Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor terhadap Rabies.

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
PERTANIAN BOGOR TERHADAP RABIES

ANNISA RATNASARI BURHANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor terhadap Rabies adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Annisa Ratnasari Burhanuddin
NIM B04110002

ABSTRAK
ANNISA RATNASARI BURHANUDDIN. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor terhadap
Rabies. Dibimbing oleh DENNY WIDAYA LUKMAN dan ARDILASUNU
WICAKSONO.
Rabies adalah penyakit zoonotik yang menyerang sistem saraf pusat (SSP)
dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh Lyssavirus dan
menular melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Rabies terutama
menyerang anjing, kucing, dan kera, serta manusia. Tujuan penelitian ini adalah
mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (FEM IPB) terhadap rabies,
mengidentifikasi faktor yang memengaruhi perilaku responden terhadap rabies,
serta menguji hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap, dan perilaku
mahasiswa FEM IPB. Penelitian dirancang menggunakan kajian lapang lintas
seksional (cross-sectional study). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara

menggunakan kuesioner yang terstruktur.
Besaran sampel penelitian ini
ditentukan dengan tingkat kepercayaan 95%, prevalensi dugaan 50%, dan tingkat
kesalahan 5%, sehingga diperoleh besaran sampel sebanyak 281 sampel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa FEM IPB
umumnya berada pada tingkat sedang, sikap responden berada pada tingkat buruk,
dan perilaku responden berada pada tingkat baik. Faktor yang memengaruhi
perilaku responden terhadap rabies adalah pengetahuan. Hasil penelitian
didapatkan hubungan yang nyata antara pengetahuan dan perilaku (p=0.000,
r=0.414).
Kata kunci: pengetahuan, perilaku, rabies, sikap

ABSTRACT
ANNISA RATNASARI BURHANUDDIN. Knowledge, Attitude, and Practice
of Students of Faculty of Economics and Management, Institut Pertanian Bogor
on Rabies. Supervised by DENNY WIDAYA LUKMAN and ARDILASUNU
WICAKSONO.
Rabies is a zoonotic disease that attacks the central nervous system and able
to cause death. The disease is caused by Lyssavirus and transmitted through bites
or scratches of an infected animal. Rabies mainly attacks dogs, cats, and monkeys,

including humans. This research was aimed to determine the level of knowledge,
attitude, and practice; identify factors that influenced the respondent’s practice on
rabies; and determine relationship among characteristics, knowledge, attitude, and
practice of students of the Faculty of Economics and Management Institut
Pertanian Bogor (FEM IPB) on rabies. This research was designed using crosssectional study. Data was obtained with interview using structured questionnaires.
The samples size was determined with level of confidence 95%, the expected
prevalence of 50%, and the accepted error of 5%, so the samples size was
obtained as 281 samples. The results showed that general level of knowledge of

students of FEM IPB on rabies was in category of moderate, attitudes of the
respondents were in the poor category, but half of respondents were in the good
category in practice. Factors which influenced the respondents practice on
rabieswas knowledge. This research obtained significant relationship between
knowledge and practice (p=0.000, r=0.414).
Key words: attitude, practice, knowledge, rabies

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
PERTANIAN BOGOR TERHADAP RABIES


ANNISA RATNASARI BURHANUDDIN

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan

PROGRAM STUDI ILMU PENYAKIT HEWAN DAN KESMAVET
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
terhadap Rabies ini berhasil diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr med vet Drh Denny Widaya
Lukman, MSi dan Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberi saran dan kritik. Di samping itu, penghargaan penulis

sampaikan kepada Prof Dr Drh Ekowati Handharyani, MSi, Ph.D selaku dosen
pembimbing akademik, yang telah membimbing penulis selama menjadi
mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Terima kasih
penulis ucapkan kepada Dr Drh Trioso Purnawarman, MSi selaku dosen penilai,
Drh Arifin Budiman Nugraha, MSi sebagai dosen moderator seminar,serta Prof
Dr Drh Arief Boediono, Ph.D dan Drh Budhy Jasa Widyananta sebagai dosen
penguji. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh
keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Ungkapan terima kasih penulis disampaikan kepada teman-teman Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor yang telah bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini. Selanjutnya ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada Denis Sutrisno sebagai teman seperjuangan dalam
menyelesaikan penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada
teman-teman seangkatan Ganglion 48 teman seperjuangan dalam menyelesaikan
pendidikan di FKH IPB.
Penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015
Annisa Ratnasari Burhanuddin


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

xii

DAFTAR LAMPIRAN

xii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian


2

Manfaat Penelitian

2

METODE

2

Waktu dan Tempat Penelitian

2

Metode Penelitian

2

HASIL DAN PEMBAHASAN


5

Karakteristik Mahasiswa FEM IPB

5

Pengetahuan Mahasiswa FEM IPB terhadap Rabies

5

Sikap Mahasiswa FEM IPB terhadap Rabies

6

Perilaku Mahasiswa FEM IPB terhadap Rabies

6

Hubungan Karakteristik dengan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku


