kondisi lingkungan pantai dengan aktivitas-aktivitas wisata. Kajian komprehensif sangat diperlukan dalam menentukan strategi pengelolaan pariwisata yang
berkelanjutan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka rumusan permasalahan yang
disusun yaitu : 1.
Bagaimana kondisi kualitas lingkungan perairan Pantai Tanjung Pesona ? 2.
Bagaimana kesesuaian fisik pantai untuk kegiatan wisata? 3.
Bagaimana daya dukung ekologis kawasan wisata pantai? 4.
Bagaimana perumusan strategi pengelolaan wisata pantai?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1.
Menganalisis kondisi kualitas lingkungan Perairan Pantai Tanjung Pesona 2.
Menganalisis kesesuaian fisik pantai untuk kegiatan wisata pantai 3.
Menganalisis daya dukung kawasan pantai untuk kegiatan wisata pantai 4.
Menganalisis strategi pengelolaan wisata pantai yang berkelanjutan
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Bagi peneliti, yaitu untuk meningkatkan kemampuan analisa terhadap objek penelitian tentang kondisi lingkungan pesisir Tanjung Pesona,
kesesuaian dan daya dukung pantai serta strategi pengelolaannya. 2.
Bagi masyarakat, yaitu untuk mengetahui gambaran umum tentang pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Pantai Tanjung Pesona
3. Bagi pemerintah, sebagai pedoman dalam merumuskan rencana
pengelolaan dan pemanfaatan wilayah pesisir pantai untuk kegiatan wisata pantai secara berkelanjutan.
1.5. Penelitian Terdahulu
Di dalam sub bab ini akan ditampilkan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Beberapa penelitian tersebut akan disajikan
secara deskriptif di bawah ini. Betty Anthoneta Puy 2007 dengan judul penelitian “Perencanaan
Pengembangan Obyek Wisata Pantai Base G”. Penelitian ini bertujuan untuk ; 1 mendeteksi dan menemukan alternatif strategi perencanaan pengembangan obyek
wisata Pantai Base G berdasarkan dimensi utama dari lingkungan dalam pengambilan keputusan oleh Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Jayapura;
2 mengetahui dan merumuskan strategi yang dapat diterapkan dalam perencanaan pengembangan obyek wisata Pantai Base Goleh Dinas Pariwisata,
Seni dan Budaya Kota Jayapura. Perumusan alternatif strategi menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi perencanaan
pengembangan obyek wisata Pantai Base G oleh Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Jayapura memiliki tantangan yang harus segera mendapat perhatian
untuk ditindaklanjuti adalah : 1 efisiensi pengelolaan potensi sumber daya alam dalam perencanaan pengembangan obyek wisata Pantai Base G; 2 peningkatan
pemberdayaan kinerja aparatur Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Jayapura, 3 pengembangan kelembagaan, 4 penerapan Peraturan Daerah PERDA, 5
peningkatan tenaga perancang dan peneliti; 6 melakukan diversifikasi pada pemasaran, 7 sumber informasi wisata, 8 pengembangan iklim investasi, 9
peningkatan input organisasi yang tidak maksimal, 10 peningkatan sumber daya lokal terhadap kesadaran kelestarian obyek wisata, dan 11 sistem pengaturan di
bidang perlindungan wisatawan. Salvinus Solar Besain 2009 telah melakukan penelitian yang berjudul
“Pengelolaan Sumberdaya Pulau Kecil untuk Ekowisata Bahari Berbasis Kesesuaian dan Daya Dukung Studi Kasus Pulau Matakus, Kabupaten Maluku
Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menentukan zonasi kawasan konservasi dan peruntukan aktivitas yang sesuai;
menentukan kelas kesesuaian kawasan untuk kegiatan wisata; memperkirakan daya dukung kawasan; serta mengkaji persepsi masyarakat Desa Matakus,
wisatawan dan pemerintah daerah untuk pengembangan ekowisata. Hasil penelitian tersebut antara lain, membagi zona tersebut menjadi 3 zona, yaitu :
1 Zona Inti; aktivitas yang diperbolehkan yaitu riset yang memiliki izin dan pendidikan, 2 Zona Penyangga; dapat dilakukan kegiatan penelitian, pendidikan
wisata edukasi mangrove, pengembangan perkebunan kelapa dan wisata terbatas, dan 3 Zona Pemanfaatan Langsung; aktivitas yang diperbolehkan yaitu
ekowisata pesisir dan laut; penelitian untuk pengembangan ilmu dan pengetahuan yang menunjang pemanfaatan. Berdasarkan kelas kesesuaian, kegiatan wisata dan
olahraga pantai diarahkan ke pantai bagian Timur, Barat dan Utara dengan panjang pantai 5.738 m. Kegiatan selam dan snorkeling dilakukan di bagian Barat
dan Utara dengan luas kawasan 33,58 ha dan 82,49 Ha. Selain itu dapat dikembangkan olahraga perairan dan jet ski. Estimasi daya dukung berdasarkan
kondisi biocapacity dan ecological footprint, kawasan Pulau Matakus mampu menampung wisatawan 7.168 orang per tahun. Masyarakat Pulau Matakus,
wisatawan dan Pemda memiliki persepsi yang baik untuk pengembangan ekowisata bahari.
Ira Zulaika Inverary Siregar 2010 dengan judul penelitian “ Analisis Pengembangan Obyek Wisata Bahari Pantai Indah Kalangan Kabupaten Tapanuli
Tengah. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui kendala-kendala dalam pengembangan Objek Wisata Bahari Pantai Indah Kalangan Kabupaten Tapanuli
Tengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik purpossive sampling
. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program pengembangan wisata bahari perlu diimplementasikan dengan benar. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan potensi Pantai Indah Kalangan yaitu 1 kejelasan strategi, 2 ketersediaan dana, 3 iklim yang kondusif untuk investor, 4
melakukan promosi yang intensif dan 5 menumbuhkan minat dan partisipasi masyarakat yang besar.
Abdulbasir Languha 2011 dengan judul penelitian “ Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Karang
Pusentasi Donggala”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengembangkan konsep pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat berdasarkan
: 1 pandanganpersepsi masyarakat terhadap kegiatan pariwisata dan harapan- harapan keterlibatannya dalam kegiatan tersebut; 2 kearifan masyarakat lokal
terutama dalam pengelolaan sumberdaya alam yang dapat dijadikan landasan bagi pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat; dan 3 konsep pemerintah dan pihak
lainnya di luar masyarakat lokal dalam kaitannya dengan pengembangan konsep pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat. Hasil penelitian menjelaskan bahwa
masyarakat setempat memiliki pandanganpersepsi yang positif untuk kegiatan pariwisata pantai dan menunjukkan ketertarikan untuk terlibat dalam proses
perencanaan, pengelolaan hingga evaluasi kegiatan wisata. Selain itu juga terdapat kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam untuk pertanian dan
perikanan seperti nompepoyu dan ombo. Kebijakan pemerintah dalam mendukung pelaksanaan pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat menjadi
faktor utama untuk mengembangkan mengintegrasikan pariwisata sebagai bagian dari kegiatan masyarakat. Perkembangan sektor ini harus didasarkan pada
kepentingan dan pendekatan komunitas. Keterlibatan sektor swasta dalam kegiatan ini adalah dengan merekrut masyarakat setempat dalam usaha yang
dikembangkan, serta mendorong untuk melindungi sumber daya alam. Kartini La Ode Unga 2011 dengan judul penelitian “Strategi
Pengembangan Kawasan Wisata Kepulauan Banda”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan: 1 faktor-faktor internal penghambat dan pendukung
dalam pengembangan pariwisata Kepulauan Banda; 2 faktor-faktor eksternal penghambat dan pendukung dalam pengembangan pariwisata Kepulauan Banda;
dan 3 strategi pengembangan kawasan wisata Kepulauan Banda. Faktor-faktor internal yang mendukung pengembangan wisata di Kepulauan Banda berdasarkan
hasil penelitian yaitu keragaman atraksi, image kawasan yang sudah terkenal sejak VOC, sifat keterbukaan, keamanan dan kemudahan mencapai lokasi.
