Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

(1)

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY, NILAI PERUSAHAAN, DAN KUALITAS AUDIT, TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BEI

OLEH

ALFI SYUKRI 120522021

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI EKSTENSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS EKONOMI DAN

BISNISPROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ALFI SYUKRI NIM : 120522021

PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI EKSTENSI

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR), NILAI PERUSAHAAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

Tanggal ... Ketua Departemen Akuntansi

(Dr.Syafruddin Ginting Sugihen, Mafis, Ak)

Tanggal ... Dekan


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISPROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : ALFI SYUKRI NIM : 120522021 PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR), NILAI PERUSAHAAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

Medan, Maret 2015 Menyetujui Pembimbing


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISPROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

Telah diuji pada Tanggal Maret 2015

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Koordinator : Drs. Chairul Nazwar M.Si Ak

Anggota I : Drs. Syamsul Bahri TRB, M.M., Ak. Anggota II : Drs. Hotmal Jafar, Ak., M.M.


(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya dengan jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Maret 2015 Yang Membuat Pernyataan,

Alfi Syukri


(6)

ABSTRACT

This study aims to determine and analyze the influence of corporate social responsibility disclosure, firm value and audit quality of listed companies in Indonesia Stock Exchange (BEI).

The data used in this study were obtained from the Annual Financial Statements of companies which was published through the website www.idx.com. The population used in this research are manufacture that were listed on the Indonesian Stock Exchange in 2010-2013, where the total population was used as many as 150 companies and the samples used in this research is 18 companies were taken by purposive sampling. Techniques of data analysis in this study using multiple regression analysis.

These results of this research indicated that in partially showed thatthe corporate social responsibility disclosure has a negative effect and insignificantly influence profitability, the firm value has a positive effct and significantly influence profitability and the audit quality has negative effect and significantly influence profitability.Based on the test results of simultaneous tests can be concluded that the corporate social responsibility disclosure, firm value and audit quality variables significantly effect to profitability.

Keywords: corporate social responsibility disclosure, firm value and audit quality, Profitability.


(7)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengungkapan social responsibility dan nilai perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Tahunan masing-masing perusahaan yang dipublikasikan melalui website www.idx.com. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2010-2013 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 150 perusahaan dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan yang diambil melalui purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas,nilai perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap profitabilitas dan kualitas audit berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dari hasil uji simultan diperoleh kesimpulan bahwa variabel pengungkapan corporate social responsibility , nilai perusahaan dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Kata Kunci: pengungkapan corporate social responsibility , nilai perusahaan , kualitas audit, Profitabilitas.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, hingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Pengaruh Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan , dan Kualitas Audit , Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada PerusahaanPerbankan yang Listing di BEI tahun 2010 sampai dengan tahun 2013).

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Ekonomi jurusan Akuntansi pada Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa telah selesainya Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan kerjasama banyak pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih setulusnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses dan penyelesaian skripsi ini.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan, dukungan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, terutama :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(9)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Khairul Nazwar, Msi, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, serta pengarahan kepada penulis dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak dan Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku dosen pembanding/penguji yang telah memberikan saran dan kritik bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak selaku Dosen Drs. Syamsul Bahri TRB, M.M., Ak. Penguji dan BapakDrs. Hotmal Jafar, Ak., M.M. selaku Dosen Pembanding. Terima kasih atas saran dan masukan yang telah diberikan kepada penulis selama proses penyusunan dan penyelesaikan skripsi ini.

7. Kedua orang tua penulis, Bapak Alm. Taslim SH. dan Ibu Nelwati yang selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat, memberikan motivasi Terimakasih buat semua kasih sayang, doa, pengorbanan, didikan, dukungan dan semangat yang sangat berarti. Semoga, saya bisa memberikan yang terbaik untuk Ayah dan Ibu tercinta. serta kasih sayang yang begitu besar kepada penulis.


(10)

Akhirnya, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini Sehingga penulis terbuka dan menerima saran ataupun kritik demi perbaikan Namun demikian penulis berharap penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Terima Kasih.

Medan, 2015

ALFI SYUKRI NIM.120522021


(11)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 12

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian... 12

. 1. Tujuan Penelitian ... 12

. 2. Manfat Penelitian... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis : Profitabilitas perusahaan... 15

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas 19 1. Corporate Social Responsibility (CSR)... 19

2. Nilai Perusahaan... 24

3. Kualitas Audit... 28

C. Tinjauan Penelitian terdahulu ……… 31

D. Kerangka Konseptual………..…………... 37

E. Hipotesis Penelitian ... 38

1. Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas ………. 38 2. Nilai Perusahan Terhadap Profitabilitas………. 39

3. Kualitas Audit Terhadap Profitabilitas …………...…... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………... 41

B. Tempat Dan Waktu Penelitian………. 41

C. Batasan Operasional 41 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel …… 42

1. Variabel Dependen : Profitabilitas..………... 42

2. Variabel Independen ……… 43


(12)

b. Nilai Perusahaan ……….. 45

c. Kualitas Audit ……….. 46

E. Populasi Dan Sampel………... 47

F. Jenis Dan Sumber Data ……….………… 50

G. Metode Pengumpulan Data ………... 51

H. Teknik Analisis Data ………... 51

1. Uji Asumsi Klasik ……… 51

a. Uji Normalitas ……… 52

b. Uji Multikolinearitas ………... 52

c. Uji Heteroskedastisitas ……….... 52

d. Uji Autokorelasi ……….………. 53

2. Pengujian Hipotesis …………..……… 54

a. Uji Statistik Secara Serempak (Uji Statistik F )…… 55

b. Uji Statistik Secara Parameter Individual (Uji Statistik t)………... 56 BAB IVMETODE PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian ………. 57

B. Analisis Hasil Penelitian ……… 58

1. Analisis Statistik Deskriptif ………. 58

2. Uji Asumsi Klasik ……… 60

a. Uji Normalitas ……… 60

1) Analisis Grafik ……….. 60

2) Uji Statistik ……….. 64

b. Uji Multikolinearitas ………... 66

c. Uji Heteroskedastisisitas ………. 68

d. Uji Autokorelasi ………. 70

3. Analisis Regresi Linear Berganda ……… 72

a. Persamaan Regresi ……….. 72

b. Koofisien Korelasi dan Koofisien Determinasi ….. 74

4. Pengujian Hipotesis ……….. 76

a. Uji Signifikansi Parameter Individual(Uji t) …… 76

b. Uji Signifikansi Secara Serempak (Uji-F) ………. 79

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 80

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 82

B. Saran ………... 83 DAFTAR PUSTAKA


(13)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 2.1 Rumus Rasio-rasio Profitabilitas ... Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ………... Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Masuk Kriteria Sampel ... Tabel 3.2 Daftar Sampel ………..….. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian …….…………. Tabel 4.2Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi………;…..…

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Setelah Data di Transformasi ………...…. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ………...

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ………. Tabel 4.6 Table Uji Autokorelasi ………... Tabel 4.7 Analisis Regresi Linear Berganda ……….…. Tabel 4.8 Analisis Koofisien Korelasi dan Koofisien Determinasi…….…... Tabel 4.9 Hasil Uji t ………... Tabel 4.10Uji-F ……….………..

17 31 49 50 89 65 66 67 70 72 73 75 77 79


(14)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2.1Kerangka Konseptual Penelitian ... … Gambar 4.1 Uji Normalitas (1) : Histogram Sebelum Transformasi ………

Gambar 4.2 Uji Normalitas (2): Grafik Normal PP Plot Sebelum

Transformasi ………. Gambar 4.3Histogram (setelah data di transformasi) ………... Gambar 4.4 Grafik Normal P-Plot (setelah data di transformasi) …….…… Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas (Grafik Scatterplot) ………. Gambar 4.6 Gambar Daerah Penerimaan Pada Uji Durbin_Watson …...