7

Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

7

Faktor yang Memengaruhi Perilaku Responden terhadap Rabies

8

SIMPULAN DAN SARAN

9

Simpulan

9

Saran


9

DAFTAR PUSTAKA

9

LAMPIRAN

11

RIWAYAT HIDUP

18

DAFTAR TABEL
1 Besaran sampel mahasiswa FEM IPB
2 Karakteristik mahasiswa FEM IPB
3 Sebaran berdasarkan tingkat pengetahuan mahasiswa FEM IPB
terhadap rabies
4 Sebaran berdasarkan tingkat sikap mahasiswa FEM IPB terhadap rabies

5 Sebaran berdasarkan tingkat perilaku mahasiswa FEM IPB terhadap
rabies
6 Hubungan karakteristik dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku
mahasiswa FEM IPB
7 Hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku
8 Faktor yang memengaruhi perilaku responden terhadap rabies

3
5
6
6
7
7
8
8

DAFTAR LAMPIRAN
1

Kuesioner tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa FEM
IPB terhadap rabies

12

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rabies adalah penyakit zoonotikyang menyerang sistem saraf pusat (SSP)
dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh Lyssavirus yang
ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Rabies menyerang
hewan berdarah panas terutama anjing, kucing, dan kera, serta termasuk manusia.
Gejala klinis rabies pada manusia terdiri atas tiga fase yaitu prodromal, galak
(furious), dan paralitik (Yousaf et al. 2012).
Rabies menjadi salah satu perhatian utama pada sektor kesehatan
masyarakat di beberapa negara Asia. Indonesia merupakan negara yang endemis
rabies dan menyerang 24 dari 34 provinsi yang ada. Rata-rata terjadi 150-300
kasus kematian manusia akibat rabies setiap tahunnya (WHO 2012). Kasus rabies
di Indonesia pertama kali dilaporkan di Jawa Barat pada kerbau tahun 1884, pada
anjing tahun 1889, dan pada manusia tahun 1894 (WHO 2001). Jawa Barat tidak
lagi berstatus daerah bebas rabies karena pada pertengahan 2008 telah ditemukan
kasus rabies di Sukabumi yang menunjukkan belasan warga dilaporkan positif
terserang rabies akibat gigitan anjing liar.
Masyarakat Indonesia lebih mengenal rabies dengan sebutan anjing gila.
Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai bahaya rabies masih sangat kurang,
hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi mengenai bahaya rabies. Negara-negara
berkembang termasuk Indonesia belum mampu memberantas rabies karena
rendahnya prioritas terhadap penyakit ini, baik dari kesehatan manusia maupun
kesehatan hewan (Sofyannoor 2011). Bahaya rabies tidak hanya berdampak
terhadap kesehatan dan ketentraman masyarakat yang selalu diakhiri kematian,
tetapi juga dapat memengaruhi dampak perekonomian khususnya bagi
pengembangan daerah-daerah pariwisata di Indonesia yang tertular rabies,
sehingga perlu dilakukan pengendalian penyakit berupa pencegahan dan
pemberantasan seintensif mungkin bahkan menuju pada program pembebasan
(Depkes RI 2011).
Situasi rabies di Indonesia tahun 2010 dilaporkan 78 288 kasus gigitan
hewan penular rabies (GHPR), dengan lyssa (kematian rabies) sebanyak 206
orang (0.03%) dan telah dilakukan pemberian vaksin anti rabies (VAR) 62 920
orang (80.36%). Sampai September 2011 dilaporkan kasus (GHPR) sebanyak 52
503, dengan lyssa sebanyak 104 orang (0.19%), dan telah dilakukan pemberian
VAR 46 051 (87.71%). Kasus rabies pada manusia pada tahun 2010 terbanyak
dilaporkan dari Provinsi Bali dengan kematian 82 orang (39.80%). Adapun
provinsi yang menekan jumlah lyssa menjadi 0 kasus pada tahun 2010 ada
delapan provinsi yaitu NAD, Bengkulu, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat. Situasi rabies di
Indonesia sampai 19 September 2011 dilaporkan 52 503 kasus GHPR, dengan
lyssa sebanyak 104 orang dan telah dilakukan pemberian VAR sebanyak 46 051
(87.71%) (Depkes RI 2011).
Salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk daerah endemik rabies
adalah provinsi Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan kampus
yang berada di salah satu daerah Jawa Barat yang terletak di Dramaga. Namun

