Analisis Efektivitas Komunikasi Pemasaran pada Produk Yogurt Sentulfresh Indonesia Melalui Website.

i

ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN
PADA PRODUK YOGURT SENTULFRESH INDONESIA
MELALUI WEBSITE

ABDUL HADI NOVRIANSYAH PANCA SAPUTRA

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Efektivitas
Komunikasi Pemasaran pada Produk Yogurt Sentulfresh Indonesia Melalui
Website adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2016

Abdul Hadi Novriansyah Panca Saputra
NIM. I34120043

iii

ABSTRAK
ABDUL HADI NOVRIANSYAH PANCA SAPUTRA Analisis Efektivitas
Komunikasi Pemasaran pada Produk Yogurt Sentulfresh Indonesia Melalui
Website Di bawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu
penggerak roda pembangunan ekonomi masyarakat di Indonesia. Di era teknologi

saat ini, pemanfaatan internet dapat kita manfaatkan sebagai sarana komunikasi
pemasaran yang efektif dan efisien salah satunya melalui website. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis efektivitas komunikasi pemasaran melalui
website pada produk Sentulfresh Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di
Sentulfresh Indonesia Kampung Cijulang, Desa Cadasngampar, Kecamatan
Sukaraja, Bogor. Adapun pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan
metode survei didukung oleh data kualitatif, penelitian ini menggunakan uji
analisis hubungan Rank Spearman dan Chi-Square.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua variabel karakteristik konsumen tidak berhubungan
pada efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran, dan juga pada
karakteristik website, hanya gambar yang berhubungan pada variabel afektif pada
katagori unsur-unsur website, dan juga pada unsur-unsur pesan AIDA hanya pada
tahap interest, desire dan action saja yang berhubungan dengan variabel afektif
dan konatif pada unsur-unsur pesan AIDA.
Kata kunci : efektivitas, komunikasi pemasaran, media online

ABSTRACT
ABDUL HADI NOVRIANSYAH PANCA SAPUTRA. Analysis of The
Effectiveness in Marketing Communication to Sentulfresh Indonesia Product

Through Website. Supervised by NINUK PURNANINGSIH.
Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) is one of the economic
drivers in Indonesia, therefore it needs te right marketing communication strategy
for it. In this era of technology, internet can be utilized as effective and efficient
marketing communication media through the website. The aim of this study is to
analyze the effectiveness of marketing communications through the Sentulfresh
Indonesia’s website. This research was conducted in Sentulfresh Indonesia,
Kampung Cijulang, Cadasngampar Village, District of Sukaraja, Bogor, by using
quantitative approach with survey method. This research is also supported by
qualitative data, and used Spearman Rank correlation analysis test and ChiSquare. The results showed that all the variables of consumer characteristics are
not related to the effectiveness of the website as a media for marketing
communication, on the characteristics of the website, only the image variable is
related to the variable affective on the category of the elements of the website, on
the elements of the message, AIDA is only at the stage of interest , desire and
action are associated with affective and conative variables on the elements of the
message AIDA.
Keywords: effectiveness, marketing communication, online media

iv


ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PADA
PRODUK YOGURT SENTULFRESH INDONESIA MELALUI
WEBSITE

ABDUL HADI NOVRIANSYAH PANCA SAPUTRA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

vi


PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi
berjudul “Analisis Efektivitas Komunikasi Pemasaran pada Produk Yogurt
Sentulfresh Indonesia Melalui Website” ini dengan baik. Penulisan skripsi ini
ditujukan sebagai pemenuhan syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih,
M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, mendukung, dan
memberikan inspirasi yang luar biasa selama penyusunan hingga penyelesaian
akhir skripsi. Penulis juga mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada
orang tua tercinta Ibunda Hj. Masnah S.Pd. dan Ayahanda Alm. Drs. H. Abidin
Kamay serta Kakak Faisal Rahman Eka Saputra S.H., Novan Ferdiansyah Dwi
Saputra S.H., Andika Tri Saputra S.Pi., dan Muhammad Haikal Catur Saputra S.P.
yang telah memberikan dukungan dan doa yang tak terbatas kepada penulis
hingga mampu menjalani banyak hal sampai pada tahapan ini. Selain itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Nastuti Ekaningtyas yang telah memberikan

motivasi dan dukungan serta segala bentuk kontribusi lainnya kepada penulis
selama proses pembelajaran dan proses penulisan skripsi. Lamboys sebagai
sahabat seperjuangan serta Nur Komariah dan Fithriyah Sholihah sebagai rekan
satu bimbingan yang selalu memberikan semangat, masukan dan kontribusi
lainnya kepada penulis dalam tahap penyelesaian skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
SKPM 49, rekan-rekan BEM FEMA Kabinet Mozaik Toska, rekan-rekan
Himasiera, dan rekan-rekan Kepengurusan Garda Toska FEMA 2015-2016 atas
rasa kebersamaan yang mendalam dan segala bentuk kontribusi lainnya yang
diberikan kepada penulis. Terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi, dukungan, dan doa kepada penulis selama ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis berharap semoga skripsi dengan penelitian mengenai Analisis
Efektivitas Komunikasi Pemasaran pada Produk Yogurt Sentulfresh Indonesia
Melalui Website ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, September 2016

Abdul Hadi Novriansyah Panca Saputra
NIM. I34120043


vii

DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penulisan
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Komunikasi
Pemasaran
Komunikasi Pemasaran
Media Sosial

Karakteristik Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Efektivitas Komunikasi Pemasaran
Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Daya Saing UMKM
Kerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian
PENDEKATAN LAPANGAN
Metode Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Penentuan Responden dan Informan
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Definisi Operasional
GAMBARAN UMUM SENTULFRESH INDONESIA
Sejarah dan Profil Sentulfresh Indonesia
Lokasi Sentulfresh Indonesia
Bagian Komunikasi Pemasaran dalam Konteks Struktur Organisasi
Sentulfresh Indonesia
Bagian Komunikasi Pemasaran Sentulfresh Indonesia
KARAKTERISTIK KONSUMEN SENTULFRESH INDONESIA