38 61 61 63 63 69 71


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang MenjadiSampel

Lampiran 2 Data Pengungkapan CSR sampelperusahaan 2010-2013

Lampiran 3 Data NilaiPerusahaan(Tobin’s Q) perusahansampel 2012-2013 Lampiran 4 Data KualitasAudit perusahansampel 2012-2013

Lampiran 5 Data Profitabilitas (ROA) perusahansampel 2012-2013 Lampiran 6 Analisis Statistik Deskriptif

Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik

Lampiran 8 Analisis Regresi Linear Berganda Lampiran 9 Pengujian Hipotesis


(16)

ABSTRACT

This study aims to determine and analyze the influence of corporate social responsibility disclosure, firm value and audit quality of listed companies in Indonesia Stock Exchange (BEI).

The data used in this study were obtained from the Annual Financial Statements of companies which was published through the website www.idx.com. The population used in this research are manufacture that were listed on the Indonesian Stock Exchange in 2010-2013, where the total population was used as many as 150 companies and the samples used in this research is 18 companies were taken by purposive sampling. Techniques of data analysis in this study using multiple regression analysis.

These results of this research indicated that in partially showed thatthe corporate social responsibility disclosure has a negative effect and insignificantly influence profitability, the firm value has a positive effct and significantly influence profitability and the audit quality has negative effect and significantly influence profitability.Based on the test results of simultaneous tests can be concluded that the corporate social responsibility disclosure, firm value and audit quality variables significantly effect to profitability.

Keywords: corporate social responsibility disclosure, firm value and audit quality, Profitability.


(17)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengungkapan social responsibility dan nilai perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Tahunan masing-masing perusahaan yang dipublikasikan melalui website www.idx.com. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2010-2013 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 150 perusahaan dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan yang diambil melalui purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas,nilai perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap profitabilitas dan kualitas audit berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dari hasil uji simultan diperoleh kesimpulan bahwa variabel pengungkapan corporate social responsibility , nilai perusahaan dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Kata Kunci: pengungkapan corporate social responsibility , nilai perusahaan , kualitas audit, Profitabilitas.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia pasti menginginkan hasil terbaik atas usaha yang dilakukannya. Hasil dari proses pencapaian itulah yang kemudian dijadikan tolok ukur atas keberhasilan usaha manusia. Namun yang perlu ditegaskan adalah sebagian besar dampak usaha tersebut, baik berhasil ataupun gagal, semua tak lepas dari peran orang lain yang berada di sekitar manusia tersebut. Oleh karena itu harus ada usaha –usaha yang harus dilakukan.

Didalam dunia bisnis. Setiap industri yang didirikan oleh para pengusaha pasti memiliki hasil akhir yang ingin dicapai. Kebanyakan industri yang ada memilih profit atau keuntungan sebagai hasil atau buah atas usaha maupun modal yang telah mereka pertaruhkan sebelumnya. Keuntungan menjadi nadi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya agar dapat menjaga keberlangsungan bisnis tersebut. Keuntungan pula yang dapat menjaga kepercayaan para investor untuk turut menanamkan modal dalam upaya perluasan sayap bisnis perusahaan dan menjaga kepercayaan masyarakat untuk mendukung eksistensi perusahaan kedepannya. Terlihat bahwa perusahaan memerlukan paling tidak investor dan masyarakat dalam proses pencapaian keuntungan tersebut.

Profitabilitas adalah hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan Brigham & Houston, (2006), ( dalam Nistantya, 2010), dimana rasio ini digunakan sebagai alat pengukur atas kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian pengukuran profitabilitas suatu


(19)

perusahaan menunjukkan tingkat efektifitas manajemen secara menyeluruh dan secara tidak langsung para investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis ini. Selain itu keuntungan (profitabilitas) sangat penting bagi perusahaan bukan saja untuk terus mempertahankan pertumbuhan bisnisnya namun juga memperkuat kondisi keuangan perusahaan.

Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan pengaruh dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi(Brigham & Houston, 2006). Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas adalah gross profit margin, operating profitmargin, net profit margin, Return on Equity dan Return on Assets Syamsudin (1985:55), ( dalam Nistantya , 2010).

Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat dan lingkungan perlu menyadari bahwa keberhasilan atau prestasi yang dicapai bukan hanya dipengaruhi oleh faktor internal melainkan juga dipengaruhioleh masyarakat dan lingkungan atau komunitas di sekitar perusahaan (Rahman, 2009). Selain itu, pada masa sekarang ini, terjadi perubahan paradigma dari masyarakat dan lingkungan terhadap perusahaan. Salah satu perubahan paradigma tersebut adalah adanya perubahan harapan dari pihak pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (Chapple danMoon, 2005). Perusahaan dituntut untuk melakukan suatu tindakan yang lebih peduli kepada masyarakat dan lingkungan. Olehkarena itu, sebagai wujud kepedulian dan tanggungjawab perusahaan, perusahaanmelakukan pertanggungjawabansosial atau yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR).


(20)

Ide tentang corporate social responsibility (CSR) atau juga dikenal dengan

triple bottom line (Economic, Sosial, and Environmental) bukan ide baru dantelah ada sejak abad ke-19, yang dimulai dengan revolusi industri. Tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) semakin mendapatkan perhatian oleh kalangan dunia usaha. Di Indonesia sejak era reformasi bergulir, masyarakat semakin kritis dan mampu melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha. Perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat tersebut memunculkan kesadararan baru tentang pentingnya melaksanakan corporate social responsibility (CSR) .

Corporate Social Responsibility saat ini bukan lagi bersifatsukarela/komitmen yang dilakukan perusahaan didalam mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaannya, melainkan bersifat wajib/menjadi kewajiban bagi beberapa perusahaan untuk melakukan atau menerapkannya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan : (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). (2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (www.hukumonline.com). Dengan TJSL , perusahaan khususnya perseroaan terbatas yang bergerak di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam harus melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat.


(21)

Terdapat pandangan yang menyatakan bahwa perusahaan tidak hanya dinilai dari kinerja finansialnya saja tetapi juga dinilai dari kinerja sosial perusahaan (corporate social performance), yaitu bagaimana perusahaan tidak hanya memuaskan para pemilik modal tetapi juga harus memuaskan seluruh stakeholdernya, merupakan salah satu faktor yang menyebabkan mulai munculnyapandangan bahwa perusahaan harus melaksanakan aktivitas sosial, disamping aktivitas operasionalnya Budiarsi(2005), (dalam Nistantya, 2010).

Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menerapkan program corporate social responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Survey global yang dilakukan oleh the economistintelligence unit

menunjukkan bahwa 85% eksekutif senior dan investor dariberbagai organisasi menjadikan CSR sebagai pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan Warta Ekonomi (2006), (dalam Sayekti dan Ludovicus,2006). Penelitian Basamalah dan Jermias (2005) menunjukkan bahwa salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan strategis. Meskipun belum bersifat mandatory, tetapi dapat dikatakan bahwa hampir semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sudah mengungkapkan informasi mengenai CSR dalam laporan tahunannya (Yuniasih dan Gede, 2007).