2
kasus gigitan hewan pembawa rabies di sekitar kampus belum pernah dilaporkan.
Menurut Wahyudi (2001) walaupun belum semua anjing divaksinasi dan
dieliminasi tetapi banyaknya kasus rabies yang terjadi di Jawa Barat mengalami
penurunan dan tingkat penyebarannya mengalami penyempitan.
Terdapat banyak anjing liar yang tidak berpemilik berkeliaran di dalam dan
sekitar kampus IPB yang dapat menjadi ancaman bagi mahasiswa dan masyarakat.
Bahaya rabies dapat mengancam hidup manusia maka perlu dilakukan penelitian
terkait dengan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku terutama mahasiswa nonbidang medis yang dikhususkan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Manajemen IPB. Fakultas Ekonomi dan Manajemen merupakan salah satu
fakultas di IPB yang seluruh mahasiswanya mempelajari bidang keilmuan sosial
sehingga mahasiswa kurang mendapatkan informasi mengenai penyakit menular
yang bersumber dari hewan (penyakit zoonotik).
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan
perilaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
(FEM IPB) terhadap rabies, mengidentifikasi faktor yang memengaruhi perilaku
responden terhadap rabies, serta melihat hubungan karakteristik, pengetahuan,
sikap, dan perilaku mahasiswa FEM IPB.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang
pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa FEM IPB terhadap penyakit rabies,
mendapatkan data mengenai faktor yang memengaruhi perilaku responden
terhadap rabies, serta mendapatkan hasil hubungan karakteristik, pengetahuan,
sikap, dan perilaku mahasiswa FEM IPB .

METODE
Waktu dan Tempat Penelitan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Mei 2015.
Penelitian ini dilakukan di lingkungan kampus program studi Manajemen,
Agribisnis, Ekonomi Syariah, Ekonomi dan Sumber Daya Lingkungan, serta
Ekonomi dan Studi Pembangunan FEM IPB.

Metode Penelitian
Desain Penelitian
Penelitian dirancang menggunakan kajian lapang lintas seksional (crosssectional study). Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner
yang telah disusun secara terstruktur.

3
Besaran Sampel
Populasi penelitian adalah mahasiswa program studi Manajemen, program
studi Agribisnis, program studi Ekonomi Syariah, program studi Ekonomi dan
Sumber Daya Lingkungan serta program studi Ekonomi Studi dan Pembangunan
angkatan 48 dan angkatan 49.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak menggunakan program
Microsoft Excel 2010. Ukuran sampel dihitung menggunakan program
WinEpiscope 2.0.
Mahasiswa FEM IPB angkatan 48 dan angkatan 49 berjumlah 1 046 orang.
Penentuan besaran sampel pada penelitian ini ditentukan menggunakan tingkat
kepercayaan 95%, prevalensi dugaan 50%, dan tingkat kesalahan 5%, sehingga
diperoleh besaran sampel sebanyak 281 sampel. Besaran sampel yang diperoleh
lalu dibagi secara proporsional di setiap program studi dan angkatan. Hasil
pembagian sampel dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Besaran sampel mahasiswa FEM IPB
Angkatan
Program studi
Manajemen
Agribisnis
Ekonomi Syariah
Ekonomi dan Sumber Daya Lingkungan
Ekonomi dan Studi Pembangunan
Total

48
Jumlah
Populasi
123
114
62
100
97
496

49
Jumlah
Sampel
32
31
17
27
26
133

Jumlah
Populasi
130
141
93
104
82
550

Jumlah
Sampel
35
38
25
28
22
148

Desain Penelitian
Penelitian dirancang menggunakan kajian lapang lintas seksional (crosssectional study) yang dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang
sudah disusun secara terstruktur untuk menjaring data-data yang diperlukan dalam
penelitian. Penelitian juga dilakukan dengan survey langsung terhadap mahasiswa
angkatan 48 dan angkatan 49 setiap program studi di FEM IPB.

Kuesioner
Kuesioner dibuat untuk mendapatkan data tentang pengetahuan, sikap, dan
perilaku mahasiswa FEM IPB terhadap rabies. Bentuk kuesioner untuk responden
terdiri dari empat bagian pokok. Bagian pepprtama kuesioner untuk melihat
karakteristik dari responden yaitu mahasiswa. Bagian kedua kuesioner digunakan
untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap rabies. Bagian ketiga
kuesioner umtuk mengukur sikap mahasiswa mengenai rabies. Bagian empat
kuesioner untuk digunakan untuk mengukur praktik atau perilaku yang telah
dilakukan mahasiswa terhadap rabies. Uji validitas terhadap kuesioner telah
dilakukan dengan metode Pearson. Menurut Aritonang dan Lerbin (2005)
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur,
sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari peubah

4
yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasi setiap skor
peubah jawaban responden dengan total skor masing-masing peubah, kemudian
hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0.05 dan 0.01.
Tingkat pengetahuan diukur dengan memberikan sebanyak 10 pertanyaan
mengenai rabies. Setiap pertanyaan diberi skor 1 jika jawaban benar dan jika
jawaban salah diberi skor 0. Hasil penjumlahan dari skor pengetahuan responden
dibagi kedalam tiga kategori yaitu baik, sedang, atau buruk. Menurut
Notoatmodjo (2003) kategori pengetahuan terdiri dari:
a. Pengetahuan baik
: jika jawaban benar 75%
b. Pengetahuan sedang
: jika jawaban benar 50-75%
c. Pengetahuan buruk
: jika jawaban benar