diagram. (Jogiyanto, 2005 : 796-803)
1. Flowchart
a. Flow Direction Symbols
Tabel 2.1 Flow Direction Symbols
Simbol arus / flow, yaitu menyatakan jalanya arus suatu proses.
Simbol connector, berfungsi menyatakan sambungan dari proses ke prose lainya dalam halaman yang sama.
Simbol off-page connector, menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang berbeda.
b. Processing Symbol
Tabel 2.2 Processing Symbols
Simbol process, yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer.
Simbol manual, yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer.
Simbol decision, yaitu menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban : ya / tidak.
Simbol preparation, yaitu menyatakan penyedian tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.
STIKOM
(33)
Simbol terminal, yaitu menyatakan permulaan atau akhir suatu program.
Simbol offline-storage, menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.
Simbol manual- input, memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.
c. Input / Output Symbol
Tabel 2.3 Input / Output Symbol
Simbol input-output menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatanya.
Simbol storage menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.
Simbol document mencetak keluaran dalam bentuk dokumen (melalui printer).
Simbol display mencetak keluaran dalam layar monitor.
2.Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem
serta memproses data tersebut. (Kendall, 2003:231)
a. External Entity
STIKOM
(34)
Suatu External Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 2.2 merupakan simbol entitas dalam DFD.
Gambar 2.2 Simbol Exsternal Entity
b. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow
menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 2.3 merupakan simbol Data Flow.
Gambar 2.3 Simbol Data Flow
c. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 2.4 merupakan simbol Process.
Gambar 2.4 Simbol Process
STIKOM
(35)
d. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan process
penyimpanan data. Gambar 2.5 merupakan simbol file penyimpanan/data store.
Gambar 2.5 Simbol Data Store
3.Entity Relationship Diagram
Atribute adalah kolom di sebuah relasi. (Marlinda, 2004:28)
Macam-macam atribute yaitu :
a. Simple Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute
lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
b. Composite Atribute
Composite Atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya
nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
c. Single Value Atribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa
dengan atribute-nya umur (tanggal lahir).
d. Multi Value Atribute
STIKOM
(36)
Atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
e. Null Value Atribute
Atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity tukang becak
dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).
ERD ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubugan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. (Kadir, 2008:46)
Untuk itu ERD dibagi menjadi 2 jenis model, yaitu :
a. Conceptual Data Model (CDM)
Merupakan jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Merupakan jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
ERD mempunyai 4 jenis hubungan antara lain :
a. Hubungan one–to–one ( 1:1 ) menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B. Begitu pula sebaliknya. Contoh :
STIKOM
(37)
Gambar 2.6 Hubungan one-to-one
b. Hubungan one–to–many ( 1:M ) menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B, sedangkan setiap entitas pada B hanya bisa berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B. Contoh :
Gambar 2.7 Hubungan one-to-many
c. Hubungan many–to–one ( M:1 ) menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B dan setiap entitas pada tipe entitas B bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas A. Contoh :
Gambar 2.8 Hubungan many-to-one
d. Hubungan many–to–many ( M:N ) Menyatakan bahwa setiap entitas pada suatu tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B dan begitu pula sebaliknya. Contoh :
Relation_3
A B
Relation_3
A B
Relation_3
A B
STIKOM
(38)
Gambar 2.9 Hubungan many-to-many
Kardinalitas menggambar hubungan antara dua entitas dengan mengindentifikasi berapa banyak instance untuk setiap entitas yang nantinya dapat dihubungkan dengan setiap instance yang spesifik di entitas yang lain. 2.5.1 Desain Arsitektur Sistem
Tahap awal dari desain sistem adalah menentukan arsitektur website atau sistem. Arsitektur website mendefinisikan teknologi yang akan digunakan oleh satu, lebih, atau semua sistem informasi dalam hal data, proses, antarmuka, dan komponen jaringan.
2.5.2 Desain Database
Tahap selanjutnya dalam mendesain sistem adalah merancang spesifikasi
database yang sesuai. Database merupakan sebuah sumber daya bersama.
Beberapa website memungkinkan untuk menggunakan database yang sama. Perancang atau pendisain sistem juga harus menganalisa bagaimana website dapat mengakses data untuk meningkatkan performa.
2.5.3 Desain User Interface
Setelah proses desain database, desainer dapat bekerja sama dengan pengguna sistem untuk mengembangkan desain input, output dan spesifikasi dialog. Desain antarmuka penting dilakukan untuk menunjang pengguna dan manajer untuk dapat menggunakan website dengan mudah tanpa adanya kebingungan dalam melakukan input maupun membaca output.
Relation_3
A B
STIKOM
(39)
c. Black Box Testing
Black box testing adalah cara pengujian yang terfokus pada apakah unit program
memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi (Al Fatta: 2007). Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil
STIKOM
(40)
23
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis dan perancangan sistem, dimana model pengembangan akan menggunakan model pengembangan waterfall, menurut Sholiq(2010:33) pada pengembangan perangkat dengan waterfall ada beberapa langkah yang dilakukan antara lain: (i) analisis kebutuhan, (ii) desain sistem, (iii) pengkodean sistem, (iv) pengujian sistem, dan (v) deploy sistem. Secara garis besar digambarkan seperti gambar 3.1.
Analisis
Desain
Pengkodean
Pengujian
Deploy
Gambar 3.1 Waterfall Model.
3.1 Analisis Sistem
Pada tahapan ini akan dilakukan sebuah analisis sistem untuk mengetahui kelemahan – kelemahan sistem yang terjadi pada saat ini, karena kesalahan pada tahap analisis akan menyebabkan kesalahan pada tahap berikutnya. Hasil analisis tersebut akan digunakan untuk memperbaiki dan melengkapi sistem yang sudah ada saat ini.
