Penilaian Masyarakat Tentang Implementasi Program Corporate Social Responsibility (Csr) Rehabilitasi Mangrove Dan Perubahan Lingkungan

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG IMPLEMENTASI
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
REHABILITASI MANGROVE
DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN

FITRI RABBANI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penilaian Masyarakat
tentang Program Corporate Social Responsibility (CSR) Rehabilitasi Mangrove
dan Perubahan Lingkungan adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2015
Fitri Rabbani
I34110049

ABSTRAK
FITRI RABBANI. Penilaian Masyarakat tentang Implementasi Program Corporate Social
Responsibility (CSR) Rehabilitasi Mangrove dan Perubahan Lingkungan. DJUARA P
LUBIS
Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan upaya yang dilakukan
perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dalam
program rehabilitasi mangrove yang dilakukan PT Pertamina di Desa Muara, Kecamatan
teluk Naga, tangerang, bertujuan untuk mengembalikan kelestarian lingkungan akibat
abrasi, berbasis pemberdayaan masyarakat dan ekowisata. Keberhasilan program ini bisa
dinilai melalui perspektif masyarakat sebagai pelaksana dan penerima manfaat dari
program. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
penilaian masyarakat tentang implementasi program dan perubahan lingkungan, serta
menganalisis faktor dan berbagai hubungan didalamnya. Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang dilengkapi
menggunakan data kualitatif. Sumber data berupa data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara responden dan informan, sedangkan data sekunder
diperoleh melalui kajian buku, jurnal penelitian, profil desa, dan laporan tahunan
perusahaan. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan masyarakat Desa Muara. Unit
analisis berupa individu yang menjadi anggota kelompok tani. Responden yang dibutuhkan
mencangkup dua jenis, yakni responden penerima program dan responden kontrol.
Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, implementasi program, rehabilitasi,
penilaian perubahan lingkungan
ABSTRACT
FITRI RABBANI. Community Assessment of the Implementation of CSR Program
Mangrove Rehabilitation and Environmental Change Assessment. DJUARA P LUBIS
Corporate Social Responsibility (CSR) is an effort by the company to provide a positive
impact on society and the environment. In the mangrove rehabilitation program conducted
by PT Pertamina in the village of Muara, Teluk Naga, Tangerang, aims to restore the
environment as a result of abrasion, community-based and ecotourism. The success of this
program can be assessed through the perspective of society as implementers and
beneficiaries of the program. Therefore, the purpose of this study was to identify the public
assessment of the program implementation and environtment changes, and to analyze the
factors and the relationships. The research used aquantitative approach suppurted by

qualitative data. Sources of data consist of primary and secondary data. Primary data
obtained from interviews of respondents and informants, while the secondary data obtained
through the study of books, research journals, village profile, and annual reports. The study
population was a whole community Muara. The unit of analysis in the form of individuals
who are members of farmer groups. Respondents were required covers two types,
spesifically recipients program respondent and control respondent.
Keywords: Corporate Social Responsibility, implementation programs, conservation,
environmental change assessment

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG IMPLEMENTASI
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
REHABILITASI MANGROVE
DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN

FITRI RABBANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmah, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan skripsi berjudul ”Penilaian Masyarakat tentang
Implementasi Program Corporate Social Responsiblity (CSR) Rehabilitasi
Mangrove dan Perubahan Lingkungan” ini dengan baik tanpa hambatan dan
masalah yang berarti. Laporan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat
pengambilan data lapangan dan skripsi pada Mayor Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Dr Ir Djuara P. Lubis, MS sebagai
dosen pembimbing laporan skripsi yang telah memberikan kritik dan saran
membangun, telah meluangkan waktu untuk berkonsultasi, juga telah menjadi

pembimbing yang sangat inspiratif. Hormat bakti penulis sampaikan kepada
kedua orang tua tercinta, ayahanda Yoga Supriatman dan ibunda Yanti Sugiarti,
yang telah menjadi pembimbing kehidupan, memberikan limpahan kasih sayang
dan doa-doa bermakna bagi penulis. Kedua adik tersayang, Zulfa Fauzia dan
Nayla Agnia Revanti, yang menjadi sumber semangat dan kerinduan penulis.
Teristimewa untuk sahabat luar biasa, Nanda Karlita, Siska Erma Lia, Radha
Santunnia, Dwi Setyaningsih, Afiefah Muthahharah, Soraya Feruzia, Triana
Winni Astuti, Mufida Banni, Faizal Ainul, Zaky Luthfillah, dan Rivky Fachrezal,
terimakasih telah memberikan kebersamaan yang berharga. Tidak lupa untuk
keceriaan teman-teman SKPM 48, kebahagiaan dari kawan-kawan Jejak Sepatu,
dan tempaan pembelajaran dari Sajogyo Institut. Teruntuk kalian semua bahkan
yang tak sanggup penulis catat disini, terimakasih telah menjadi bagian kehidupan
penulis.
Semoga memberi manfaat bagi semua pihak. Kritik dan saran senantiasa
penulis harapkan.

Bogor, Juli 2015

Fitri Rabbani


vii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar belakang
Masalah penelitian
Tujuan penelitian
Kegunaan penelitian
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan pustaka
Kerangka pemikiran
Hipotesis
Definisi operasional
PENDEKATAN LAPANGAN
Metode penelitian
Lokasi dan waktu penelitian

Teknik penetapan responden dan informan
Teknik pengumpulan data
Teknik pengolahan dan analisis data
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, PROGRAM
REHABILITASI MANGROVE, DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
Deskripsi lokasi penelitian
Deskripsi program rehabilitasi mangrove
Deskripsi karakteristik responden
PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM DAN HUBUNGANNYA
DENGAN FAKTOR FUNGSIONAL DAN FAKTOR STRUKTURAL
Deskripsi implementasi program
Relevansi program
Efektivitas program
Efisiensi program
Keberlanjutan program
Hubungan faktor fungsional dengan implementasi program
Hubungan faktor struktural dengan implementasi program
Ikhtisar
PENILAIAN PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA
DENGAN FAKTOR FUNGSIONAL DAN FAKTOR STRUKTURAL

Perbandingan penilaian perubahan lingkungan
Penilaian perubahan lingkungan

xv
xvii
xvii
1
1
4
4
5
7
7
25
26
26
29
29
29
29

30
31
33
33
35
44
49
49
51
53
56
59
63
65
67
69
69
71

viii


Penilaian perubahan kondisi air
Penilaian perubahan kondisi tanah
Penilaian perubahan frekuensi bencana
Penilaian perubahan jumlah hewan
Penilaian perubahan jumlah sampah
Hubungan implementasi program dengan penilaian perubahan
lingkungan
Hubungan faktor fungsional dengan penilaian perubahan lingkungan
Ikhtisar
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

