Identifikasi Faktor Penentu Keberhasilan Pelepasliaran Elang Ular Bido (Spilornis cheela Latham, 1790) di Cagar Alam Takokak

IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PELEPASLIARAN
ELANG ULAR BIDO (Spilornis cheela Latham, 1790)
DI CAGAR ALAM TAKOKAK

WAHYU RETNO SAVITRI

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Identifikasi Faktor
Penentu Keberhasilan Pelepasliaran Elang Ular Bido (Spilornis cheela Latham,
1790) di Cagar Alam Takokak adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2014
Wahyu Retno Savitri
NIM E34090097

ABSTRAK
WAHYU RETNO SAVITRI. Identifikasi Faktor Penentu Keberhasilan
Pelepasliaran Elang Ular Bido (Spilornis cheela Latham, 1790) di Cagar Alam
Takokak. Dibimbing oleh JARWADI BUDI HERNOWO dan RESIT SÖZER.
Elang ular bido merupakan salah satu jenis burung pemangsa yang
keberadaannya terancam oleh perburuan liar, perdagangan dan degradasi habitat.
Informasi mengenai proses pelepasliaran tergolong sedikit. Penelitian dilakukan di
Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga dan Cagar Alam Takokak untuk
mengidentifikasi proses pelepasliaran serta mengidentifikasi faktor penentu yang
dapat mempengaruhi keberhasilan pelepasliaran elang ular bido. Berdasarkan
penelitian, diketahui bahwa tahap pelepasliaran elang ular biso meliputi tahap
rehabilitasi, pengangkutan, habituasi, pelepasliaran dan monitoring paska
pelepasliaran. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelepasliaran elang ular
bido adalah aspek kesehatan, aspek perilaku, tingkat stress akibat pengangkutan,

penggunaan teknik pelepasliaran yang benar, daya adaptasi, dan tingkat
kemampuan hidup. Elang ular bido yang berhasil dilepasliarkan di Cagar Alam
Takokak mampu mengenal pakan hutan dengan baik, mampu berburu dan
mencari makan sendiri, serta menjauhi aktivitas manusia.
Kata kunci: cagar alam takokak, elang ular bido, pelepasliaran

ABSTRACT
WAHYU RETNO SAVITRI. Identification of Determining Factor Crested
serpent eagle (Spilornis cheela Latham, 1790) Successfull Release at Takokak
Nature Reserve. Supervised by JARWADI BUDI HERNOWO and RESIT
SÖZER.
Crested serpent eagle is one of raptor species which it existence is
threatened by illegal hunting, trading, and habitat degradation. Information about
releasing process still categorized as few. This research is conducted at Cikananga
Wildlife Center and Takokak Nature Reserve for identifying process and
determining factor which decisive for successfull release of crested serpent eagle.
Based on this research, crested serpent eagle release phase consist of
rehabilitation, transportation, habituation, release, and post release monitoring.
Several factors which determine successfull rate of crested serpent eagle release
are health aspect, behavior aspect, stress caused by transporting, using of precise

release technic, adaptation effort, and survival rate. Crested serpent eagle which
released at Takokak nature reserve were able to recognize forest provision, hunt
and search for own meal, also avoid human activities.
keywords: crested serpent eagle, release, takokak nature reserve

IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PELEPASLIARAN
ELANG ULAR BIDO (Spilornis cheela Latham, 1790)
DI CAGAR ALAM TAKOKAK

WAHYU RETNO SAVITRI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2014

Judul Skripsi: Identifikasi Faktor Penentu Keberhasilan Pelepasliaran Elang Ular
Bido (Spilornis cheela Latham, 1790) di Cagar Alam Takokak
Nama
: Wahyu Retno Savitri
NIM
: E34090097

Disetujui oleh

Dr Ir Jarwadi Budi Hernowo, MScF
Pembimbing I

Resit Sözer, MSc
Pembimbing II

Diketahui oleh


Prof Dr Ir Sambas Basuni, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Judul Skripsi: Identifikasi Faktor Penentu Keberhasilan Pelepasliaran Elang Ular
Bido (Spilornis cheela Latham, 1790) di eagar Alam Takokak
: Wahyu RetriO Savitri
Nama
: E34090097
NIM

Disetujui oleh

N セ@
!