Usia
Jenis Kelamin

vi
vii
x
xiii
xiii
1
1
2
3
3
5
5
5
5
6
6
7

9
9
10
10
11
13
13
13
13
14
15
15
19
19
20
20
21
29
29
30


viii

Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendapatan
KARAKTERISTIK WEBSITE SENTULFRESH INDONESIA SEBAGAI
MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN
Komposisi Warna
Kelengkapan Gambar pada Website
Tipografi
Kelengkapan Informasi pada Website
Attention
Interest
Desire
Action
EFEKTIVITAS WEBSITE SENTULFRESH INDONESIA SEBAGAI
MEDIA KOMUNIKASI KOMUNIKASI PEMASARAN
Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan
Aspek Kognitif
Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan
Aspek Afektif
Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran berdasarkan
Aspek Konatif
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN DENGAN
EFEKTIVITAS WEBSITE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
PEMASARAN PADA PRODUK SENTULFRESH INDONESIA
Hubungan Karakteristik Konsumen Kategori Usia dengan Efektivitas
Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran.
Hubungan Karakteristik Konsumen Kategori Jenis Kelamin dengan
Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Hubungan Karakteristik Konsumen Kategori Tingkat Pendapatan dengan
Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Hubungan Karakteristik Konsumen Kategori Tingkat Pendidikan dengan
Efektivitas Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WEBSITE DENGAN
EFEKTIVITAS WEBSITE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
PEMASARAN PADA PRODUK SENTULFRESH INDONESIA
Hubungan Katagori Warna dengan Efektivitas Website sebagai Media
Komunikasi Pemasaran
Hubungan Katagori Kelengapan Gambar dengan Efektivitas Website
sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Hubungan Kategori Tipografi dengan Efektivitas Website sebagai Media
Komunikasi Pemasaran
Hubungan Kategori Kelengkapan Informasi dengan Efektivitas Website
sebagai Media Komunikasi Pemasaran

30
30
31
31
31
32
33
33
34
35
35
37
37
38
39

41
41
43
46
48

51
51
53
56
58

ix

Hubungan Kategori Attention dengan Efektivitas Website sebagai Media
Komunikasi Pemasaran
Hubungan Kategori Interest dengan Efektivitas Website sebagai Media
Komunikasi Pemasaran
Hubungan Kategori Desire dengan Efektivitas Website sebagai Media
Komunikasi Pemasaran
Hubungan Kategori Action dengan Efektivitas Website sebagai Media
Komunikasi Pemasaran
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

61
64
66
68
73
73
74
75
79
90

x

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah dan persentase konsumen Sentulfresh Indonesia berdasarkan
tingkat usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan
Jumlah dan persentase konsumen Sentulfresh Indonesia berdasarkan
komposisi warna pada website
Jumlah dan persentase konsumen Sentulfresh Indonesia berdasarkan
kelengkapan gambar pada website
Jumlah dan persentase konsumen Sentulfresh Indonesia berdasarkan
tipografi pada website
Jumlah dan persentase konsumen Sentulfresh Indonesia berdasarkan
kelengkapan informasi pada website
Jumlah dan persentase konsumen Sentulfresh Indonesia berdasarkan
unsur pesan attention
Jumlah dan persentase konsumen Sentulfresh Indonesia berdasarkan
unsur pesan interest
Jumlah dan persentase konsumen Sentulfresh Indonesia berdasarkan
unsur pesan desire
Jumlah dan persentase konsumen Sentulfresh Indonesia berdasarkan
unsur pesan action
Jumlah dan persentase responden berdasarkan efektivitas website
Sentulfresh Indonesia sebagai media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek kognitif
Jumlah dan persentase responden berdasarkan efektivitas website
Sentulfresh Indonesia sebagai media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek afektif
Jumlah dan persentase responden berdasarkan efektivitas website
Sentulfresh Indonesia sebagai media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek konatif
Persentase hubungan antara karakteristik konsumen kategori usia dengan
efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada aspek
kognitif
Persentase hubungan antara karakteristik konsumen kategori usia dengan
efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada aspek
afektif
Persentase hubungan antara karakteristik konsumen kategori usia dengan
efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada aspek
konatif
Persentase hubungan antara karakteristik konsumen kategori jenis
kelamin dengan efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran pada aspek kognitif
Persentase hubungan antara karakteristik konsumen kategori jenis
kelamin dengan efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran pada aspek afektif

29
31
32
32
33
34
34
35
35

37

38

39

41

42

43

44

44

xi

18 Persentase hubungan antara karakteristik konsumen kategori jenis
kelamin dengan efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran pada aspek afektif
19 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung kategori tingkat
pendapatan dengan efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran pada aspek kognitif
20 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung kategori tingkat
pendapatan dengan efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran pada aspek afektif
21 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung kategori tingkat
pendapatan dengan efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran pada aspek konatif
22 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung kategori tingkat
pendidikan dengan efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran pada aspek kognitif
23 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung kategori tingkat
pendidikan dengan efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran pada aspek afektif
24 Persentase hubungan antara karakteristik pengunjung kategori tingkat
pendidikan dengan efektivitas website sebagai media komunikasi
pemasaran pada aspek konatif
25 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori warna
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek kognitif
26 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori warna
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek afektif
27 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori warna
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek konatif
28 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori
kelengkapan gambar dengan efektivitas website sebagai media
komunikasi pemasaran pada aspek kognitif
29 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori
kelengkapan gambar dengan efektivitas website sebagai media
komunikasi pemasaran pada aspek afektif
30 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori
kelengkapan gambar dengan efektivitas website sebagai media
komunikasi pemasaran pada aspek konatif
31 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori tipografi
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek kognitif
32 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori tipografi
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek afektif

