Pengembangan User Interface Manajemen Produksi Broiler dengan Kandang Tertutup

PENGEMBANGAN USER INTERFACE MANAJEMEN
PRODUKSI BROILER DENGAN KANDANG TERTUTUP

EDY ARIANTO PURBA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan User
Interface Manajemen Produksi Broiler dengan Kandang Tertutup adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, November 2014

Edy Arianto Purba
NIM F14100127

ABSTRAK
EDY ARIANTO PURBA. Pengembangan User Interface Manajemen Produksi
Broiler dengan Sistem Kandang Tertutup. Dibimbing oleh KUDANG BORO
SEMINAR.
Pertumbuhan permintaan daging ayam broiler pada tahun 2013 melampaui
pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Kenaikan jumlah penduduk 1.6% per
tahun sedangkan peningkatan konsumsi daging ayam broiler sekitar 15.8% per
tahun. Oleh karena itu, perlu diseminasi tentang manajemen produksi ayam
broiler berbasis kandang tertutup pada website sehingga dapat meluas dan diakses
dengan mudah oleh masyarakat yang tertarik dalam produksi broiler. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengembangkan user interface berbasis website untuk
manajemen produksi broiler dengan kandang tertutup. Telah dibangun dan
diimplementasikan antar muka pengguna menggunakan PHP, HTML, CSS,
Jquery, dan MySQL. Website user interface yang diusulkan dirancang

berdasarkan aturan dan prinsip-prinsip dari disain website yang fokus pada
navigasi yang mudah, tipografi yang relevan dan penggunaan bahasa yang
konsisten yang berkaitan dengan aspek-aspek penting dari produksi broiler. Fitur
fungsional yang telah dikembangkan dalam sistem yang diajukan meliputi
konsultasi, pencarian dan fungsi analisis usaha yang terkait dengan manajemen
produksi broiler. Berdasarkan uji kompatibilitas pada antarmuka pengguna yang
diusulkan untuk beberapa platform browser website, menunjukkan bahwa user
interface secara konsisten berjalan dengan baik di semua browser target.
Kata kunci: kandang tertutup, manajemen produksi broiler, user interface

ABSTRACT
EDY ARIANTO PURBA. Development of User Interface for Broiler Production
Management in a Closed House System. Supervised by KUDANG BORO
SEMINAR .
The growth of broiler meat demand in 2013 was beyond the growth in the
population of Indonesia. The increase in population was only 1.6% per year while
the increase in the consumption of chicken broiler about 15.8% per year.
Therefore, there is a need for dissemination of broiler production management in
a closed-house system on a website that can be widely and easily accessible by
people interested in broiler production. The aim of this research is to develop a

website-based user interface for broiler production management in a closed house
system. This user interface has been built and implemented using based on PHP,
HTML, CSS, Jquery, and MySQL. The proposed website user interface has been
designed based on the rules and principles of website design focusing on easy
navigation, relevant typography and consistent language related to the vital
aspects of broiler production. The functional features that have been developed in
the proposed system include consultation, searching, and business analysis
functions related to broiler production management. Based on the compatibility
test on the proposed user interface to several website browser platforms, it was
shown that the user interface consistently run well on all target browsers
Keywords: closed house system, broiler production management, user interface

PENGEMBANGAN USER INTERFACE MANAJEMEN
PRODUKSI BROILER DENGAN KANDANG TERTUTUP

EDY ARIANTO PURBA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik

pada
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Pengembangan User Interface Manajemen Produksi Broiler dengan
Kandang Tertutup
Nama
: Edy Arianto Purba
NIM
: F14100127

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar, MSc
Pembimbing


Diketahui oleh

Dr Ir Desrial, MEng
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Skripsi yang berjudul
Pengembangan User Interface Manajemen Produksi Broiler Dengan Kandang
Tertutup ini merupakan karya tulis ilmiah dari hasil penelitian yang dilakukan
sejak bulan Februari 2014. Selama pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis
banyak memperoleh bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besasarnya
kepada:
1. Kedua orang tua saya (Pantun Purba dan Pinondang Hutapea) serta keluarga
yang telah memberikan dukungan doa dan kasih sayang selama proses
menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar, MSc selaku dosen pembimbing yang
telah banyak memberi saran dan motivasi selama proses penyelesaian karya
ilmiah ini.
3. Bapak Prof Dr Bambang Pramudya dan Ibu Dr Ir Emmy Darmawati, MSi
selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan pada
penulis.
4. Dosen-dosen Lab.TBI (Dr Ir Mohamad Solahudin, MSi, Dr Liyantono, STP
MAgr, dan Supriyanto, STP MKom) yang telah banyak memberikan masukan
dan motivasi kepada penulis.
5. Teman-teman TMB 47, Lab. TBI yang membantu penulis saat penulisan dan
proses penelitian.
6. Teman satu kontrakan (Well, Andreas, Billy, dan Yudha) yang selalu
memberikan dorongan semangat dan doa.
7. Teman-teman sharing (Joen, Laura, dan Natasha) yang memberikan dukungan
doa dan semangat.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis selama proses penelitian ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, November 2014


Edy Arianto Purba

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN

ix

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang


1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

TINJAUAN PUSTAKA

3

METODE


9

Tempat dan Waktu Penelitian

9

Alat

9

Bahan

9

Metode Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN

10
11


Studi Literatur dan Perencanaan

11

Analisis

16

Tampilan dan Desain Website

18

Kodifikasi dan Uji Coba

33

Validasi

33


Implementasi dan Uji Kompatibilitas

34

Kelebihan dan Kekurangan Sistem

34

SIMPULAN DAN SARAN

34

Simpulan

34

Saran

34

DAFTAR PUSTAKA

35

LAMPIRAN

37

RIWAYAT HIDUP

41

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Populasi ayam broiler tahun 2008-2013
Kepadatan ayam broiler
Rasio air dengan pakan
Jumlah baris pan berdasarkan lebar kandang
Tinggi litter berdasarkan bahan
Kelembapan dan suhu berdasarkan umur ayam
Pencahayaan standar 1 berdasarkan umur
Pencahayaan standar 2 berdasarkan umur
Pencahayaan standar 3 berdasarkan umur
Kandungan udara yang sesuai dengan ayam broiler
Kecepatan ventilasi maksimum berdasarkan umur ayam broiler
Software yang digunakan
Prinsip-prinsip user interface
Daftar kebutuhan fungsional
Daftar kebutuhan nonfungsional
Persentase layar pengguna berdasarkan data penjualan
Persamaan yang digunakan untuk analisis usaha

1
5
5
6
6
6
7
7
8
8
8
9
12
17
18
18
29

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Tahapan penelitian
Desain lebar halaman website
Desain header dengan lebar dan tingginya adalah 1024px x 149px
Desain kaki
Desain navigasi
Desain navigasi bagian kaki
Desain halaman DOC
Desain halaman SOP kandang
Struktur basis data untuk jadwal harian
Ciri-ciri penyakit
Halaman penyakit dan pencegahannya
Halaman pemberian pakan dan minuman
Halaman kesimpulan pemberian pakan dan minuman
Halaman lingkungan ideal
Kesimpulan lingkungan ideal
Penerapan trapping eror pada halaman analisis usaha
Masukan yang telah sesuai dengan batasan
Kesimpulan pada halaman analisis usaha
Hitungan detail pada halaman kesimpulan analisis usaha