STIKOM
(41)
3.1.1 Ruang Lingkup
AKADHA SHOP merupakan sebuah usaha toko baju online yang berlokasi di jalan Kedung Sroko Surabaya, toko itu menjual pakaian – pakaian mulai dari baju pasangan (couple) sampai baju wanita (kebanyakan busana dengan lengan panjang), kerudung, aksesoris (bros, gantungan kunci, dll) dan kemeja pria, Selama 2 tahun berkiprah dalam usaha jual-pesan baju, toko online ini telah memiliki 12 kategori produk dan lebih dari 75 produk yang telah dijualnya.
Sistem penjualan toko online ini mendapatkan beberapa hambatan seperti masalah pencarian barang, pemesanan barang untuk pelanggan toko online, serta masalah pembuatan laporan transaksi penjualan untuk pihak internal toko online. Dari hasil observasi dan analisis sebelumnya maka dalam merancang website toko
online ini dibuat ruang lingkup yang meliputi transaksi pemesanan barang secara
online, pendaftaran identitas pelanggan, pembuatan display barang terlaris,
display barang terbaru, display barang promo, display Cross selling barang,
pengelolaan data penjualan dan pembuatan laporan transaksi yang berisi tentang penjualan, barang terlaris.
STIKOM
(42)
3.1.2 Analisis Masalah
Pada tahap ini dilakukan analisa guna mendapatkan satu atau beberapa masalah yang timbul pada AKADHA SHOP dan akibat yang bisa ditimbulkan karena masalah tersebut, analisis masalah dapat dilihat pada tabel 3.1.
STIKOM
(43)
Tabel 3.1 Tabel Analisis Masalah
Cause-and-effect analysis Sistem improvement objectives Masalah Akibat Target Sistem Batasan Sistem 1. Kurangnya
informasi yang diperoleh pelanggan.
1. Pelanggan sering sms atau telp berulang kali menanyakan pertanyaan yang sama mengenai barang yang mereka cari.
2. Kegiatan operasional AKADHA SHOP sering terhambat karena harus membalas sms atau mengangkat telepon dari pelanggan. 1.Sistem dapat menyediakan fitur pencarian sesuai dengan kriteria pelanggan. 2.Sistem dapat memberikan informasi barang terlaris, barang terbaru, barang promo, dan sugest Cross selling barang kepada pelanggan.
1. Sistem mampu menyediakan fitur pencarian barang yang meliputi nama barang, kategori barang, harga, dan merk tertentu.
2. Sistem mampu menyediakan informasi barang terbaru, terlaris, promo dan sugest Cross selling barang.
Cause-and-effect analysis Sistem improvement objectives
STIKOM
(44)
Masalah Akibat Masalah Akibat 2. Kesulitan dalam pembuatan laporan yang informatif.
1. Pihak AKADHA SHOP kesulitan dalam menilai barang mana yang laku di pasaran.
2. AKADHA SHOP kurang mengetahui kapan harus melakukan stok barang berdasarkan tren penjualan yang terjadi.
1. Sistem dapat menyediakan fitur pembuatan laporan secara terkomputeris asi.
1. Sistem mampu menyediakan pembuatan laporan berisi tentang laporan penjualan dan barang terlaris.
STIKOM
SURABAYA
(45)
3.1.3 Analisis Kebutuhan
Dengan adanya permasalahan diatas maka dibuatlah perancangan analisis kebutuhan, dimulai dari proses identifikasi informasi kebutuhan pengguna, seperti kepada siapa informasi disampaikan, informasi apa saja yang perlu disajikan, dan seberapa detail informasi tersebut disampaikandan data apa saja yang diperlukan untuk mendapat informasi tersebut. Informasi disajikan kepada pihak yang berwenang dalam sistem seperti pemilik AKADHA SHOP.
a. Kebutuhan Informasi Pemilik
Merupakan output sistem yang dapat digunakan pemilik dalam melakukan
monitoring, evaluasi, maupun pengambilan keputusan dalam kegiatan transaksi
penjualan. Daftar laporan pemilik adalah seperti tabel 3.2:
STIKOM
(46)
Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Informasi Pemilik
b. Kebutuhan Informasi Pelanggan
Merupakan output sistem yang dapat digunakan pelanggan sebagai modal sebelum melakukan pengambilan keputusan dalam kegiatan pencarian dan pemesanan barang pada AKADHA SHOP. Daftar laporan informasi pelanggan dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel Kebutuhan Informasi Pelanggan No
Kebutuhan Informasi
Tujuan
Data yang dibutuhkan
Utama Detail
1 View laporan penjualan
Jumlah angka penjualan dalam setiap bulannya
Digunakan untuk melihat informasi penjualan Data Barang, Data Penjualan
2 View laporan barang
terlaris
Jumlah barang dengan penjualan terbanyak 3 View laporan stok
harian
Jumlah barang tiap hari Data Barang
4 View laporan omzet
penjualan Jumlah keuntungan penjualan Data Barang, Data Penjualan
STIKOM
SURABAYA
(47)
Didalam perancangan ini dirumuskan permasalahan yang sedang dihadapi oleh AKADHA SHOP yaitu bagaimana merancang dan membangun website toko
online dengan strategi pemasaran Cross selling, Dimana website tersebut
memungkinkan pelanggan dapat melakukan pemesanan secara online, melakukan pencarian barang yang di inginkan pelanggan, dapat memberikan fitur suggestion barang yang terkait dengan barang yang sedang ditampilkan di monitor. Serta melakukan pihak AKADHA SHOP dalam pembuatan beberapa laporan penjualan. No Kebutuhan Informasi Tujuan Data yang dibutuhkan
Utama Detail
1 Barang Terbaru Data barang dengan waktu input terbaru
Digunakan untuk melihat dan menentukan barang yang akan di pilih Data Barang, Data Penjualan 2 Barang Terlaris Data barang dengan
penjualan terbanyak 3 Barang Promo Data barang dengan
potongan harga 4 Barang Cross selling Data barang yang
pernah dipesan secara bersamaan dengan barang yang dilihat atau di pilih oleh pelanggan
STIKOM
(48)
3.1.4 Desain Logis
Dari perancangan sistem di atas dibuatlah model pengembangan sistem secara keseluruhan sebagai berikut :
Gambar 3.2. Alur Sistem Penjualan Online Toko AKADHA SHOP.