Keberhasilan CSR sendiri dapat diukur melalui indikator yang disebut dengan

corporate social performance. Corporate social performance merupakan hal yang cukup penting bagi citra (reputation) perusahaan, terutama untuk jangka panjang perusahaan yang dapat memberi kontribusi cukup berarti dalam pengembangan berkelanjutan bagi perusahaan. Dengan demikian corporate socialperformance dapat


(22)

menjadi salah satu ukuran bagi citra atau reputasi perusahaan.Citra atau reputasi perusahaan sendiri merupakan salah satu aset yang sangat berharga. Dari sini dapat dijadikan titik tolak mengapa CSR merupakan salah satu komponen kunci yang penting bagi pengembangan reputasi perusahaan. CSR jugadapat dijadikan semacam “asuransi jaminan” yang diperlukan untuk melindungiperusahaan jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diharapkan Budiarsi (2005), ( dalam Nistantya, 2010 ) dan dapat menjaga keberlangsungan aktivitas perusahaan agar terus berlangsung secara

sustainable. Selain dengan corporate social performance, CSR juga dapat diukur dengan menggunakan KLD scoreTsoutsoura (2004), (dalam Nistantya, 2010).Perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang melalui penerapan CSR Kiroyan (2006),(dalam Yuniasih dan Gede, 2007).

Penelitian tanggung jawab sosial di Indonesia memunculkan hasil yang beragam. Hasil penelitian Sembiring (2003 dan 2005) dan Anggraini (2006) di atas berbeda dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Roberts (1992) dan Gray dkk. (1999), (dalam Kusumadilaga, 2010) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengungkapan sosial dengan profitabilitas. Penelitian Parsa dan Kouhy (1994) menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan yang diukur dengan proksi trading profitmargin menunjukkan hubungan positif terhadap pengungkapan social Hossain dkk.Penelitian ini mempunyai persamaan atas penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih dan Gede (2007). Persamaan penelitian ini dengan penelitian Yuniasih dan Gede tersebut adalah sama-sama menganalisis tentang pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan.


(23)

Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaaan bertujuan memperoleh laba secara maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan tergambar dari harga saham perusahaan bersangkutan. Euis dan Taswan (2002) menyatakan bahwa semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Secara umum setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan laba yang optimum dan untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta untuk mengembangkan usahanya. Dengan laba yang optimum, maka perusahaan dapat memaksimalkan nilai pemegang sahamnya. Nilai pemegang saham berbanding lurus dengan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham. Sehingga dengan kata lain, dengan nilai perusahaan yang optimum maka perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dalam rangka dapat memaksimalkan laba. Sejalan dengan itu, Levy dan Sarnat (1990:2) merinci tujuan perusahaan yaitu sebagai berikut: Memaksimalkan laba, memaksimalkan penjualan, mempertahankan eksistensi perusahaan, mencapai tingkat laba tertentu yang memuaskan, mencapai pangsa pasar tertentu, meminimalkan karyawan yang meninggalkan perusahaan, kedamaian internal (adanya pertentangan di antara jajaran manajemen) , memaksimalkan kesejahteraan manajemen.


(24)

Dalam penelitian Sunarto dan Agus (2007) meneliti tentang pengaruhleverage,ukuran dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas .Populasi dalam penelitian ini meliputi semua perusahaan daerah air minum (PDAM) di wilayah Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu Tahun 2004 sampai dengan Tahun 2007, dimana terdapat 35 PDAM di wilayah Provinsi Jawa Tengah.Sunarto dan agus menyimpulkan Ukuran perusahaan yang diwakili besarnya penjualan terbukti berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini menunjukkan omzet penjualan yang makin tinggi makin menguntungkan perusahaan. Sedangkan penelitian menurut Mirnawati (2012) dalam Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Realestate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiamenyatakan bahwa Secara parsial, variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

Selanjutnya, Kualitas audit adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi auditeenya. Kualitas audit ditentukan oleh kompetensi dan independensi auditor.Kualitas audit dapat mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit. Salah satu alat yang digunakan untuk menilai kualitas audit adalah ukuran KAP (Kantor Akuntan Publik). Perusahaan yang diaudit oleh KAP anggota TheBig Fourakan lebih cepat mempublikasikan laporan keuangannya daripada perusahaan yang diaudit oleh KAP Non The Big Four.

Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut untuk dipublikasikan sehingga berdampak pada reaksi pasar


(25)

terhadap kelambatan informasi dan mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan. Apabila informasi yang disajikan tidak tepat waktu, maka kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna dapat berkurang atau bahkan menghilang karena semakin lama waktu tertunda dalam penyajian laporan keuangan suatu perusahaan ke publik maka informasi di dalamnya akan menjadi usang dan tidak lagi bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi penundaan laporan keuangan ini dapat berdampak negatif pada reaksi pasar. Makin lama masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan.

Pemilihan KAP oleh manajemen atau pemilik perusahaan untuk melakukan prosesaudit atas kinerja keuangan perusahaannya menjadikan awal dari hubungan

stewardship.KAP akan bekerja secara profesional untuk menghasilkan kinerja yang baik dalam menjagareputasinya. Sedangkan manajemen ingin mendapatkan tingkat akuntabilitas yang tinggi ataskinerja keuangannya dari hasil audit KAP yang berkualitas. Kualitas audit yangdilakukanoleh KAP yang reputasinya baik akan lebih menjamin tentang akuntabilitas kinerja keuanganperusahaan yang diauditnya.

Laporan keuangan mencerminkan kinerja suatu perusahaan dan berguna bagi para pemakainya, baik pihak eksternal maupun internal dalam melakukan pengambilan keputusan ekonomi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Parameter yang seringkali digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah laba yang diperoleh untuk suatu periode tertentu, yang tercermin dalam laporan laba rugi. Suatu perusahaan yang dinilai atau dievaluasi berdasarkan laporan


(26)

keuangannya akan berusaha agar laporan laporan keuangannya dapat memberikan penampilan tebaik bagi para pengguna laporan keuangan.

Menurut Kane dan Velury (2005),(dalam Luhgiatno, 2007), Thebig four dapat memberikan jaminan yang lebih besar kepada investor terhadap integritaspelaporan keuangannya karena (a) mereka memiliki kemampuan yang besar dan lebih luassecara geografis serta bermacam-macam kemampuan teknik untuk memusatkan pada tugasaudit, dan (b) dengan sumber daya yang besar mereka secara hukum legal, termasuk reputasiperusahaan, mereka memberikan jaminan yang tinggi mengenai integritas suatu laporan.

Dalam penelitian Luhgiatno (2010) meneliti tentang pengaruh kualitas audit terhadap profitabilitas keuangan dalam hal ini ROA (Return On Asset) . Penelitian ini hanya menggunakan 18 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2002 – 2006. Luhgiatno menyimpulkan bahwa

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan corporate social responsibility

sebagai variabel independent karena secara teoritis ketika perusahaan semakin meningkatkan kegiatan corporate social responsibility maka dapat meningkatkan

image dari perusahaan dan akan berpengaruh terhadap profitabilitas

perusahaan.Luhgiatno menyimpulkan KAP Big Four tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik manajemen labapada perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia.

Masalah tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan sosial semakin banyak disoroti, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh


(27)

kepedulian sosial perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap profit yang dihasilkannya. Biaya-biaya sosial sebagai wujud pelaksanaan CSR perusahaan dikaitkan dengan profitabilitas perusahaan, terutama pada return

yang akan diterima perusahaan.

Penulis menggunakan Nilai Perusahaan tahun sebelumnya sebagai variabel karena Nilai Perusahaan dapat digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahan menghasilkan laba. Ini menjadi indicator untuk profitabilitas.

Penulis juga menggunakan kualitas audit sebagai variabel dalam penelitian ini karena kualitas audit sangat berpengaruh terhadap kepercayaan pihak eksternal akan laporan keuangan suatu perusahaan termasuk investor. Apabila auditor tidak independen dalam memeriksa laporan keuangan, maka masalah kelangsungan usaha suatu perusahaan tidak akan terungkap dalam laporan audit.

Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan atau tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau profit. Profitabilitas sering digunakan sebagai pengukur kinerja manajemen perusahaan dan efisiensi penggunaan modal. Semakin tinggi profitabilitas maka akan semakin tinggi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Catrinasari (2006), Noviandi (2007), dan Prabowo (2008) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi hasil penelitian Wijayanti (2008) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Penelitian ini menggunakan populasi penelitian perusahaan-perusahaan yang telah listing di BEI (Bursa Efek Indonesia), dimana perusahaan yang sudah listing


(28)

tersebut mendapatkan sorotan yang cukup luas dari publik. Informasitentang aktivitas operasional dan informasi keuangan perusahaan tersebut juga dapat diakses secara terbuka oleh publik, sehingga perusahaan memang perlu melaksanakan dan mengungkapkan CSR.

Perusahaan manufaktur menjadi objek atau sampel penelitian karena sektor manufaktur merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang cukup besar namun masih sangat jarang menjadi objek penelitian. Apabila dilihat dari segi besarnya pendapatan sector manufaktur, banyak investor yang berminat untuk menanamkan modal di perusahaan manufaktur karena akan menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka waktu yang cukup panjang. Selain itu, perusahaan di sektor manufaktur juga sangat dipengaruhi oleh peraturan dan hukum yang diberlakukan di negara tempat perusahaan itu beroperasi.

Penelitian ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang mempunyai perbedaan hasil penelitian dalam variabel CSR dan nilai perusahaan yang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Selain itu peneliti menggunakan Perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian. Perbedaan lainnya adalah dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga variabel yaitu CSR, Nilai perusahaan dan kualitas Audit. Inilah yang akan menjadi reserach gap dalam penelitianini, sehingga menarik dan perlu dilakukan peneletian lebih lanjut yang berhubungan dengan research gap tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul

“Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) , Nilai Perusahaan dan Kualitas Audit Terhadap Profibilitas Perusahaan


(29)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), nilai perusahan dan Kualitas audit,berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufakturyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan penelitian ini antara lain :

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara pengungkapan tanggung jawab sosial, nilai perusahan, dan kualitas audit terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain : a) Bagi Pihak Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya di bidang akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan


(30)

referensi dan perbandingan untuk penelitian penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

b) Bagi Pihak Perusahaan / Manajemen

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan yang berkaitan dengan pengungkapan informasi sosial dalam laporan keuangan yang disajikan. dengan pengungkapan informasi sosial dalam laporan keuangan yang disajikan.

c) Bagi Pihak Investor

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.

d) Bagi Masyarakat

Memberikan stimulus sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh.

e) Bagi Pemerintah

.Sebagai bahan bagi Pemerintah untuk dijadikan bahan masukan kepada regulator dalam menyusun peraturan pelaksana lebih lanjut terkait pelaksanaan kewajiban bagi perseroan terbatas.


(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

1. Tinjauan Teoritis : Profitabilitas

Dewasa ini banyak pimpinan mendasarkan kinerja perusahaan yang dipimpinnya pada financial performance. Paradigma yang dianut oleh banyak perusahaan tersebut adalah profit oriented. Perusahaan yang dapat meperoleh laba besar, maka dapat dikatakan berhasil atau memiliki kinerja

financial yang baik. Sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif kecil, maka dapat dikatakan perusahaan kurang berhasil atau kinerja yang kurang baik, hal tersebut dikarenakan profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Menurut Heinze (1976); Gray et.al (1995), (dalamKusumadilaga 2010) profitabilitas merupakan faktor yangmembuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial.

Profitabilitas adalah hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham & Houston, 2006),


(32)

dimana rasio ini digunakan sebagai alat pengukur atas kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian pengukuran profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan tingkat efektifitas manajemen secara menyeluruh dan secara tidak langsung para investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis ini. Selain itu keuntungan (profitabilitas) sangat penting bagi perusahaan bukan saja untuk terus mempertahankan pertumbuhan bisnisnya namun juga memperkuat kondisi keuangan perusahaan.

Gross profit margin merupakan rasio profitabilitas yang

menghitungsejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Gross profitmargin merupakan prosentase dari laba kotor dibandingkan dengan sales. Operating profit margin adalah rasio yang menghitung sejauh mana kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba sebelum adanya pajak dan bunga dari penjualan yang dilakukan. Rasio ini menggambarkan apa yang biasanya disebut "pure profit" yang diterima atas setiap Rupiah dari penjualan yang dilakukan.Operating profit disebut murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebut yang benar- benar diperoleh dari hasil operasional perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Net profit margin adalah rasio profitabilitas yang menghitung sejauh mana perusahaan dalam menghasilkan laba setelah dipotong pajak dan bunga dari penjualan yang dilakukan. Semakin tinggi net profit margin, maka makin baik profitabilitas suatu perusahaan. Return on equity (ROE)


(33)

menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelolamodal yang tersedia untuk mendapatkan net income yang tersedia bagi pemegang saham. Semakin tinggi return adalah semakin baik karena berarti dividen yang dibagikan atau ditanamkan kembali sebagai retained earning juga akan makin besar. Return on assets (ROA) menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukkan seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin efektif penggunaan aktiva tersebut.

Kelima rumus rasio untuk menghitung profitabilitas ini dicantumkan pada tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1

Rumus Rasio - rasio Profitabilitas Profitabilitas

Rasio Rumus

Gross Profit Margin GPM = Sales–Cost Of GoodSales

Sales Operating Profit

Margin OPM =Operating Profit

Sales

Net Profit Margin NPM = Net Profit After Tax

Sales

Return on Equity ROE = NetProfitAfterTax

StockholderEquity

Return on Assets ROA = Netlncome

TotalAssets

Sumber : Konsep penelitian yang diolah

Pada penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur dengan rasio return

onassets yang diambil dari data keuangan perusahaan perbankan yang


(34)

periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan. Return on asset merupakan ukuran efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

Hubungan antara kinerja keuangan suatu perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial menurut Belkaoui dan Karpik (1989) paling baik diekspresikan dengan pandangan bahwa tanggapan sosial yang diminta dari manajemen sama dengan kemampuan yang diminta untuk membuat suatu perusahaan memperoleh laba. Seperti yang dinyatakan oleh Alexander dan Bucholdz (1978), (dalamNurkhin 2009) bahwa manajemen yang sadar dan memperhatikan masalah sosial juga akan mengajukan kemampuan yang diperlukan untuk menggerakkan kinerja keuangan perusahaan. Konsekuensinya, perusahaan yang mempunyai respon sosial dalam hubungannya dengan pengungkapan tanggung jawab sosial seharusnya menyingkirkan seseorang yang tidak merespon hubungan antara profitabilitas perusahaan dengan dengan variabel akuntansi seperti tingkat pengembalian investasi dan variabel pasar seperti differensial return harga saham Sembiring (2003), ( dalam Nurkhin 2009).

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini


(35)

disebut juga rasio rentabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya).

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan 1. Corporate Social Responsibility (CSR)

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) sebenarnya telah menjadi pemikiran para pembuat kebijakan sejak lama. Bahkan dalam Kode Hammurabi (1700-an SM) yang berisi 282 hukum telah memuat sanksi bagi para pengusaha yang lalai dalam menjaga kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi pelanggannya, disebutkan bahwa hukuman mati diberikan kepada orang-orang yang menyalahgunakan ijin penjualan minuman, pelayanan yang buruk dan melakukan pembangunan gedung di bawah standar sehingga menyebabkan kematian orang lain.

Perhatian para pembuat kebijakan tentang CSR menunjukkan telah adanya kesadaran sejak lama bahwa terdapat potensi timbulnya dampak buruk dari kegiatan usaha. Dampak buruk tersebut tentunya harus direduksi sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan kemaslahatan masyarakat sekaligus tetap ramah terhadap iklim usaha.