45

46

47

48

49

49

50

51

52

53

54

54

55

56

57

xii

33 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori tipografi
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek konatif
34 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori
kelengkapan informasi dengan efektivitas website sebagai media
komunikasi pemasaran pada aspek kognitif
35 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori
kelengkapan informasi dengan efektivitas website sebagai media
komunikasi pemasaran pada aspek afektif
36 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori
kelengkapan informasi dengan efektivitas website sebagai media
komunikasi pemasaran pada aspek konatif
37 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori attention
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek kognitif
38 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori attention
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek afektif
39 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori attention
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek konatif
40 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori interest
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek kognitif
41 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori interest
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek afektif
42 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori interest
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek konatif
43 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori desire
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek kognitif
44 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori desire
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek afektif
45 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori desire
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek konatif
46 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori action
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek kognitif
47 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori action
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek afektif

58

59

60

60

61

62

63

64

65

65

66

67

68

69

70

xiii

48 Persentase hubungan antara karakteristik website pada kategori action
dengan efektivitas website sebagai media komunikasi pemasaran pada
aspek konatif

70

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Kerangka Pemikiran
Logo Sentulfresh Indonesia
Struktur Organisasi Sentulfresh Indonesia
Tampilan Dashboard Website Sentulfresh Indonesia
Tampilan Menu Yoghurt pada Website
Tampilan Testimoni pada Menu Yoghurt di Website
Tampilan Menu Peluang Usaha pada Website
Tampilan Menu Produk Kami pada Website
Tampilan Menu Testimoni pada Website
Tampilan Menu Cara Pemesanan Produk Es Yoghurt Sentulfresh
Tampilan Menu Produk Abon Lele & Keripik Buah
Tampilan Menu yang Telah Bergabung pada Website
Lokasi Penelitian

11
19
21
22
23
24
24
25
26
26
27
28
81

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5

Jadwal Penelitian dan Penulisan Skripsi Tahun 2016
Lokasi Penelitian
Daftar Kerangka Sampling
Hasil Uji Statistik
Tampilan Website Sentulfresh Indonesia

81
82
83
85
89

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang masyarakatnya memiliki
beragam karakteristik. Lebih dari 17.000 pulau yang ada di Indonesia dengan
jumlah penduduk menempati urutan keempat di dunia, setelah Cina, India,
Amerika. Pada era globalisasi saat ini masyarakat dituntut untuk dapat bersaing
dengan masyarakat global dengan segala kondisi pemasaran global, ditambah lagi
dengan adanya perjanjian MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang di sepakati
oleh negara-negara ASEAN, dimana adanya bentuk integrasi ekonomi ASEAN
dalam artian adanya sistem perdagangan bebas di negara-negara ASEAN, oleh
karena itu kita di tuntut untuk mampu bersaing dalam segala bidang secara sehat
dengan negara-negara ASEAN agar kita bisa memaksimalkan peningkatan
ekonomi dengan adanya perjanjian ini.
Perekonomian kita haruslah kuat dan tangguh untuk menghadapi adanya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), para pelaku ekonomi di negara ini baik
skala kecil mapun skala besar harus menyiapkan diri mereka untuk menyambut
adanya MEA ini. Salah satunya Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM),
UMKM merupakan roda pembangunan ekonomi masyarakat di Indonesia, namun
di era globalisasi masih dibutuhkannya profesionalisme dan inovasi dalam
menghadapi tingkat persaingan global yang semakin tajam. Disinilah perlu adanya
perhatian dan bantuan dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta, maupun
masyarakat kepada UMKM. UMKM yang profesionalisme dan terus berinovasi
inilah yang diharapkan dapat bersaing dengan pengusaha-pengusaha asing dan
dapat menjadi alternatif yang tepat untuk menangulangi kemiskinan dan
pengangguran serta menjadi penggerak roda ekonomi di negara ini.
Banyak kontribusi yang dapat diberikan UMKM, terutama bagi sektor
sosial dan ekonomi, namun kontribusi ini belum terealisasi secara optimal. Dalam
menjalankan usahanya, UMKM mengalami berbagai kendala, terutama dalam hal
pendanaan, pemasaran, dan akses informasi. Pada era globalisasi, UMKM juga
harus menghadapi persaingan dengan usaha sejenis lainnya, juga dengan usaha
besar, baik dari dalam maupun luar negeri (Larasati 2011). Sedemikian sehingga
para pelaku UMKM dituntut untuk memiliki daya saing usaha yang baik, agar
mampu bertahan, berkembang dan berkontribusi secara optimal bagi masyarakat.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh hasil yang baik dalam
usaha adalah dengan memberikan perhatian pada aspek komunikasi pemasaran.
Upaya menghadapi persaingan secara global ini perlu adanya
pendampingan dan bantuan dari berbagai stakeholders yang terkait di dalam
pengembangan UMKM ini, salah satunya menentukan komunikasi pemasaran
yang tepat dan efektif bagi para UMKM. Menurut Shimp dalam Nugraheni (2006)
komunikasi pemasaran yaitu mempresentasikan gabungan semua unsur dalam
bauran pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan
suatu arti yang disebarluaskan kepada seluruh pelanggan atau kliennya. Begitu
pula dengan Sentulfresh Indonesia yang menyebarluaskan pemasaran produknya
melalui website. Di era modern seperti dewasa ini dimana teknologi begitu
canggih dan begitu cepat berubah menuntut kita harus bisa beradptasi dan

