Penampilan Ayam Broiler yang diberi protein sel tunggal (PST) sebagai sumber protein pengganti tepung ikan dalam pakan

Media Peternakan, Desember 2004, hlm. 129-133
ISSN 0126-0472

Vol. 27 N0. 3

Penampilan Ayam Broiler yang Diberi Protein Sel Tunggal
(PST) Sebagai Sumber Protein Pengganti Tepung Ikan
dalam Pakan
N. Ramli, D. M. Suci, & C. B. Aditya
Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Jl. Agatis Kampus IPB Darmaga, Fakultas Peternakan, IPB Bogor 16680
(Diterima 13-07-2004; disetujui 03-11-2004)

ABSTRACT
Two thousands Cobb strain DOC were kept for 4 weeks to evaluate the effect of
feeding diets containing Single Cell Protein (SCP) on feed consumption, weight gain and feed
conversion ratio. SCP was used at level 0.0%, 2.5%, 5.0%, 7.5% and 10.0% of ration dry
matter to replace fish meal in the diet. Data showed that feed consumption increased for
broilers received SCP at level 2.5% and decreased at level 7.5 and 10%. Weight gain improved
for broilers fed SCP up to level 5%. Feed conversion ratio increased only when 10% SCP
was used. It is concluded that SCP up to level of 5% can be used to replace fish meal in the

broiler’s diet.
Key words: single cell protein, fish meal, feed conversion ratio, broiler

PENDAHULUAN
Protein sel tunggal (PST) mempunyai
kandungan protein yang tinggi yaitu 44%
sampai 65% dan berpotensi sebagai bahan
pakan sumber protein. Protein sel tunggal yang
diproduksi dari bakteri berpotensi untuk
menggantikan tepung ikan dalam pakan, karena
mempunyai kandungan protein yang mirip
dengan protein ikan (Israelidis, 2003).
Berbagai penelitian tentang PST sebagai
bahan pakan sumber protein bagi unggas telah
banyak dilakukan, namun hasilnya bervariasi.
D’Mello (1973) melaporkan tidak ada
perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan,
efisiensi pakan dan retensi nitrogen antara
ayam yang diberi pakan kontrol dengan yang
diberi pakan mengandung 10% PST bakteri


yang diproduksi dengan media metanol. Ergul
& Vogt (1984) menyatakan, bobot badan akhir
ayam broiler terbaik dicapai pada pemakaian
4% protein bakteri dalam pakan. Plavnik et al.
(1981) menyatakan, bahwa penggunaan pruteen
dan lavera antara 9% sampai 10% dalam pakan
menurunkan pertumbuhan ayam pedaging.
Protein sel tunggal dapat menurunkan konsumsi
dan pertumbuhan ayam bila digunakan untuk
menggantikan seluruh protein dalam pakan
(Waldroup et al., 1971; Shannon & McNab,
1972; D’mello & Acamovic, 1976).
Perbedaan hasil dari penelitian-penelitian
tersebut disebabkan oleh perbedaan jenis
mikroorganisme yang digunakan. Penelitian ini
mengevaluasi penggunaan PST yang dihasilkan
perusahaan lisin di Indonesia untuk
menggantikan tepung ikan dalam pakan
terhadap performan ayam broiler.

Edisi Desember 2004

129

Media Peternakan

RAMLI ET AL.

P1
P2

MATERI DAN METODE
Protein sel tunggal yang digunakan dalam
penelitian merupakan limbah industri pembuatan
lisin dari salah satu perusahaan penghasil lisin
yang ada di Indonesia. Materi PST yang
digunakan berbentuk serbuk halus, dengan
komposisi nutrien dapat dilihat pada Tabel 1.
Pakan penelitian disusun berdasarkan
rekomendasi NRC (1994) untuk ayam broiler

periode starter, dengan protein 23% dan energi
3200 kkal/kg. Pakan penelitian disuplementasi
DCP dan metionin untuk mencegah terjadinya
defisiensi karena PST mempunyai kandungan
kalsium dan metionin yang rendah. Komposisi
dan kandungan nutrien pakan penelitian dapat
dilihat pada Tabel 2.
Perlakuan yang diberikan merupakan
penggunaan PST sebagai pengganti tepung ikan
dalam pakan, dengan taraf penggunaan sebagai
berikut :