Di Indonesia Corporate Social Responsibilitytelah berkembang sejakdikeluarkannya UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Ini memberikan gambaran bahwa pemerintah juga sangat peka terhadap masalah-masalah yang mungkin akan ditimbulkan oleh kegiatan


(36)

operasional perusahaan baik bagi masyarakat umum, karyawan maupun lingkungan.

Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders. The World Business Council for SustainableDevelopment (WBCSD) menjelaskan, Corporate Social Responsibility atau tanggungjawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.

Corporate Social Responsibility menjadi salah satu faktor

yangmempengaruhi nilai perusahaan karena salah satu dasar pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility yang pada saat ini dianggap sebagai inti etika bisnisadalah kesadaran bahwa perusahaan tidak hanya memiliki kewajiban ekonomi dan legal terhadap pemegang saham (shareholder) saja, tetapi juga memiliki kewajiban sosial terhadap stakeholder

(pemangku kepentingan) seperti pemerintah, customers,investors, masyarakat, pegawai dan bahkan kompetitor. Stakeholder theory berpandangan bahwa perusahaan harus melakukan pengungkapan sosial sebagai salah satu tanggung jawab kepada para stakeholder.


(37)

Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnisnya, ini berkaitan dengan tuduhan bahwa industri adalah penyumbang terbesar dari terjadinya pemanasan global jelas tidak terbantahkan lagi. Penggunaan energi yang boros hingga buangan limbah gas karbon akibat proses produksi merupakan dampak negatif operasi perusahaan yang terjadi setiap harinya.

Keuntungan, yang merupakan tujuan utama berdirinya suatu perusahaan. Keuntungan yang diperoleh perusahaan melalui aktivitas ekonominya tersebut akan dibagikan kedalam bentuk dividen kepada para pemegang saham, sebagian diberikan untuk pembiayaan pertumbuhan dan pengembangan usaha di masa depan, serta pembayaran pajak kepada pemerintah. Perusahaan juga dapat turut berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan kualitas kehidupan manusia dalam jangka panjang, serta mengambil bagian dalam kegiatan manajemen bencana melalui pemberian bantuan dan kegiatan pencegahan bencana. Bagi masyarakat, perusahaan dapat juga melaksanakan aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan kompetensi masyarakat di berbagai bidang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka Susanto(2009:13-16), ( dalamDewa 2010).

Bagi perusahaan, paling tidak ada enam manfaat yang dikemukakan oleh Susanto (2009:13-16), yaitu:

a. CSR dapat mengurangi risiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima perusahaan


(38)

b. CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis

c. CSR dapat membuat karyawan merasa terlibat dan bangga

d. CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan para

stakeholders-nya

e. CSR dapat membantu meningkatkan penjualan

f. Insentif-insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan khusus lainnya

Oleh karena itu, demi tercapainya keberhasilan pelaksanaan CSR, sangat diperlukan komitmen yang kuat, partisipasi aktif, serta ketulusan dari semua pihak yang peduli terhadap program yang penting ini, mengingat satunya planet yang didiami manusia secara bersama-sama.

Indikator-indikator yang terdapat di dalam GRI yang digunakan dalam penelitian yaitu :

a. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator) b. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator) c. Indikator Kinerja Tenaga Kerja (labor practices performance

indicator)

d. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia (human rights performanceindicator)

e. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator)

f. Indikator Kinerja Produk (product responsibility performance indicator)


(39)

Untuk penelitian ini indikator yang digunakan hanyalah tiga kategori, yaitu indikator kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Indikator kinerja sosial mencakup empat indikator yang terdiri dari : indikator kinerja tenaga kerja, hak asasi manusia, sosial/kemasyarakatan, dan produk.

Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development) ACCA(2004), (dalamDewa, 2010).

Sustainability report harus menjadi dokumen strategik yang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan peluang Sustainability Development

yang membawanya menuju kepada core business dansektor industrinya. Berkaitan dengan pelaksanaan CSR, perusahaan bisa dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Meskipun cenderung menyederhanakan realitas, tipologi ini menggambarkan kemampuan dan komitmen perusahaan dalam menjalankan CSR. Pengkategorian dapat memotivasi perusahaan dalam mengembangkan program CSR, dan dapat pula dijadikan cermin dan

guideline untuk menentukan model CSR yang tepat.

Pengungkapan CSR memang sangat perlu untuk dilakukan mengingat adanya nilai tambah dari kontribusi masyarakat di sekitar perusahaan, termasuk dari penggunaan sumber-sumber sosial yang jika menyebabkan kerusakan tentu akan dapat menjadi biaya sosial (social cost) yang harus ditanggung masyarakat, dan akan menimbulkan manfaat sosial (social benefit)


(40)

apabila perusahaan meningkatkan mutu sumber-sumber sosialnya tersebut.

2. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar, seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh Nurlela dan Islahuddin (2008), karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para professional. Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris (Nurlela dan Islahuddin, 2008).

Samuel (2000) (dalam Nurlela dan Islahuddin 2008) menjelaskan bahwa

enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan Wahyudi (2005) dalam Nurlela dan Islahuddin (2008) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut dijual.

Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas ekuitas perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Van Horne (1998), (dalam


(41)

Silaban, 2013) bahwa “firm value is represented by the market price of the company’s common stock” yaitu nilai perusahaan ditunjukkan dari harga saham perusahaan itu sendiri. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan ke depan. Hal itu juga yang menjadi keinginan para pemililk perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.

Nurlela dan Islahuddin (2008) menjelaskan bahwa enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan Wahyudi (2006), (dalam Nurlela dan Islahuddin , 2008) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut dijual. Dalam penilaian perusahaan terkandung unsur proyeksi, asuransi, perkiraan, dan judgment. Ada beberapa konsep dasar penilaian yaitu : nilai ditentukan untuk suatu waktu atau periode tertentu; nilai harus ditentukan pada harga yang wajar; penilaian tidak dipengaruhi oleh kelompok pembeli tertentu.


(42)

dalam penilaian perusahaan, di antaranya adalah : a) pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau price earning ratio, metode kapitalisasi proyeksi laba; b) pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas; c) pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan dividen; d) pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva; e) pendekatan harga saham; f) pendekatan economic value added (Suharli, 2002).

Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, ysedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan index yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan.

Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi. Nilai perusahaan dapat juga dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku perusahaan dari ekuitasnya.

Rasio-rasio keuangan digunakan investor untuk mengetahui nilai pasar perusahaan. Rasio tersebut dapat memberikan indikasi bagi manajemen mengenai penilaian investor terhadap kinerja perusahaan dimasa lampau dan prospeknya dimasa depan. Ada beberapa rasio untuk mengukur nilai pasar


(43)

perusahaan, salah satunya Tobin’s Q. Rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling baik, karena dalam Tobin’s Q memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun seluruh asset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh asset perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe investor saja yaitu investor dalam bentuk saham namun juga untuk kreditur karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur (Sukamulja, 2004).

Jadi semakin besar nilai Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar asset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku asset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut (Sukamulja, 2004).

Dalam Isu pemanasan global, tampaknya belum ada perusahaan di Indonesia yang menempatkannya sebagai bagian dari strategi CSR. Padahal, harusnya perusahaan-perusahaan segera sadar bahwa Indonesia juga merupakan salah satu negara penyumbang karbon besar karena deforestasi dan borosnya penggunaan bahan bakar fosil. Hal ini ironis karena seharusnya badan usaha yang melaksanakan CSR lebih perduli terhadap lingkungan karena berkaitan dengan kelangsungan hidup orang banyak dan membantu mempercepatnya MDGs (Millennium Development Goals) yang merupakan


(44)

janji negara kepada rakyatnya didalam pembangunan, kemudian hal ini akan membawa dampak yang positif pula bagi pencitraan perusahaan dimata calon investor, yang akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya.