Sedangkan faktor penghambat internalnya yaitu belum adanya pusat informasi wisata, sifat terhadap lingkungan yang rendah, SDM masih rendah dan
infrastruktur yang belum memadai. Faktor-faktor eksternal yang mendukung yaitu aksesibilitas, perkembangan IPTEK, regulasi dan potensi serta minat wisatawan.
Faktor penghambat eksternal yaitu interusi budaya dan kerusakan lingkungan.
Alternatif strategi berdasarkan analisis SWOT adalah pengembangan wisata diving
dan snorkeling, membangun jaringan wisata berkerjasama dengan agen perjalanan dan membuat website khusus.
I Gusti Agung Gede Oka Gautama 2011 dengan judul penelitian “Evaluasi Perkembangan Wisata Bahari Di Pantai Sanur”. Adapun tujuan
penelitian ini adalah : 1 untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi daya tarik wisatawan untuk melakukan aktivitas wisata bahari di pantai Sanur; 2 untuk
mengetahui bagaimanakah karakteristik pantai Sanur dalam menunjang kegiatan wisata bahari; dan 3 mengetahui langkah-langkah yang dilakukan untuk
menciptakan wisata bahari berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor penarik
wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata bahari adalah keramahtamahan, jasa pelayanan dan kondisi pesisir, kualitas serta keindahan pantai Sanur. Karakteristik
Pantai Sanur untuk menunjang kegiatan wisata bahari yaitu ombak di sepanjang terumbu karang tepi, angin yang berhembus, kehidupan bawah laut. Selain itu
para wisatawan dapat menikmati aneka wisata seperti kano dan berlayar. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan wisata bahari pantai Sanur
yang berkelanjutan yaitu dengan pendekatan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dengan keterpaduan antar sektor bidang ilmu dan ekologis. Hasil
perpaduan disusun dalam konsep zonasi. Muhammad Zia Ul Haq 2006 dengan judul penelitian “Strategi
Pengelolaan Pariwisata Pesisir di Sendang Biru Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur”. Penelitian ini bertujuan: 1 mengkaji potensi kawasan pariwisata pesisir
Sendang Biru Kabupaten Malang, dan 2 merumuskan strategi pengelolaan kawasan pariwisata pesisir Sendang Biru Kabupaten Malang. Analisis penentuan
strategi menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menggambarkan bahwa wilayah pesisir Sendang Biru memiliki potensi daya tarik berupa keindahan dan
daya tarik. Selain itu memiliki potensi pasar yang tersedia, mudahnya aksesibilitas, kesiapan lingkungan sosial ekonomi dan pelayanan masyarakat
lokal, kondisi iklim, keberadaan akomodasi, kelengkapan sarana dan prasarana penunjang, ketersediaan air bersih, dan terjaminnya keamanan. Rumusan strategi
pengelolaan pariwisata pesisir di Sendang Biru Kabupaten Malang yaitu 1 pengawasan terhadap kelestarian sumber daya alam; 2 peningkatan kenyamanan
terhadap wisatawan; 3 peningkatan promosi produk wisata; 4 perbaikan mutu sumberdaya manusia penduduk setempat; 5 kebijakan permodalan bagi penduduk
lokal dalam mengembangkan usaha yang mendukung pariwisata; 6 pengadaan transportasi umum yang berkesinambungan; dan 7 penyuluhan dan pembinaan
bagi masyarakat lokal untuk terlibat secara langsung dalam pelayanan pariwisata dan pemeliharaan sumberdaya alam dan lingkungan. Rekapitulasi dari penelitian
terdahulu disajikan pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Deskripsi Penelitian Terdahulu
No Nama
Tahun Judul Penelitian
Tujuan Penelitian 1.