2

memanfaatkan adanya kemajuan di bidang teknologi tersebut sebagai upaya
peningkatan ekonomi, salah satunya dengan adanya internet, internet merupakan
salah satu hasil dari kemajuan teknologi, dimana dengan internet semua bisa serba
lebih mudah dan efisien. Berdasarkan sensus yang dilakukan oleh PUSKAKOM
(Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesaia) pengguna internet di Indonesia
sampai tahun 2014 mencapai lebih dari 88 juta jiwa. Dengan melihat pengguna
internet yang cukup besar di Indonesia, hal tersebut dapat dijadikan sebuah
peluang yang cukup potensial jika dapat dimaksimalkan dengan baik sebagai
penggerak perekonomian.
Perkembangan dan pertumbuhan teknologi yang semakin hari semakin
canggih membuat kita semakin cepat dan mudah salah satunya dengan internet,
saat ini penggunaan internet sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya dengan memanfaatkan internet sebagai sarana pemasaran, Internet
sebagai media komunikasi memiliki nilai penting dalam pemasaran. Internet dapat
digunakan sebagai media komunikasi pemasaran yang diaplikasikan melalui
kegiatan online advertising, ataupun penjualan via internet, Keduanya cukup
menjadi alternatif dalam komunikasi pemasaran di era globalisasi saat ini
khususnya untuk UMKM di Indonesia, dengan memilih cara yang efektif dan
efisien untuk pemasaran produk yang dilakukan para UMKM akan berdampak
pada peningkatan perekonomian dikalangan pelaku UMKM dan berdampak pula
pada peningkatan roda perekonomian rakyat di Indonesia.
Sentulfresh Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang Education Farm dan pengolahan pasca pertanian, salah satu olahan
pasca pertaniannya adalah yogurt Sentulfresh Indonesia yang memiliki praktisi
tersendiri di bidang digital marketing. Sentulfresh Indonesia diharapkan mampu
bersaing dengan para UMKM-UMKM lainnya dan mampu memberikan
kontribusi aktif terutama di bidang ekonomi dan sosial, serta menumbuhkan jiwa
kewirausahaan yang tinggi kepada masyarakat Indonesia.
Berdasarkan dengan pernyataan diatas, menggambarkan bahwa UMKM
merupakan salah satu penggerak ekonomi Nasional maupun Daerah dimana
UMKM tersebut berperan penting dalam perekonomian, oleh karena itu perlulah
menentukan komunikasi pemasaran yang efektif agar nantinya UMKM dapat
tumbuh dan menggerakan ekonomi masyarakat. Dalam hal ini, komunikasi
pemasaran melalui website menjadi salah satu alternatif komunikasi pemasaran
yang efektif dan efisien, sehingga akan menarik untuk mengkaji bagaimana
efektivitas komunikasi pemasaran pada produk usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) melalui website.
Masalah Penelitian
UMKM memiliki peran yang penting dalam penggerak ekonomi daerah
maupun nasional. Meskipun jumlah UMKM cukup banyak dengan berbagai
macam produk yang beredar, namun belum semua masyarakat mengenal produk
ataupun mempunyai akses informasi yang cukup untuk mengetahui berbagai
macam produk tersebut. Sehingga para UMKM khususnya Sentulfresh Indonesia
memerlukan suatu komunikasi pemasaran dengan penggunaan media komunikasi
pemasaran untuk terus berkembang dan terus berinovasi agar dapat bersaing

3

secara global. Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik konsumen Sentulfresh Indonesia
2. Bagaimana hubungan karakteristik konsumen dengan efektivitas
website sebagai media komunikasi pemasaran?
3. Bagaimana hubungan karakteristik website sebagai media
komunikasi pemasaran dengan efektivitas website sebagai media
komunikasi pemasaran?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, dapat dirumuskan tujuan
penelitian pada penelitian ini yaitu:
1. Menganalisis karakteristik konsumen Sentulfresh Indonesia
2. Menganalisis hubungan karakteristik konsumen dengan efektivitas
website sebagai media komunikasi pemasaran.
3. Menganalisis hubungan karakteristik website sebagai media
komunikasi pemasaran dengan efektivitas website sebagai media
komunikasi pemasaran.

Kegunaan Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi berbagai
pihak, yaitu:
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitianpenelitian selanjutnya yang sejenis. Peneliti selanjutnya juga
diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari penelitian
ini.
2. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk
lebih mengenal produk yang ditawarkan oleh Sentulfresh Indonesia.
Selain itu, masyarakat di sekitar Sentulfresh Indonesia diharapkan akan
terkena dampak yang baik, seperti semakin terkenalnya desa mereka.
3. Bagi instansi terkait
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dan
perbaikan dalam meningkatkan kualitas produk serta komunikasi
pemasaran yang dilakukan sehingga produk tersebut semakin dikenal
masyarakat dan memiliki pasar yang luas.

4

5

PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy dalam Anggrahini dan
Surwati 2014). Menurut Anggrahini dan Surwati (2014) komunikasi adalah proses
pemindahan atau penyampaian pengertian, informasi, pikiran, atau perasaan oleh
seseorang kepada orang lain sehingga memperoleh pengertian yang sama. Proses
komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim kepada
penerima.
Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si
pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku (Arni dalam
Anggrahini dan Surwati 2014). Anggrahini dan Surwati (2014) menyatakan
bahwa komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman disampaikan
antarindividu, atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran adalah
sekumpulan kegiatan yang perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilainilai (pertukaran) antara merek dengan pelanggannya. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan komunikasi adalah proses pemindahan atau
penyampaian pengertian, informasi, pikiran, atau perasaan oleh seseorang kepada
orang lain sehingga memperoleh pengertian yang sama.
Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang akan diarahkan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses
pertukaran. Pemasaran adalah faktor penting dalam suatu siklus bermula dan
berakhir dengan kebutuhan konsumen. Pemasaran harus dapat menafsirkan
kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikan dengan data pasar
seperti: lokasi, konsumen, dan kesukaan mereka. Informasi tersebut dapat dipakai
sebagai dasar untuk mengadakan pengolahan bagi kegiatan produksi (Anggrahini
dan Surwati 2014).
Namun pengertian pemasaran menurut para ahli antara lain, Kotler dikutip
Wandanaya (2011) menjelaskan bahwa pemasaran sebagai suatu proses sosial dan
menejerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Selain itu Nystrom
dalam Wandanaya (2011) menjelaskan pula bahwa pemasaran adalah suatu
kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
Dan juga Stanton dalam Wandanaya (2011) pula menjabarkan definisi dari
pemasaran, pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikann barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial.
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh faktor
sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat pengaruh berbagai faktor

