Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor terhadap Rabies.

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN
BOGOR TERHADAP RABIES

DENIS SUTRISNO

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
terhadap Rabies adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2015
Denis Sutrisno
NIM B04110104

ABSTRAK
DENIS SUTRISNO. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Fakultas
Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor terhadap Rabies. Dibimbing oleh
DENNY WIDAYA LUKMAN dan ARDILASUNU WICAKSONO.
Rabies merupakan salah satu penyakit zoonotik dan menjadi masalah di
seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini dapat menular secara akut pada
susunan saraf pusat yang disebabkan oleh genus Lyssavirus dan ditularkan melalui
gigitan hewan pembawa rabies, terutama anjing. Tujuan penelitian adalah
mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa Fakultas Ekologi
Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB) terhadap rabies, menguji
hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa FEMA IPB
terhadap rabies, serta mengidentifikasi faktor yang memengaruhi perilaku
responden terhadap rabies. Penelitian ini dirancang menggunakan kajian lapang
lintas seksional (cross-sectional study). Besaran sampel ditentukan menggunakan
selang kepercayaan 95%, prevalensi dugaan 50%, dan tingkat kesalahan 5%,

sehingga diperoleh besaran sampel sebanyak 250 sampel. Data diperoleh melalui
wawancara kepada responden menggunakan kuesioner yang sudah disusun secara
terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya tingkat pengetahuan
mahasiswa FEMA IPB terhadap rabies berada pada kategori sedang sampai baik,
namun sebagian besar sikap responden berada pada kategori buruk. Mayoritas
responden berperilaku baik terhadap rabies. Dalam penelitian ini didapat
hubungan yang nyata antara umur dan perilaku (p=0.003; r=-0.629) serta antara
pengetahuan dan perilaku (p=0.000; r=0.499). Faktor yang memengaruhi perilaku
responden terhadap rabies adalah umur dan pengetahuan.
Kata kunci: pengetahuan, perilaku, rabies, sikap

ABSTRACT
DENIS SUTRISNO. Knowledge, Attitude, and Practice of Students of Faculty of
Human Ecology, Institut Pertanian Bogor on Rabies. Supervised by DENNY
WIDAYA LUKMAN and ARDILASUNU WICAKSONO.
Rabies is one of the zoonoses that is still a problem around the world,
especially in Indonesia. It is an acute infectious disease of the central nervous
system caused by the genus Lyssavirus and is transmitted through animal bites,
mainly dogs. This research was aimed to determine the level of knowledge,
attitude, and practice; determine the relationship among characteristic, knowledge,

attitude, and practice of students of the Faculty of Human Ecology, Institut
Pertanian Bogor (FEMA IPB) on rabies; and identify factors which influence the
respondents practice of rabies. This research was designed by cross-sectional
study. The sample size was determined using level of confidence of 95%,
expected prevalence of 50%, and accepted error of 5%, so the sample size was
obtained as 250 samples. The data were taken by interview of respondents using
structured questionnaire. The results showed that the general level of knowledge

of students of FEMA IPB on rabies was in the category of moderate to good, but
half of the attitudes of the respondents were in the poor category. The majority of
respondents had practice towards rabies in good category. This research obtained
significant relationship between age and practice (p=0.003; r=-0.629) and between
knowledge and practice (p=0.000; r=0.499). Factors which influenced the
respondents practice of rabies were age and knowledge.
Key words: attitude, knowledge, practice, rabies

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN
BOGOR TERHADAP RABIES


DENIS SUTRISNO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan
pada
Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya, sehingga skripsi dengan judul Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa
Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor terhadap Rabies dapat
diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr med vet Drh. Denny Widaya
Lukman, M.Si dan Drh Ardilasusnu Wicaksono M.Si selaku dosen pembimbing
atas segala bimbingan, dorongan, kritik, dan saran yang telah diberikan selama

penelitian dan penulisan skripsi. Di samping itu, penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Prof Dra R. Iis Arifiantini, M.S selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing penulis selama menjadi mahasiswa Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB). Ungkapan terima kasih
penulis ucapkan kepada teman-teman Fakultas Ekologi Manusia yang telah
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu, dan kakak
yang selalu memberi semangat, dukungan, dan doa. Selanjutnya ungkapan terima
kasih penulis ucapkan kepada teman seperjuangan selama penelitian (Annisa
Ratnasari B). Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada teman-teman
seangkatan Ganglion 48 yang sama-sama berjuang dalam menempuh pendidikan
di FKH IPB.
Tak lupa ucapan terima kasih untuk orang-orang yang
menginspirasi penulis selama melaksanakan skripsi. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kesalahan.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai
evaluasi bagi penulis. Penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagi
yang membutuhkan.