10
19
19
19
21
21
23
24
25
25
26
26
27
28
28
30
30
31
32

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5

Entity relationship diagram (ERD) budidaya broiler closed house
Halaman mekanisme pasar
Daftar nama perusahaan penjual DOC ayam broiler
Asumsi-asumsi yang digunakan pada analisis usaha
Lampiran 5 Hasil uji kompatibilitas pada berbagai browser

37
38
38
39
39

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan permintaan daging ayam broiler (ayam pedaging) pada tahun
2013 melampaui pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Kenaikan jumlah
penduduk 1.6% per tahun sedangkan peningkatan konsumsi daging ayam broiler
15.8% per tahun. Tingginya permintaan akan ayam broiler ini, menyebabkan
harga daging ayam broiler di pasaran meningkat. Saat ini harga daging ayam
broiler Rp28.000-Rp30.000 per kilogram. Harga tersebut naik 15%-17%
dibandingkan harga akhir tahun lalu yang berada dikisaran Rp24.000-Rp26.000
per kilogram (Livestockreview.com 2013).
Tahun 2013 Indonesia menghasilkan 1.355.288 ribu ekor ayam broiler
seperti yang disajikan pada Tabel 1. Akan tetapi, jika dianalisis lebih lanjut
populasi tersebut belum memenuhi kebutuhan ayam broiler nasional seharusnya
tersedia 1 441 017.5 ribu ekor sesuai peningkatan permintaan ayam broiler pada
tahun 2013 (15.8%), sehingga masih ada kekurangan 85.729.5 ribu ekor.
Tabel 1 Populasi ayam broiler tahun 2008-2013
Tahun
Populasi ( x 1000 ekor)
2008
902.052
2009
1.026.379
2010
986.872
2011
1.177.991
2012
1.244.402
2013
1.355.288
Sumber: Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (2013).

Fakta ini menunjukkan perlu berbagai upaya untuk meningkatkan
keberhasilan budidaya ayam broiler melalui manajemen produksi yang baik.
Budidaya ayam broiler dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Indonesia adalah
negara tropis yang memiliki intensitas matahari yang tinggi dan kelembapan udara
yang cukup tinggi yaitu mencapai 50-80%. DOC (day old chick) yang beredar di
Indonesia bukan berasal dari galur yang dikembangkan khusus untuk daerah
tropis tetapi DOC yang dikembangkan di negara subtropis dengan kualitas genetik
yang telah diperbaiki. DOC tersebut akan memunculkan potensi genetiknya jika
lingkungan yang dibutuhkan untuk perkembangan DOC terpenuhi (Fadilah 2004).
Oleh karena itu, memelihara ayam broiler sebaiknya pada kandang tertutup karena
pada kandang tertutup kondisi lingkungan dapat direkayasa sesuai kenyamanan
ayam broiler.
Keuntungan pada kandang tertutup yaitu meningkatkan kepadatan ayam
tanpa mendirikan bangunan baru, ayam lebih tenang dan segar, udara yang
tersedia lebih baik, meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan, mengurangi
jumlah tenaga kerja, ayam tidak terpengaruh cuaca dari luar kandang, serta dari
sisi sosial kandang tertutup dapat diterima masyarakat karena tidak menimbulkan
bau ke lingkungan sekitar (Fadilah 2004).
Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan
budidaya ayam broiler yaitu mengekstraksi, mengakuisisi dan mengembangkan

2
pengetahuan para pakar sehingga terintegrasi dalam bentuk basis pengetahuan
(knowledge base). Basis pengetahuan dikembangkan untuk membantu para
peternak ayam broiler dalam kegiatan budidaya menjadi efisien, efektif dan
produktivitas optimal (Arifin 2013).
Pengetahuan tentang manajemen produksi ayam broiler berbasis kandang
tertutup yang sekarang ini berkembang akan menjadi lebih bermanfaat apabila
disebarluaskan ke masyarakat luas. Salah satu media informasi yang dapat
menyebarluaskan informasi yang dapat diakses dimana dan kapan saja (tidak
terbatas oleh ruang dan waktu) adalah website.
Website tidak langsung bermanfaat jika kontennya dapat diakses. Bagi orang
yang awam akan komputer, penerapan konten pedoman aksesibilitas (WCAG)
bahkan tidak membuat perbedaan yang signifikan dalam hal efisiensi, kesalahan
dan kepuasan dalam penggunaan website (Leuthold 2007). Oleh karena itu, perlu
merancang media informasi (website) sesuai dengan kaidah perancangan user
interface yang bersahabat dengan pengguna sehingga diharapkan terciptanya
diseminasi manajemen produksi ayam broiler yang terbuka, bermanfaat dan
meluas.

Perumusan Masalah
Manajemen produksi ayam broiler berbasis kandang tertutup perlu
disebarluaskan ke masyarakat. Akan tetapi, manajemen produksi ayam broiler
berbasis kandang tertutup yang sekarang berkembang belum diimbangi dengan
media informasi dan konsultasi yang terbuka dan meluas. Salah satu media
informasi dan konsultasi yang dapat digunakan untuk menyebarluaskan informasi
adalah website. Media ini (website) perlu dirancang dengan interface yang
bersahabat dengan pengguna sesuai kaidah perancangan antar muka pengguna
(user interface).

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan user interface berbasis
website untuk manajemen produksi broiler dengan kandang tertutup.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian pegembangan user interface manajemen produksi broiler
pada kandang tertutup ini adalah:
1. Adanya media informasi dan konsultasi yang membantu dalam diseminasi
manajemen produksi broiler dengan kandang tertutup yang dapat diakases
kapan dan dimana saja.
2. Membantu buruh ternak untuk lebih dekat dengan internet.
3. Membantu peternak dalam budidaya ayam broiler sehingga lebih efisien,
efektif dan menghasilkan produksi yang optimal.

3
4. Penyuluh pertanian dapat menggunakan media informasi dan konsultasi ini
untuk mendiseminasikan informasi manajemen produksi ayam broiler ke
masyarakat yang luas.

TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip-Prinsip Desain Website
Ditujukan untuk Pengguna
Pengembang harus paham bahwa website interface yang dirancang
ditujukan untuk pengguna bukan untuk diri sendiri, pengguna belum tentu seorang
desainer, dan setiap pengguna memiliki karakteristik yang berbeda.
Utilitas dan Kemudahan Dipelajari
Utilitas maksudnya pengembang harus paham kegunaan atau fungsi website
yang akan dibangun. Kemudahan dipelajari adalah kemampuan pengguna
merekayasa website sehingga pengguna memperoleh informasi yang diperlukan.
Spesifikasi yang Sesuai dengan Kebutuhan
Kodifikasi yang digunakan sesuai dengan yang diharapkan seperti HTML
yang berjalan sesuai kebutuhan, gambar tampil sesuai dengan yang diharapkan,
elemen-elemen yang interaktif dapat berfungsi dengan baik, dan tidak ada
kesalahan pada sistem navigasi.
Mengetahui dan Mematuhi Batasan Media Website dan Internet
Seorang pengembang harus mengetahui batasan dalam mengembangkan
website interface seperti batasan browser yang digunakan, bandwidth yang
tersedia, pemrograman dan protokol yang akan digunakan.
Website Harus Mematuhi Prinsip Graphical User Interface (GUI)
Gunakan prinsip-prinsip yang telah dikenal dekat oleh pengguna. Jadi
pengembang dapat memakai prinsip GUI sehingga kelihatan website serupa tapi
pada prinsipnya sebenarnya berbeda.
Navigasi Sebagai Sarana untuk Mendapatkan Informasi
Website yang baik memiliki sistem navigasi yang terstruktur dengan baik
dan jelas. Navigasi yang baik memerlukan suatu struktur yang tepat dan juga alat
bantu seperti peta website, mesin pencari, indeks website, dan sistem bantuan.
Tampilan yang Baik
Website yang tidak informatif dan komunikatif kurang diminati oleh
pengguna. Salah satu faktor yang mempengaruhi minat pengguna terhadap
website adalah tampilan yang dihasilkan pengembang. Tampilan visual yang baik
sangat mempengaruhi persepsi awal pengguna mengenai suatu website.
Oleh karena itu, website yang direkayasa secara benar akan berfungsi
dengan baik dan bebas kesalahan, website dapat diubah secara benar, dapat

4
dijalankan pada multiple platforms, dapat diperbesar untuk menangani lebih
banyak pengguna, dapat digunakan kembali, tidak perlu dirombak total, dapat
diandalkan, performa yang baik, sumber data dapat dipahami, dan terdokumentasi
dengan baik (well documented).

Ayam Broiler
DOC
Pemilihan DOC
DOC adalah anak ayam broiler yang masih berusia sehari dan ukurannya
sekitar 37-42 g per ekor, beberapa pedoman yang harus dilakukan oleh peternak
dalam memilih DOC:
- DOC harus berasal dari induk yang sehat agar tidak membawa penyakit
bawaan
- DOC memperlihatkan mata yang cerah dan bercahaya aktif sehingga tampak
tegar
Berikut ini beberapa ciri DOC yang baik:
- Bulu putih, kering dan bersih
- Mata tajam, cerah dan bercahaya
- Bobot minimal 35 g - 42 g
- Kaki gemuk dan kokoh
- Aktif bergerak, tidak terlihat lesu atau lemah.
- Tidak terdapat bekas luka atau cacat, seperti pincang.
Manajemen Awal DOC
Berikut adalah beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peternak untuk
merawat DOC yang baru tiba di kandang:
1. DOC yang baru tiba dikeluarkan dari dalam dus kemasannya sambil dihitung.
Pada umumnya untuk setiap dus berisi 100 ekor DOC ditambah dua ekor
untuk bonus ekstra ada DOC yang mati atau cacat selama dalam perjalanan.
Setelah itu DOC dimasukkan ke dalam kandang mini (chick guard)
2. DOC diberi air gula dengan perbandingan satu sendok gula untuk satu liter air,
hal ini berguna untuk menghindari daya tahan tubuh DOC menurun akibat
perjalanan.
3. DOC diberi air yang dicampur obat antistres yang mengandung vitamin,
mineral, dan antibiotik. Pemberian obat antistres diberikan dari hari pertama
hingga hari kedua.
4. DOC diistirahatkan dan diberi makan dengan ketentuan yang telah ditetapkan
berdasarkan umur.
Kepadatan Kandang
Kepadatan kandang yang baik mendukung keberhasilan sistem produksi
ayam broiler, menjamin keamanan ayam serta meningkatkan pengoptimalan
kinerja ruangan. Kepadatan kandang yang kurang baik dapat menyebabkan kaki
sakit, memar, menyebabkan kematian, dan menyulitkan pembersihan kotoran atau
sampah. Kepadatan kandang ideal di negara tropis sekitar 28-30 kg/m2.

5
Perbandingan kepadatan (kg/m2) dengan berat panen (kg) yang ideal pada umur
sekitar 35-38 hari disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Kepadatan ayam broiler
Berat panen(kg)
Kepadatan optimum (kg/m2)
1.0 - 1.2
26-28
1.2 - 1.4
23-25
1.4 - 1.8
19-21
1.8 - 2.2
14-16
2.2 - 2.7
12-14
2.7 - 3.2
10-12
3.2 - > 3.2
10-12
Sumber: Cobb Broiler (2010).

Sistem Pemberian Air Minum
Sistem pemberian air minum yang umum digunakan yaitu sistem terbuka
dan sistem tertutup. Tipe pemberian minuman sistem tertutup yang umum
digunakan ada dua yaitu:
- Nipel tipe cepat (80-90 ml/min)
Jenis nipel ini mempunyai cup untuk menangkap kelebihan air. Kapasitas
nipel tipe cepat ini adalah 12 ekor/nipel.
- Nipel tipe lambat (50-80 ml/min)
Jenis nipel ini tidak memunyai cup, sehingga perlu mengatur tekanan nipel
yang sesuai karakteristik ayam broiler. Kapasitas nipel tipe lambat ini adalah
10 ekor/nipel.
Konsumsi air harus berkisar 1.6-2.0 kali dari berat pakan, tapi akan
bervariasi tergantung dengan suhu lingkungan, kualitas pakan, dan kesehatan
ayam broiler. Hubungan kenaikan temperatur dengan kenaikan konsumsi air
disajikan pada Tabel 3.

Suhu (C)
0–4
4 – 20
20 – 26
26 – 27
>27

Tabel 3 Rasio air dengan pakan
Air (liter):pakan (kg)
1.7:1.0
2.0:1.0
2.5:1.0
5.0:1.0
5.0:1.0

Sumber: Cobb Broiler (2010).

Sistem Pemberian Pakan
Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ayam broiler adalah
penyediaan tempat pakan. Jika tempat pakan terlalu sedikit maka pertumbuhan
akan terhambat dan tidak seragam. Distribusi pakan yang baik merupakan kunci
agar konsumsi pakan sesuai dengan ketentuan. Semua sistem pakan harus
dikalibrasi agar volume konsumsi pakan sesuai dengan kebutuhan ayam sehingga
menghasilkan limbah pakan minimal. Pan pakan otomatis dianjurkan sebagai
tempat pakan karena akan membuat pergerakan ayam terbatas, tingkat tumpahan
pakan sangat rendah, dan meningkatkan konversi pakan. Perbandingan lebar

6
kandang dengan perbandingan jumlah baris pan yang dianjurkan disajikan pada
Tabel 4.
Tabel 4 Jumlah baris pan berdasarkan lebar kandang
Lebar kandang (m)
Jumlah baris
< 12.8
2
12.8-15.0
3
16.0-20.0
4
21.0-25.0
5
Sumber: Cobb Broiler (2010).