Hal inilah yang mungkin saja menciptakan hasil yang tidak konsisten didalam penelitian, misalnya saja penelitian Basamalah dan Jermias (2005) menunjukkan bahwa salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan strategis, namun meskipun belum bersifat mandatory, tetapi dapat dikatakan bahwa hampir semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sudah mengungkapkan informasi mengenai CSR dalam laporan tahunannya. Dari perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan Verecchia(1983), (dalam Basamalah dan Jermias, 2005). Pada penelitian yang dilakukan oleh Kusumadilaga (2010) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara pengungkapan CorporateSocial Responsibility terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya pada penelitian yangdilakukan oleh Nurlela dan Islahudin (2008) menunjukkan hasil yang bertentangan yakni tidak adanya pengaruh antara pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.

3. Kualitas Audit

Sehubungan dengan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu selalu self interest maka kehadiran pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada hubungan antara prinsipal dan agen diperlukan. Pihak ketiga


(45)

antara manajemen perusahaan dengan pengguna laporan keuangan perusahaan adalah auditor independen. Investor akan lebih cenderung yakin pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi. Seorang auditor dituntut untuk menghasilkan kualitas audit yang baik, karena laporan auditor begitu penting bagi pengguna laporan keuangan dalam mengambil berbagai keputusan.

Dalam penelitiannya, Watkins dkk. (2004) telah mengidentifikasi empat buah definisi kualitas audit dari beberapa ahli, yaitu sebagai berikut.

a. Kualitas audit adalah probabilitas nilaian-pasar bahwa laporan keuangan mengandung kekeliruan material dan auditor akan menemukan dan melaporkan kekeliruan material tersebut.

b. Kualitas audit merupakan probabilitas bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan audit dengan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan yang mengandung kekeliruan material.

c. Kualitas audit diukur dari akurasi informasi yang dilaporkan oleh auditor

d. Kualitas audit ditentukan dari kemampuan audit untuk mengurangi noise dan bias dan meningkatkan kemurnian pada data akuntansi. Selanjutnya, istilah “kualitas audit” mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Para pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan audit.


(46)

Probabilitas seorang auditor atau pemeriksa menemukan penyelewengan, umumnya diasumsikan oleh peneliti adalah positip dan tetap dengan anggapan bahwa semua auditor mempunyai kemampuan teknis dan independen, dan ini merupakan kunci dari permasalahan kualitas audit.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Deis dan Giroux (1992) yang melakukan investigasi tentang determinan dari kualitas audit oleh Independen CPA firm di Texas pada Audits of Independen School District. Study ini menganalisa temuan-temuan Quality Control Review (QCR) yang diperoleh melalui pengukuran langsung secara relatif atas kualitas audit. Deis & Giroux menjelaskan adanya dua variabel yang mempengaruhi kualitas audit, dari dua variabel tersebut dia melahirkan 4 hipotesis, yang menyatakan korelasinya dengan kualitas audit yaitu:

a. Tenure adalah lamanya waktu auditor tersebut telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu unit/unit usaha/perusahaan atau instansi. Peneliti berasumsi bahwa semakin lama dia telah melakukan audit, maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah. Karena auditor menjadi kurang memiliki tantangan dan prosedur audit yang dilakukan kurang inovatif atau mungkin gagal untuk mempertahankan sikap professional skepticism.

b. Jumlah klien. Peneliti berasumsi bahwa semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik. Karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya.


(47)

c. Ukuran dan kekayaan atau kesehatan keuangan klien juga berkorelasi dengan kualitas audit. Dan korelasinya menunjukkan hubungan yang negatif, dengan asumsi bahwa semakin sehat keuangan klien, maka ada kecendrungan klien tersebut untuk menekan auditor untuk tidak mengikuti standar. Kemampuan auditor untuk bertahan dari tekanan klien adalah tergantung pada kontrak ekonomi dan kondisi lingkungan dan gambaran perilaku auditor, termasuk di dalamnya adalah : (a) pernyataan etika profesional, (b) kemungkinan untuk dapat mendeteksi kualitas yang buruk, (c) figur dan visibility untuk mempertahan profesi, (d) Auditing berada (menjadi) anggota komunitas profesional, (e) tingkat interaksi auditor dengan kelompok Professional Peer Groups, dan (f) Normal internasional profesi auditor d. Kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa

hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga.

Auditor memiliki tanggung jawab yang besar dalam menghasilkan informasi berkualitas tinggi yang akan berguna bagi para pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Auditor yang memilki kualitas yang baik akan lebih cenderung mengeluarkan opini audit going concern terhadap perusahaan yang memang seharusnya mendapatkan opini tersebut.

Kualitas audit diproksikan dengan kantor akuntan publik (KAP) yang berafiliasi dengan The Big Four maupun dengan Non Big Four. Umumnya KAP the big four memiliki kualitas audit yang lebih baik dibanding dengan


(48)

besarnya jumlah pendapatan yang diterima atas jasa audit atau jasa lainnya.

C. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini: Tabel 2.2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

NO Peneliti Judul Indikator Hasil

Penelitian 1. Ahmad Nurkhin

(2009)

Corporate Governance Dan Profitabilitas; Pengaruhnya Terha adap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahan Yang Tercatat Dibursa Efek Indonesia)

• CSR=

Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item

CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika

diungkapkan, dan nilai 0

• Profitabilitas

=Return on equity (ROE)=Return Equity : Shareholders Equity

• Good

governance = komposisi dewan komisaris independen diukur dengan proksi jumlah keanggotaan dewan komisaris independen

• Kepemilikan institusional tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapa n tanggung jawab sosial perusahaan.

• Komposisi dewan komisaris independen dengan proksi prosentase jumlah dewan komisaris independen terbukti signifikan berpengaruh positif terhadap pengungkapa n tanggung jawab sosial perusahaan.

• Profitabilitas dengan


(49)

terhadap keseluruhan jumlah

anggota dewan komisaris.

• Ukuran Perusahaan = menggunakan natural log ofthe firm’s total assets sebagai proksi proksi ROE terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap pengungkapa n tanggung jawab sosial perusahaan.

• Ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapa n tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara tipe industri tidak terbukti. 2. DewaSancahyaNi

stantaya (2010)

PengaruhCorporate Social ResponsibilityterhadapProf itabilitas

• CSR= Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item

CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika

diungkapkan, dan nilai 0

• Profitabilitas

Menunjukkana danyahubunga npositifantara CSR denganprofita bilitasperusaha an.


(50)

=Return on Assets(ROA)= NetIncome : Total Assets 3. RimbaKusumadil

aga (2010)

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Persentase Kepemilikan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating.

• CSR=

Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item

CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika

diungkapkan, dan nilai 0

• Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku

perusahaan dari ekuitasnya.

• Profitabilitas

=Return on Assets(ROA)= NetIncome : Total Assets

• Variabel CSR berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

• Variabel profitabilitas sebagai variabel moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan CSR dan nilai perusahaan.

4. Rika Nurlela dan Islahuddin (2007)

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Persentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating.

• CSR=

Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item

CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika

diungkapkan, dan nilai 0

• Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility, prosentase kepemilikan manajemen, serta interaksi antara Corporate Social


(51)

• Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku

perusahaan dari ekuitasnya.