77
80
84

87
89
92
92
93
95
95
96
97
101
133

ix

DAFTAR TABEL

1
2
3
4

5
6

7

8
9
10
11
12
13
14

15

16

17

18

Ringkasan analisis pustaka
Metode pengumpulan data
Jumlah dan presentase penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di
Desa Muara tahun 2014
Jumlah dan presentase responden penerima program dan bukan
penerima program berdasarkan golongan umur di Desa Muara Tahun
2015
Jumlah dan presentase responden penerima program dan bukan
penerima program berdasarkan jenis kelamin Desa Muara Tahun 2015
Jumlah dan presentase responden penerima program dan bukan
penerima program berdasarkan tingkat pendidikan Desa Muara Tahun
2015
Jumlah dan presentase responden penerima program dan bukan
penerima program berdasarkan mata pencaharian Desa Muara Tahun
2015
Jumlah dan presentase responden menurut penilaiannya terhadap
implementasi program rehabilitasi mangrove di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut indikator penilaian
implementasi program rehabilitasi mangrove di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut penilaiannya terhadap
relevansi program rehabilitasi mangrove di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut penilaiannya terhadap
efektifitas program rehabilitasi mangrove di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut penilaiannya terhadap
efisiensi program rehabilitasi mangrove di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut penilaiannya terhadap
keberlanjutan program rehabilitasi mangrove di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut faktor fungsional dan
penilaiannya terhadap implementasi program rehabilitasi mangrove di
Desa Muara tahun 2015
Hubungan indikator faktor fungsional dengan penilaian implementasi
program rehabilitasi mangrove dengan melakukan uji korelasi Rank
Spearman
Jumlah dan presentase responden menurut faktor struktural dan
penilaiannya terhadap implementasi program rehabilitasi mangrove di
Desa Muara tahun 2015
Hubungan indikator faktor struktural dengan penilaian implementasi
program rehabilitasi mangrove dengan melakukan uji korelasi Rank
Spearman
Nilai signifikasi responden menurut penilaiannya terhadap perubahan
lingkungan dan indikatornya dengan melakukan uji beda Independent T

12
31
34

45
45

46

47
49
50
51
54
57
60

63

64

65

66
70

x

19
20
21
22

23
24

25

26
27
28
29

Selisih penilaian responden penerima program menurut perubahan
lingkungan di Desa Muara tahun 2015
Selisih penilaian responden bukan penerima program menurut
perubahan lingkungan di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden penerima program menurut
penilaianya terhadap perubahan lingkungan di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden penerima program menurut
penilaiannya terhadap indikator perubahan lingkungan di Desa Muara
tahun 2015
Jumlah dan presentase responden bukan penerima program menurut
penilaiannya terhadap perubahan lingkungan di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden bukan penerima program menurut
penilaiannya terhadap indikator perubahan lingkungan di Desa Muara
tahun 2015
Jumlah dan presentase responden penerima program menurut
penilaiannya terhadap indikator perubahan kondisi air di Desa Muara
tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut penilaiannya terhadap
indikator perubahan kondisi tanah di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut penilaiannya terhadap
indikator perubahan frekuensi bencana di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut penilaiannya terhadap
indikator perubahan jumlah hewan di Desa Muara tahun 2015
Jumlah dan presentase responden menurut penilaiannya terhadap
perubahan jumlah sampah di Desa Muara tahun 2015

70
71
72

72
75

75

77
81
85
87
90

xi

DAFTAR GAMBAR
1
2
3

Kerangka pemikiran
Penanaman yang telah dilakukan pada tahun 2012
Penilaian perubahan lingkungan menurut responden penerima
program dalam persen
Penilaian perubahan lingkungan menurut responden bukan
penerima program dalam persen
Penilaian perubahan kondisi air oleh penerima program dan bukan
penerima program dalam persen
Penilaian perubahan kondisi tanah oleh penerima program dan
bukan penerima program dalam persen
Penilaian perubahan frekuensi bencana oleh penerima program dan
bukan penerima program dalam persen
Penilaian perubahan jumlah hewan oleh penerima program dan
bukan penerima program dalam persen
Penilaian perubahan jumlah sampah responden penerima program
dan bukan penerima program dalam persen

4
5
6
7
8
9

26
40
74
76
79
82
86
88
90

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6

Peta lokasi penelitian
Jadwal kegiatan penelitian
Daftar nama responden penerima program dan responden
bukan penerima program
Hasil uji korelasi Rank Spearman, Pearson, dan Independent T
Dokumentasi
Tulisan tematik

103
104
105
107
118
120

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan yang bergerak di bidang eksploitasi lingkungan alam,
khususnya pertambangan mempunyai potensi yang sangat besar untuk
memberikan dampak negatif pada lingkungannya. Industri pertambangan selain
mendatangkan devisa dan menyedot lapangan kerja juga rawan terhadap
pengerusakan lingkungan. Banyak kegiatan penambangan yang mengundang
sorotan masyarakat sekitarnya karena pengrusakan lingkungan, apalagi
penambangan tanpa izin yang selain merusak lingkungan juga membahayakan
jiwa penambang karena keterbatasan pengetahuan si penambang dan juga karena
tidak adanya pengawasan dari dinas instansi terkait (Yudhistira et al. 2011).
Mengurangi dampak tersebut, perusahaan berusaha menanggulanginya
dengan mewujudkan tanggung jawab perusahaan ke dalam bentuk programprogram kemasyarakatan, terutama bidang lingkungan. Sesuai dengan UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74 mewajibkan perusahaan untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Peraturan tersebut mengatakan
bahwa perusahaan yang menjalankan usahanya di bidang sumberdaya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dan anggarannya
diperhitungkan sebagai biaya perseroan, bagi perseroan yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana tercantum di dalam peraturan akan dikenai sanksi dengan
ketentuan perundang-undangan1. Regulasi pemerintah lainnya dikuatkan melalui
UU no 32 Th 2009, mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
sebenarnya korporasi atau perusahaan yang aktivitasnya terkait dengan
lingkungan hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung, seharusnya
menjadikan Undang-Undang ini acuan dan pedoman dalam pengelolaan
lingkungan hidup sebagai bagian dari CSR (Sudarwanto 2011).
Peran korporasi atau perusahaan ditengah komunitas bangsa adalah tidak
hanya sebagai institusi ekonomi yang mengejar tujuan ekonomi semata, tapi juga
sebagai institusi sosial, dimana harus berperan aktif sebagai moral agen untuk
melakukan pembaharuan sosial dan mendonasikan sumber daya ekonominya
untuk membantu mengatasi isu-isu sosial dan lingkungan dimanapun perusahaan
itu berada (Lako 2009). Corporate Social Responsibility (CSR) dalam hal ini
merupakan suatu sarana yang diharapkan mampu menjembatani kebutuhan
masyarakat dan lingkungannya untuk mendapatkan pencapaian yang lebih baik.
Pengakuan bahwa operasi perusahaan menimbulkan dampak negatif dan positif
merupakan dasar pelaksanaan CSR. Dampak negatif dikurangi dengan
mengetahui seluruh detailnya, kemudian merancang dan melaksanakan tindakan
minimalisir hingga batas akhir paling mungkin. Sementara dampak positif juga
menuntut untuk diketahui agar bisa dimaksimalkan. Dengan demikian CSR berarti
manajemen dampak, sosial, dan lingkungan yang secara total bernilai positif,
dengan dampak negatif serendah mungkin terhadap perusahaan (Sukada et
al.2006). Pada giliranya kontribusi persahaan tersebut diharapkan akan mampu
meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan para
1