Manajemen Litter
Manajemen litter merupakan hal yang fundamental dalam menjaga
lingkungan hidup yang ideal karena litter sangat berpengaruh pada kesehatan
ayam broiler. Tinggi litter yang dianjurkan berdasarkan tipe bahan litter yang
digunakan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Tinggi litter berdasarkan bahan
Tipe litter
Tinggi litter (cm)
Serutan kayu
2.5
Serbuk gergaji
2.5
Jerami
2.5
Sekam padi
5.0
Sekam bunga
5.0
Sumber: Cobb Broiler (2010).

Suhu dan RH
Aktivitas ayam seperti makan, minum, bergerak, beristirahat, berkerumun
atau tidak dan bersuara dipengaruhi oleh suhu dan RH. Panduan suhu dan
kelembapan berdasarkan umur disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Kelembapan dan suhu berdasarkan umur ayam
Umur (hari)
Kelembapan (%)
Suhu (C)
0- 6
30-50
34
7 - 13
40-60
31
14 - 20
40-60
27
21 - 27
40-60
24
28 - 35
50-70
21
36 - 42
50-70
19
< 42
50-70
18
Sumber: Cobb Broiler (2010).

Pencahayaan
Pencahayaan dirancang berdasarkan berat akhir ayam broiler yang diminta
oleh pasar dan perubahan umur. Berikut adalah tiga tipe program pencahayaan.
1. Program pencahayaan standar (pilihan 1)
Tipe program pencahayaan mempunyai ciri:
- Kepadatan ayam lebih dari 18 ekor/m2
- Rata-rata bobot harian kurang dari 50 g/hari

7
- Bobot setelah disembelih kurang dari 2.0 kg
Lama penggelapan pada pencahayaan standard pilihan 1 ini disajikan pada Tabel
7.
Tabel 7 Pencahayaan standar 1 berdasarkan umur
Umur (hari)
Lama penggelapan (jam)
0
0
1
1
100-160 g
6
5 hari sebelum panen
5
4 hari sebelum panen
4
3 hari sebelum panen
3
2 hari sebelum panen
2
1 hari sebelum panen
1
Sumber: Cobb Broiler (2010).

2. Program pencahayaan standar (pilihan 2)
Tipe program pencahayaan jenis ini mempunyai ciri :
- Kepadatan stok sekitar 14-18 ekor/m2
- Rata-rata bobot harian 50-60 g/hari
- Bobot setelah disembelih 2.0-3.0 kg
Lama penggelapan pada pencahayaan standar pilihan 2 ini disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Pencahayaan standar 2 berdasarkan umur
Umur (hari)
Lama penggelapan (jam)
0
0
1
1
100-160 g
9
22
8
23
7
24
6
5 hari sebelum panen
5
4 hari sebelum panen
4
3 hari sebelum panen
3
2 hari sebelum panen
2
1 hari sebelum panen
1
Sumber: Cobb Broiler (2010).

3. Program pencahayaan standar (pilihan 3)
Tipe pencahayaan ini mempunyai ciri
- Kepadatan stok kurang dari 14 ekor/m2
- Rata-rata bobot harian lebih besar dari 60 g/hari
- Bobot setelah disembelih lebih besar dari 3.0 kg
Lama penggelapan pada pencahayaan standar pilihan 3 ini disajikan pada Tabel 9.

8
Tabel 9 Pencahayaan standar 3 berdasarkan umur
Umur (hari)
Lama penggelapan (jam)
0
0
1
1
100-160 g
12
22
11
23
10
24
9
29
8
30
7
31
6
5 hari sebelum panen
5
4 hari sebelum panen
4
3 hari sebelum panen
3
2 hari sebelum panen
2
1 hari sebelum panen
1
Sumber: Cobb Broiler (2010).

Ventilasi
Ventilasi bertujuan memberikan kualitas udara yang baik bagi ayam
broiler, penting untuk ayam broiler untuk mendapatkan asupan oksigen (O2) yang
cukup, serta karbon dioksida (CO), karbon monoksida (CO2), dan amonia (NH3)
yang minimal. Kandungan udara yang dibutuhkan oleh ayam broiler disajikan
pada Tabel 10.
Tabel 10 Kandungan udara yang sesuai dengan ayam broiler
Kandungan udara
Batas
Oksigen (O2)
> 19.6%
Karbon dioksida
< 0.3%
Karbon monoksida (CO2)
< 10.0%
Amunia
< 10.0%
Kelembapan (RH)
45.0% - 65.0%
Kotoran
< 3.4 mg/m3
Sumber: Cobb Broiler (2010).

Ventilasi mendistribusikan udara ke seluruh ruangan kandang dan menjaga
agar kualitas udara selalu baik. Kecepatan udara maksimum berdasarkan umur
ayam broiler disajikan pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11 Kecepatan ventilasi maksimum berdasarkan umur ayam broiler
Umur (hari)
Kecepatan (m/s)
0-14
0.300
15-21
0.500
22-28
0.875
> 28
1.750 - 2.500
Sumber: Cobb Broiler (2010).

9

METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan
Agustus 2014. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik
Bioinformatika, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Pertanian.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:
1. Alat
a. Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Prosesor Intel Core™ i5 CPU M380 @ 2.53GHz
- RAM 4 GB
- Kartu grafis 1 GB
- Hard disk internal 300 GB
- Operating System Windows 8 Pro 64 bit
b. Software
Software yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 12
berikut.

No
1
2
3
4
5
6

Tabel 12 Software yang digunakan dalam membangun UI
Perangkat lunak
Kegunaan
Appserver (XAMPP Control Panel Website server
v3.2.1)
PHP, HTML,CSS, dan Javascript
Pemrograman website
MySQL (phpMyAdmin versi 4.0.9)
Pembuatan basis data
Adobe Photoshop CS 6
Pengolahan gambar
Mozilla Firefox, Google Chrome, IE
Website browser
Microsoft Word 2010, Microsoft Excel Pembuatan
laporan
2010
pengolahan data

dan

2. Bahan
Bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Knowledge base yang telah dikaji sebelumnya (pengembangan basis
pengetahuan budidaya broiler closed house)
2. Informasi harga broiler dari perhimpunan insan perunggasan rakyat
Indonesia.
3. Literatur yaitu buku dan hasil penelitian seperti jurnal, skripsi, dan tesis.
4. Video manajemen produksi ayam broiler yang di unduh dari youtube
(www.youtube.com/watch?v=ofDJkm65UmA)

10
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan secara garis besar mengacu pada SDLC
(System Development Life Cycle). Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 1.

Mulai

Studi Literatur dan Perencanaan
Mencari Berbagai Referensi dan Membuat Sketsa Layout Website

Analisis
Kebutuhan Fungsional dan Nonfungsional dari Tampilan Website

Tampilan dan Desain Website
Layout, Menu, Content & Hyperlink

Kodifikasi dan Uji Coba
Prototipe Tampilan Desain untuk Manajemen Produksi Broiler

Tidak

Validasi oleh Penulis
Apakah Fungsional dan
Nonfungsional Terpenuhi?

