Kebiasaan Makan Dan Konsumsi Serat Makanan Pada Remaja Smu Di Bogor

A / GV.K

:2004
011

KEBIASAAN MAKAN DAN KONSUMSI SERA T MAKANAN
PADA REMAJA SMU DI BOGOR

A05498004

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDA YA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

CHRISTINE MULIANTY SIACIAN. Kebiasaan Makan dan Konsumsi Serat
Makanan Pad a Remaja SMU di Bogor (Dibimbing oleh DRAJA T
MARTIANTO)

Tujuan umum dari penelitian 1I1i adruah untuk mengetahui konsumsi serat
makanan pada remaja SMU di kota maupun desa. Secara khusus tujuan dari

penelitian adalah : I) mempelajari kebiasaan makan remaja SMU: 2) mengetahui
besamya konsumsi serat makanan remaja SMU; 3) mengetahui hubu'lgan
konsumsi serat makanan dengan karakteristik sosial ekonomi keluarga dan
pengetahuan gizi remqja SMU.
Desain penelitian ini adrurul Cross-Secliol1al. yang dilaksanakan di dua
sekolah yang mempunyai karakteristik yang berbeda, yaitu SMU Negeri I BOgOL
yang mewakili daerah perkotaan dengan status sosial ekonomi tinggi dan SMU
Negeri 1 Leuwiliang, Kabupaten Bog0r yang me\\'akili daerrul perdesaan dengan
status sosial ekonomi relatif lebih rendrul. 'Pengumpulan data dilakukan bulan
Mei-Juli 2002.
Popuiasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I dan II y'nng

terdaltar sebagai siswa SMUN I Bogor dan SMUN I LellIViliang, dan conloh
yang diambil sebanyak 120 orang dengan metode sacak sederhana (Simple
Random Sampling). Data yang dikumpu1kan terdiri dari data primer dan 、。エセ@
sekunder. Data primer yaitu: I) data'sO'§lal ekonomi keluarga meliputi pendidikan
orang tua, ー・ォセェ。ョ@
orang tua,;pendapatan· orang tua, dan besamya uang sak!.]
remaja, 2) pengetahuan gizi.1emaja ·.yang. bersangkutan. 3) kebiasaan makan,
ketiga data tersebut diatas dipereiel/ d'engan cani pengisian lembar kuesioner

langsung oleh remaja yang bersangkutan K\!'curui data sosial ekono:lli diisi oleh
orang tua di rumah, 4) data glll1gguan pencef)laan druam hal ini kebiasaan buang
air besar, keempat data tersebut diperolehdengan. cara pengisian kuesioner
langsung oleh remaja yang bersangkutan, 5) data konsumsi prulgan dan zat gizi
diperoleh dengan melOde .ti)(x! record selama 3 hari. Data sekunder berupa
keadaan umum sekolah yang diperoleh dari data terbaru yrulg dimiliki olch
sekolah ),"Jlg bersrulgkutan. Analisis data dilakukan dengan menggun:lkrul
komputer program SPSS' versi l!.{) .for Windows. Data konsumsi pangan
dikom-ersikan ke dalam bentuk serat makanan dengan menggunaka" DKBM
ASEAN.
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa kebiasaan mal:an con'oh di
perkotaan dan di pedesaan sudah baik, dimana dapat dilihat dari kebiasaan contoh
makan 3 kali druam sehari. Tingkat konsumsi seral makanan seluruh contoh
umumnya masih dibawah angka kecukupan. Namun demikian konsumsi serat
makanan contoh di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di pedesaan.
Sebagian besar (71,1 %) ayah contoh di perkotfu'U1 herpendidikrul
Akademi/Perguruan Tinggi, sedangkan sebagian besar ayah contoh di perdeSfu'U1
berpendidikan SO dan SLT A yaitu masing-masing 30 persen. Sebagian besar ibu
contoh di perkotaan (63,3%) berpendidikan SLTA, sedangkan di perdesa211
sebesar 41,7 persen berpendidikan. SO. Ayah contoh (38,3% di perkotaan dan

23,3% di perdesaan) bekerja sebagai pegawai negeri (PNS/ABRIIPOLRJ),
sedangkan ibu contoh (46,7% di perkotaan dan 63,3'Yo di perdesaan) auruah ibu
rumru! tangga. Tingkat pendapatan orang tua contoh di perkotaan (5 1,7%) berada

pada tingkat pendapatan sedang. sedangkan di perdesaan sebagian besar (XX.3'X,)
berada pada tingkat pendapatan rendah. Besar uang saku yang diterima contoh
dari orang tua, contoh yang berada di perkotaan sebesar 46,7 persen maupun di
pedesaan pada umumnya (96,7%) dikategorikan rendah.
Sebagian besar contoh di perkotaan (73,3%) berada pada tingkat
pengetahuan gizi tinggi, sedangkan di perdesaan sebesar 46,7 persen memiliki
tingkat pengetahuan gizi sedang. Konsumsi serat makanan contoh di perkotaan
sebesar 9,3 gram ± 4,2 gram, sedangkan di perdesaan sebesar 8,8 gram + 2.4
gram. Sumber serat makanan yang l11erupakan penyul11bang serat l11akanan adalah
kelompok pangan padi-padian (lO,7 gram di perkotaan dan 9.5 gram di
perdesaan), sayur-sayuran (5,1 gram di perkotaan dan 5,4 gram di perdesaan), dan
buah-buahan (4, 9 gram di perkotaan dan 2,9 gram di perdesaan). Hasil Uji Beda
Mean l11enunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan (p