Lokasi Lokasi dan Subjek PopulasiSampel Penelitian

Gina Marsiane Geovani Kasah, 2014 Pengaruh penggunaan handphone terhadap gaya hidup peserta didik SMA Negeri di kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek PopulasiSampel Penelitian

3.1.1 Lokasi

Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah tiga SMA Negeri di Kota Bogor yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 7, dan SMA Negeri 9. Adapun gambaran dan profil dari masing-masing sekolah adalah sebagai berikut : SMA Negeri 1 Bogor SMA Negeri 1 Bogor mulai didirikan pada tahun 1946 oleh Prof. Garnadi Prawiro Sudirdja Bapak Biologi Nasional dengan nama SPMA yang merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Tingkat Atas di kota Bogor saat itu. Dan tempat belajarnya menggunakan 6 ruangan di rumah Bapak Gunawan Rusmiputro yang berlokasi di jalan Paledang nomor 17. Pada tanggal 2 April 1950, lokasi Sekolah berpindah ke jalan Ir. H. Juanda No.16 di gedung yang sama dengan gedung SMA Negeri 1 Bogor saat ini. Sebelum dijadikan SMA Negeri 1 Bogor, gedung ini pernah menjadi gedung MULO pada jaman Belanda.Dan gedung sekolah ini juga memiliki nilai sejarah, karena gedung ini berhasil direbut dan diduduki oleh Pejuang Indonesia pada saat perang gerilya. Kepemimpinan sekolah beralih kepada Bapak Drs. Yatmo pada tahun 1952. Berdasarkan kurikulum, sekolah ini dibagi menjadi dua, yaitu SMA 1 dengan jurusan A dan C, dan SMA 2 dengan jurusan B, sehingga sejak saat itulah berdiri 2 sekolah dengan 2 pimpinan dalam satu lokasi. Pada tahun 1970-1972, SMA 1 dan SMA 2 benar-benar terpisah menjadi 2 sekolah yang berdiri sendiri, yang masing-masing memiliki dua jurusan Sosbud dan Paspal. Hingga saat ini SMA Negeri 1 Bogor dengan motto “Melangkah lebih Gina Marsiane Geovani Kasah, 2014 Pengaruh penggunaan handphone terhadap gaya hidup peserta didik SMA Negeri di kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 32 maju” tetap bertahan menjadi salah satu SMA terbaik yang berhasil membuktikan keberadaannya dengan berbagai prestasi akademik maupun non-akademik, baik tingkat kota, propinsi, maupun tingkat nasional, bahkan hingga tingkat internasional. SMA Negeri 7 Bogor SMA Negeri 7 Bogor adalah sekolah hasil alih fungsi dari SGO ke SMA.SGO berdiri sejak tahun 1976 dengan Kepala Sekolah pertama bernama Drs. Sutrisno yang memimpin SGO dari tahun 1976 – 1984. Pemimpin SGO yang kedua Drs.Endang Supratman 1984-1987 dan yang ketiga Drs.Rosadi Wirasubrata 1987 – 1991 Mulai tanggal 5 September 1991 SGO beralih fungsi menjadi SMA Negeri 7 Bogor berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No: 105901991 dan berlokasi di Jl.Palupuh No.7 Perumnas Bantarjati – Bogor, sedangkan lokasi di jalan walet digunakan oleh SMAN 6 Bogor. Kepala SMAN 7 Bogor yang pertama bernama Drs. Rosadi Wirasubrata 1991-1996, kemudian diganti oleh Drs.Iding Kurniadi A. 1996-1999.Pemimpin berikutnya adalah Drs. H. Agus Suherman, M.Pd. 199-2003. Drs. H. Bambang Darmadji, M.Pd. 2003- 2006 Drs.H.Surya Setiamulyana, M.Pd. 2006 – 2012 dan terakhir dijabat oleh DR. Hj. Dewi Suhartini, M.Pd. 2012 - sekarang.Luas areal yang dimiliki sekolah ini adalah 24.922 M 2 , sekolah yang memiliki areal terluas di kota Bogor. Luas lahan yang sudah dibangun sampai saat ini seluas 4.457,20 M 2 dengan sarana yang lengkap yaitu 18 ruang kelas, satu ruang pendidik, satu ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, ruang perpustakaan, ruang komputer yang dilengkapi dengan 67 unit komputer, ruang media, ruang OSIS, lima ruang ekstrakurikuler, Aula, Masjid, lapangan bola, lapangan basket, lapangan volley, MCK untuk pendidik dan peserta didik, satu unit kantin yang representatif. Luas areal yang belum dibangun