Bogor, Juli 2015

Denis Sutrisno

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1


Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

METODE

2

Waktu dan Tempat

2

Alat dan Bahan

2


Metode Penelitian

2

Analisis Data

3

HASIL DAN PEMBAHASAN

4

Karakteristik Mahasiswa FEMA IPB

4

Pengetahuan Mahasiswa FEMA IPB

4


Sikap Mahasiswa FEMA IPB

5

Perilaku Mahasiswa FEMA IPB

6

Hubungan Karakteristik dengan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

6

Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

7

Faktor yang Memengaruhi Perilaku Responden terhadap Rabies

7


PENUTUP
Simpulan

8

Saran

8

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

8
11

DAFTAR TABEL
1 Besaran sampel mahasiswa FEMA IPB

3


2 Karakteristik mahasiswa FEMA IPB

4

3 Sebaran berdasarkan tingkat pengetahuan mahasiswa FEMA IPB
terhadap rabies
4 Sebaran berdasarkan tingkat sikap mahasiswa FEMA IPB terhadap
rabies
5 Sebaran berdasarkan tingkat perilaku mahasiswa FEMA IPB
terhadap rabies
6 Hubungan karakteristik dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku
responden terhadap rabies
7 Hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku responden
terhadap rabies
8 Faktor yang memengaruhi perilaku responden terhadap rabies

5
5
6
7
7
8

DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap rabies
2 Riwayat hidup

12
18

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh gigitan hewan pembawa
rabies seperti anjing yang air liurnya (saliva) mengandung virus dari genus
Lyssavirus. Agen penyebab rabies akan menimbulkan gejala susunan saraf pusat
diikuti kelumpuhan dan kematian (Nigg dan Walker 2009). Sejak lama rabies
dikenal sebagai penyakit yang mematikan karena case fatality rate (CFR)
mencapai 100%. Angka kematian di seluruh dunia akibat rabies diperkirakan
mencapai 55 000 jiwa. Persentase angka kematian akibat rabies di wilayah Asia
mencapai 56%, sedangkan angka persentase kematian di Afrika mencapai 44%
(WHO 2005).
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2012) pada tahun
2011 rabies telah terjadi di 24 provinsi dari 33 provinsi di Indonesia. Terdapat
sembilan provinsi yang masih dinyatakan daerah bebas rabies, yaitu Kepulauan
Bangka Belitung, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Papua Barat,
dan Papua. Selama tahun 2012 kasus rabies pada hewan dilaporkan ada di
Provinsi Sulawesi Tengah, Maluku, dan Sulawesi Utara (Ditjen PP dan PL 2013).
Rabies dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), sehingga cara
efektif untuk melakukan pencegahan dan pengendalian ditujukan pada hewan
penularnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai tindakan dan
pengendalian rabies, yaitu melakukan kontrol hewan peliharaan (vaksinasi),
pemberantasan hewan yang tidak berpemilik (eliminasi), kontrol satwa liar,
pengawasan aktif pada hewan pembawa rabies, dan mencegah masuknya rabies ke
daerah bebas rabies (WHO 2012).
Provinsi Jawa Barat merupakan daerah endemik rabies, salah satunya yaitu
di daerah Dramaga Bogor (Wahyudi 2001). Institut Pertanian Bogor (IPB) berada
di daerah endemik, akan tetapi belum pernah dilaporkan ada kasus gigitan hewan
pembawa rabies. Walau demikian penting untuk tetap diperhatikan guna
meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap bahaya rabies mengingat
Dramaga merupakan daerah endemik rabies. Rabies sewaktu-waktu dapat
mengancam manusia karena banyaknya populasi anjing yang tidak berpemilik
bebas berkeliaran di sekitar Kampus IPB.
Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) merupakan salah satu fakultas di IPB
yang sebagian besar mahasiswanya mempelajari bidang keilmuan sosial
masyarakat sehingga informasi penting mengenai penyakit bersumber dari hewan
kurang diperoleh mahasiswa FEMA IPB pada umumnya. Penelitian ini dilakukan
untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa FEMA IPB
terhadap rabies; menguji hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap, dan perilaku
mahasiswa FEMA IPB terhadap rabies; dan mengidentifikasi faktor yang
memengaruhi perilaku responden terhadap rabies.