6

tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan
produk yang memiliki nilai komoditas (Rangkuti dalam Anggrahini dan Surwati
2014). Menurut pendapat ahli lain pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam
perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi yang
menentukan harga barang dan jasa (Mujiyana dan Elissa 2013).
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran juga dapat diartikan sebagai: “usaha untuk
menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai
keberadaan produk di pasar”. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk
menyampaikan pesan adalah apa yang disebut dengan bauran promosi
(promotional mix). Terdapat 5 elemen penting dalam bauran promosi, yaitu:
advertising, sales promotion, public relations, personal selling, dan direct
marketing (Anggrahini dan Surwati 2014).
Komunikasi pemasaran yang efektif, yaitu lebih mendekat pada
konsumen, menyasar target yang tepat, menggunakan media yang tepat sebagai
perantara penyampai informasi ke konsumen, dan memberikan tawaran yang
menarik kepada konsumen. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perlu
diselipkan aspek-aspek pesan dalam kegiatan promosi. Aspek-aspek pesan terdiri
atas daya tarik pesan, gaya pesan, frekuensi pesan, dan frekuensi feedback pesan.
Daya tarik pesan dapat diukur melalui kesesuaian komposisi warna, huruf, logo,
dan desain dalam media sosial (Siregar 2011).
Menurut Anggrahini dan Surwati (2014) komunikasi pemasaran adalah
sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang
produk atau merek yang mereka jual. Komunikasi pemasaran membentuk banyak
fungsi bagi konsumen, diantaranya, konsumen dapat diberitahu atau ditunjuk
bagaimana dan mengetahui sebuah produk digunakan oleh orang seperti apa, dan
dimana serta kapan, kemudian konsumen dapat belajar tentang siapa yang
membuat produk dan apa yang dipertahankan perusahaan dan merk, dan
konsumen dapat diberikan satu intensif atau imbalan untuk percobaan atau
penggunaan.
Sistem Informasi Pemasaran adalah sistem informasi yang mendukung
perencanaan, kontrol dan pemrosesan transaksi yang dibutuhkan untuk
penyelesaian aktivitas pemasaran seperti penjualan, advertising dan promosi.
Output yang disajikan oleh sistem informasi pemasaran dikenal dengan istilah 4P
yang terdiri dari product (produk), place (tempat), promotion (promosi) dan price
(harga) (Jogiyanto dalam Muttaqin 2011).
Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial
network/ jejaring sosial (Anggrahini dan Surwati 2014).
Menurut Anggrahini dan Surwati (2014) media sosial adalah sebuah media
online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, sosial network/ jejaring sosial. Wiki, forum, dan

7

dunia virtual, blog, serta jejaring sosial mungkin merupakan bentuk media
online/sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Contoh dari berbagai bentuk media online/sosial , antara lain:
1. Facebook marketing
Suatu upaya pemasaran dengan menggunakan semua fasilitas yang
disediakan oleh Facebook. Tujuan dari facebook marketing bertujuan untuk
meningkatkan penjualan dan menjalin komunikasi yang lebih terjaga dengan
konsumen.
2. Instagram
Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto, yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.
3. Website
Website (Situs Web) merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang
berhubungan dengan file-file lain yang terkait. Dalam sebuah website
terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page. Home page
adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang
mengunjungi website. Dari home page, pengujung dapat mengklik hyperlink
untuk pindah kehalaman lain yang terdapat dalam website tersebut.
Karakteristik Website sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Website atau disingkat Web merupakan suatu alamat situs dalam internet
yang akan menampilkan informasi berupa teks, gambar, animasi, suara, maupun
video yang hanya dapat diakses apabila memiliki koneksi internet dan diakses
melalui browser. Menurut beberapa ahli, seperti menurut Suwanto Raharjo SS,
M.Kom, Web merupakan salah satu layanan internet yang paling banyak
digunakan dibanding dengan layanan lain seperti ftp, gropher, news, atau bahkan
e-mail (Ulum 2012).
Web memberikan manfaat relatif bagi pengguna dalam hal mereka bisa
tampak informasi pengetahuan, memiliki daya eksperimen tinggi karena Web
disampel dalam jumlah kecil, dan akses yang mudah melalui browser Web bahwa
website adalah sebuah media presentasi online untuk sebuah perusahaan atau
individu, website juga dapat digunakan sebagai media informasi secara online
(Ginanjar 2012). Unsur-unsur website berupa memperhatikan desain, komposisi
warna, tipografi, kejelasan gambar-gambar, informasi yang disajikan di dalamnya,
dan lain-lain.
Kegunaan Web antara lain memperluas jangkauan promosi, sebagai media
tanpa batas karena dapat diakses oleh siapa pun dan kapan pun selama 24 jam
sehari dan 7 hari seminggu, meningkatkan citra yang ingin ditekankan dari suatu
usaha, meningkatkan layanan pelanggan, dan menjadi suatu langkah lebih maju
dalam bersaing dengan para pesaing. Terdapat lima alasan penting Web
dibutuhkan, yaitu faktor kompetisi, faktor mobilitas, faktor eksistensi, faktor
kemudahan, dan faktor kredibilitas. Faktor kompetisi ditunjukkan dengan
pengenalan barang, jasa, atau hal-hal lainnya yang menjadi lebih efektif dan
efisien, serta menjadi langkah maju dalam persaingan. Faktor mobilitas
ditunjukkan dengan mobilitas yang dilakukan menjadi tidak melelahkan karena
bukan kita yang menjelajah, tetapi justru kita yang dikunjungi. Faktor eksistensi
ditunjukkan dengan adanya web sebagai pembuktian bahwa usaha bisnis,