http://aria.bapepam.go.id/reksadana/files/regulasi/UU%2040%202007%20Perseroa
n%20Terbatas.pdf

2

pemangku kepentingan yang relevan. Upaya penerapan CSR bidang lingkungan
tersebut akan membuat perusahaan menjadi lebih seimbang dalam hal profit,
people, dan planet (Kemen LH 2012).
Upaya-upaya perusahaan dalam mengelola dampak dan mewujudkan
tanggung jawabnya tersebut tertuang dalam berbagai program bagi masyarakat.
Program tersebut ditujukan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di
lingkungan perusahaan, baik itu secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
Dampak sosial dari adanya program CSR perusahaan berkenaan dengan
bagaimana kekuatan modal sosial yang terbangun dalam masyarakat. Dampak
ekonomi dilihat dari tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, tingkat tabungan,
dan juga taraf hidup masyarakat. Dampak lingkungan dapat dukur dengan melihat
sejauh mana perubahan kualitas lingkungan hidup pasca berjalanya program di
suatu lokasi. Dari berbagai penelitian, dampak sosial dan ekonomi merupakan
aspek yang seringkali ditemui, hal ini dikarenakan kedua aspek tersebut sangat
erat hubungannya dengan keberlangsungan kehidupan manusia. Namun disisi
lain, penelitian mengenai dampak program perusahaan terhadap aspek lingkungan
ekologis yang ditinjau dari paradigma sosial nampaknya masih jarang ditemui,
padahal aspek lingkungan juga merupakan hal yang tidak boleh terlupakan
(Kemen LH 2012).
Program CSR bidang lingkungan juga sudah banyak diimplementasikan di
berbagai perusahaan. Hanya saja, beberapa perusahaan yang sudah melaksanakan
CSR di bidang lingkungan ini nampaknya belum melakukanya secara holistik.
Beberapa kegiatan CSR ada yg dilakukan sesaat dan tidak berkelanjutan sehingga
target yang hendak dicapai tidak terpenuhi. Dalam konteks ini, CSR hanya
sekedar berfungsi sebaga strategi public relation, peningkatan citra atau reputasi
perusahaan, ataupun kepentingan perusahaan dari sisi bisnis semata (Kemen LH
2012). Seperti halnya hasil analisis yang studi pustaka pada jurnal mengenai
program CSR dari PT Perkebunan Nusantara IV di Medan. Dalam hal ini,
perusahaan mendapatkan desakan dan tuntutan dari masyarakat sekitar yang
sifatnya mengancam, barulah perusahaan mulai merancang program CSR yang
menyentuh ranah kemasyarakatan dan lingkungan, yang bersandar pada regulasi
pemerintah yang berlaku. Dengan adanya program di masyarakat, kian lama citra
perusahaan semakin baik di masyarakat (Manurung 2012). Makna sesungguhnya
dari CSR bidang lingkungan yang menjadi alasan penting bagi kalangan bisnis
untuk merespons dan mengembangkan isu CSR belum tercapai sepenuhnya.
Kegiatan CSR memang tidak memberikan hasil nyata dalam jangka pendek,
namun CSR akan memberikan hasil baik langsung maupun tidak langsung di
masa mendatang.
Perusahaan yang menerapkan kegiatan CSR bidang lingkungan,
diharapkan keberlanjutan perusahaan akan terjamin dengan baik. Kegiatan CSR
lebih tepat digolongkan sebagai investasi, oleh karena itu harus menjadi bagian
dari strategi bisnis perusahaan (Kemen LH 2012). Demikian juga kasus serupa
dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara VII di Lampung, dimana menurt hasil
analisis jurnal, ditemukan bahwa dalam perencanaan program-program CSR,
perusahaan kurang mengikutsertakan masyarakat dalam setiap perencanaan,
padahal setiap program yang ditujukan bagi masyarakat harus berdasarkan
kebutuhan masyarakat itu sendiri. Akibatnya, hasil evaluasi yang dilakukan oleh
peneliti dalam jurnal tersebut mengatakan bahwa, ada beberapa program yang