Ya

Implementasi
Tampilan Website untuk Manajemen Produksi Broiler di Localhost
dan Intranet

Tidak

Uji Kompatibilitas oleh
Penulis
Apakah Berjalan dengan Baik?

Ya

Selesai

Gambar 1 Tahapan penelitian

11
Studi Literatur dan Perencanaan
Tahapan ini bertujuan untuk mencari referensi baik itu jurnal, prosiding
serta mempelajari berbagai website yang sudah ada yang sangat mendukung riset
ini. Pada tahap ini dirumuskan permasalahan yang dihadapi seperti tujuan utama
pembuatan website interface, pengguna dari website interface, dan browser yang
digunakan. Analisa menyeluruh pada tahap awal (perumusan masalah) dapat
mengurangi masalah pengembangan yang akan dilakukan. Akhir tahapan ini
terdapat gambaran yang sangat kasar (sketsa dalam kertas) mengenai layout
website yang dibuat.
Analisis
Tahapan ini difokuskan pada analisis kebutuhan pengguna (user
requirements) yang mencakup kebutuhan fungsional dan nonfungsional dari
website interface yang dibuat. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan fungsifungsi setiap hyperlink dari setiap halaman dapat terkoneksi (bertautan) satu
dengan lainnya sedangkan kebutuhan nonfungsional mencakup aspek kinerja dan
estetika interface (resolusi layar) yang dikembangkan seperti hal-hal yang harus
dimuat dan berapa banyak yang harus dimuat (content requirement).
Tampilan dan Desain Website
Tahapan ini dilakukan setelah analisis terhadap kebutuhan fungsional dan
nonfungsional telah tercapai. Perangkat-perangkat profesional dipilih yang sesuai
dengan kebutuhan fungsional dan nonfungsional.
Kodifikasi dan Uji Coba
Tahapan ini adalah kodifikasi desain sistem menjadi bentuk program
(prototip) serta integrasi antar tautan halaman (hyperlink), sehingga prototipe
website interface yang dikembangkan dapat dieksekusi dan dilakukan pengujian
sebelum diimplementasikan di localhost dan jaringan intranet.
Implementasi
Tahapan ini adalah implementasi dari prototipe website interface di
localhost dan jaringan intranet. Uji kompatibilitas dilakukan pada sistem yang
telah diimplementasikan dengan menguji coba pada berbagai website browser
(Mozilla Firefox 30.0, Internet Explorer 10.0, dan Google Chrome 36.0.1).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi Literatur dan Perencanaan
Tujuan utama desain website interface ini adalah untuk menciptakan suatu
interface yang komunikatif, menarik, nyaman dan informatif bagi pengguna.
Pengguna dari website interface ini adalah semua orang yang membutuhkan
informasi mengenai manajemen produksi ayam broiler khususnya kandang
tertutup.

12
Setiap pengguna memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
memanfaatkan internet. Oleh karena itu, penelitian ini memilih orang yang awam
akan komputer dan internet sebagai batasan dalam mendesain. Secara umum
prinsip-prinsip user interface disajikan pada Tabel 13.

Prinsip
User familiarity
Consistency
Minimal surprise
Recoverability
User guidance
User diversity

Tabel 13 Prinsip-prinsip user interface
Deskripsi
Tampilan interface harus menggunakan istilah dan konsep
yang diambil dari pengalaman orang-orang yang akan
menggunakan sistem
Tampilan interface sedapat mungkin harus konsisten dan
harus dioperasikan dengan cara yang sama
Pengguna tidak boleh terkejut oleh perilaku dari suatu
sistem
Tampilan interface harus mempunyai mekanisme untuk
mencegah pengguna dari eror
Interface harus memberikan umpan balik yang berarti
ketika kesalahan terjadi dan menyediakan fasilitas
bantuan bagi pengguna untuk konteks sensitif
Tampilan interface harus menyediakan fasilitas interaksi
yang sesuai untuk berbagai jenis sistem pengguna

Sumber: Ian Sommerville (2000).

Fokus Desain Website Interface
Tema Harus Mencerminkan Kesan yang Ingin Disampaikan
Desainer antar muka perlu memahami apresiasi dan respon terhadap warna
dari masyarakat yang berasal dari wilayah dan budaya berbeda (Noiwana 2005).
Oleh karena itu warna dominan yang digunakan pada interface ini adalah hijau
dengan tema manajemen produksi ayam broiler. Sesuai dengan fisiologi warna,
warna hijau paling sering dikaitkan dengan alam. Hijau adalah warna yang
menenangkan yang melambangkan pertumbuhan, kesegaran, dan harapan. Secara
visual, hijau jauh lebih mudah pada mata, dan jauh lebih dinamis daripada kuning,
oranye, dan merah, selain itu warna hijau juga merupakan warna yang dapat
mewakili kekayaan, stabilitas, dan pendidikan (Beaird 2010).
Desain Konten
Berdasarkan pembagian website oleh Sklar (2012), website yang dibangun
termasuk ke dalam website “Special interest, public interest, and nonprofit
organization”. Website ini mencakup berita dan informasi terbaru yang diperlukan
untuk relawan, peminat, pemula, dan pengguna yang spesifik, atau masyarakat
umum. Website layanan publik berisi tautan berkas yang dapat diunduh, alamat
dan nomor telepon yang dapat membantu mereka menyelesaikan masalah atau
menemukan lebih banyak sumber daya. Oleh karena itu, pada penelitian ini
dibangun suatu website interface untuk kepentingan umum yang fokus dalam
bidang beternak ayam broiler. Tujuan konten website ini adalah memberikan

13
informasi yang akurat mengenai manajemen produksi ayam broiler dari DOC
hingga panen sehingga dapat membantu peternak dalam menyelesaikan kendala
yang dihadapi dalam beternak.
Merancang Navigasi
Navigasi merupakan salah satu hal penting dalam menentukan halaman
website yang nyaman dan efektif bagi pengguna. Navigasi yang efektif tidak
hanya menyediakan tautan ke halaman situs lainnya, akan tetapi navigasi yang
efektif membantu pengguna mengetahui lokasi halaman website yang dikunjungi.
Navigasi yang efektif seharusnya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
navigasi berikut (Sklar 2012):
a. Di mana pengguna berada?
b. Bagaimana pengguna dapat meninggalkan suatu halaman?
c. Bagaimana pengguna sampai ke halaman yang dituju?
d. Bagaimana pengguna kembali ke halaman yang awal?
Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat dijawab dengan menyediakan informasi
mengenai:
a. Halaman yang sedang dikunjungi dan jenis konten yang sedang dilihat
b. Lokasi pengguna dan kaitannya dengan halaman dalam website
c. Tautan yang mudah dipahami dan konsisten
d. Alternatif tombol kembali yang memungkinkan pengguna kembali ke titik
awal
Menurut Leuthold 2007, prinsip-prinsip enhanced text user interface (ETI)
dibutuhkan sebagai panduan untuk membagun suatu navigasi yang baik secara
khusus bagi pengguna yang awam akan internet. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Komunikasikan struktur menu dengan penomoran
Cakupan: setiap submenu diberi nomor, dan total jumlah submenu dicantumkan pada menu.
2. Beri penamaan pada semua elemen user interface
Cakupan: contoh penamaan untuk elemen user interface mencakup pengelompokan, menu, link dan gambar.
3. Tempatkan button di halaman yang ada pilihannya
Cakupan: tempatkan pada semua form pilihan dengan lokasi button di belakang label dari form.
4. Jangan menggunakan kata-kata yang tidak perlu untuk menciptakan suatu
konteks
Cakupan: konteks tidak harus menjelaskan semuanya secara eksplisit, tapi berisi petunjuk untuk membentuk model navigasi yang baik.
5. Bingkai setiap halaman dengan elemen yang sama
Cakupan: selalu indikasikan dengan jelas awal dan akhir dari sebuah halaman website. Urutan dan format menu sama pada semua halaman
sehingga mereka terlihat sama dan sertakan judul halaman, tetapi
tidak menampilkan proses detail ke halaman tujuan.
6. Tambahkan navigasi menu pada semua halaman, kecuali pada halaman
struktur terakhir