Dr Ir Jarwadi Budi Hernowo, MScF
Pembimbing I


Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

N L.1 .14

Resit S6zer, MSc
Pembimbing II

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Identifikasi
Faktor Penentu Keberhasilan Pelepasliaran Elang Ular Bido (Spilornis cheela
Latham, 1790) di Cagar Alam Takokak” dapat diselesaikan. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2013 di Pusat Penyelamatan Satwa
Cikananga dan di Cagar Alam Takokak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga
besar atas doa, kasih sayang, dan dukungannya. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada Dr Ir Jarwadi Budi Hernowo, MScF serta Resit Sozer, MSc selaku
pembimbing atas segala bimbingan, arahan, nasehat serta motivasinya dalam

menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak
Zaini Rakhman, Willie, Kang Duduy, Kang Opink, Kang Inda, Rifat, Dewi,
keluarga abah, dan pihak pengelola PPSC atas bantuan pengambilan data selama
di lapang. Keluarga besar Anggrek Hitam 46 (Azza, Barika, Damay, Paul, Ilham,
Robby, Lala, Reni, Hafiyyan) atas suka duka yang mewarnai selama masa kuliah.
dan Teman-teman kontrakan (Icha, Hanna dan Luksie) terima kasih atas
persahabatan, bantuan, dukungan, kerjasama, dan kebersamaannya selama ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2014
Wahyu Retno Savitri

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

vii


DAFTAR LAMPIRAN

vii

PENDAHULUAN

i

Latar Belakang

1

Tujuan

1

Manfaat

2


METODE

2

Lokasi dan Waktu

2

Alat dan Objek

2

Jenis Data dan Teknik pengumpulan data

2

Pengolahan dan Analisis Data

4


HASIL DAN PEMBAHASAN

6

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

6

Identifikasi Proses Pelepasliaran

7

Tahap Rehabilitasi Elang Ular Bido

9

Keberhasilan Tahap Rehabilitasi Elang Ular Bido

10


Pengangkutan Elang Ular Bido

12

Tahap Habituasi Elang Ular Bido

13

Keberhasilan Tahap Habituasi Elang Ular Bido

14

Evaluasi Kegiatan dan Hasil Penilaian Habitat CA Takokak

15

Kegiaan Pelepasliaran Elang Ular Bido

17

Monitoring Paska Pelepasliaran

17

Kriteria Keberhasilan Pelepasliaran Elang Ular Bido

20

SIMPULAN DAN SARAN

21

Simpulan

21

Saran

21

DAFTAR PUSTAKA

22

LAMPIRAN

24

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Jenis data manajemen
Bobot komponen/indikator perilaku
Nilai untuk setiap kategori perilaku
Klasifikasi penilaian perilaku elang ular bido
Identifikasi proses pelepasliaran elang ular bido
Komponen habitat di kandang rehabilitasi
Hasil pemeriksaan fisik Hoki dan August
Hasil pemeriksaan laboratorium Hoki dan August
Hasil penilaian perilaku Hoki dan August selama tahap rehabilitasi
Komponen habitat di kandang habituasi
Hasil penilaian perilaku Hoki dan August selama tahap habituasi
Lingkup kegiatan pada masing-masing tahap pelepasliaran
Syarat pohon sarang elang ular bido
Jumlah spesies elang lain yang tercatat selama survey di CA Takokak
Frekuenis perjumpaan elang ular bido paska pelepasliaran
Penggunaan vegetasi untuk tempat bertengger elang ular bido
Jenis aktivitas yang teramati paska pelepasliaran
Jarak titik perjumpaan Hoki dan August dari titik awal pelepasliaran

3
4
5
6
8
9
10
11
11
14
14
15
16
16
18
18
19
20

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7

Kandang rehabilitasi
Hoki dan August
Kandang angkut
Transportasi elang ular bido menuju lokasi habituasi
Kandang habituasi
Penggunaan strata vegetasi elang ular bido paska pelepasliaran
Penggunaan pohon puspa oleh Hoki untuk bertengger

10
10
12
12
13
18
19

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6

Lembar penilaian perilaku elang ular bido pada tahap rehabilitasi
Lembar penilaian perilaku elang ular bido pada tahap habituasi
Peta lokasi pelepasliaran elang ular bido di CA Takokak
Daftar jenis satwa di Cagar Alam Takokak
Daftar jenis pakan potensial elang ular bido di Cagar Alam Takokak
Profil Hoki dan August