8

lembaga, atau yang lainnya benar-benar ada. Faktor kemudahan ditunjukkan
pemberian kemudahan kepada konsumen untuk mengakses informasi yang lebih
banyak dan mendalam. Faktor kredibilitas ditunjukkan dengan membangun
reputasi dan kredibilitas untuk menciptakan citra (Ulum 2012).
Wandanaya (2012) menyatakan bahwa efektivitas penyampaikan pesan
komunikasi bisnis, ditentukan oleh banyak hal, satu di antaranya adalah
efektivitas penyampaian pesan dengan cara menarik perhatian komunikan. Untuk
kepentingan ini konsep yang dipakai dan diterapkan adalah konsep AIDA. Konsep
AIDA yaitu singkatan dari Attention (perhatian), Interest (ketertarikan), Desire
(hasrat membeli), Action (Tindakan), yaitu:
1. Attention (perhatian)
Agar pesan perusahan pelaku UMKM dibaca oleh orang, maka pesan harus
bisa menarik perhatian pembaca/konsumen, artinya begitu pembaca
membuka iklan (pesan) atau layanan produk kita melalui media online,
perhatian mereka harus tertuju memperhatikan iklan produk kita.
2. Interest (ketertarikan)
Agar orang tertarik membaca isi pesan perusahaan sampai selesai, maka isi
pesan/iklan perusahaan harus mengandung salah satu dari tiga unsur berikut:
a) Bisa meningkatkan penghasilan, penjualan, kekayaan, kesehatan,
kebahagian, kecantikan, dan lain-lain.
b) Bisa menurunkan atau menghemat biaya atau pengeluaran
c) Bisa menaikkan produktivitas atau efisiensi
3. Desire (hasrat membeli)
Agar hasrat atau keinginan pembaca untuk membeli produk yang perusahan
iklankan segera muncul, kita bisa menggunakan prinsip USP (Ultimate
advantage, Sensational offer, dan Powerfull promise).
a) Ultimate advantage artinya adalah sampaikan nilai tambah yang
perusahaan berikan kepada calon konsumen, contoh: kelebihan
penawaran perusahaan kita dengan penawaran perusahaan lain.
b) Sensational offer artinya adalah berikan penawaran yang menarik dan
menggiurkan, sehingga konsumen merasa sulit untuk menolak
tawaran anda. Contoh: potongan harga, hadiah, dan lain-lain.
c) Powerfull promise artinya perusahaan harus berani memberi jaminan
kepada konsumen terhadap produknya. Contoh: garansi.
4. Action (tindakan)
Diakhiri dengan kalimat permintaan untuk segera membeli produk kita, dan
harapannya konsumen segera dapat membeli produk yang kita pasarkan.
Media online atau biasa kita sebut sebagai Internet merupakan
perkembangan media komunikasi yang menghubungkan seluruh jaringan
komputer dunia sehingga dapat membantu manusia berkomunikasi secara cepat
dan mudah. Perkembangan jaman lantas membuat banyak terjadinya perubahan.
Perubahan tidak hanya meliputi aspek sosial, ekonomi, maupun politik saja, tetapi
meliputi pengembangan dunia yang lebih modern. Perubahan teknologi
merupakan salah satu contohnya, baik teknologi transportasi maupun teknologi
komunikasi. Dalam perkembangan teknologi komunikasi, semua informasi dapat
tersedia dengan cepat, kapan, dan di mana saja. Perkembangan ini membawa
komunikasi ke arah yang lebih interaktif.

9

Efektivitas Komunikasi Pemasaran
Menurut Keller dan Kotler (2009) cara mengetahui keefektivitasan
komunikasi pemasaran adalah dengan cara pengukurannyadan melihat perubahan
sikap. Dapat disimpulkan bahwa efektivitas komunikasi pemasaran adalah
keberhasilan pencapaian tujuan komuniksi pemasaran, dengan melihat dampak
perubahan sikap atau prilaku pengunjung yang terjadi.
Perubahan sikap yang menunjukkan apa yang disukai dan yang tidak
disukai oleh konsumen di nilai berdasarkan sejauhmana komunikasi pemasaran
dapat mempengaruhi beberapa aspek sikap, yakni aspek kognitif, afektif, dan
konatif. Ketiga aspek tersebut merupakan ukuran perubahan sikap konsumen
seperti yang dipaparkan oleh Hurriyati (2008), bahwa terdapat tiga komponen
sikap, diantaranya: (1) kognitif, yakni dapat membentuk kesadaran informasi yang
didapatnya, (2) afektif, yakni dapat memberikan pengaruh untuk melakukan
sesuatu, yaitu realisasi pembeli, dan (3) konatif, yakni perubahan perilaku
pembentukan pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya, yang diharapkan adalah
pembelian ulang.
Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Terdapat beberapa lembaga atau instansi yang memberikan definisi
mengenai usaha mikro kecil menengah (UMKM). Berdasarkan Undang-Undang
No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, UMKM pada
pasal 6 didefinisikan sebagai berikut :
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2. Usaha Kecil adalah sebagai berikut: memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar rupiah).
3. Usaha Menengah adalah sebagai berikut: memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
Dari penjabaran diatas telah dijelaskan berbagai definisi UMKM menurut
undang-undang, adapun kondisi UMKM dan perkembangannya pada saat ini
adalah banyak kontribusi yang mampu diberikan UMKM dalam berbagai bidang,
mulai dari bidang sosial, ekonomi, hingga politik dalam skala yang kecil dan
spesifik, dalam artian politik pengambilan keputusan bagi tiap-tiap UMKM.
UMKM juga mengalami berbagai hambatan dalam berbagai kegiatan
operasionalnya. Antara lain masalah dalam pemasaran, adapun kondisi pemasaran
UMKM saat ini adalah tingkat keterbukaan di pasar konsumen rendah karena