• Persentase Kepemilikan Manajemendiu kur dengan Natural Logaritma=% saham yang dimiliki oleh manajer, dewan direksi dan komisaris : total jumlah saham yang beredar. Responsibility dengan prosentase kepemilikan manajemen secara simultan bepengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

5 Ni Wayan Yuniasih dan Made Gede Wirakusuma (2007)

Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate

Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

• Kinerja Keuangan diukur dengan= Return on Assets(ROA)= NetIncome : Total Assets

• Nilai

Peruasahaan diukur dengan Tobins q = MVE (Equity Market Value )=harga

penutupan saham di akhir tahun

buku x

banyaknya

saham biasa yang beredar + nilai buku total hutang:

total aset – total kewajiban

• Return On Asset

terbuktiberpen garuh positif pada nilai perusahaan.

• Pengungkapan CSR sebagai variable pemoderasi terbukti berpengaruh positif secara statitis pada hubungan Return on Asset.

• Kepemilikan Manajerial sebagai variable pemoderasi tidak terbukti berpengaruh terhadap hubungan


(52)

+ nilai buku total hutang.

• CSR=

Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item

CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika

diungkapkan, dan nilai 0.

• Good

governance = komposisi dewan komisaris independen diukur dengan proksi jumlah keanggotaan dewan komisaris independen terhadap keseluruhan jumlah anggota dewan komisaris.

return on asset dan nilai perusahaan.

6 Sunarto dan Agus Prasetyo Budi (2009)

Pengaruh Leverage, Ukuran dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas

• Leverage diukur dengan Total hutang dibagi dengan total aktiva

• Ukuran Perusahan diukur dengan total asset yang diukur dengan Ln(Logaritma Ukuran perusahaan yang diwakili besarnya penjualan terbukti berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini


(53)

Natural)

• Pertumbuhan perusahan diukur dengan penjualan dari tahun ketahun. menunjukkan omzet penjualan yang makin tinggi makin menguntungka n perusahaan. 8 Luhgiatno (2010) Analisis Pengaruh

KualitasAudit Terhadap Menejemen Laba Studi Pada Perushaan Yang Melakukan IPO Di Indonesia

• Kualitas audit diukur dengan dikotomi yaitu setiap

itemdiberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0

• Manajemen laba diukur dengan laba bersih (net income) – arus kas operasi (cash flow from operating)

KAP Big Four tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia.

D. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual dari penelitian ini dapat dilihat pada


(54)

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

H1 H2

H3

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual peneliti menentukan dan akan menguji hipotesis sebagai berikut :

1. Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan.

Jika perusahaan melaksanakan CSR, maka perusahaan tersebut mempunyai motif untuk meningkatkan keuntungan. Motif yang kedua,perusahaan melaksanakan CSR, untuk mengurangi ancaman atau tekanan daripemerintah atau aktivis LSM. Motif yang ketiga adalah karena kesadaran moral,tanpa pamrih untuk mendapatkan keuntungan finansial, Corporate Social Responsibility(CSR) (X1)

Nilai Perusahaan(X2)

Kualitas Audit (X3)

Profitabilitas (Y)


(55)

perusahaan secara sadarmerespon kebutuhan akan pentingnya perhatian pada lingkungan. Ketiga motif diatas, dapat diketahui bahwa gerakan yang dilakukan perusahaan sebenarnyaapakah bersifat strategis atau etis.

Masalah tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan sosial semakin banyak disoroti, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh kepedulian sosial perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap profit yang dihasilkannya. Biaya-biaya sosial sebagai wujud pelaksanaan CSR perusahaan dikaitkan dengan profitabilitas perusahaan, terutama pada return yang akan diterima perusahaan.

Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui apakah pengungkapan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, dan jika berpengaruh, peningkatan profitabilitas suatu perusahaan yang akan diukur dengan nilai

Return on Assets(ROA). Oleh karena itu, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI .

2. Nilai Perusahaaan terhadap Profitabilitas Perusahaan.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar, seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh Nurlela dan Islahuddin (2008), karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal


(56)

menyerahkan pengelolaannya kepada para professional. Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris (Nurlela dan Islahuddin, 2008).

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah :

H2 : Nilai Perusahaan berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.

3. Kualitas auditor terhadap Profitabilitas Perusahaan.

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Kualitas auditor merupakan salah satu pertimbangan penting bagi investor untuk menilai kewajaran suatu laporan keuangan. Kualitas auditor dipandang sebagai kemampuan untuk mempertinggi kualitas suatu laporan keuangan bagi perusahaan maka auditor yang berkualitas tinggi diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan investor. Akuntan publik sebagai auditor eksternal yang relatif lebih independen dari manajemen dibandingkan auditor internal sejauh ini diharapkan dapat meminimalkan kasus rekayasa laba dan meningkatkan kredibilitas informasi akuntansi dalam laporan keuangan. Meutia (2004) membuktikan tentang pengaruh independensi auditor terhadap manajemen laba untuk KAP Big Four dan KAP Non-Big Four. Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four memiliki absolute discretionary accruals yang lebih rendah, dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP Non-Big Four. Hal ini menunjukkan bahwa KAP Big Four lebih berkualitas dalam mendeteksi berlakunya manajemen laba di dalam suatu perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah :


(57)

H3 : Kualitas Audit berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan . BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris yang menggunakan data sekunder diambil dari Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan yang listing dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Indonesia, yaitu dari Bursa Efek Indonesia pada bulan Januari 2010 dengan menggunakan data laporan tahunan periode tahun 2014.

C. Batasan Penelitian

Adanya batasan dalam setiap penelitian diperlukan agar penelitian tersebut tidak melebar begitu juga dengan penelitian ini terdapat batasan dalam hal data penelitian yang digunakan. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, dan melaporkan laporan keuangan selama perode tersebut.

Penulis memberi batasan penelitian agar tujuan penelitian ini dapat tercapai, antara lain :

1. Faktor-faktor yang diteliti yang diperkirakan dapat mempengaruhi profitabilitas adalah Corporate Social Responsibility (CSR), Nilai Perusahaan, dan Kualitas Audit.


(58)

2. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependent.

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau variabel lainnya (Sugiyono,2008). Variabel Independen yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan dan profitabilitas.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Profitabilitas.

Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas adalah gross profit margin, operating profitmargin, net profit margin, Return on Equity dan Return on Assets Syamsudin, (1985:55), ( dalam Nistantya ,2010).

Pada penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur dengan rasio return onassets yang diambil dari data keuangan perusahaan perbankan yang menjadi objekpenelitian, yang listing pada Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013

ROA (Return On Assets) menunjukkan kemampuan manajemen


(59)

untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukkan seberapa besar efektifitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin efektif penggunaan aktiva tersebut.

Pada dasarnya ROA terdiri atas dua komponen penyusun rasio, yaitu

income dan expense control (termasuk pajak).

2. Variabel Independen

Variabel dependen disebut juga dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, variabel output, kriteria atau konsekuen, dan menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. “Variabel terikat atau variabel tidak bebas merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable sebab atau variabel bebas” (Erlina, 2011:36). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

a. Corporate Social Responsibility

Variabel independen dalam penelitian ini adalah implementasi

corporatesocial responsibility. Atribut dari CSR yang sering

digunakan pada setiap penelitianadalah berbeda-beda. Hal ini terjadi karena kinerja tanggung jawab sosial perusahaan sulit untuk diukur, jadi itu sebabnya studi-studi sebelumnya atas hubungan antara kinerja sosial perusahaan dengan kinerja keuangan menggunakan pendekatan

Total Pendapatan ROA =


(60)

yang berbeda pada kinerja sosial perusahaan.