14
Cakupan: buat website mudah diakses seperti sistem pemandu arah (navigasi),
yang menyatakan segala kemungkinan untuk bergerak ke hierarki
halaman yang paling dasar dan menyediakan fungsi kembali untuk
kembali satu tingkat dalam hirarki halaman.
7. Tempatkan navigasi umum dan tautan lanjutan di bawah halaman
Cakupan: tempatkan semua menu umum serta tautan lanjutan yang dipercaya
di bagian bawah halaman untuk membantu pengguna melanjutkan
browsing setelah mereka selesai dengan halaman utama.
8. Tempatkan pencarian di atas homepage untuk memudahkan tugas inisiasi
Cakupan: pencarian harus mudah diakses oleh karena itu ditempatkan di bagian atas homepage, tetapi dapat tidak dibuat pada setiap halaman
berikutnya.
9. Hilangkan semua elemen visual yang digunakan semata-mata untuk tata letak
dan merk
Cakupan: memori kerja pengguna awam tidak boleh dipenuhi dengan audio.
Tambahan untuk rancangan navigasi setiap informasi diperoleh dengan
memilih sejumlah tiga samapai empat kali.
Merancang Tipografi
Menurut Sklar 2012 merancang tipografi yang efisien perlu memperhatikan
hal- hal berikut:
- Pilih jenis huruf dan ukuran seperlunya
- Gunakan huruf yang tersedia
- Desain tipografi dengan tujuan mudah dibaca
- Hindari menggunakan teks sebagai grafik
Sembilan jenis huruf yang aman digunakan pada website yaitu (Beaird 2010)
arial, arial black, comic sans ms, courier new, georgia, impact, times new roman,
trebuchet ms, dan juga verdana.
Analisis menunjukkan bahwa kontras yang tinggi antara teks dan warna
latar belakang menyebabkan pencarian lebih cepat dan dinilai lebih
menguntungkan (Ling 2001). Oleh karena itu, pada setiap halaman website warna
tulisan yang digunakan adalah abu-abu dan biru yang kontras dengan latar
belakang (putih).
Tipografi untuk webpage menggunakan ukuran relatif seperti ems, pixels,
dan percentage akan tetapi setelah dilakukan pengujian ems dan percentage
merupakan pilihan yang terbaik untuk unit ukur huruf karena ukurannya dapat
mengadaptasi berdasarkan pengaturan ukuran huruf pengguna, sedangkan piksel
sangat bergantung dengan resolusi layar pengguna sehingga sulit
mempertahankan presentasi atau tampilan yang konsisten (Sklar 2012).
Konsistensi Bahasa
Konsistensi bahasa sangat penting untuk tidak menimbulkan ambiguitas
maupun kebingungan bagi pengguna. Oleh karena itu, perlu memahami prinsip
konsistensi bahasa yang menjadi dasar dalam membangun website interface ini,
berikut dua puluh pedoman untuk desain interface berbasis website dengan bahasa
yang konsisten (Ozok 2004).

15
Faktor 1: Konsistensi struktur teks
- Gunakan headings untuk topik dan subtopik yang berbeda
- Gunakan kata yang sama untuk konteks yang sama
- Jangan terlalu memperhatikan struktur kalimat bahasa
- Jangan membuat pengguna berimajinasi dan meninggalkan interpretasi
Faktor 2: Konsistensi fitur teks umum
- Hindari ambiguitas dalam penjelasan anda
- Jangan menyimpang dari topik utama teks anda
- Jangan gunakan kalimat yang buruk untuk alasan apapun
- Pastikan tidak ada pernyataan dalam teks bertentangan satu sama lain
Faktor 3: Konsistensi representasi informasi
- Gunakan kata-kata dan bahasa yang dapat dipahami sepenuhnya oleh
pengguna target.
Faktor 4: Konsistensi kategori leksikal
- Gunakan kata secara konsisten baik di dalam maupun lintas tampilan
Faktor 5: Konsistensi makna
- Pastikan kata yang sama memiliki arti yang sama di dalam dan antar tampilan
- Gunakan kata-kata yang benar yang secara akurat menjelaskan konten
Faktor 6: Konsistensi pengetahuan pengguna
- Jangan membingungkan pengguna dengan kata-kata asing dan struktur
kalimat
Faktor 7: Konsistensi isi teks
- Jadilah konsisten dalam hal ukuran huruf, penggunaan huruf besar atau huruf
kecil, spasi, tanda baca, warna huruf, dan kata-kata dalam teks anda
- Pandu pengguna dengan memberikan petunjuk tindakan yang seharusnya
dilakukan
Faktor 8: Konsistensi komunikasi atribut
- Gunakan lokasi teks yang konsisten
- Jangan gunakan jenis huruf yang tidak dikenali.
- Nyaman dan mudah mengakses tata letak di dalam dan antar interface
Faktor 9: Konsistensi fisik atribut
- Gunakan ukuran, bentuk, dan warna yang konsisten.
- Gunakan elemen layar yang dikenali di seluruh interface.
Prinsip-prinsip di atas merupakan prinsip yang diterapkan dalam
membangun setiap halaman website pada penelitian ini.