3

dipandang kurang efektif, yakni program peduli bencana alam, kesehatan,
pembangunan, dan kelestarian lingkungan (Yulianti2012).
Berbagai kegiatan manusia terus mengancam kelestarian hutan mangrove.
Seperti konversi untuk pemukiman, dibuka untuk tambak, ataupun berbagai
kegiatan perusahaan hutan yang tidak bertanggung jawab. Untuk mempertahankan
stabilitas lingkungan ekosistem pesisir dan laut, diperlukan restorasi mangrove
secara besar-besaran, yang diprioritaskan di daerah jawa. Dampak restorasi
ataupun penghijauan dan reboisasi mangrove sangat positif bagi pertumbuhan
sosial dan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Kesadaran dan partisipasi
masyarakat dapat terus ditingkatkan, karena memiliki peran yang sangat besar
bagi kelestarian hutan mangrove. Salah satu upaya yang bisa dilakukan
perusahaan dalam menjaga lingkungan alam, salah satunya dengan mencanangkan
program CSR yang bergerak di bidang konservasi dan rehabilitasi energi dan
sumber daya alam. Melakukan upaya terkait keanekaragaman hayati sehingga
dapat mempertahankan dan atau meningkatkan keanekaragaman hayati, seperti
kajian tentang keanekaragaman hayati, pelestarian flora dan fauna endemik,
langka dan dilindungi, penangkaran fauna, perlindungan flora, dan melakukan
rehabilitasi mangrove, terumbu karang, dan padang lamun (Kemen LH 2012).
Dalam rangka memperbaki kondisi wilayah pesisir dan laut, diperlukan
percepatan restorasi hutan mangrove, yang dilaksanakan atas dasar program
prioritas. Program prioritas ini mencangkup: 1) Penanaman hutan mangrove yang
rusak di kawasan lindung, baik taman nasional, suaka marga satwa, ataupun cagar
alam; 2) Membangun kawasan lindung mangrove di sempadan sungai dan
sempadan pantai, termasuk muara sungai dan tanah timbl yang kondisi lahanya
cocok bagi habitat mangrove, dan 3) Mengembangkan pola silvofishery (Alikodra
2012).
Desa Muara Kecamatan Teluk Naga telah terjadi abrasi hebat pada tahun
2002, sehingga terjadi perubahan ekologis dan keseimbangan ekosistem.
Berimbas pada penurunan jumlah serta kualitas sumberdaya alam di sekitarnya,
baik mangrove, air, tanah, dan lain sebagainya. Abrasi bukan satu-satunya alasan,
meningkatnya populasi dan semakin beragamnya aktivitas manusia turut menjadi
pemicu perubahan ekologis tersebut. Rehabilitasi mangrove bisa dijadikan salah
satu cara untuk memperbaiki perubahan yang telah terjadi.
Sama halnya program lingkungan yang dilaksanakan PT Pertamina
sebagai perusahaan yang bergerak di bidang eksploitasi sumberdaya alam,
program rehabilitasi hutan mangrove dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi
kerusakan hutan yang ada. Melalui program rehabilitasi mangrove yang telah
dilaksanakan perusahaan, dengan melakukan penanaman 375.000 pohon
mangrove di area kritis Desa Muara, Teluk Naga, Tanggerang, Banten. Program
rehabilitasi mangrove tersebut tentunya memiliki dampak bagi lingkungan hidup
setempat. Dampak program bagi lingkungannya tersebut tidak hanya dapat
diidentifikasi dengan pengukuran analisis kimia saja, namun juga dapat
diidentifikasi melalui penilaian masyarakat sebagai manusia yang pada
hakekatnya merupakan makhluk lingkungan (homo ekologis), artinya dalam
melaksanakan fungsi dan posisinya sebagai salah satu sub dari ekosistem,
manusia adalah makhluk yang memiliki kecenderungan untuk selalu mencoba dan
mengerti akan lingkungannya.

4

Demikian menjadi menarik untuk diketahui bagaimana implementasi
program CSR berlangsung sehingga bisa memberikan dampak bagi masyarakat
dan lingkungan sekitarnya. Dampak yang ditimbulkan tersebut tidak luput dari
penilaian masyarakat sebagai pelaksana dan penerima manfaat program. Untuk
itu, dampak program tersebut dapat dilihat dari sudut pandang penilaian
masyarakat, khususnya dampak lingkungan dari program tersebut.
Masalah penelitian
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahan
perlu dipantau implementasinya dilapangan. Hal ini juga diperlukan untuk
mengetahui sejauhmana pencapaian program serta apakah terdapat penyimpangan
yang membutuhkan tindakan koreksi untuk keberlanjutan program tersebut.
Program rehabilitasi mangrove merupakan bentuk implementasi program
Corporate Social Responsibility PT. Pertamina perlu untuk diketahui bagaimana
implementasinya sehingga selanjutntya bisa mengetahui bagaimana dampak yang
dihasilkan dari program tersebut. Dampak lingkungan merupakan hal yang
penting untuk dikaji dan sama sekali tidak boleh luput dari perhatian, oleh karena
itu dianggap penting untuk mengetahui bagaimana hubungan antara implementasi
program terhadap penilaian masyarakat mengenai dampak lingkungan sebagai
akibat dari program rehabilitasi mangrove PT Pertamina.
Berdasarkan hal yang telah dipaparkan tersebut, maka rumusan masalah
secara khusus dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penilaian masyarakat tentang implementasi program rehabilitasi
mangrove PT Pertamina?
2. Bagaimana hubungan faktor fungsional dan faktor struktural dengan
implementasi program rehabilitasi mangrove PT Pertamina?
3. Bagaimana hubungan antara implementasi program dengan penilaian
masyarakat mengenai dampak lingkungan dari program rehabilitasi mangrove
PT Pertamina?
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penilaian masyarakat tentang implementasi program
rehabilitasi mangrove PT Pertamina
2. Menganalisis hubungan faktor fungsional dan faktor struktural dengan
implementasi program rehabilitasi mangrove PT Pertamina
3. Menganalisis hubungan antara implementasi program denganpenilaian
masyarakat mengenai dampak lingkungan dari program rehabilitasi mangrove
PT Pertamina

5

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi akademisi: penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan kajian
untuk penelitian selanjutnya serta menambah khasanah penelitian mengenai
penilaian masyarakat mengenai dampak perubahan lingkungan.
2. Bagi pemerintah: dapat memberikan masukan dalam penyusunan pedoman
implementasi program CSR khususnya bidang lingkungan yang wajib
diksanakan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
3. Bagi perusahaan: penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
perusahaan dalam melakukan implementasi program, dilihat dari penilaian
masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan dan juga hubungannya
dengan upaya perusahaan untuk memperbaiki penilaian masyarakat sekitarnya.
Hal ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk menjalin hubungan
baik dengan masyarakat demi keberlangsungan perusahaan di wilayah tersebut.
4. Bagi masyarakat: masyarakat dapat menambah pengetahuan mengenai
aktivitas perusahaan, masyarakat juga bisa memahami perubahan lingkungan
yang diterima sebagai dampak dari program perusahaan.