Gambar 3.2. menjelaskan bahwa pelanggan memperoleh informasi mengenai barang terbaru dan terlaris ketika pertama kali membuka website toko
online, kemudian saat pelanggan tidak menemukan barang yang di cari dalam
website toko online ini sudah di lengkapi fitur pencarian yang dapat melakukan
pelanggan mencari barang yang akan dicari, data pencarian tersebut nantinya dapat digunakan sebagai pencarian data barang pada data katalog barang dan menghasilkan hasil suggestion dari penerapan cross selling. Setelah selesai memesan barang maka pelanggan di harapkan signup atau Login pada website toko online ini agar pelanggan dapat melakukan pembayaran, hal ini di lakukan agar transaksi berlangsung secara privacy dan aman serta pihak AKADHA SHOP
STIKOM
(49)
bisa mengetahui siapa pelanggannya yang sedang bertransaksi, sehingga tidak semua orang bisa melakukan transaksi penjualan, hal itu bisa dilihat lebih jelas dari tabel 3.4.
Tabel 3.4 Tabel Aksi dan Pelaku dalam website AKADHA SHOP.
Pengguna Aksi Fungsi
Pelanggan
Melihat View barang terbaru, barang terlaris, barang promo
dan cross selling barang
Sistem menyediakan fitur lihat barang terbaru, terlaris, dan barang promo untuk pelanggan guna memberitahu ketersediaan barang dan sistem juga
menyediakan pembuatan fitur
cross selling barang untuk
menambah pilihan pelanggan.
Melakukan pencarian barang
Sistem menyediakan pencarian barang di database, untuk mempermudah pencarian barang yang diinginkan pelanggan.
Melakukan pemesanan penjualan
Sistem menyediakan fitur pemesanan penjualan secara
terotomatisasi dengan database
untuk melakukan dalam pemesanan barang.
STIKOM
(50)
Pengguna Aksi Fungsi
Melakukan pendaftaran identitas diri
Sistem menyediakan fitur pendaftaran untuk mengetahui pelanggan – pelanggan yang berbelanja di website toko
online.
Owner
Memasukan data barang dan data pendukung
Sistem menyediakan input data barang untuk menambah dan
mengupdate data barang.
View laporan transaksi yang berisi penjualan, barang terlaris, omzet penjualan, stok harian
Sistem dapat menyediakan pembuatan laporan yang terkomputerisasi.
Model pengembangan diatas menjelaskan bahwa pengguna website toko
online AKADHA SHOP terdiri dari dua pihak yaitu pemilik AKADHA SHOP
dan pelanggan. Masing-masing pengguna tersebut dapat melakukan input data dan dapat menerima output berupa laporan atau informasi sesuai dengan kebutuhan masing masing pengguna. Sedangkan untuk dapat menghasilkan informasi kepada masing-masing pengguna maka dijelaskan dengan proses bisnis sebagai berikut.
a. Proses Display Barang
Pada proses ini sistem akan melakukan query pada tabel barang, untuk melakukan pelanggan dalam memilih produk maka sistem akan membagi 3
STIKOM
(51)
kategori barang yaitu barang terlaris, barang terbaru, dan barang promo, pada gambar 3.3 terdapat penggambaran proses display data barang.
Barang Terbaru
Display Data Barang
Barang Terlaris Barang Promo
Gambar 3.3.Pembagian proses display barang.
1. Proses Display Barang Terlaris
Pada proses ini sistem akan menampilkan data barang terbanyak dari tabel penjualan, dimana data barang terbanyak di dapatkan dari query total jumlah barang yang terjual kepada pelanggan, dan data barang terlaris akan di tampilkan seluruhnya namun untuk display awal dibatasi sebanyak sembilan barang dengan urutan penjualan tertinggi sampai dengan terendah.
2. Proses Display Barang Terbaru
Pada proses ini sistem akan menampilkan data barang terbaru dari tabel barang, dimana data barang terbaru di dapatkan dari query View barang dengan urutan record teratas, dan barang terbaru akan di tampilkan seluruhnya namun untuk display awal dibatasi sebanyak sembilan barang dengan urutan input data terbaru sampai dengan terlama.
3. Proses Display Barang Promo
STIKOM
(52)
Pada proses ini sistem akan menampilkan data barang yang mendapat potongan harga dari tabel barang, dimana data barang yang mendapatkan potongan adalah data barang dengan kolom diskon yang tidak sama dengan nol dan barang promo akan di tampilkan seluruhnya namun untuk display awal dibatasi sebanyak sembilan barang dengan input data promo terbaru sampai dengan terlama.
b. Proses Pencarian Barang
Proses berikutnya adalah pencarian barang, sistem akan memperoleh input data dari pelanggan yang berupa nama barang, nama kategori barang, nama merk atau harga barang yang kemudian akan dieksekusi oleh sistem menjadi output data barang sesuai dengan data yang telah dimasukkan oleh pelanggan.