16
Analisis
Kebutuhan Fungsional
Pengguna website manajemen produksi ayam broiler ini adalah semua
orang yang membutuhkan informasi mengenai manajemen produksi ayam broiler
khususnya kandang tertutup. Pengguna utama dari website yang dibangun adalah
buruh ternak ayam broiler, penyuluh peternakan, pengusaha ayam broiler dan
instansi pemerintah.
Berdasarkan studi literatur dan pengamatan terhadap manajemen produksi
ayam broiler, sumber daya yang terlibat beserta kebutuhannya terhadap informasi
manajemen produksi ayam broiler adalah:
1. Buruh ternak ayam broiler
a. Pengetahuan manajemen persiapan kandang
b. Pengetahuan manajemen penerimaan DOC
c. Pengetahuan cara memilih DOC yang baik
d. Pengetahuan manajemen pemeliharaan harian
e. Pengetahuan pengendalian penyakit
f. Pengetahuan pemberian pakan dan minuman sesuai umur ayam
g. Pengetahuan lingkungan ideal bagi pertumbuhan ayam
2. Penyuluh peternakan
a. Pengetahuan manajemen persiapan kandang
b. Pengetahuan manajemen penerimaan DOC
c. Pengetahuan cara memilih DOC yang baik
d. Pengetahuan manajemen pemeliharaan harian
e. Pengetahuan pengendalian penyakit
f. Pengetahuan pemberian pakan dan minuman sesuai umur ayam
g. Pengetahuan lingkungan ideal bagi pertumbuhan ayam
h. Pengetahuan analisis usaha
i. Informasi penjual DOC
j. Media diseminasi seperti dokumen, audio, dan video
3. Instansi pemerintah
a. Peningkatan lapangan kerja dan kesempatan berusaha
b. Memantau stabilitas harga nasional
4. Pengusaha ayam broiler
a. Pengetahuan manajemen persiapan kandang
b. Pengetahuan manajemen penerimaan DOC
c. Pengetahuan cara memilih DOC yang baik
d. Pengetahuan manajemen pemeliharaan harian
e. Pengetahuan pengendalian penyakit
f. Pengetahuan pemberian pakan dan minuman sesuai umur ayam
g. Pengetahuan lingkungan ideal bagi pertumbuhan ayam
h. Pengetahuan analisis usaha
i. Informasi penjual DOC
j. Informasi harga

17
Berdasarkan kebutuhan akan informasi di atas, kebutuhan fungsional yang
diperlukan user interface disajikan pada Tabel 14.

No
1
2
3

4

5
6
7

Tabel 14 Daftar kebutuhan fungsional
Nama fungsi
Keterangan
Jadwal harian
Menampilkan informasi jadwal harian
dengan baik
Penyakit
Memberikan informasi penyakit
beserta menampilkan gambarnya
Pemberian pakan dan minuman Memberikan pengetahuan tentang
pakan dan minuman yang sesuai
kebutuhan pengguna
Lingkungan ideal
Memberikan pengetahuan tentang
lingkungan yang ideal untuk kondisi
ayam
Audio dan video
Menjalankan audio dan video dengan
baik
Lihat halaman penuh
Menampilkan dokumen PDF dalam
tampilan layar penuh
Analisis usaha
Kelayakan suatu usaha berdasarkan
data yang dimasukkan pengguna

User interface yang dibangun perlu memperhatikan hal-hal berikut yaitu
komunikasi antar tautan harus berjalan sesuai yang diharapkan, isi yang
ditampilkan harus sesuai dengan basis pengetahuan, menu dari website dapat
mengakomodasi setiap data maupun aplikasi sesuai kebutuhan pengguna,
sehingga terciptalah suatu navigasi yang baik dan dapat dijalankan di berbagai
browser seperti Internet Explorer, Google Chrome, dan Mozilla Firefox.
Kebutuhan Nonfungsional
Pengguna utama website interface ini merupakan masyarakat yang
menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan familiar dengan istilah yang
biasa digunakan untuk ayam broiler. Oleh karena itu, interface yang dibangun
perlu memperhatikan penggunaan bahasa, tata letak dari website, serta terdapat
perpaduan yang tepat dalam penggunaan warna dan grafik.
Setelah dilakukan identifikasi pada pengguna utama, pada Tabel 15
disajikan kebutuhan nonfungsional yang dibutuhkan user interface.

18
Tabel 15 Daftar kebutuhan nonfungsional
No
Nama fungsi
Keterangan
1
Warna yang tepat
Perpaduan warna yang sesuai (hijau, biru,
hitam dan putih)
2
Konsistensi bahasa
Penggunaan bahasa yang sedekat mungkin
dengan pengguna utama pada setiap
informasi
3
Konsistensi navigasi website Penggunaan navigasi yang konsisten
sehingga tidak membingungkan pengguna
4
Konsistensi tipografi
Penggunaan tipografi yang konsisten pada
setiap halaman

Tampilan dan Desain Website
Desain Halaman Secara Umum
Tema Harus Mencerminkan Kesan yang Ingin Disampaikan
a. Desain lebar
Berdasarkan data penjualan marketshare pada Februari 2010 persentase
ukuran layar yang paling banyak digunakan adalah 1024px x 768px sebanyak
26.76%, seperti disajikan pada Tabel 16 berikut.
Tabel 16 Persentase layar pengguna berdasarkan data penjualan
Resolusi (piksel)

Persentase pengguna (%)

1024 x 768
1280 x 800
1280 x1024
1440 x 900
1680 x1050
1366 x 768
lain-lain

26.76
19.98
10.46
8.81
5.53
4.69
22.36

Sumber: http://marketshare.hitslink.com dalam Sklar (2010).

Data ini menjadi acuan dalam merancang ukuran lebar interface yang dibuat
yaitu dengan ukuran lebar 1024px untuk detailnya dapat dilihat pada Gambar 2 di
bawah ini.

19

Gambar 2 Desain lebar halaman website
Setiap halaman dari website ini akan menampilkan header yang sama
dengan pemilihan gambar, warna yang mempresentasikan tema manajemen
produksi ayam broiler.
b. Desain kepala (header)
Warna dominan pada header ini adalah warna hijau yang dilengkapi dengan
gambar. Pemilihan gambar yang baik dan menarik bertujuan merepresentasikan
manajemen produksi ayam broiler pada kandang tertutup dengan ukuran lebar
header mengikuti desain lebar sebelumnya seperti yang disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3 Desain header dengan lebar dan tingginya adalah 1024px x 149px
c. Desain kaki (footer)
Pemilihan warna yang digunakan pada kaki website adalah perpaduan warna
hijau, putih dan hitam sehingga halaman kelihatan indah dan canggih. Pembuatan
kaki halaman website ini sesuai dengan prinsip enhanced text user interface (ETI)
yang ketujuh yaitu tempatkan navigasi umum dan tautan lanjutan di bawah
halaman untuk lebih jelasnya disajikan pada Gambar 4 berikut.

Gambar 4 Desain kaki

20
Desain Konten
Desain konten yang dibangun mudah untuk dibaca. Konten website yang
mudah untuk dibaca artinya struktur, bahasa dan tata letak dari halaman website
mendukung pengguna dalam menemukan, memahami dan menggunakan
informasi (Nietzioa 2013).
Setiap halaman website yang dibangun menampilkan struktur halaman yang
merepresentasikan website kepentingan publik (manajemen produksi ayam broiler
pada kandang tertutup) dengan struktur halaman:
Menu utama terdiri dari empat konten yaitu:
1. Beranda
2. DOC
2.1 SOP kandang
2.2 SOP penerimaan
2.3 Pemilihan DOC
3. Konsultasi
3.1 Jadwal harian
3.2 Penyakit
3.3 Pemberian pakan dan Minum
3.4 Lingkungan ideal
4. Analisis usaha
Menu informasi terdiri dari tiga konten yaitu:
1. Penjual DOC broiler (Lampiran 3)
2. Mekanisme pasar
3. Harga penjualan
Menu media terdiri dari tiga konten yaitu
1. Audio
2. Video
3. PDF
Konten yang dibuat pada umumnya menggunakan database yang telah
dibangun sebelumnya oleh Zaiful Arifin untuk lebih jelasnya disajikan pada
Lampiran 1.
Rancangan Navigasi
Navigasi pada setiap halaman website mengikuti paduan dari ETI untuk
lebih jelasnya dapat lihat di Gambar 5 dan Gambar 6.

