48 schoolmaster dan anak-anak di sekolah tersebut membuatnya menolak asal-
usulnya, sehingga muncullah konflik internal di dalam dirinya.
4. Kekacauan Identitas Tokoh Kim
Di awal cerita, Kim adalah anak remaja yang berusia tiga belas tahun yang ingin mencari jati dirinya. Selama pencarian tersebut, Kim terus tumbuh menjadi
anak lelaki berusia tujuh belas tahun. Sesuai teori Erikson, Kim dapat digolongkan ke dalam fase adolesen di mana seseorang akan mengalami krisis
identitas pada usia antara 12 hingga 20 tahun. Pada masa adolesen, identitas ego Kim dibentuk oleh konflik-konflik yang
ia hadapi dan peristiwa yang ada di sekitarnya. Tahap perkembangan Kim ini di tandai dengan adanya krisis identitas dalam dirinya yang oleh Erikson disebut
sebagai peluang untuk menjadi lebih bisa menyesuaikan diri. Pada tahap ini, Kim mengalami suatu kebingungan atau dilema tentang jati
dirinya yang oleh Erikson disebut sebagai “Kekacauan identitas”. Kekacauan identitas pada diri Kim muncul karena masalah-masalah yang disebabkan oleh
terbaginya citra diri di dalam hidupnya. Di satu sisi, ia memiliki pemikiran, keyakinan, dan karakter sebagai orang pribumi India. Tetapi di sisi yang lainnya,
ia menyadari bahwa dirinya adalah seorang anak keturunan Inggris yang harus menjadi sahib.
Menurut Erikson, kekacauan identitas sangat normal terjadi sebelum seseorang memperoleh identitas yang stabil. Demikian halnya tokoh Kim,
kekacauan identitas di dalam dirinya dapat membantu untuk menemukan jati
49 dirinya yang sejati, terlepas dari adat, agama, suku, budaya, dan negara. Dan
kekacauan identitas tersebut dapat ditandai dengan munculnya konflik batin dalam diri Kim yang selalu menanyakan tentang jati dirinya: ‘Who is Kim-Kim-
Kim?’ Kipling 160. Akan tetapi, hal istimewa yang ditunjukkan oleh tokoh Kim adalah ia
mampu mempertanyakan identitas tanpa mengidentifikasikan dirinya pada India maupun Inggris. Ia lebih melihat dirinya sebagai suatu pribadi yang mandiri. ‘I am
Kim...and I am only Kim’ Kipling 101, ‘I am Kim-Kim-Kim-alone-one person- in the middle of it all Kipling 194.
5. Penemuan Jati Diri Tokoh Kim