domain aplikasi, di mana model tersebut berisi objek yang terdapat dalam domain aplikasi termasuk deskripsi dari keterangan objek dan perilakunya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah Defenisi dari OOD Object Oriented Design ? 2. Bagaimanakah Konsep Dasar dari OOD Object Oriented Design ?
3. Bagaimanakah Teknik Pemodelan dalam OOD ? 4. Bagaimanakah Pola Desain Berorientasi Objek ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Defenisi dari OOD Object Oriented Design. 2. Untuk Mengetahui Konsep Dasar dari OOD Object Oriented Design.
3. Untuk Mengetahui Teknik Pemodelan dalam OOD. 4. Untuk Mengetahui Pola Desain Berorientasi Objek.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Pembaca Dapat Menjelaskan Defenisi dari OOD Object Oriented Design.
2. Pembaca Dapat Menjelaskan Konsep Dasar dari OOD Object Oriented Design.
3. Pembaca Dapat Menjelaskan Teknik Pemodelan dalam OOD. 4. Pembaca Dapat Menjelaskan Pola Desain Berorientasi Objek.
BAB II
PEMBAHASAN 2.1 Defenisi OOD Object Oriented Design
Desain berorientasi objek adalah sebuah teknik yang memusatkan desain pada object dan class berdasarkan pada skenario dunia nyata. Hal ini menegaskan
keadaan state, behaviour dan interaksi dari objek. Selain itu juga menyediakan manfaat akan kebebasan pengembangan, meningkatkan kualitas, mempermudah
pemeliharaan, mempertinggi kemampuan dalam modifikasi dan meningkatkan penggunaan kembali software.
OOD mengubah model konseptual yang dihasilkan dalam analisis berorientasi objek memperhitungkan kendala yang dipaksakan oleh arsitektur
yang dipilih dan setiap non-fungsional – teknologi atau lingkungan – kendala, seperti transaksi throughput, response time, run – waktu platform, lingkungan
pengembangan, atau bahasa pemrograman. Desain berorientasi objek mempergunakan desain data ketika atribut
direpresentasikan, desain interface ketika messaging model dikembangkan, dan component level procedural design untuk desain operasi-operasi. Translasi
model OOA ke dalam model OOD dapat dilihat pada gambar. Desain subsistem diturunkan dengan mempertimbangkan kebutuhan
customer secara keseluruhan yang direpresentasikan dengan use-case, even dan state yang diobservasi secara eksternal object behavior model. Desain class dan
object dipetakan berdasarkan deskripsi dari atribut, operasi, dan kolaborasi yang terdapat dalam model CRC. Desain message diturunkan dari object-relationship
model. Dan desain responsibilities diturunkan menggunakan atribut, operasi, dan kolaborasi yang digambarkan dalam model CRC.
Untuk melaksanakan object-oriented design, ada beberapa langkah umum yang seharusnya dilakukan :
1. Gambarkan setiap subsistem dan alokasinya pada processor dan task. 2. Pilih sebuah strategi desain untuk mengimplementasikan manajemen data,
interface support, dan manajemen task. 3. Desain suatu mekanisme kontrol yang tepat untuk sistem.
4. Lakukan desain objek dengan membuat suatu representasi prosedural untuk setiap operasi dan struktur data untuk setiap atribut class.
5. Lakukan desain message menggunakan kolaborasi di antara objek-objek dan hubungan objek object relationships.
6. Buat messaging model. 7. Tinjau model desain dan ulangi jika dibutuhkan.
Dalam OOD, motivasi utama untuk mengidentifikasi Class dan Object adalah untuk menyesuaikan gambaran teknikal dari sebuah sistem lebih dekatnya pada
gambaran konceptual dan domain implementasinya. Kata berikutnya yang berhubungan dengan OOD adalah design dan analysis.
a. Analysis Suatu practicekegiatan yang mempelajari sebuah domain masalah, menuntun
ke sebuah spesifikasi dari perilaku pengamatan secara eksternal, sebuah statementpernyataan yang lengkap, konsisten dan bisa diterima dari apa yang
diperlukan. Sebuah ulasan dari kedua secara fungsional dan karakteristik operasional terukur.
b. Design Kegiatan dari pengambilan sebuah spesifikasi dari perilaku luar yang bisa
diamati dan menambahkan detail yang dibutuhkan untuk implementasi sistem komputer terkini, termasuk interkasi antar manusia, menajemen tugasfungsi, dan
detail manajemen data. Desain perangkat lunak berada pada inti teknik dari rekayasa perangkat lunak
dan diaplikasikan tanpa memperhatikan model proses perangkat lunak yang digunakan. Begitu persyaratanrequirement pearngkat lunak telah mulai dianlisis
dan ditentukan, maka desain perangkat lunak menjadi yang pertama dari tiga aktivitas teknik-desain, pembuatan kode, dan pengujian yang diperlukan untuk
membangun dan menguji perangkat lunak. Masing masing aktivitas memindahkan informasi dengan suatu cara untuk menghasilkan software komputer yang
tervalidasi. Desain berfungsi untuk menentukan bagaimana sistem beroperasi, dalam hal ini termasuk pada hardware, software, dan infrastuktur network, user
interface, forms dan reports, program yang dibuat, database, dan files yang akan dibutuhkan. Fase desain memiliki empat langkah: desain arsitektur, desain
interface, spesifikasi database dan file, dan desain program. Pada fase desain terdapat fase merancang class dan methods individual. Sistem object-oriented bisa
sedikit kompleks, maka analis harus membuat intruksi dan petunjuk untuk programer yang secara jelas menggambarkan bagaimana sistem itu bekerja.
Hubungan antara OOA, OOD dan OOP adalah: hasil pemodelan atau pengumpulan objek dari OOA akan digunakan oleh OOD dan hasil dari OOD
akan digunakan sebagai blueprint untuk membangun sistem dengan menggunakan OOP.
2.2 Konsep Dasar OOD Object Oriented Design 1. Objek