7

PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
CSR dan Implementasinya
Menurut The commission for Europan Comminities (1993) dalam buku
Kartini (2009), mendefinisikan CSR sebagai ‘essetially a concespt whereby
companies decide voluntarily to contribute to a better society and a cleaner
environment’. Perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, bukanlah
perusahaan yang semata-mata memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya
menurut aturan hukum. Melainkan perusahaan yang melaksanakan kepatuhan
melampaui ketentuan hukum serta melakukan investasi lebih di bidang human
capital, lingkungan hidup, dan hubungan antar stakeholder (Yudhistira et al.
2011).
CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan
para pemangku kepentingan berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan. CSR
juga merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka
panjang terhadap suatu isu tertentu di masyarakat atau lingkungan guna
menciptakan lingkungan yang lebih baik (Ranggi 2010).
Berbagai definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan atas dampak
yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan, terhadap masyarakat dan lingkungan
dengan tetap memperhatikan batasan hukum, dan diwujudkan dalam bentuk
program sukareladan kemitraan. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan
masyarakat pasti membawa pengaruh bagi kehidupan sosial, ekonomi, serta
budaya. Dalam perjalanannya, aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
bersinggungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
perusahaan perlu mengingat dan memperhatikan aspek sosial budaya, salah
satunya adalah dengan membina hubungan baik yang bersifat timbal balik dengan
stakeholder lain, baik pemerintah, swasta, maupun dari berbagai tingkatan elemen
masyarakat. Hubungan baik ini dapat dibentuk dari adanya stakeholder dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan CSR (Rosyida dan Nasdian 2011).
CSR membutuhkan strategi ekstra agar imlementasinya sanggup berjalan
sesuai dengan ide dan konsep dasarnya. Strategi ekstra tersebut sebaiknya
meliputi empat agenda utama, yakni: 1) pedoman dan tata etika, 2) sistem dan
kebijakan manajemen korporat, 3) strategi kepemimpinan korporat dalam CSR, 4)
komitmen dan kemitraan antar stakeholder. UN Global Compact merupakan
salah satu institusi institusi global yang telah menetapkan pedoman dan tata etika
CSR dengan efektif dan menjadi acuan, diantaranya mencangkup bidang hak
azasi manusia, aturan perburuan, lingkungan, dan anti korupsi (Kartini 2009).
Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan CSR oleh perusahaan,
perlu ditinjau dari beberapa hal, diantaranya melalui perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan melibatkan berbagai stakeholder terkait penggalian informasi dari
dampak penyelenggaraan CSR tersebut terhadap kondisi lingkungannya (Rosyida
dan Nasdian 2011). Pendapat lain dikemukakan oleh Solihin (2009) mengenai
penyelenggaraan CSR yang dipengaruhi oleh beberapa kondisi, diantaranya,

8

persetujuan dan dukungan dari pihak yang terlibat, termasuk dari masyarakat
sebagai pelaksana program. Adanya hubungan (relationship) diantara pihak-pihak
yang terlibat dengan jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas koordinasi
pelaksanaan program CSR sehingga program tersebut bisa menjadi program yang
sustainable (berlanjut). Jika tidak, maka besar kemungkinan pelaksanaan program
CSR tidak akan berjalan dengan optimal, dan yang terakhir, adanya pengelolaan
program yang baik. Hal ini bisa terwujud hanya bila terdapat kejelasan tujuan
program dimana terdapat kesepakatan mengenai strategi yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan program. Indikator kunci yang diperlukan sebagai acuan
dan implementasi CSR agar lebih efektif dapat dilihat dari indikator: leadership,
proporsi bantuan, transparansi dan akuntabilitas, cakupan wilayah, perencanaan
dan mekanisme monitoring dan evaluasi, pelibatan stakeholder, keberlanjutan,
dan hasil nyata (Kartini 2009).
Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan indikator dalam menilai suatu
kinerja dari program CSR di bidang lingkungan, yakni meliputi (1) Relevansi;
apakah sistem yang telah dibentuk sesuai dengan persyaratan sistem manajemen
terintegrasi CSR bidang lingkungan? apakah pemangku kepentingan dan
penerima manfaat telah sesuai? Kesesuaian dengan visi, misi, dan kebijakan (2)
Efektivitas; Apakah tujuan, sasaran, dan program CSR bidang lingkungan telah
tercapai? Apakah kesemua pencapaian tersebut bersesuaian dengan kebijakan yag
telah ditetapkan? (3) Efisiensi; berapa besarnya sumber daya yang dikerahkan
untuk mencapai tujuan, sasaran, dan program? Apakah sumber daya tersebut
berlebihan? (4) Dampak; Perubahan positif atau negatif apa yang diakibatkan oleh
penerapan CSR bidang lingkungan, terutama terhadap pemangku kepentingan dan
penerima manfaat? (5) Keberlanjutan; Apakah program dapat berlanjut secara
mandiri? Apakah program CSR bidang lingkungan mampu memandirikan
pemangku kepentingan dan/atau penerima manfaat? Cara-cara yang lebih baik apa
saja yang perlu dilakukan agar kinerja sistem menjadi lebih baik? (Kemen LH
2012).
Konsep piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol memberi
justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR
bagi masyarakat. Dalam pandangan Carol, CSR adalah puncak piramid yang erat
terkait, dan bahkan terkait dengan tanggungjawab filantropis. Tanggung jawab
Ekonomis. Tanggung jawab legal, Tanggungjawab Etis, dan Tanggung jawab
Filantropis. Tanggungjawab yang terakhir merupakan tuntutan bagi perusahaan,
bahwa selain memperoleh laba, taat hukum, dan berperilaku etis, perusahaan juga
harus dapat memberikan kontribusi yang dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat. Tujuannya untuk menigkatkan kualitas kehidupan semua (Suharto
2006).
Program CSR yang diimplementasikan harus dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat, tidak hanya pada satu aspek kehidupan, misalkan ekonomi saja,
tapi juga harus bermanfaat pula pada kesejahteraan hidup masyarakat, sosial, dan
kelestarian lingkungan sekitarnya. Masyarakat yang diutamakan mendapat
manfaat dari program CSR, semestinya masyarakat yang berjarak paling dekat
dengan perusahaan atau program dilaksanakan. Perimbangan ini melihat dari
kompleksitas masyarakat sekitar wilayah operasional yang terkena dampak paling
tinggi (Rajagukguk 2009). Pada dasarnya keberhasilan suatu program CSR dapat
berpengaruh secara signifikan pada masyarakat dan pada akhirnya membawa