Pencarian pada AKADHA SHOP dilakukan dengan dua cara yaitu yang pertama pencarian yang hanya dilakukan dengan memasukan nama barang saja kemudian sistem akan melakukan sebuah pencarian data pada database AKADHA SHOP dengan statement query sebagai berikut, misal input data pencarian adalah kata “kaos” maka query pencarian yang dilakukan adalah sebagai berikut “select kolom(nama barang), kolom(harga barang), kolom(merk barang) from tabel(barang) where kolom(nama barang) like ‘% kaos %’ ” , apabila ditemukan data barang yang sesuai dengan input data yang diketikan, maka sistem akan memberikan sebuah output kembalian berupa data barang yang terdiri dari nama, harga dan gambar barang yang ditampilkan sejumlah data barang yang ditemukan pada database AKADHA SHOP.
STIKOM
(53)
Pencarian yang kedua yaitu dilakukan dengan pencarian yang lebih spesifik yang meliputi harga dan atau kategori dan atau merk dan atau nama barang misalkan input data barang berupa harga “100000”, kategori berupa couple, merk berupa divino. maka query pencarian yang dilakukan adalah sebagi berikut
“select kolom(nama barang) from tabel(barang), tabel(kategori), tabel(merk)
where
kolom(barang.id kategori) = kolom(barang.id kategori) sand kolom(barang.id merk) = kolom(barang.id merk) and kolom(barang.harga) < = ‘100000’
apabila ditemukan data barang yang sesuai dengan input data yang diketikan, maka sistem akan memberikan sebuah output kembalian berupa data barang yang terdiri dari nama, harga dan gambar barang yang ditampilkan sejumlah data barang yang ditemukan pada database AKADHA SHOP.
Mulai
Data = Input Kata
Data Pada Tabel Kosong ? False
True
Tampil Data
Selesai Input Kata
Gambar 3.4 Flowchart alur pencarian.
STIKOM
(54)
c. Proses Pembuatan Fitur Cross selling
Pada proses ini sistem akan menampilkan cross selling barang, dimana
cross selling barang ini didapatkan dari query View barang dan jumlah barang
terbanyak dari tabel penjualan dan tabel barang, dimana data input barang yang ditampilkan di monitor sekarang ini akan menjadi filter untuk query View tersebut, berikutnya sistem akan melakukan perankingan jumlah penjualan barang pada hasil query View barang dan jumlah barang tersebut, yang diurutkan dari jumlah barang tertinggi sampai barang terendah dan penampilan cross selling barang akan di batasi empat barang yang akan di tampilkan.
d. Proses Pendaftaran Identitas Pelanggan
Proses berikutnya adalah pendaftaran pelanggan, sistem akan menerima
input data pelanggan berupa data identitas diri pelanggan yang berupa nama,
alamat tinggal, tanggal lahir, propinsi tinggal, kota tinggal, E-mail, username dan
password guna mendaftar sebagai member AKADHA SHOP, login sebagai
member digunakan untuk bertransaksi dengan sistem AKADHA SHOP. Setelah melakukan pendaftaran, sistem akan mengirim kode verifikasi pelanggan ke E-mail pelanggan, agar pelanggan dapat melakukan aktivasi.
e. Proses Pengecekan Identitas Pelanggan
Pada proses ini pelanggan akan memasukan username dan password mereka ke dalam sistem, kemudian sistem akan melakukan pengecekan username dan
password tersebut kedalam database AKADHA SHOP, apabila data tersebut
STIKOM
(55)
benar maka akan ditampilkan nama pelanggan tersebut dalam website AKADHA SHOP, apabila tidak benar maka form login akan muncul untuk meminta data
username dan password yang benar. Jika data sudah benar maka pelanggan dapat
melakukan transaksi pemesanan barang.
f. Proses Pemesanan Barang
Pada proses ini pelanggan akan memasukan berupa data idbarang, warna, ukuran dan harga barang pada saat pemesanan barang terdapat fitur keranjang belanja dimana pelanggan dapat melakukan pemesanan barang mereka mulai dari menambah barang, memperbaharui barang dan dapat pula menghapus barang pesanan mereka, dalam melakukan pemesanan pelanggan juga dapat memasukan pemesanan barang barang lebih dari satu dengan cara memasukan jumlah angka pemesanan yang terdapat pada textbox yang tersedia .
g. Proses Maintenance Barang
Pada proses ini yang akan melakukan aksi adalah pihak pemilik dimana pemilik dapat menambah, memperbaharui dan menghapus data barang pada database penjualan AKADHA SHOP. Adapun setelah membuat model pengembangan tersebut, dirancanglah sebuah data input – proses – output untuk mengetahui output apa saja yang dihasilkan dalam memenuhi proses transaksi penjualan pada AKADHA SHOP. Adapun perancangan Blok diagram nya pada gambar 3.5.
STIKOM
(56)
Gambar 3.5. Blok diagram Sistem Penjualan pada Toko Online AKADHA SHOP.
h. Input
1. Data Barang
Data barang adalah data yang menggambarkan informasi tentang suatu barang di AKADHA SHOP, data barang berisi tentang id barang, nama barang, warna, ukuran dan harga. Data barang digunakan sebagai view barang terbaru, barang terlaris, dan barang promo.
2. Data Identitas diri
STIKOM
(57)
Data identitas diri adalah data yang menggambarkan informasi tentang seorang pelanggan pada AKADHA SHOP, data identitas diri ini berisi id pelanggan, nama pelanggan, alamat, nomor telepon, E-mail, jenis kelamin,
username dan password. Data identitas diri dapat digunakan untuk mengetahui
siapa saja pelanggan yang pernah berbelanja di AKADHA SHOP.