Untuk penelitian ini indikator yang digunakan hanyalah tiga kategori dari enam kategori indikator corporate social responsibility menurut GRI yang ada. Sen dan Bhattacharya (2001), (dalam Nistantya, 2010)menjelaskan bahwa terdapat enam hal pokok yang termasuk dalam CSR yaitu ;

1) Community support, yaitu dukungan pada program pendidikan,

kesehatan, kesenian, dan sebagainya.

2) Diversity, merupakan kebijakan perusahaan untuk tidak

membedakan konsumen dan calon pekerja dalam hal gender, fisik, atau ras tertentu.

3) Employee support, berupa perlindungan kepada tenaga kerja,

insentif dan penghargaan serta jaminan keselamatan kerja.

4) Environment, menciptakan lingkungan yang sehat dan aman,

mengelola limbah dengan baik, menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan.

5) Non-US operations, perusahaan bertanggung jawab untuk

memberikan hak yang sama bagi masyarakat dunia untuk mendapat kesempatan bekerja, antara lain dengan membuka pabrik di luar negeri (abroad operations).

6) Product. Perusahaan berkewajiban untuk membuat produk yang

aman bagi kesehatan, tidak menipu, melakukan riset dan pengembangan produk, dan menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang (recycled).


(61)

Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika memenuhi tiga kategori menurut GRIdan 0.

b. Nilai Perusahaan

Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan dari setiap sampel penelitian yang digunakan.

Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin (1967). Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Rasio Q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomi dalam kekuasaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Copelan (2002), Lindenberg dan Ross (1981) yang dikutip oleh Darmawati (2004), (dalam Kusumadilaga, 2008), menunjukkan bagaimana rasio Q dapat diterapkan pada masingmasing perusahaan.

Perhitungan yang digunakan untuk mengitung nilai perusahaan menggunakan Tobin’s Q rasio sebagai berikut :

MVE + D Tobin’s Q =


(62)

Keterangan :

MVE (Equity Market Value ) = harga penutupan saham di akhir tahun buku x banyaknya saham biasa yang beredar .

BVE (Equity Book Value) = total aset – total kewajiban D = nilai buku total hutang.

c. Kualitas Audit

Kualitas audit dinilai dengan menggunakan reputasi KAP (Kantor Akuntan Publik). Ukuran KAP dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP yang berafiliasi dengan The Big Four dan KAP Non Big Four. Hal ini dikarenakan auditor yang bekerja pada KAP yang berafiliasi dengan The Big Four memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review. Barnes dan Huan, (1993), (dalam Ompusunggu, 2014) menyatakan bahwa KAP yang gagal dan tidak menjelaskan going concern pada opini auditnya menunjukkan bahwa auditor tersebut lebih mementingkan aspek komersial. Hal ini berdampak buruk pada citra auditor dan hilangnya kepercayaan investor terhadap auditee. Semakin tinggi kualitas auditor cenderung meningkatkan kemungkinan penerimaan opini audit going concern.

Auditor yang memiliki reputasi dan nama besar dapat menyediakan kualitas audit yang lebih baik, termasuk dalam mengungkapkan masalah going concern demi menjaga reputasi mereka.


(63)

Adapun KAP The Big Four adalah:

1) Price Water House Coopers (PWC), yang bekerjasama dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan.

2) Deloitte Touche Tohmatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan.

3) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) International, yang bekerjasama dengan KAP Siddharta dan Widjaja.

4) Ernst and Young (E&Y), yang bekerjasama dengan KAP Purwantoro, Sarwoko, dan Sandjaja. Suherman & Surja.

Manao dan Nursetyo, (2002) , (dalam Pandiangan 2013) menggunakan Big Five Firms dan Non Big five Firms sebagai Proksi dari kualitas audit. Tetapi penelitian ini menggunakan Big Four Firms

dan Non Big Four Firms karena KAP Arthur Andersen telah collapse.

Kualitas audit diproksikan dengan menggunakan ukuran KAP. Ukuran KAP ini dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP yang berafiliasi dengan The big four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan

The big four. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel

dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit

perusahaan merupakan auditor dari KAP The big-four dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh KAP non The big-four.

E. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur go public yang listing


(64)

2013. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia digunakan sebagai populasi karena selain perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan kepada pihak luar perusahaan, terutama para stakeholder. Sampel dipilih dengan metode

purposive sampling dengan kriteria;

1. Perusahaan tersebut mengungkapkan laporan CSR dalam laporan tahunan untuk periode akuntansi tahun 2010-2013 yang dapat diakses melalui

website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Artinya, informasi yang terdapat dalam laporan tahunan tersebut adalah accestable.

2. Perusahaan yang memiliki laporan auditor independen yang lengkap selama tahun 2010-2013.

3. Mengungkapkan aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) secara berturut-turut selama periode penelitian.

Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai 2013 baik milik swasta maupun milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara, namun dalam penelitian ini menggunakan 18 perusahaan manufaktur memenuhi kriteria yang ada. Berdasarkan kriteria tersebut, 18 perusahaan yang menjadi sampel penelitian dengan 66 unit analisis (18 x 4 tahun) yang ditunjukkan dalam Tabel 3.1 berikut


(1)

Lampiran 6

Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian

Lampiran 7

Uji Normalitas (1) : Histogram Sebelum Transformasi

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CSR 72 1 0 1 .76 .428

Nilai_Perusahaa n

72 367.92 1.79 369.71 95.8158 77.17831

Kualitas_Audit 72 1 0 1 .56 .500

Profitabilitas 72 51.60 .10 51.70 10.9606 12.47283 Valid N (listwise) 72


(2)

Uji Normalitas (2) : Grafik Normal PP Plot Sebelum Transformasi


(3)

Grafik Normal P-Plot (setelah data di transformasi)

Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Profitabilitas

N 72

Normal Parametersa,b Mean 10.9606

Std. Deviation 12.47283 Most Extreme Differences Absolute .192

Positive .190

Negative -.192

Kolmogorov-Smirnov Z 1.629

Asymp. Sig. (2-tailed) .010

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

Hasil Uji Normalitas Setelah Data di Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Profitabilitas

N 72

Normal Parametersa,b Mean 1.045985

Std. Deviation .0163833 Most Extreme Differences Absolute .089

Positive .078

Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z .756

Asymp. Sig. (2-tailed) .617

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .926 .051 18.016 .000

CSR .005 .004 .134 1.272 .208 .902 1.108

Nilai_Perusahaa n

.113 .046 .255 2.481 .016 .951 1.052


(5)

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.626E-5 .000 .727 .470

CSR -4.357E-5 .000 -.080 -.645 .521

Nilai_perusahaan .001 .001 .085 .704 .484

Kualitas_Audit .000 .000 .239 1.981 .052

a. Dependent Variable: LnEI_2

Table Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

dimension0 1 .566

a .320 .290 .0138055 1.876

a. Predictors: (Constant), Kualitas_Audit, Nilai_Perusahaan, CSR b. Dependent Variable: Profitabilitas

Gambar Daerah Penerimaan Pada Uji Durbin_Watson


(6)

Lampiran 8

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Koofisien Korelasi dan Koofisien Determinasi

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

dimension0 1 .566

a

.320 .290 .0138055 1.876 a. Predictors: (Constant), Kualitas_Audit, Nilai_Perusahaan, CSR

b. Dependent Variable: Profitabilitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .926 .051 18.016 .000

CSR .005 .004 .134 1.272 .208

Nilai_Perusahaan .113 .046 .255 2.481 .016 Kualitas_Audit -.017 .003 -.526 -5.118 .000 a. Dependent Variable: Profitabilitas


Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

7 90 112

PENGARUH PROFITABILITAS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 5 29

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 8

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Indonesia Yang Terdaftar Di Bei.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Indonesia Yang Terdaftar Di Bei.

0 1 12

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL R

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Tinjauan Teoritis : Profitabilitas - Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 13

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 15