9

dampak positif terhadap kehidupan komunitas sekitar perusahaan (Nasdian dan
Rosyidan 2011). CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan,
dimana dalam melakukan kegiatannya, sebuah perusahaan tidak berorientasi pada
keuntungan bisnis semata, melainkan harus juga berdasarkan konsekuensi sosial
dan lingkungan, untuk saat ini maupun jangka panjang (Sulistyo 2013).
Membahas mengenai program CSR dan implementasinya, pada tahap
penulisan sebelumnya, telah dilakukan ringkasan sejumlah jurnal yang
menganalisis berbagai program CSR dan implementasinya, juga dampak program
terhadap kehidupan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Ringkasan ini dimuat sebagai acuan studi kasus dan berbagai teori dalam
mendalami dan mengembangkan laporan penulisan ini.
Hasil dari analisis berbagai pustaka tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar dampak yang dihasilkan dari program hanya menyentuh bidang sosial dan
ekonomi saja. Pada bidang lingkungan, meskipun banyak penelitian yang
mengungkapkan dampaknya, apalagi dampak yang merujuk pada nilai positif,
hanya saja penilaian tersebut diutarakan oleh pelaksana program. Perusahaan
membuat program berbasis lingkungan dengan berbagai pencapaian yang hendak
direalisasikan, selanjutnya evaluasi penyelenggaraan program masih dilakukan
oleh perusahaan. Sebagian besar penilaian yang terungkap ke permukaan
merupakan penilaian yang menurutnya baik. Penilaian terssebut tidak
mengikutsertakan masyarakat sebagai subjek sudut pandang. Masyarakat sebagai
pelaksana dan penerima masnfaat dari program seharusnya memiliki andil dalam
manilai lingkungannya sendiri.
Salah satu kasus pustaka yang dianalisis adalah program CSR pada PTPN
IV Medan yang diteliti oleh Manurung (2011), dimana masyarakat merasa apa
yang diberikan perusahaan belum cukup untuk menutupi kerugian yang dialami,
mengingat perusahaan telah menggali kekayaan alam sehingga lingkungannya
terganggu, tapi masyarakat kurang mendapat perhatian yang layak dari
perusahaan. Pada akhirnya masyarakat menghimpun kekuatan untuk menuntut
perusahaan agar kegiatan operasional dihentikan. Untuk menanggulanginya
barulah perusahaan mencanangkan berbagai program kemasyarakatan dan
lingkungan dengan baik, sehingga bisa berdampak pada perbaikan berbagai aspek
kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
Dapat dilihat, bahwa perusahaan menerapkan program CSR selain karena
adanya regulasi pemerintah yang mengatur, ditambah desakan dan tuntutan warga
yang bersifat mengancam, sehingga perusahaan mendapatkan nilai tambah yakni
citra perusahaan yang kian membaik dimata masyarakat. Program yang dilakukan
berupa program bina lingkungan dan usaha kecil dalam bentuk pembiayaan modal
kerja dan investasi, pinjaman khusus, hibah, pendidkan, pelatihan, pemagangan,
pemasaran, promosi, pameran, dan
lain-lain. Dampak yang didapatkan
masyarakat dari program-program tersebut adalah adanya perbaikan bidang
pendidikan, kesehatan, maupun kepada korban bencana alam, pengurangan
jumlah penduduk miskin, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan meminimalisir
dampak keberadaan pabrik kelapa sawit karna memakai teknologi akrab
lingkungan.
Lain halnya dengan kasus yang diteliti oleh Rosyida dan Nasdian (2011)
mengenai program CSR di Sukabumi. Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk
menganalisis tingkat partisipasi stakeholder dalam penyelenggaraan program CSR

10

dan hubungannya dengan dampak sosial ekonomi. Adapun tujuan utama tersebut
dapat dijawab melalui tujuan-tujuan khusus penelitian, yakni, menganalisis
tingkat partisipasi stakeholder (pemerintah, masyarakat, swasta) dalam
penyelenggaraan program CSR, menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi
anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dalam penyelenggaraan program
CSR dengan dampak sosial komunitas pedesaan, menganalisis hubungan antara
tingkat partisipasi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dalam
penyelenggaraan program CSR dengan dampak ekonomi komunitas pedesaan.
Penelitian dilakukan di Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan,
Kabupaten Sukabumi, sebagai salah satu penerima dan partisipan dalam Program
Corporate Social Responsibility atau dalam hal ini disebut sebagai program
Community Engagement. Program Community Based Micro Finance melalui
pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Kartini menjadi fokus
dalam penelitian ini yang mencakup seluruh Desa di Kecamatan Kabandungan,
namun dalam penelitian ini hanya difokuskan ke Desa Cihamerang saja. Hal
tersebut dikarenakan Desa Cihamerang memiliki jumlah tertinggi masyarakat
yang menjadi anggota kelompok simpan pinjam LKMS Kartini dan anggota
kelompok simpan pinjam di Desa Cihamerang tergolong aktif dan beberapa
kelompok telah memperoleh pinjaman lebih dari satu putaran. Penelitian ini
difokuskan untuk melihat sejauhmana partisipasi anggota kelompok simpan
pinjam, berikut stakeholder terkait lain dalam penyelenggaraan program, dan
hubungannya dengan dampak sosial ekonomi yang diperoleh oleh anggota
tersebut. Juga melihat sejauhmana implementasi dari program pengembangan
masyarakat (Community Development) dalam kaitannya dengan partisipasi
seluruh stakeholder yang pada akhirnya membawa dampak bagi komunitas
pedesaan.
Penyelenggaraan program pemberdayaan ekonomi lokal secara langsung
dan langsung membawa dampak pada kondisi sosial ekonomi anggota kelompok
simpan pinjam pada khususnya. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh sejauhmana
anggota kelompok simpan pinjam turut berpartisipasi dalam penyelenggaraannya.
Program CSR yang dijadikan penelitian oleh Sulistyo (2013) di PT Aqua
Danone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi CSR dengan
mengacu pada UU lingkungan hidup, diantaranya UU No.32/2009, UU
N0.18/2009 tentang pengelolaan sampah, dan UU No.82/2010 tentang
pengelolaan pencemaran udara.
Perusahaan telah menyadari bahwa aktivitas perusahaanya bisa
menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan sosial. Sehingga perusahaan
menetapkan praktek bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dan
memberikan manfaat bagi lingkungan. Upaya tersebut tertuang dalam upaya
penanggulangan melalui berbagai program CSR, diantaranya, program
konservasi, pertanian berkelanjutan, Pengelolaan Sampah, Akses Air Bersih,
Penyehatan Lingkungan, dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, program
mengenai isu perubahan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini tidak dituliskan spesifikasi dampak yang telah atau akan
ditimbulkan perusahaan terhadap lingkungan. Program-program yang
dicanangkan sudah mencangkup beberapa aspek, seperti ekonomi, sosial, dan
lingkungan dengan banyak kegiatan yang mengajakserta masyarakat untuk aktif
didalamnya.