3. Data Transaksi Penjualan
Data transaksi penjualan ini merekap seluruh hasil penjualan yang ada di
website toko online AKADHA SHOP. Data transaksi penjualan ini nantinya akan
terintegrasi dengan data pelanggan, data barang, data propinsi, data kota. Data transaksi penjualan ini merupakan suatu inputan yang nantinya akan digunakan sebagai analisa penjualan dan pembuatan laporan, isi dari data transaksi penjualan adalah id penjualan, id barang, jumlah, tanggal jual, waktu jual, status pembayaran.
i. Proses Data
1. Analisis Penjualan
Analisa penjualan diperoleh dari transaksi pemesanan yang terjadi pada AKADHA SHOP, input data di peroleh dari pelanggan, pelanggan memasukan data barang yang di pesan ke dalam sistem, lalu sistem menangkap proses transaksinya di tabel transaksi penjualan, sedangkan untuk detil barang yang dipesan sistem akan mencatatnya pada tabel detil transaksi penjualan.
2. Analisis Cross selling
STIKOM
(58)
Analisa cross selling didapatkan dengan mendapatkan id barang dari detil barang lalu melakukan query barang yang di pesan secara bersamaan dengan detil barang yang di lihat, lalu dilakukan perankingan pada hasil query tersebut, kemudian menampilkannya dengan jumlah penjualan tertinggi sampai yang terendah, adapun penjelasan lebih lengkap mengenai cross selling yang digambarkan dengan flowchart dapat dilihat pada Gambar 3.6 dengan penjelasan sebagai berikut :
Pada simbol inisialiasi ditentukan beberapa variabel, dimana masing-masing variabel diperoleh dari data barang yang terpilih atau ditampilkan di monitor, data
history penjualan pelanggan, data seluruh item barang, dan jumlah barang terjual.
Pada simbol proses diisikan data barang yang terpilih atau ditampilkan di
monitor, data history penjualan pelanggan, data seluruh item barang, dan jumlah
barang terjual, data barang yang terpilih digunakan sebagai input awal untuk strategi cross selling, kemudian sistem melakukan proses penelusuran dimana proses penelusuran ini berupa iterasi.
Pada simbol pengecekan sistem melakukan iterasi pertama dengan melakukan pengecekan dari data transaksi penjualan pada data history pelanggan apabila tidak ditemukan data transaksi penjualan maka sistem akan berhenti melakukan penelusuran dan iterasi akan berhenti, sebaliknya apabila pada saat penelusuran ditemukan data transaksi yang berisi data barang yang ditampilkan di
monitor maka iterasi akan dilanjutkan pada tahap berikutnya.
Pada simbol proses berikutnya sistem akan menampung data penjualan yang ditemukan pada saat penulusuran, kemudian pada simbol pengecekan yang berikutnya, dilakukan sebuah pengecekan data barang yang tidak sama dengan
STIKOM
(59)
data barang yang ditampilkan di monitor dan data history transaksi penjualan yang telah ditampung dan data stok barang yang jumlah nya saat ini tidak sama dengan nol, apabila data barang tidak ditemukan maka iterasi akan berhenti namun jika sebaliknya sistem akan dilanjutkan dengan menampilkan barang yang ditemukan pada saat penulusuran dan diurutkan berdasarkan banyaknya penjualan.
STIKOM
(60)
Gambar 3.6 Flowchart Cross selling.
Pada tahap selanjutnya adalah penjelasan mengenai langkah-langkah penerapan cross selling menggunakan contoh data transaksi pada AKADHA SHOP dimana tiap data transaksi terdiri dari beberapa jenis data barang.
STIKOM
(61)
Tabel 3.5 Contoh data transaksi pemesanan pelanggan Kode Transaksi Item Yang Dipesan
120320131 88987, 12398, 12396
120320132 775103, 12398, 12396, 11115101 120320133 12396, 12220, 12226, 11115101, 12398
120320134 12367, 12310, 11014100, 12220
Pada tabel 3.5 telah diperoleh data transaksi penjualan pada AKADHA SHOP dimana tiap satu transaksi mengandung lebih dari satu item, cara algoritma program dalam menentukan cross selling.
Langkah pertama website akan memberikan input data berupa data barang yang ditampilkan di monitor(missal data barang yang ditampilkan di monitor adalah 12398 dengan nama barang kaos LOVE LOVE), kemudian data barang yang ditampilkan di monitor tersebut akan digunakan dalam penelusuran data transaksi penjualan yang terdapat data barang yang ditampilkan di monitor, lalu diperoleh output seperti tabel 3.6 :
Tabel 3.6 Contoh data transaksi penjualan dengan data barang dengan kode 12398 sebagai paramameter
Kode Transaksi 120320131
STIKOM
(62)
120320132 120320133
Langkah berikutnya apabila diperoleh output data transaksi penjualan maka berikutnya algoritma akan melakukan iterasi penelusuran (data barang, stok barang saat ini dan jumlah jual barang) dengan dua parameter, parameter yang pertama diperoleh dari data barang yang ditampilkan di monitor, parameter yang kedua diperoleh dari data transaksi penjualan hasil penelusuran sebelumnya, sehingga diperoleh output seperti tabel 3.7:
Tabel 3.7 Contoh data barang yang pernah dibeli dengan barang KAOS LOVE LOVE
Idbarang Nama barang Stok barang Jumlah Jual
11115101 JAKET TEBAL ABUME 98 2
12396 KAOS VESPA 97 2
12226 KAOS LOVE SAMPING 99 1
775103 MOSHAICT 6 99 1
1221 HOODIE FAMILY TOPI 99 1
88987 CIPUT CONDE 99 1
12220 KAOS VESPA KREM 99 1
Langkah berikutnya akan dilakukan prosentase perhitungan untuk menetukan data barang mana yang akan ditampilkan dengan urutan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Berikut perhitungan prosentase untuk menentukan data barang yang akan ditampilkan dengan urutan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.