P3
P4
P5

= 10% tepung ikan, 0% PST (kontrol)
= 7,5% tepung ikan, 2,5% PST (25%
tepung ikan disubstitusi PST)
= 5% tepung ikan, 5% PST (50%

tepung ikan disubstitusi PST)
= 2,5% tepung ikan, 7,5% PST (75%
tepung ikan disubstitusi PST)
= 0% tepung ikan, 10% PST (100%
tepung ikan disubstitusi PST).

Sebanyak 2000 ekor ayam broiler strain
Cobb umur sehari dipelihara dengan sistem litter
selama 4 minggu. Ayam umur sehari dibagi
menjadi 5 grup perlakuan dan setiap grup
perlakuan terdiri dari 4 ulangan. Pemberian
pakan dan air minum dilakukan secara ad
libitum. Konsumsi pakan, bobot badan, dan
efisiensi pakan diukur setiap minggu. Data yang
diperoleh dianalisa menggunakan sidik ragam
dengan uji lanjut kontras polinomial (Steel &
Torrie, 1991).

Tabel 1. Kandungan nutrisi protein sel tunggal berdasarkan bahan kering (%)
Nutrisi


Kandungan

Nutrisi

Protein kasar
Lemak kasar
Serat kasar
BETN
Abu
Energi bruto* (kkal/kg)
Ca
P
Cu
Fe
K
Na
Mg
Mn
Zn

Cl

63,16
4,21
1,05
28,42
3,16
5236,11
0,042
0,16
0,001
0,21
0,53
0,03
0,05
0,001
0,001
0,43

Aspartat

Threonin
Serin
Asam glutamat
Prolin
Glisin
Alanin
Valin
Isoleusin
Leusin
Tryptophan
Phenylalanin
Histidin
Lisin
Arginin
Sistin
Methionine

Kandungan
3,16
1,68

1,37
4,74
1,68
1,58
3,68
2,11
1,79
2,32
1,34
1,79
1,05
16,84
1,37
0,21
0,53

Keterangan : Data diperoleh dari PT. Cheil Samsung Indonesia (2003)
*)
Hasil analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB (2003)


Edisi Desember 2004

130

PENAMPILAN AYAM BROILER

Vol. 27 No. 3

Tabel 2. Komposisi dan kandungan nutrisi pakan
Perlakuan

Kandungan (%)
P1

P2

P3

P4


P5

Komposisi bahan makanan
Jagung
51,00
Dedak padi
5,00
Pollard
2,80
Minyak
5,00
Tepung ikan
10,00
MBM
5,00
Bungkil kedelai
21,00
Premix
0,20
PST
0,00
DCP
0,00
Methionin
0,05
Zat makanan

51,00
5,00
2,60
5,00
7,50
5,00
21,00
0,20
2,50
0,20
0,10

51,00
5,00
2,40
5,00
5,00
5,00
21,00
0,20
5,00
0,40
0,15

51,00
5,00
2,20
5,00
2,50
5,00
21,00
0,20
7,50
0,60
0,20

51,00
5,00
2,00
5,00
0,00
5,00
21,00
0,20
10,00
0,80
0,30

Gross energi (kkal/kg)
Protein kasar
P total
Ca
Serat kasar
Lemak Kasar

4447
21,74
0,94
1,01
4,16
7,43

4379
22,22
0,91
1,14
4,05
8,38

4239
20,41
0,80
1,68
3,60
8,74

4221
22,96
0,67
2,55
4,48
7,27

4367
21,35
1,06
1,22
4,20
7,36

Keterangan : hasil analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, IPB (2003)

HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsumsi pakan, pertambahan bobot
badan, dan koversi pakan ayam hasil penelitian
dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan PST 2,5%
untuk menggantikan tepung ikan dalam pakan
(P