5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Kalor
Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah  jika  kedua  benda  tersebut  bersentuhan  atau  bercampur.  Jika  kalor merupakan  suatu  zat  tentunya  akan  memiliki  massa  dan  ternyata  benda  yang
dipanaskan  massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan
joule J, sedang satuan lainnya adalah kalori kal. Kalor   adalah salah satu bentuk energi  yang dapat dipindahkan dari suatu
tempat  ke  tempat  lain,  tetapi  tidak  dapat  diciptakan  atau  dimusnahkan  sama sekali. Dalam suatu proses, kalor dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan  suhu
suatu zat dan atau perubahan tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan. Proses  terjadinya  perpindahan  kalor  dapat  dilakukan  secara  langsung,
yaitu  fluida  yang  panas  akan  bercampur  secara  langsung  dengan  fluida  dingin tanpa adanya pemisah dan secara tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas
dan  fluida  dingin  tidak  berhubungan  langsung  tetapi  dipisahkan  oleh  sekat-sekat pemisah.
2.2 Teori Dasar Alat Penukar Kalor
Alat penukar kalor atau
Heat Exchanger
HE adalah alat yang digunakan untuk memindahkan kalor dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan
dapat  berfungsi  sebagai  pemanas  maupun  sebagai  pendingin.  Biasanya,  medium pemanas  dipakai  adalah  air  yang  dipanaskan  sebagai  fluida  panas  dan  air  biasa
sebagai air pendingin
cooling water
. Penukar  kalor  dirancang  sebisa  mungkin  agar  perpindahan  panas  antar
fluida  dapat  berlangsung  secara  efisien.  Pertukaran  kalor  terjadi  karena  adanya
Universitas Sumatera Utara
6 kontak, baik antara fluida  yang terdapat dinding  pemisahnya,  maupun keduanya
bercampur  langsung
direct  contact
.  Penukar  panas  sangat  luas  dipakai  dalam industri  seperti  kilang  minyak,  pabrik  kimia  maupun  petrokimia,  industri  gas
alam,  refrigerasi,  pembangkit  listrik.  Salah  satu  contoh  sederhana  dari  alat penukar  panas  adalah  radiator  mobil  di  mana  cairan  pendingin  memindahkan
panas mesin ke udara sekitar. Alat  penukar  kalor  adalah  alat  yang  memungkinkan  terjadinya
perpindahan  panas  diantara  dua  fluida  yang  memiliki  temperatur  yang  berbeda tanpa  mencampurkan  kedua  fluida  tersebut.  Alat  penukar  kalor  biasanya
digunakan  secara  praktis  didalam  aplikasi  yang  luas,  seperti  dalam  kasus pemanasan  dan  sistem  pengkondisian  udara,  proses-proses  kimia  dan  proses
pembangkitan  tenaga.  Alat  penukar  kalor  berbeda  dengan  ruangan  pencampuran yakni alat penukar kalor tidak memperbolehkan kedua fluida bercampur. Sebagai
contoh,  pada  radiator  mobil,  panas  dipindahkan  dari  air  panas  yang  mengalir melalui pipa  yang terdapat pada radiator yang ditambahkan plat pada  jarak  yang
kecil dengan melewatkan udara diantaranya. Perpindahan panas pada  alat penukar kalor  biasanya terdiri dari konveksi
di setiap  fluida dan konduksi pada dinding  yang  memisahkan kedua  fluida. Pada saat  menganalisa  alat  penukar  kalor,  sangat  diperlukan  untuk  menggunakan
koefisien  perpindahan  panas  menyeluruh
U
yang  memungkinkan  untuk menghitung seluruh efek dari perpindahan panas. Laju perpindahan panas diantara
kedua  fluida  terletak  pada  alat  penukar  kalor  yang  bergantung  pada  perbedaan temperatur  pada  suatu  titik,  yang  bervariasi  sepanjang  alat  penukar  kalor.  Pada
saat  menganalisis  alat  penukar  kalor,  biasanya  bekerja  dengan  menggunakan
logarithmic  mean  temperature  difference  LMTD,
yang  sebanding  dengan perbedaan temperatur rata-rata diantara kedua fluida sepanjang alat penukar kalor.
Ketika dua temperatur tidak diketahui kita dapat menganalisisnya dengan metode keefektifitasan-NTU.
Universitas Sumatera Utara
7
2.3 Jenis Alat Penukar Kalor