MUHAMMAD ZIA UL HAQ
2006
STRATEGI PENGELOLAAN
PARIWISATA PESISIR DI
SENDANG BIRU KABUPATEN
MALANG PROPINSI JAWA
TIMUR Penelitian ini bertujuan:
1 mengkaji
potensi kawasan
pariwisata pesisir
Sendang Biru
Kabupaten Malang, dan 2 merumuskan strategi
pengelolaan kawasan
pariwisata pesisir
Sendang Biru Kabupaten Malang
2. BETTY
ANTHONETA PUY
2007 PERENCANAAN
PENGEMBANGAN OBYEK WISATA
PANTAI BASE G Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk: •
mendeteksi dan
menemukan alternatif
strategi perencanaan
pengembangan obyek
wisata Pantai Base G berdasarkan
dimensi utama lingkungan
• mengetahui
dan merumuskan
strategi dalam
perencanaan pengembangan
obyek wisata Pantai Base G
oleh Dinas Pariwisata,
Seni dan Budaya Kota Jayapura.
No Nama
Tahun Judul Penelitian
Tujuan Penelitian 3.
SALVINUS SOLARBESAIN
2009 PENGELOLAAN
SUMBERDAYA PULAU
KECIL UNTUK
EKOWISATA BAHARI
BERBASIS KESESUAIAN DAN
DAYA
DUKUNG Studi Kasus Pulau
Matakus, Kabupaten Maluku
Tenggara Barat,
Provinsi Maluku •
Menentukan zonasi
kawasan konservasi dan aktifitas yang sesuai di
Pulau Matakus
dan perairan sekitarnya.
• Menentukan
kelas kesesuaian
kawasan Pulau Matakus untuk
beberapa jenis kegiatan wisata
bahari dan
pantai dengan konsep ekowisata.
• Memperkirakan
daya dukung kawasan Pulau
Matakus untuk kegiatan ekowisata pesisir dan
laut.
• Mengkaji
persepsi masyarakat
Desa Matakus, wisatawan dan
pemerintah daerah untuk pengembangan
ekowisata pesisir dan laut.
4. IRA ZULAIKA
INVERARY SIREGAR
2010 ANALISIS
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI
PANTAI
INDAH KALANGAN
KABUPATEN TAPANULI
TENGAH Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kendala-kendala
dalam pengembangan
Objek Wisata
Bahari Pantai
Indah Kalangan
Kabupaten Tapanuli
Tengah.
5. KARTINI
LA ODE UNGA
2011 STRATEGI
PENGEMBANGAN KAWASAN
WISATA KEPULAUAN
BANDA Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan: •
faktor-faktor internal pengembangan pariwisata
Kepulauan Banda. •
faktor-faktor eksternal pengembangan pariwisata
Kepulauan Banda. •
strategi pengembangan
kawasan wisata
Kepulauan Banda
No Nama
Tahun Judul Penelitian
Tujuan Penelitian 6.
ABDULBASIR LANGUHA
2011 PENGELOLAAN
PARIWISATA BERBASIS
MASYARAKAT DI KAWASAN
WISATA PANTAI TANJUNG
KARANG PUSENTASI
DONGGALA Tujuan penelitian ini untuk
mempelajari dan
mengembangkan konsep
pengelolaan pariwisata
berbasis masyarakat
berdasarkan : •
Pandanganpersepsi masyarakat
terhadap kegiatan pariwisata dan
harapan-harapan keterlibatannya dalam
kegiatan tersebut.
• Kearifan masyarakat
lokal terutama dalam pengelolaan
sumberdaya alam yang dapat
dijadikan landasan
bagi pengelolaan pariwisata
berbasis masyarakat. •
Konsep pemerintah dan pihak lainnya diluar
masyarakat lokal dalam kaitannya
dengan pengembangan konsep
pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat.
7. I GUSTI
AGUNG GEDE 2011
EVALUASI PERKEMBANGAN
Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk:
OKA GAUTAMA
WISATA BAHARI DI PANTAI
SANUR •
mengetahui faktor - faktor apa yang menjadi
daya tarik
wisatawan untuk
melakukan aktivitas wisata bahari di
pantai Sanur. •
mengetahui bagaimanakah
karakteristik pantai Sanur dalam
menunjang kegiatan wisata bahari.
• mengetahui
langkah- langkah yang dilakukan
untuk menciptakan
wisata bahari
berkelanjutan
Sumber : Olah Data Sekunder, 2013
1.6. Kerangka Pemikiran