STIKOM
(63)
Prosentase(%) = Hasil pembagian antara jumlah barang dan total jumlah barang = Jumlah barang
= Total jumlah barang
Dari perhitungan tersebut maka diperoleh hasil seperti pada tabel 3.8 Tabel 3.8 Contoh data hasil perhitungan
Idbarang Nama barang Stok barang Jumlah Jual Prosentase
11115101 JAKET TEBAL ABUME 98 2 22%
12396 KAOS VESPA 97 2 22%
12226 KAOS LOVE SAMPING 99 1 11%
775103 MOSHAICT 6 99 1 11%
1221 HOODIE FAMILY TOPI 99 1 11%
88987 CIPUT CONDE 99 1 11%
12220 KAOS VESPA KREM 99 1 11%
j. Output
1. View Barang
View Barang merupakan output data untuk pelanggan yang tengah berbelanja pada toko online AKADHA SHOP, view barang digunakan sebagai informasi tambahan untuk membantu pelanggan dalam memilih barang yang mereka inginkan, view barang yang digunakan oleh pelanggan terbagi atas empat kategori yaitu :
STIKOM
(64)
a. View Barang Terlaris
View barang terlaris berisi tentang barang apa saja yang paling sering dijual oleh AKADHA SHOP kepada pelanggannya, view barang terlaris ini ditampilkan dalam bentuk gambar barang, nama barang, dan harga barang dibatasi maksimal sembilan gambar dalam tiap halaman, ditampilkan mulai dari barang dengan jumlah penjualan terbanyak sampai dengan jumlah penjualan yang paling sedikit.
b. View Barang Terbaru
View barang terbaru berisi tentang barang terbaru milik AKADHA SHOP, view barang terbaru didapatkan dari data barang yang baru saja dimasukkan AKADHA SHOP pada database. ditampilkan dalam bentuk gambar barang, nama barang, dan harga barang dibatasi maksimal sembilan gambar dalam tiap halaman, ditampilkan mulai dari barang dengan waktu barang yang dimasukkan yang paling terbaru sampai dengan waktu barang yang dimasukkan yang paling lama.
c. View Barang Promo
View barang promo berisi tentang barang milik AKADHA SHOP yang mendapatkan potongan harga, view barang promo didapatkan dari data barang yang memilik kolom potongan harga nya terisi. ditampilkan dalam bentuk gambar barang, nama barang, dan harga barang dibatasi maksimal sembilan gambar dalam tiap halaman, ditampilkan mulai dari barang dengan jumlah promo yang paling terbesar sampai dengan jumlah promo yang terkecil.
STIKOM
(65)
d. View Barang Cross selling
View barang cross selling ini berisi tentang barang yang berhubungan dengan barang yang dilihat oleh pelanggan AKADHA SHOP, view barang cross
selling didapatkan dari data barang yang pernah dipesan secara bersamaan dengan
barang yang saat ini tengah dipilih oleh pelanggan. ditampilkan dalam bentuk gambar barang, dan nama barang dibatasi maksimal empat gambar dalam tiap halaman, ditampilkan mulai dari jumlah penjualan terbanyak dengan barang yang dilihat pelanggan sampai dengan jumlah yang terkecil.
2. Nota Penjualan
Nota penjualan merupakan data history penjualan barang yang dilakukan oleh pelanggan, nota penjualan berisi tentang id barang, id pelanggan, stok, tanggal penjualan, nota penjualan di peroleh dari data penjualan yang terintegrasi dengan data pelanggan dan data barang, isi dari output nota penjualan adalah id transaksi, id barang, nama pelanggan, jumlah, total harga.
3. Laporan Penjualan
Laporan penjualan merupakan sebuah history transaksi penjualan pelanggan, Laporan penjualan ini merekap seluruh transaksi penjualan pelanggan perperiode, umumnya laporan penjualan berisi tentang id transkaksi, id barang, jumlah barang yang dijual, tanggal penjualan, total harga.
4. Laporan Barang Terlaris
Laporan barang terlaris ini dapat melakukan pihak AKADHA SHOP untuk mengidentifikasi barang-barang yang akan di stok kembali untuk beberapa
STIKOM
(66)
periode, laporan ini digunakan untuk mengetahui jumlah barang terjual pada pelanggan, sehingga menghasilkan barang-barang yang potensial untuk dijual. informasi barang terlaris terdiri dari id barang dan jumlah penjualan per periode.
5. Laporan Stok Harian
Laporan stok harian merupakan sebuah history jumlah barang tiap hari, Laporan stok harian merekap seluruh jumlah barang setiap harinya, laporan ini digunakan untuk mengetahui stok barang tiap harinya, umumnya laporan penjualan berisi tentang id barang, nama barang, dan jumlah.
6. Laporan Omzet Penjualan
Laporan omzet penjualan ini dapat melakukan pihak AKADHA SHOP untuk mengetahui jumlah keuntungan dari penjualan dalam suatu periode tertentu, laporan ini digunakan untuk mengetahui jumlah keuntungan pada AKADHA SHOP dalam suatu periode, laporan omzet penjualan terdiri dari id barang dan jumlah penjualan per periode dan total keuntungan.