24
25
26
27
28
29

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ancaman utama yang dihadapi oleh burung pemangsa salah satunya
jenis elang ular bido (Spilornis cheela Latham,1790) antara lain berupa
perburuan liar, perdagangan satwa secara ilegal, menjadikan burung elang
sebagai satwa peliharaan, serta degradasi habitat (Balen 1998 dan Birdlife
International 2004). Dengan semakin banyaknya elang yang diperjual belikan
dan dijadikan satwa peliharaan oleh manusia menyebabkan kekhawatiran
adanya perubahan perilaku pada elang, oleh karena itu kegiatan rehabilitasi
dan pelepasliaran menjadi penting untuk dilakukan.
Salah satu upaya untuk memulihkan kembali sifat liar dan
meningkatkan populasi elang di habitatnya adalah dengan kegiatan
rehabilitasi dan pelepasliaran. Raptor atau elang yang akan dilepasliarkan
harus memiliki tingkat kesehatan yang baik dan memiliki pola perilaku alami
dan liar. Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar elang yang akan dilepaskan ke
habitat barunya dapat bertahan hidup dan bahkan dapat berkembangbiak
dengan baik.
Kegiatan pelepasliaran elang telah dilakukan oleh lembaga rehabilitasi
satwa seperti Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) yang telah
melepasliarkan dua individu elang ular bido di kawasan Cagar Alam Takokak
pada tanggal 8 Juli 2013. Ada beberapa kriteria yang harus dilakukan sebelum
dilakukan pelepasliaran, antara lain penilaian kelayakan kesehatan dan
kelayakan dari aspek aktivitas dan perilaku. Hal yang menjadi permasalahan
dalam pelaksanaan pelepasliaran elang ular bido adalah masih sedikit
informasi mengenai proses pelepasliaran di Indonesia. Hal tersebut
mendorong dilakukannya penelitian mengenai faktor-faktor yang dapat
menentukan keberhasilan pelepasliaran elang ular bido.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi tahap-tahap pelepasliaran elang ular bido
2. Mengidentifikasi faktor-faktor penentu yang mempengaruhi keberhasilan
pelepasliaran elang ular bido.
Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat dijadikan
sebagai salah satu sumber informasi untuk keberhasilan pelepasliaran
kelompok elang ke habitat alami, berdasarkan hasil penelitian ini dalam
rangka mendukung usaha konservasi elang secara umum.

2

METODE
Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC)
dan Cagar Alam Takokak, Cianjur Jawa Barat (Lampiran 3). Waktu penelitian
dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus tahun 2013.

Alat dan Objek
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah binokuler, meteran,
jam tangan, stopwatch, kamera digital, dan alat tulis. Objek yang diamati pada
penelitian ini adalah dua individu burung elang-ular bido (Spilornis cheela)
yang bernama Hoki dan August (Lampiran 6).

Jenis Data dan Metode Pengambilan Data
Untuk mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan pelepasliaran,
dibutuhkan data persiapan pelepasliaran yang meliputi kegiatan :
1. Penilaian medis/kesehatan yang meliputi :
a. pengamatan visual terhadap bentuk fisik yang meliputi; kesempurnaan
sayap, bulu primer, kaki, ekor, mata, paruh, selaput lendir, dan
pengukuran yang meliputi; pengukuran temperatur dan denyut nadi.
b. Pemeriksaan parasitologi dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi
endoparasit (cacing, amoeba dan protozoa) dalam feses dan
pemeriksaan terhadap ektoparasit (kutu, tungau dan lain-lain).
c. Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kondisi satwa dengan
melihat gambaran darahnya.
Setelah tahap penilaian medis dilakukan, kemudian dilakukan
rekomendasi medis berupa kelayakan pelepasliaran elang ular bido dari segi
penilaian kesehatan.
2. Penilaian perilaku elang ular bido
Data yang diambil dalam pengamatan atau observasi satwa ini dibagi
dalam beberapa kriteria atau bagian, yaitu;
a. Perilaku berburu, informasi yang diperoleh menunjukan tingkat
kemampuan berburu masing-masing individu elang yang ada. Perilaku
ini terdiri dari tiga bagian yaitu : (1) Pencariaan mangsa, perilaku ini
dilihat dari pengawasan terhadap mangsa dan pemilihan mangsa. (2)
Penangkapan mangsa, perilaku ini dilihat dari cara dan akurasi elang
dalam menangkap mangsa terutama mangsa hidup. (3) Penanganan
mangsa, perilaku ini dilihat dari cara dan tempat membunuh mangsa
serta proporsi mangsa yang dimakan oleh elang tersebut
b. Perilaku sosial yang terdiri dari : (1) Perilaku sosial terhadap jenis
yang sama ditunjukan dengan dominasi, suara untuk teritori,
perlindungan pakan dan agresifitas. (2) Perilaku sosial terhadap jenis

3

yang lain ditunjukan dengan agresifitas dan suara untuk penandaan
teritori. (3) Perilaku sosial terhadap manusia
c. Perilaku umum elang, terdiri dari : (1) Perilaku bertengger, dengan
melihat penggunaan tenggeran dan perilaku ketika bertengger. (2)
Perilaku terbang, dengan melihat intensitas pengepakan sayap dan
perpindahan antar cabang yang ada, kemampuan dan ketahanan
terbang serta kemampuan melakukan gerakan-gerakan terbang.
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data manajemen seperti
tercantum pada Tabel 1.