10

perusahaan tidak memiliki peluang yang cukup pada masyarakat umum dan
sejauh ini hanya beberapa pameran dagang khusus, pameran tetap atau kampanye
penjualan saja yang pernah diadakan konsumen dalam negeri, terutama di daerah
kota, sering kurang mengetahui produk-produk yang dihasilkan perusahaan kecil
dan menengah dalam negeri atau sangat tidak percaya dan penuh prasangka
terhadap produk-produk ini bila diukur menurut standar mutu internasional
(Clapham,1991).
Daya Saing UMKM
Daya saing dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mempertahankan pangsa pasar. Daya saing mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan produktivitas perusahaan dan memperluas akses pasar. Hal
ini akan bermuara kepada peningkatan omset penjualan dan profitabillitas
perusahaan (Rahmana dalam Larasati 2011).
Strategi yang harus dijalankan perusahaan atau UMKM untuk
mengingkatkan daya saingnya terdiri dari dua komponen. Komponen pertama
adalah strategi untuk memenuhi atau pengadaan lima prasyarat utama, yaitu
pendidikan, modal, teknologi, informasi, dan input krusial lainnya. Sementara
komponen kedua adalah strategi untuk menggunakan secara optimal kelima
prasyarat tersebut menjadi suatu produk yang kompetitif. Khusus untuk
komponen kedua ini, perhatian harus ditujukan pada peningkatan kemampuan
produksi dan kemampuan pemasaran (Larasati 2011).
Upaya peningkatan kemampuan produksi termasuk peningkatan
kemampuan teknologi dan kemampuan desain. Sedangkan upaya peningkatan
pemasaran, termasuk promosi, distribusi, dan pelayanan pascajual. Kedua
pendekatan ini sangat penting, dan pada umumnya UMKM di Indonesia kalah
bersaing dengan usaha besar atau UMKM dari negara maju karena kurang
memperhatikan atau kurang mampu di dalam bidang ini. UMKM di Indonesia,
paling tidak sebagian besar, bukan saja lemah dalam teknologi, tetapi juga lemah
atau kurang memberikan perhatian dalam strategi pemasaran. Padahal, banyak
kasus menunjukkan bahwa sebuah produk yang dilihat dari aspek teknologinya
biasa-biasa saja, tetapi sangat laku hanya karena pemasarannya yang agresif.
(Tambunan dalam Larasati 2011).
Kerangka Pemikiran
Salah satu masalah besar yang dihadapi dalam pemberdayaan UMKM
adalah rendahnya akses UMKM terhadap pasar. Secara konseptual menurut
Jogiyanto dalam Muttaqin (2011) sistem informasi yang mendukung perencanaan,
kontrol dan pemrosesan transaksi yang dibutuhkan untuk penyelesaian aktivitas
pemasaran seperti penjualan, advertising dan promosi. Adapun output yang
disajikan oleh sistem informasi pemasaran dikenal dengan istilah 4P yang terdiri
dari product (produk), place (tempat), promotion (promosi) dan price (harga).
Keempat faktor strategis ini saling terkait dalam meningkatkan fungsi pemasaran.
Dalam era keterbukaan ini dimana batas-batas ruang sudah mulai ditinggalkan
peran faktor komunikasi pemasaran dan promosi yang terkait dengan ruang yang
sangat luas mulai memperlihatkan pengaruh dominannya.

11

Dominasi faktor promosi diindikasikan dari luasnya penyebaran suatu
jenis produk yang ada kalanya dapat menekan pengaruh ketiga faktor lainnya.
Salah satu media yang digunakan dalam melaksanakan upaya komunikasi
pemasaran Sentulfresh Indonesia adalah media online, lebih spesifiknya adalah
website, untuk memperoleh hasil komunikasi pemasaran yang maksimal harus
dilakukan secara profesional dalam artian perusahaan harus dapat memilih bentuk
komunikasi pemasaran atau promosi yang memiliki efektivitas dan efisiensi tinggi
agar nantinya para pelaku UMKM dapat mengevaluasi komunikasi pemasaran
yang telah digunakan perusahaan, dengan melihat beberapa aspek yang pertama
melihat dari karakteristik konsumen, karakteristik konsumen terdiri dari usia, jenis
kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. Selain karakteristik
konsumen dilihat pula dari karakteristik website sebagai media komunikasi
pemasaran, hal tersebut dibagi menjadi dua indikator yaitu unsur-unsur website
dan unsur-unsur pesan AIDA serta kita dapat melihat efektivitas website sebagai
media komunikasi pemasaran dengan melihat aspek kognitif, afektif dan konatif
dari konsumen (lihat Gambar 1).
Karakteristik Konsumen:
 Usia
 Jenis kelamin
 Tingkat pendapatan
 Tingkat pendidikan
Karakteristik Website Sebagai Media
Komunikasi Pemasaran:
 Unsur-unsur Website
a) Komposisi pemilihan warna
b) Kelengkapan gambar
c) Tipografi
d) Kelengkapan Informasi
 Unsur-unsur strategi pesan AIDA
a) Attention
b) Interest
c) Desire
d) Action

Efektivitas Website sebagai
Media Komunikasi
Pemasaran :
 Peningkatan kognitif
 Peningkatan afektif
 Peningkatan konatif

: Hubungan
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis uji dalam penelitian
ini adalah:
1. Terdapat hubungan antara karakteristik konsumen dengan efektivitas
website sebagai komunikasi pemasaran.
2. Terdapat hubungan antara karakteristik website sebagai media komunikasi
pemasaran dengan efektivitas website sebagai komunikasi pemasaran.