3.2 Desain Sistem
Pada tahapan ini masalah atau tugas akan di desain atau di modelkan dengan bantuan dari komputer guna menyederhanakan dan mendapatkan solusi dari masalah tersebut, desain sistem berfokus pada masalah teknis atau soal implementasi sistem.
3.2.1 Desain Arsitektur Sistem
STIKOM
(67)
Desain arsitektur sistem perlu memperhatikan siklus hidup dari sistem yang akan dibuat. Yang pertama mendesain sistem sesuai kebutuhan hal ini meliputi penggambaran sistem flow, diagram berjenjang, DFD, ERD, struktur database, juga meliputi desain Interfaces. Langkah Berikutnya setelah selesai mendesain sistem, hasil desain sistem tersebut tersebut akan diberikan pada programmer atau teknisi guna merealisasikan atau mengembangkan perangkat lunak yang sesuai.
a. System Flow
Dari beberapa proses bisnis tersebut dapat digambarkan menjadi system flow keseluruhan untuk sistem yang ada saat ini seperti pada gambar 3.7 dan 3.8.
STIKOM
(68)
Gambar 3.7 Sysflow Pemesanan Online.
STIKOM
(69)
Gambar 3.8 Sysflow Cek Konfirmasi Pembayaran.
b. Diagram Jenjang
STIKOM
(70)
Selanjutnya yaitu membuat diagram jenjang terlebih dahulu, karena dengan adanya diagram jenjang, alur proses dari sistem akan lebih teratur dan jelas. Diagram jenjang website Toko online AKADHA SHOP dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 Diagram Jenjang website toko online AKADHA SHOP
kemudian setelah membuat diagram jenjang website toko online AKADHA SHOP, digambarkan pula subproses dari proses mengelola data penjualan pada gambar 3.10.
STIKOM
(71)
Gambar 3.10 Diagram Jenjang subproses mengelola data penjualan
kemudian setelah membuat subproses dari proses mengelola data penjualan, digambarkan pula subproses dari proses transaksi penjualan penjualan pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 Diagram Jenjang subproses transaki penjualan
kemudian setelah membuat subproses dari proses transaksi penjualan digambarkan pula subproses dari menampilkan laporan penjualan pada gambar 3.12.
STIKOM
(72)
Website toko online Akadha Shop
0
Menampilkan Laporan 3
Laporan Penjualan 3.1
Lapoaran Stok Harian 3.3
Laporan Barang Terlaris 3.2
Lapoaran Omzet Penjualan
3.4
Gambar 3.12 Diagram Jenjang subproses menampilkan laporan c. Context Diagram
Gambaran sistem pada context diagram menggambarkan informasi dan data yang keluar dari sistem dan masuk ke dalam sistem. website toko online AKADHA SHOP memiliki 2 external entity yaitu pemilik dan pelanggan. Penjelasan nya adalah seperti gambar 3.13.
STIKOM
(73)
data_konfirmasi_pembayaran
laporan omzet penjuala laporan stok harian
data jasa kirim
data barang promo laporan barang terlaris
laporan penjualan
data barang data barang terlaris
data barang terbaru
data diri
ftar pesan barang dan invoice
data pemesanan barang dan pembayaran
ta permintaan dan pencarian barang data barang cross selling
hak akses
data permintaan barang dan data pencarian barang
data username dan password
0
Website Toko Online Akadha Shop
+ Pelanggan
Pemilik
Gambar 3.13 Context Diagram website Toko Online AKADHA SHOP. d. DFD – Level 0
Gambaran sistem pada DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context
diagram, pada saat pembuatan DFD level 0 terdapat pengembangan –
pengembangan dari context diagram, berikut DFD level 0 pada gambar 3.14.
STIKOM
(74)
update data konfirmasi penjualan data_konfirmasi_pembayaran
view omzet penjualan view stok bar laporan stok harian
laporan omzet penjualan
view data jasa kirim data jasa kirim
update jasa kirim
view produk terlaris view produk cross selling view produk promo
view produk terbaru
data barang promo
view penjualan barang terlaris view penjualan laporan penjualan
laporan barang terlaris
ate stok barang
data barang
data barang terbaru data barang terlaris
update data pelanggan data diri
view data pelanggan
update data penjualan daftar pesan barang dan invoice
pemesanan barang dan pembayaran update data barang
data permintaan dan pencarian barang data barang cross selling
hak akses
rmintaan barang dan data pencarian barang data username dan password
Pelanggan
1
Pengelolahan Data Penjualan
+ 2 Analisa Penjualan + 2 barang 4 penjualan 1Pelanggan Pemilik 3 Pembuatan Laporan + 2 barang
5 jasa kirim
5 jasa kirim
2 barang
6
konfirmasi penjualan
Gambar 3.14 Diagram level 0 website toko online AKADHA SHOP e. DFD Level 1 – Pengelolaan data penjualan
STIKOM
(75)
Gambaran sistem pada DFD level 1, DFD level 1 merupakan pengembangan dari DFD level 0, pengelolahan data penjualan mengelola data penjualan merupakan hasil decompose dari DFD level 0 proses pengelolahan data penjualan. berikut DFD level 1 – pengelolaan data penjualan pada gambar 3.15.