Tahap dan Aspek
kajian
Rehabilitasi
1.Perkandangan
2. Pakan
3. Kesehatan

Pengangkutan
1. Kandang
2. Jenis
transportasi
3. Proses
pengangkutan
Habituasi
1.Perkandangan
2. Pakan
3. Kesehatan

Tabel 1 Jenis data manajemen
Rincian data

Metode

Jenis, fungsi, bahan, ukuran , komponen
habitat kandang (shelter, air, tenggeran)
Jenis, jumlah, waktu pemberian, cara
pemberian, dan frekuensi pemberian
Jenis penyakit yang pernah, sedang dan
sering diderita, serta perawatan yang
dilakukan.

Observasi
lapang,
wawancara
dan
penelusuran
dokumen

Ukuran (panjang, lebar dan tinggi),
bentuk dan bahan penyusun.
Jenis dan kondisi

Observasi
lapang

Perlakuan khusus, waktu dan jalur
pengangkutan
Jenis, fungsi, bahan, ukuran , komponen
habitat kandang (shelter, air, tenggeran)
Jenis, jumlah, waktu pemberian, cara
pemberian, dan frekuensi pemberian
Jenis penyakit yang pernah, sedang dan
sering diderita, perawatan yang
dilakukan.

Pelepasliaran
1.Evaluasi
Teknis kegiatan
kegiatan
2.Evaluasi habitat Pakan, air, sarang, predator, kompetitor,
dan potensi gangguan
Paska
pelepasliaran
1. Perjumpaan di Jumlah perjumpaan, aktivitas teramati,
alam
penggunaan strata tenggeran
2. Tingkat
Jarak
titik
perjumpaan
paska
adaptasi dan
pelepasliaran dengan lokasi pelepasliaran
daya jelajah
dan kemampuan adaptasi.

Observasi
lapang,
penelusuran
dokumen
dan
wawancara

Observasi
lapang dan
penelusuran
dokumen

Observasi
lapang

4

Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara berikut :
1. Ukuran keberhasilan pelepasliaran sebelum pelepasliaran
Keberhasilan pelepasliaran elang ular bido dianalisis secara deskriptif.
Menurut Blair (2001) beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum dilakukan
pelepasliaran yang menentukan keberhasilan program pelepasliaran yaitu :
1. Dapat mencari makan sendiri, mampu mengenal pakan dan memakan
pakan alami,
2. Dapat terbang dengan baik untuk bertahan hidup, mampu menangkap
pakan hidup,
3. Dapat mengatasi variasi suhu yang normal,
4. Dapat mengenali dan menunjukkan perilaku waspada terhadap
predator termasuk manusia,
5. Memiliki berat tubuh yang optimal ketika dilepasliarkan,
6. Kondisi bulu dan sayap bersih serta tidak ada yang rusak. Jika salah
satu dari poin tersebut tidak dipenuhi maka burung elang tidak layak
untuk dilepasliarkan.
2. Penilaian perilaku
Tolak ukur dan faktor penentu keberhasilan pelepasliaran elang ular
bido selama proses rehabilitasi dan habituasi dianalisis dengan cara
melakukan penilaian perilaku berburu, bertengger, terbang, dan interaksi
terhadap elang ular bido. Pengolahan data menggunakan metode yang
mengacu pada pedoman atau penilaian perilaku elang berdasarkan Suaka
Elang (2012). Penilaian dilakukan terhadap dua individu elang ular bido yang
akan dilepasliarkan yaitu Hoki dan August.
Tabel 2 Bobot komponen/indikator perilaku
No
Komponen/indikator
Bobot Skoring Nilai terbobot
(a)
(b)
(a x b)
1. Perilaku berburu
a. Pengawasan terhadap mangsa
3
b. Cara menangkap mangsa
9
c. Akurasi tangkapan
3
d. porsi
1
2. Perilaku bertengger
a. Perilaku bertengger
1
b. penggunaan strata tenggeran
1
3. Perilaku terbang
a. Mengepakkan sayap
1
b. Kemampuan terbang
3
c. Intensitas terbang
1
4. Perilaku interaksi
a. Adaptasi terhadap manusia
3
b. Adaptasi terhadap jenis lain
1

5

Paramater pemberian nilai skoring untuk masing-masing perilaku
adalah sebagai berikut :

No
1

2

3

4

5
6

7

8

9

10

11

Tabel 3 Nilai untuk setiap kategori perilaku
Perilaku
Keterangan
Pengawasan mangsa
>30 menit
21 - 30 menit
11 – 20 menit
0 – 10 menit
Cara menangkap
Berjalan
mangsa
Dari tenggeran
Dari tenggeran/Ambush
Akurasi tangkapan
Tidak bisa
>5 kali
3 – 5 kali