21

8
2

11

Gambar 5 Desain navigasi
Penomoran yang terdapat pada Gambar 5 di atas merupakan contoh
penerapan prinsip desain sesuai ETI. Nomor satu mengindikasikan prinsip nomor
satu (komunikasikan struktur menu dengan penomoran), nomor delapan
mengindikasikan prinsip nomor delapan (tempatkan pencarian di atas homepage
untuk memudahkan tugas inisiasi). Navigasi pada Gambar 5 (yang diberi garis
tepi warna biru) memberikan petunjuk halaman yang sedang dikunjungi pengguna
yaitu halaman beranda.

Gambar 6 Desain navigasi bagian kaki
Tombol kembali keatas yang terdapat pada Gambar 6 (yang diberi garis tepi
warna biru) membantu pengguna kembali ke halaman atas website dengan mudah.
Desain footer pada Gambar 6 (yang diberi nomor 7) merupakan penerapan prinsip
ETI yaitu menempatkan navigasi umum dan tautan lanjutan di bawah halaman.

22
Rancangan Tipografi
Unit ukur untuk huruf mengunakan ems dan percentage. Jenis huruf yang
dipakai pada setiap halaman website adalah menggunakan arial dengan opsi
kedua ms trebuchet apabila jenis huruf pertama tidak dikenali oleh komputer.
Variasi ukuran untuk judul setiap halaman menggunakan ukuran sedangkan
sub judul menggunakan sedangkan setiap bagi menu utama seperti menu
utama, informasi dan media menggunakan ukuran dan ukuran untuk setiap
submenu 90% dari ukuran . Setiap halaman pada website ini tidak ada yang
menggunakan teks sebagai grafik.
Penggunaan tipografi pada tabel yaitu dengan memberikan latar belakang
berwarna biru muda dengan nomor heksa (#dce9f9) pada setiap kepala tabel dan
juga diakhir baris setiap pada tabel.
Konsistensi Bahasa
Setiap bahasa dan kata pada setiap halaman akan mengikuti panduan dua
puluh pedoman untuk desain interface berbasis website dengan bahasa yang
konsisten. Sebagai contoh setiap halaman pada website menggunakan bahasa
Indonesia yang mudah dipahami oleh peternak seperti pada slider ada petunjuk
kata sebelumnya dan selanjutnya bagi pengguna yang sudah terbiasa akan internet
akan lebih terbiasa dengan pilihan kata prev dan next hal ini mengacu pada faktor
ketiga konsistensi bahasa (konsistensi representasi informasi yaitu kenali
pengguna anda dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang dapat dipahami
sepenuhnya oleh pengguna).
Demikianlah desain secara umum yang telah diterapkan pada setiap
halaman berdasarkan lima fokus yang telah ditetapkan sebelumnya.

Desain Halaman Secara Khusus
Desain Halaman Beranda
Tujuan halaman beranda adalah untuk menarik minat pengguna dengan
grafis yang kuat dan dinamis serta isi yang mendalam dari konten. Semua tautan
dalam halaman beranda harus menuju ke semua halaman dalam website. Halaman
beranda memberikan pernyataan yang sangat jelas dan ringkas mengenai isi yang
ada di website (Lynch 1997). Jadi menurut pernyataan di atas halaman beranda
haruslah sebuah halaman yang menarik yang menjadi pemandu pengguna untuk
mengetahui lebih dalam mengenai isi dari website. Beberapa aturan yang harus
diperhatikan dalam membuat beranda yaitu (Powell 2002):
a. Halaman beranda seharusnya terlihat berbeda dibandingkan halaman lain
b. Halaman beranda merupakan sarana untuk merancang harmonisasi visual
(audio, video, warna)
c. Halaman beranda dapat diunduh dengan cepat
d. Halaman beranda harus informatif dan dramatis untuk meningkatkan minat
pengunjung terhadap website
e. Halaman beranda harus jelas menggambarkan isi yang ada di dalam website
f. Jika ada perubahan halaman beranda harus memberikan nilai informasi dan
mengindikasikan perubahan situs dengan jelas

23
Oleh karena itu, di halaman beranda terdapat slider yang berisi lima buah gambar.
Kumpulan gambar ini merupakan tahapan manajemen produksi. Tahapan yang
dipilih adalah persiapan kandang, pemilihan DOC berkualitas, pemeliharaan,
panen dan pascapanen seperti yang disajikan pada Gambar 5 yang diberi tanda
kotak warna coklat, akhirnya dengan pemilihan gambar yang sesuai halaman
beranda yang dibuat dapat menggambarkan seluruh isi dari website.
Desain Halaman DOC
Pada halaman DOC header yang digunakan sama dengan gambar slider
sebelumnya sehingga transisi dan juga kecepatan unduh dari halaman ini sangat
ringan. Pada halaman ini terdapat tiga submenu yaitu:
a. Sistem operasional prosedur (SOP) kandang
Membahas mengenai persiapan sebelum DOC masuk kandang
b. SOP penerimaan
Membahas mengenai hal-hal yang harus diperhatikan saat penerimaan DOC
c. Ciri-ciri DOC yang sehat
Membahas mengenai ciri-ciri DOC yang sehat
Submenu di atas dilengkapi dengan tooltip yang memberikan keterangan
setiap submenu yang akan dipilih. Penggunaan tooltip ini memberikan
kenyamanan bagi pengguna karena pengguna tidak akan terjebak di halaman yang
tidak mereka inginkan. Submenu pada halaman ini juga dilengkapi dengan
gambar yang sesuai dengan isi submenu untuk lebih jelasnya disajikan pada
Gambar 7.

Gambar 7 Desain halaman DOC
Submenu SOP kandang pada Gambar 7 diwakili oleh gambar yang
merepresentasikan keadaan kandang sebelum DOC masuk. Gambar yang dipilih
mendukung dengan submenu SOP kandang karena submenu SOP kandang
membahas tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk mempersiapkan kandang
menerima DOC.

24
SOP Kandang
Halaman SOP kandang berisi informasi mengenai kegiatan yang dilakukan
sebelum penerimaan DOC seperti membersihkan lantai mempersiapkan litter dan
mencuci peralatan kandang.
Informasi pada halaman ini disajikan dalam bentuk tabel yang menarik.
Kepala tabel diberi dengan warna biru, kolom pada isi tabel akan berubah menjadi
warna coklat saat pengguna mengarahkan cursor ke salah satu field tabel sehingga
mempermudah pengguna dalam membaca untuk lebih jelasnya disajikan pada
Gambar 8 di bawah.

Gambar 8 Desain halaman SOP kandang
Desain inilah yang diterapkan pada submenu SOP pe