update jasa kirim
data jasa kirim
data barang update data barang
2 barang
1
Maintenance Barang
Pemilik 5 jasa kirim
Gambar 3.15 DFD Level 1 mengelola data penjualan
f. DFD Level 1 – Analisa Penjualan
Gambaran sistem pada DFD level 1, DFD level 1 merupakan pengembangan dari DFD level 0, berikut DFD level 1 – analisa penjualan pada gambar 3.16
STIKOM
(76)
update data konfirmasi penjualan
ta_konfirmasi_pembayaran
view data jasa kirim
view produk terlar
view produk cross selling view produk terbaru
view produk promo data barang promo
update stok barang
update barang
daftar pesan barang dan invoice data permintaan barang dan data pencarian barang
update data penjualan data pemesanan barang dan pembayaran
view barang data permintaan dan pencarian barang
data barang cross selling data barang terlaris data barang terbaru
update data pelanggan data diri
hak akses
view data pelanggan data username dan password
Pelanggan
2 barang
4 penjualan 6
Pengecekan Data
Pelanggan 1 Pelanggan
5 Pendaftaran Pelanggan 2 Penampilan Barang Terbaru 3 Penampilan Data Barang Terlaris 4 Penampilan Cross Sell Barang 7
Pencarian Barang 2 barang
8 Pemesanan Barang 2 barang 1 Penampilan Barang Promo
5 jasa kirim
6 konfirmasi penjualan 9
Konfirmasi Penjualan
Gambar 3.16 DFD Level 1 – Analisa Penjualan g. DFD Level 1 – Pembuatan Pelaporan
STIKOM
(77)
Gambaran sistem pada DFD level 1, DFD level 1 merupakan pengembangan dari DFD level 0, berikut DFD level 1 – Pembuatan Pelaporan pada gambar 3.17
view omzet penjuala laporan omzet penjualan
laporan stok harian view stok barang
view penjualan barang ter view penjualan
laporan penjualan laporan barang terlaris
Pemilik
4 penjualan 1
Pembuatan Laporan Barang Terlaris
2
Pembuatan Laporan Penjualan
2 barang 3
Pembuatan Laporan Stok Harian
4
Pembuatan Laporan Omzet Penjualan
Gambar 3.17 DFD Level 1 Pembuatan Laporan
h. Conceptual Data Model (CDM)
STIKOM
(1)
171
Gambar 4.65 Account cpanel akadhashop.com b. Pengecekan Fitur Keranjang Belanja
Pada tahap ini website toko online AKADHA SHOP akan dicek apakah fitur keranjang belanja sudah tersedia.
Gambar 4.66 Hasil pengecekan fitur keranjang belanja
STIKOM
(2)
172
c. Pengecekan Foto Dan Deskripsi Barang
Pada tahap ini website toko online AKADHA SHOP akan dicek apakah didalam website toko online AKADHA SHOP terdapat foto dan deskripsi barang.
Gambar 4.67 Hasil pengecekan foto dan deskripsi barang d. Pengecekan Kontak dan Halaman Privasi
Pada tahap ini website toko online AKADHA SHOP akan dicek apakah didalam website toko online AKADHA SHOP terdapat kontak person dan halaman privasi seputar cara berbelanja di AKADHA SHOP.
Gambar 4.68 Hasil pengecekan kontak AKADHA SHOP.
STIKOM
(3)
173
Gambar 4.69 Hasil pengecekan halaman privasi pada AKADHA SHOP
STIKOM
(4)
STIKOM
(5)
178 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembuatan, uji coba, dan evaluasi pada website toko online dengan strategi pemasaran cross selling pada AKADHA SHOP maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelanggan dapat melakukan kegiatan transaksi dalam pemesanan dan melakukan kegiatan pencarian barang(meliputi nama, harga, merk, dan kategori barang).
2. Pemilik dapat memberikan cross selling untuk pelanggan dan dapat melakukan pembuatan laporan yang berisi laporan history transaksi penjualan, barang terlaris, stok persediaan harian, omzet penjualan.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut:
1. website toko online mendatang sebaiknya juga membahas pengadaan.
2. website toko online mendatang sebaiknya dapat diintegrasikan dengan Facebook API sehingga dapat melakukan mempromosikan produk baru yang telah di tambahkan.
3. website toko online mendatang sebaiknya dapat terintegrasi dengan sistem penyedia jasa kirim.
STIKOM
(6)
179
DAFTAR PUSTAKA
AlFatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: PenerbitAndi.
Balle Louise, 2012, Web Store Requirements. URL: http://www.smallbusiness.chron.com/store-requirements-4039.html
Cohen, M. (2004). Exploiting response models—optimizing cross-sell and up-sell opportunities in banking. Information Systems, 39, 327–341.
IBM. (2004). Retail Selling Optimization – Strategic Cross selling and Up-selling for Survival in The Volatile Retail Market (white paper). Dipetik Juni 10, 2008, dari www-03.ibm.com/industries/retail/doc/content/bin/retail-selling optimization.pdf.
Jogiyanto, Hartono. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta.
Josip, 2011, Consumer Behavior in Web-Based Commerce. URL http://www.australianscience.com.au/psychology/consumer-behavior-in-web-based-commerce/
Kamakura, W. A., Ramaswami, S. N., & Srivastava, R. K. (1991). Applying latent trait analysis in the evaluation of prospects for cross selling of financial services. International Journal of Research in Marketing, 8(4), 329-349. Sholiq, 2010, Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek, CV.Muara Indah,
Bandung.
Sudiro, Kemal. 1999. E- Commerce Untuk Usahawan Kecil dan Menengah, Media Indonesia, Juni.
Tama, Bayu Adhi. 2012. Cross selling: Perangkat Utama Customer Relationship Management (Crm) Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan, Makalah Seminar, Mei.
Tang, Z., & MacLennan, J. (2005). Data Mining with SQL Server 2005. Indianapolis: Jhon Wiley and Sons.
Whitten.Bentley. 2008. Introduction To System Analysis & Design, McGrawHill International Edition.
Zaki, Ali. 1999. E-Life Style: Memanfaatkan Beragam Perangkat Teknologi Digital. Penerbit Salemba Infotek.