2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan
perilaku mahasiswa FEMA IPB terhadap rabies; menguji hubungan karakteristik,
pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa FEMA IPB terhadap rabies; dan
mengidentifikasi faktor yang memengaruhi perilaku responden terhadap rabies.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang tingkat
pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa FEMA IPB terhadap rabies serta
mendapatkan data hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap, dan perilaku
mahasiswa FEMA IPB terhadap rabies.

METODE

Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2014 sampai Mei 2015 di
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen; Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat; dan Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis kantor, laptop yang
digunakan untuk mengolah data, lembaran kuesioner, dan pangkalan data
(database) mahasiswa Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen; Departemen
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat; Departemen Gizi Masyarakat
FEMA IPB angkatan 48 dan 49.

Metode Penelitian
Desain Penelitian
Penelitian dirancang menggunakan kajian lapang lintas seksional (crosssectional). Data diperoleh dari wawancara kepada responden menggunakan
kuesioner yang sudah disusun secara terstruktur.
Besaran Sampel
Unit sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEMA IPB angkatan 48
dan 49. Populasi kemudian dikelompokkan berdasarkan angkatan di setiap
departemen yang ada di FEMA IPB. Besaran sampel dihitung menggunakan
program Win Episcope 2.0. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak
sederhana menggunakan program Microsoft Excel 2010.

3
Populasi mahasiswa FEMA angkatan 48 dan angkatan 49 adalah 714 orang.
Penentuan besaran sampel pada penelitian ini menggunakan selang kepercayaan
95%, prevalensi dugaan 50%, dan tingkat kesalahan 5%, sehingga diperoleh
besaran sampel sebanyak 250 sampel. Besaran sampel yang diperoleh lalu dibagi
secara proporsional di setiap departemen dan angkatan. Hasil pembagian sampel
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Besaran sampel mahasiswa FEMA IPB
Angkatan
48

Departemen

49

Jumlah
Populasi
68

Jumlah
Sampel
24

Jumlah
Populasi
84

Jumlah
Sampel
29

Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

149

52

154

54

Gizi Masyarakat

118

41

141

50

Total

335

117

379

133

Ilmu Keluarga dan Konsumen

Kuesioner
Kuesioner disusun untuk mendapatkan data tentang karakteristik,
pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa FEMA IPB terhadap rabies.
Kuesioner terdiri atas empat bagian yaitu karakteristik mahasiswa (responden),
tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap rabies, sikap mahasiswa terhadap rabies,
dan perilaku mahasiswa terhadap rabies. Uji validitas terhadap kuesioner telah
dilakukan dengan metode Pearson, yaitu mengorelasikan skor peubah jawaban
responden dengan total skor masing-masing peubah. Hasil korelasi dibandingkan
dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0.05. Menurut Sarwono (2006) validitas
berkaitan dengan persoalan untuk membatasi atau menekan kesalahan-kesalahan
dalam penelitian sehingga hasil diperoleh akurat dan berguna untuk dilaksanakan.
Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan dengan memberikan sebanyak
10 pertanyaan tentang rabies. Pengukuran tingkat sikap dilakukan dengan
memberikan 10 pernyataan menggunakan skala Likert.
Skala tersebut
mempunyai empat atau lebih butir-butir pernyataan yang dikombinasikan
sehingga membentuk sebuar skor atau nilai yang merepresentasikan sifat individu,
misalkan pengetahuan, sikap, dan perilaku (Budiaji 2013). Pengukuran tingkat
perilaku dilakukan dengan memberikan 10 pertanyaan berkaitan praktik dalam
menghadapi risiko rabies oleh anjing tidak berpemilik di sekitar kampus IPB.
Responden dikategorikan memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang baik bila
memiliki skor >75%, kategori sedang bila memiliki skor antara 50-75%, dan
kategori kurang jika 50% dan kategori buruk bila