seluas 20.464,8 M 2 . Suasana tenang, udara yang segar jauh dari polusi yang didukung oleh lingkungan yang hijau dan asri sangat memungkinkan SMAN 7 Bogor Gina Marsiane Geovani Kasah, 2014 Pengaruh penggunaan handphone terhadap gaya hidup peserta didik SMA Negeri di kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 33 mengembangkan diri menjadi sekolah terbaik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah peserta didik yang diterima di PTN dari tahun ke tahun, baik melalui jalur SPMB maupun PMDK. Dengan visi “unggul dalam prestasi berdasarkan Iman dan Taqwa, profesional dalam layanan, semangat kerjasama dan keteladanan”, SMAN 7 Bogor tidak hanya meningkatkan proses pembelajaran yang efektif di kelas, tapi juga mewadahi peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler misalnya Kelompok Ilmiah Remaja, OSIS, DKM, PMR, Pramuka, Bela diri, Kesenian dan Olahraga. Proses pembelajaran untuk seluruh murid yang berjumlah 1.047 orang dikelola oleh 58 orang pendidik tetap, 4 orang pendidik bantu dan 6 pendidik honorer. Mayoritas pendidik adalah Sarjana Pendidikan dan beberapa orang Magister Pendidikan. Didalam melaksanakan kegiatan sekolah, SMAN 7 Bogor ditunjang oleh petugas administrasi yaitu 1 orang Kepala Tata Usaha, 4 tenaga tetap, Pustakawan, Laboran dan 17 tenaga honorer. Untuk membimbing para peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler diangkat beberapa pendidik, misalnya pembina kerohanian Islam, Kelompok Ilmiah Remaja, Pecinta Alam, Pramuka, PMR, Kesenian, Olahraga, dll. Prestasi para peserta didik dibidang olahraga sangat menonjol sehingga banyak kejuaraan yang telah diraih SMAN 7 Bogor baik tingkat kota, Propinsi maupun tingkat nasional. Sekolah ini memiliki beberapa atlet nasional yang patut dibanggakan prestasinya. Dalam mencapai visi dan misinya, sekolah ini juga memperoleh dukungan dari masyarakat melalui jalinan kerjasama di berbagai bidang. Kerjasama itu dilakukan diantaranya dengan IPB P2 SDM dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan keterampilan wirausaha bagi peserta didik, dengan Trisakti dalam menciptakan sekolah hijau, dengan Universitas Pakuan Bogor dan UIKA. Akhirnya, sesuai dengan visi dan misi yang diemban, SMAN 7 Bogor selalu berusaha untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan bagi seluruh peserta didik sehingga sekolah ini mampu melahirkan generasi Gina Marsiane Geovani Kasah, 2014 Pengaruh penggunaan handphone terhadap gaya hidup peserta didik SMA Negeri di kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 34 tangguh yang siap berkompetisi dibidang IPTEK dan memiliki kualitas yang baik dibidang iman dan taqwa. SMA Negeri 9 Bogor SMA Negeri 9 Kota Bogor terletak di Jalan Kartini nomor 1 Kota Bogor.Gedung SMA Negeri 9 Kota Bogor pada awalnya merupakan gedung SPG Sekolah Pendidikan Pendidik, setelah SPG dibubarkan oleh pemerintah tahun 1990, gedungnya dihibahkan ke SMA Negeri 6 Kota Bogor. Pada tahun 1999 Pemerintah Daeah Kota Bogor membuka SMA baru yaitu SMA Negeri 9 Kota Bogor yang merupakan filial SMA Negeri 6 Kota Bogor dengan Kepala Sekolah Bapak Drs. Juskardi dan PLH Bapak Drs H. Ahmad Dahlan. SMA Negeri 9 Kota Bogor diresmikan pada bulan Mei tahun 2001, sejak tahun 1999 sampai dengan 2003 setiap tahun menerima peserta didik baru 4 rombongan belajar, mulai tahun 2004 sampai sekarang setiap tahun menerima peserta didik baru 6 rombongan belajar. Jurusan program studi yang ada di SMAN 9 yaitu Program IPA dan Progran IPS. Perkembangan SMA Negeri 9 Kota Bogor terlihat dari Jumlah Pendidik PNS yang semula 3 Orang sekarang mencapai 56 orang, dan jumlah ruang kelas yang semula ada 8 lokal sekarang sudah mencapai 12 lokal.

3.1.2 Populasi Penelitian