12

13

PENDEKATAN LAPANGAN
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan didukung data
kualitatif untuk memperkaya analisis. Metode kuantitatif digali dengan
menggunakan pendekatan survei dengan kuesioner online sebagai alat pengumpul
data yang pokok. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survei
adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpul data primer. Kuesioner diberikan kepada
responden untuk mengidentifikasi efektivitas komunikasi pemasaran pada produk
yogurt Sentulfresh Indonesia melalui Website. Sedangkan pengambilan data
kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dibantu dengan panduan
pertanyaan wawancara kepada pihak pengelola bisnis online produk Sentulfresh
Indonesia.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksplanatif (explanatory
research) dengan tujuan untuk menerangkan dan menguji hipotesis dari variabelvariabel penelitian. Fokus penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan
antara variabel (Singarimbun et al. 1989).
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sentulfresh Indonesia Kampung Cijulang,
Desa Cadasngampar, Kecamatan Sukaraja, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian
tersebut dilakukan secara purposive (sengaja) karena beberapa pertimbangan yaitu
Sentulfresh Indonesia merupakan salah satu UMKM yang ada di Indonesia,
tepatnya di daerah Bogor yang sedang berkembang dengan pemasaran melalui
media online yaitu website. Sentulfresh Indonesia merupakan UMKM yang
memiliki website sebagai media pemasaran utama. Hal tersebut menjadi relevan
terhadap penelitian ini, yang bertujuan untuk menganalisis efektivitas komunikasi
pemasaran pada produk yogurt Sentulfresh Indonesia melalui website.
Kegiatan penelitian skripsi ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016
sampai dengan September 2016. Penelitian ini meliputi penyusunan proposal
skripsi, kolokium, pengambilan data lapangan, pengolahan data dan analisis data,
penulisan draft skripsi, sidang skripsi dan perbaikan laporan skripsi. Adapun
kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel jadwal kegiatan
(Lampiran 1).
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama yang
memiliki informasi mengenai topik penelitian, dalam hal ini isntrumen yang
digunakan adalah kuisioner online dan wawancara dengan pihak pengelola serta
konsumen Sentulfresh Indonesia. Kuisioner sebagai suatu daftar pertanyaan untuk
memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden, serta ditunjukan
untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain

14

wawancara terstruktur menggunakan kuisioner, pengumpulan data penelitian ini
juga menggunakan wawancara mendalam dengan pihak pengelola bisnis online
produk Sentulfresh Indonesia untuk mengkaji tentang komunikasi pemasaran
yang dilakukan melalui website dan tujuan dari komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh pihak pengelola bisnis produk Sentulfresh Indonesia. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen
perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku,
jurnal penelitian, skripsi, dan internet.
Teknik Penentuan Responden dan Informan
Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah simple random
sampling. Sampel acak sederhana ialah sebuah sampel yang diambil sedemikian
rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagi sampel (Singarimbun dan Efendi.
1989). Responden yang menjawab pertanyaan adalah pengunjung website
Sentulfresh Indonesia yang tertarik untuk menjadi konsumen dan membeli produk
Sentulfresh Indonesia.
Populasi sampel pada penelitian ini adalah individu-individu yang telah
mengunjungi website Sentulfresh Indonesia sehingga diperlukannya data
mengenai pengunjung website Sentulfresh Indonesia yang tertarik untuk menjadi
konsumen dan membeli produk Sentulfresh Indonesia selama 6 bulan terakhir.
Populasi responden berjumlah 65 orang, sehingga sampel responden dari
penelitian ini adalah 45 orang, yang didapat dari masing-masing variable x

Dokumen yang terkait

Efektivitas Komunikasi Pemasaran pada Produk Olahan Pertanian Lapis Bogor Sangkuriang

0 4 107

Efektivitas Komunikasi Pemasaran Pada Produk Edukasi Lingkungan Ecofunopoly

0 5 98

Efektivitas Komunikasi Pemasaran Online Brand Yamaha Pada Media Sosial Facebook (Analisis Deskriptif Kuantitatif Pada Komunikasi Pemasaran Online Produk Motor Yamaha Melalui Tujuh Kategori Group Yamaha Motor Indonesia di Facebook.

0 3 20

Efektivitas Komunikasi Pemasaran Online Brand Yamaha Pada Media Sosial Facebook Efektivitas Komunikasi Pemasaran Online Brand Yamaha Pada Media Sosial Facebook (Analisis Deskriptif Kuantitatif Pada Komunikasi Pemasaran Online Produk Motor Yamaha Melalui

0 3 15

A. Latar Belakang Masalah Efektivitas Komunikasi Pemasaran Online Brand Yamaha Pada Media Sosial Facebook (Analisis Deskriptif Kuantitatif Pada Komunikasi Pemasaran Online Produk Motor Yamaha Melalui Tujuh Kategori Group Yamaha Motor Indonesia di Facebook

0 3 35

KESIMPULAN DAN SARAN Efektivitas Komunikasi Pemasaran Online Brand Yamaha Pada Media Sosial Facebook (Analisis Deskriptif Kuantitatif Pada Komunikasi Pemasaran Online Produk Motor Yamaha Melalui Tujuh Kategori Group Yamaha Motor Indonesia di Facebook.

0 3 12

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE PRODUK LOKAL PADA STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE PRODUK LOKAL PADA SOCIAL MEDIA DALAM MEMBENTUK CO-CREATION (Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Online Produk Makanan Maicih melalui Twitt

0 5 14

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARMENT SECARA ONLINE MELALUI SITUS WEBSITE WWW.VIDOGARMENT.COM

0 2 19

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK GARMENT SECARA ONLINE MELALUI SITUS WEBSITE WWW.VIDOGARMENT.COM

0 0 19

INOVASI PEMASARAN MELALUI WEBSITE E-COMMERCE PADA PRODUK KULINER DI SEMARANG SKRIPSI

0 0 14