11

Penelitian lain tentang program CSR dan lingkungan dibahas juga oleh
Rajagukguk (2009) mengenai perencanaan pelaksanaan program CSR bidang
lingkungan di PT Pertamina. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan
perencanaan program CSR bidang lingkungan untuk mendapatkan penerimaan
publik, mengidentifikasi dan mendeskripsikan strategi pengembangan investasi
sosial, dan mendeskripsikan program sebagai proses untuk legitimasi. Metode
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Oleh karna itu data penelitian
didapatkan melalui proses wawancara mendalam (in depth interview). Lebih
lanjut data yang didapatkan akan dianalisis menggunakan triangulasi sebagai
teknik mengecek keabsahan data.
Program-program CSR di PT Pertamina sudah mempertimbangkan
keberlanjutan program untuk kelangsungan hidup masyarakat. Disamping itu,
perusahaan juga sudah menerapkan kriteria yang baik dan memperhatikan
berbagai aspek, seperti nilai-nilai kebermanfaatan, lingkungan sekitar seperti
kelestarian alam, kebudayaan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat,
mempunyai sistem sosialisasi dan publikasi kegiatan, prioritas penerima program
adalah penerima dampak perusahaan, serta program yang berkelanjutan dan
berkembang di masyarakat. Disamping itu, ada pula investasi sosial yang menjadi
orientasi perusahaan, ditujukan untuk meningkatkan citra perusahaan dan
penerimaanya ditengah masyarakat.
Penulisan laporan penelitian ini juga didukung oleh analisis dari berbagai
jurnal beserta rangkumannya. Analisis dan ramgkuman tersebut dilakukan pada
saat penulisan studi pustaka, yang dijadikan acuan awal bagi jalannya penelitian
dan penulisan laporan. Analisis dan rangkuman tersebut dapat dilihat pada Tabel
1. Tabel tersebut menjelaskan mengenai tujuan penelitian yang hendak dicapai
dari masing-masing jurnal, metode penelitian yang digunakan dalam mencapai
tujuan penelitian, ragam program Corporate Social Responsibility (CSR) yang
dicanangkan perusahaan, dampak yang dirasakan masyarakat dari adanya
program tersebut. Dampak yang dimaksud dibagi menjadi tiga aspek, yakni
bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan.

12

12

Tabel 1. Ringkasan Analisis Pustaka
Pengaruh
Judul Penelitian

Tujuan

Metode

Mendapatkan
pemahaman
PT
Perkebunan
Nusantara IV atas
Analisis
CSR
Penerapan
-Penerapan
CSR
Corporate Social
pada
perusahaan
Responsibility
dan kesesuaiannya
(CSR) pada PT
dengan
konsepPerkebunan
konsep
CSR
Nusantara IVkhususnya Triple
Medan
Bottom Line dan
Hendbergs
CSR
Dwi Endah Mira
Pyramid
Manurung
-menganalisis
2009
manfaat
dari
penerapan
CSR
pada Perusahaan

Metode
analisis yang
dgunakan
adalah
deskriptif
kualitatif.
Metode
pengumpulan
data
menggunakan
data sekunder,
yaitu
dokumen
resmi
perusahaan.

-Mengetahui
bagaimana sistem
kerjasama
antara
pemerintah daerah
dengan kontraktor
dalam
pembangunan batu

Metode
normatif dan
empiris
dengan
pendekatan
perundangundangan,

Pertambangan
Batu Apung di
Kabupaten
Lombok Utara
Ditinjau dari
Undang-Undang
Nomor 4 Tahun

Program CSR
Program kemitraan,
dimana perusahaan
memaksimalkan
hubungan kemitraan
dengan stakeholders
Program
bina
lingkungan
dan
usaha kecil.
Dalam
bentuk
pembiayaan modal
kerja dan investasi,
pinjaman khusus,
hibah, pendidkan,
pelatihan,
pemagangan,
pemasaran,
promosi, pameran,
dan lain-lain.
Tanggung
jawab
perusahaan
berbentuk
penanggulangan
masalah
lingkungan,
kerusakan
lahan

Sosial
Adanya perbaikan
bidang pendidikan,
kesehatan, maupun
kepada
korban
bencana alam.

Ekonomi
Pengurangan
jumlah penduduk
miskin,
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi

Telah berkontribusi
dalam meningkatkan
kesejahteraan,
kualitas hidup, dan
kompetensi
masyarakat
di
berbagai bidang.
Mitra
binaan
program kemitraan
dan bina lingkungan
berjumlah
5.250
mitra tahun 2001

Meningkatkan
kemampuan usaha
kecil agar menjadi
tangguh
dan
mandiri
melalui
pemanfaatan dana,
membantu
meningkatkan
perekonomian
masyarakat sekitar
perusahaan

Lingkungan
Meminimalisir
dampak keberadaan
pabrik kelapa sawit
karna
memakai
teknologi
akrab
lingkungan.
Menjaga kelestarian
lingkungan dengan
prgram zero waste,
yaitu pemanfaatan
limbah padat dan
cair
menjadi
kompos.
Dilakukan
pada
daerah
dmana
perusahaan
melakukan kegiatan
operasionalnya.

Adanya perbaikan
sarana
kehidupan
setempat
dengan
diperbaikinya
fasilitas jalan, sarana
kesehatan,
listrik
untuk
wilayah

Menambah
pendapatan
dan
kemampuan daya
beli, berarti turut
meningkatka taraf
hidupnya.
Meningkatkan

Pengamanan bekas
lahan
tambang,
pengaturan bentuk
lahan, pengelolaan
top
soil,
pengendalian erosi
dan sedimentasi, dan

13

2009 tentang
Mineral dan
Batu Bara

L. Hendra
Rofika Robi
2013

Partisipasi
Masyarakat dan
Stakeholder
dalam
Penyelenggaraa
n Program
Corporate Social
Responsibility
(CSR) dan
Dampaknya
terhadap
Komunitas
Pedesaan
Isma Rosyida
dan Fredian
Tonny
2011

apung
-Mengetahui
tanggung
jawab
kontraktor terhadap
dampak
pertambangan batu
apung

konseptual,
dan
sosiologis.

bekas tambang, dan
reklamasi.

sekitar perusahaan

pembangunan
daerah
bagi
masyarakat
disekitar
perusahaan.

-menganalisis
tingkat pertisipasi
stakeholder dalam
penyelenggaraan
program CSR
-menganalisis
hubungan
antara
tingkat partisipasi
anggota kelompok
simpan
pinjam
LKMS
Kartini
dalam
penyelenggaraan
program
CSR
dengan
dampak
sosial
komunitas
pedesaan
-menganalisis
hubungan
antara
tingkat partisipasi
anggota kelompok
simpan
pinjam
dalam

Pendekatan
kuantitatif
dengan
kuesioner
yang
didukung oleh
pendekatan
kualitatif,
dengan
metode
explanatory
research,
dengan
metode
triangulasi.
Menggunakan
data primer
dan
data
sekunder.

Program
Community Based
Micro
Finance
melalui
pembentukan
Lembaga Keuangan
Mikro
Syariah
(LKMS)
Kartini
menjadi
fokus
dalam penelitian ini
yang
mencakup
seluruh desa di
Kecamatan
Kabandungan,
namun
dalam
penelitian ini hanya
difokuskan ke Desa
Cihamerang saja

Memberikan dampak
positif
pada
kekuatan
modal
sosial
anggota
kelompok
simpan
pinjam
anggota
kelompok
simpan
pinjam
LKMS
Kartini, yakni dalam
hal ini berjumlah 75
orang.

program ini tidak
meningkatkan
pendapatan
dan
tingkat tabungan,
namun
untuk
variabel taraf hidup
data menunjukkan
peningkatan pada
masyarakat
kategori non-farm.

revegetasi
tanaman
mete.

dengan
jambu

13

14

Program
Kemitraan dan
Bina
Lingkungan
Sebagai Strategi
Pembentukan
Citra
Perusahaan
sebagai
Program
Corporate Sosial
Responsibility
PT Petrokimia
Gresik

14

penyelenggaraan
program
CSR
dengan
dampak
ekonomi komunitas
pedesaan.
Mengetahui
implementasi
PKBL
PT
Petrokimia Gresik
sebagai
upaya
pembentukan citra
perusahaan.

