Return Saham Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

22 emiten berarti semakin besar keuntungan yang dihasilkan dari operasi usahanya. Ini berarti keuntungan yang dapat dinikmati para pemegang saham juga semakin besar. Dalam kondisi demikian harga saham emiten cenderung naik. 2. Bagi investor, harga saham dan pergerakannya merupakan faktor penting dalam investasi dipasar modal. Karena investasi dalam saham, seorang investor mengharapkan keuntungan berupa dividend juga berupa capital gain. Saham dikelompokan pada surat berharga yang memberikan hasil tidak tetap kecuali jenis saham tertentu, sehingga penetapan harganya cukup sulit. Hal ini karena kecuali memperhatikan kepentingan investor dan perusahaan, juga karena adanya faktor x antara ekstern perusahaan yang mepengaruhi harga saham.

2.1.7 Return Saham

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dimilki dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi dalam bentuk saham yang dilakukanya, tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor pemodal tidak akan melakukan investasi. Menurut Ang 1997, setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tak langsung. Tingkat keuntungan atau return merupakan tingkat kembalian yang diterima oleh investor atas suatu informasi yang dilakukannya. Ang 1997 menyatakan bahwa tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu 23 investasi tentunya investor tidak akan mau berinvestasi, jika pada akhirnya tidak akan ada hasilnya. Lebih lanjut setiap investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan utuma yaitu untuk memperoleh keuntungan. Selain untuk mendapatkan tingkat keuntungan return yang diharapkan, juga terdapat resiko yang akan dihadapi oleh investor. Investasi pada saham tentunya menjanjikan tingkat keuntungan yang tinggi, namun demikian resiko juga bisa terjadi. Hal tersebut dikarenakan realisasi penghasilan yang diterima berbeda dari penghasilan yang diharapkan sehingga harga saham turun dan pembagian deviden tidak sesuai dengan yang diharapkan. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang terjadi pada saham-saham perusahaan. Return saham digunakan sebagai satu pengukur kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan bagus, jika laba yang dilaporkan oleh perusahaan dalam tiap periode stabil. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektesi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Jogiyanto 2003 menyatakan bahwa return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan, sebagai dasar dari penentuan return ekspektasi expected return dan resiko di masa yang akan datang. Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang. Return ekspektasi ini muncul karena adanya ketidakpastian perolehan return dimasa yang akan datang yang diperoleh investor. Investor termotivasi untuk melakukan investasi yang dilakukanya. Return dapat berupa 24 return realisasi realized return. Return realisasi merupakan return yang terjadi dan dihitung berdasarkan histories. Return realisasi dapat digunakan sebagai salah satu alat kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentu return ekspektasi, sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan datang. Return realisasi merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relative terhadap harga sebelumnya yang dapat dihitung dengan rumus: R = Pit –Pit-1 Pit-1 Sedangkan return ekspektasi dapat dihitung dengan menggunakan tiga model, yaitu Jogiyanto, 2000: a. Mean Adjusted Model model disesuaikan rata-rata Mean Adjusted Model ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata realisasi sebelumnya selama periode estimasi estimation period. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : r2 AR it E Rit = i = t 1 T Notasi : E Rit = return ekspektasi sekuritas ke-I pada periode peristiwa ke-t Ri.i = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke i T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t 2 25 b. Market Model Perhitungan return ekspektasi dengan model market model ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu 1 membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan 2 menggunakan model ekspektasi di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS Ordinary Least Square dengan persamaan. Ri.j= i + i.Rmj + ij Notasi : Rij = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke j i = intercept untuk sekuritas ke-i i = keofisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i Rmj = return indeks pasar pada periode estimasi ke j yang dapat dihitung dengan rumus Rmj= IHSG j – IHSG j-t IHSG j-1 dengan IHSG adalah indeks harga saham gabungan. ij = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j c. Market Adjusted Model model disesuaikan pasar Menggap pendugaan yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks padar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model ekspektasi, karena return sekuritas yang diestimasikan adalah sama dengan return indeks pasar. Return tergantung pada instrumen investasinya. Ada yang menjamin tingkat kembalian yang akan diterima, misalnya sertifikat deposito di bank yang menjanjikan kapan bunga yang akan dibayar secara periodik atau sekaligus 26 dan pasti tidak tergantung pada keuntungan perusahaan. Lain halnya dengan saham, saham tidak menjanjikan return yang pasti bagi investor. Komponen return pada saham yang memungkinkan investor meraih keuntungan adalah dividen saham, bonus dan capital gain.

2.2 Penelitian Terdahulu