Studi kasus
dengan
pendekatan
kualitatif dan
tipe penelitian
deskriptif dan
wawancara
mendalam,

Program
bina
lingkungan
dan
program kemitraan.
Berupa
bantuan
bencana
alam,
pendidikan
masyarakat, sarana
prasarana,
sarana
umum dan ibadah,
kesehatan
masyarakat,
dan
pelestarian alam

Meredam
konflik
sosial
dengan
masyarakat sekitar,
menimbulkan
skeptisme
di
masyarakat
atas
kegiatan oprasional
perusahaan
yang
dalam penggunaanya
menggunakan bahan
kimia.

Adanya pinjaman
modal
investasi,
pinjaman
usaha
kurang dari satu
tahun bagi wilayah
binaasn jawa timur,
jawa tengah, bali,
NTB,
dan
Yogyakarta.
Di
Gresik,
yang
menjadi
binaan
adalah pedagang
yang
menjual
bahan-bahan
pertanian
dan
pengusaha
pelelangan ikan

Pendekatan
kualitatif
dengan
metode
penelitian
menggunakan
metode
evaluasi.

Program PKBL di
PTPN VII (Persero)
yaitu
program
PTPN 7 peduli,
meliputi : peduli
kemitraan, peduli
bencana
alam,
peduli pendidikan,

Adanya
pemberdayaan
kondisi
sosial,
seperti
bantuan
bencana
alam,
bantuan pendidikan
dan
pelatihan,
kesehatan

Adanya
pendampingan dan
kredit lunak bagi
UMKM
yang
belum bankable,
sehingga tumbuh
dan berkembang
menjadi
badan

Yunidia Niken
Hapsari
2012
Efektivitas
Program PTPN
7 Peduli di
PTPN VII
(Persero)
Lampung
(Suatu Evaluasi
Program CSR)

-mengetahui
efektivitas Program
PTPN 7 peduli
terhadap
pencapaian tujuan
dan sasarannya
-menganalisis
faktor pendukung

Adanya pengijauan
kembali lahan kritis
dengan
tanaman
produktif di sekitar
pemikiman,
pembuatan
sentra
hortikultura,
penanaman bakau,

15

Devi Yulianti
2012

dan
penghambat
pelaksanaan
program PTPN 7

mengetahui
implementasi CSR
pada perusahaan

Data
yang
digunakan
adalah data
sekunder.
Pengkajian
studi pustaka,
pengumpulan
data,
download
literatur dari
internet

-mengetahui latar
belakang dan motif
program CSR
-mengetahui
implementasi
program CSR
-mengetahui respon

Metode
penelitian
dengan
kualitatif
studi kasus.
Metode
pengumpulan

Implementasi
CSR pada PT
Aqua Danone

Budi Sulistyo
2013

Program
Corporate Social
Responsibility
berbasis
Pemberdayaan
Masyarakat

peduli kesehatan,
peduli
pembangunan,
peduli keamanan,
dan
peduli
pelestarian
lingkungan.
Program
WASH
(water
access,
sanitation,
and
hygiene), Program
pengelolaan sumber
daya air terpadu,
program konservasi,
program
inisiatif
green
plant,
pertanian
berkelanjutan,
pengelolaan
sampah, akses air
bersih,penyehatan
lingkungan,
dan
pengembangan
ekonomi masyrakat.
Program Kawasan
Sehat
Mandiri,
yakni Program CSR
berbasis
pemberdayaan
masyarakat, melalui
program
ini

masyarakat, sarana
umum,
dan
pelestarian alam.

usaha yang bankable.

Masyarakat
mendapatkan
fasilitas
terkait
pelatihan
dan
penguatan organisasi
kemasyarakatan
menjangkau
lebih
dari
82.000
penduduk Indonesia
yang tersebar di 10
kabupaten.

Pemberdayaan
pemulung, dimana
perusahaan
membentuk suatu
wadah dan sentral
penampungan hasil
barang pemulung
menjadi unit usaha
yang
saling
menguntungkan.
Kerjasama UKM
dan
pendirian
Koprasi.

Adanya
budaya
hidup sehat yang di
masyarakat

Membantu tingkat
kesejahteraan
masyarakat

Meningkatkan
kreativitas
kemandirian

dan

daur ulang sampah,
lomba
bersih
kampung.
Kegiatan
tersebut
membuat
suasana
lingkungan
lebih
bersih dan hijau.
Mengurangi emisi
CO2, penghematan
energi, pemanfaatan
air
lebih
bijak,
penerapan
konsep
diberikan
pada
masyarakat
yang
membutuhkan
di
sekitar operasional
perusahaan
dan
wilayah Indonesia
tengah
yang
mengalami krisis air
bersih
dan
mengalami bencana
alam
Kelestarian
lingkungan
lebih terjaga

yang

Adanya peningkatan
kualitas lingkungan

15

16

16

Pera Irawan
2012

dan
partisipasi
masyarakat
terhadap program
SR
yang
dilaksanakan
PT
PLN (Perseo) DJJB

Evaluasi
Program
Jakarta Green
and Clean di
Cipinang
Melayu sebagai
Implementasi
Corporate
Social
Responsibility
PT Unilever
Indonesia Tbk

-menganalisis
program
Jakarta
Green and Clean,
meliputi :
-identifikasi
kebijakan
dan
wujud pelaksanaan
CSR
-mengidentifikasi
input, proses, dan
output program
-mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi
efektivitas
pelaksanaan
program di RW 13

Muhammad
Fahmi
Hendrawan
2009

data
yaitu
dengan
wawancara,
observasi, dan
studi
dokumentasi.
Teknik
analisis daata
yaitu dengan
reduksi data,
display data,
dan verivikasi
(pengambilan
keputusan)
Pendekatan
kuantitatif
dengan
didukung
pendekatan
kualitatif.
Metode survei
dengan
menggunakan
kuesioner dan
wawancara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

18 141 162

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Reponsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty The Body Shop Pada Pegawai PT. Indosat Cabang Medan

1 30 64

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Program Corporate Social Responsibilty (CSR) Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Satu untuk Sepuluh” Terhadap Citra AQUA di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

5 38 137