hal yang dapat merugikan para pihak yang membuatnya serta akibat hukum dan perjanjian tersebut.
Oleh kerena itu, maka dari uraian dan ketentuan-ketentuan di atas, penulis tertarik
menulis permasalahan tersebut dalam tesis ini dengan judul” ASPEK HUKUM TERHADAP KLAUSUL KUASA MUTLAK DALAM AKTA PERJANJIAN
PENGIKATAN JUAL BELI TANAH”
B. Perumusan Masalahan
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut di atas, bahwa pemberian kuasa mutlak dalam praktek sering kali dilakukan dan merupakan partai akta,
sementara timbul beberapa anggapan atau penafsiran mengenai pemberian kuasa mutlak tersebut, hal mana terjadi dalam akta perjanjian pengikatan jual beli yang merupakan
tindakan awal sebelum dibuatnya Akta Jual Beli di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berwenang.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka, peneliti merumuskan pokok- pokok masalah sebagai berikut :
1. Apakah klausul pemberian kuasa mutlak dalam akta perjanjian pengikatan jual beli tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku ?
2. Bagaimana pelaksanaan dalam praktek mengenai klausul pemberian kuasa mutlak dalam perjanjian pengikatan jual beli yang merupakan tindakan awal sebelum
dibuatnya Akta Jual Beli ?
3. Apakah kuasa mutlak khususnya terhadap tanah dalam akta perjanjian pengikatan jual beli yang pada hakekatnya adalah pengalihan hak tidak bertentangan dengan Pasal 37
jo.Pasal 38 jo.Pasal 39 PP 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan dalam tesis yang berrjudul Aspek Hukum Terhadap Klausul Kuasa Mutlak Dalam Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli ini
bertujuan untuk mengetahui : 1.
Untuk mengatuhui apakah pemberian klausul kuasa mutlak dalam akta perjanjian pengikatan jual beli tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan dalam praktek mengenai klausul
pemberian kuasa mutlak dalam perjanjian pengikatan jual beli yang merupakan tindakan awal sebelum dibuatnya Akta Jual Beli.
3. Untuk mengetahui apakah kuasa mutlak khususnya terhadap tanah dalam akta
perjanjian pengikatan jual beli yang pada hakekatnya adalah pengalihan hak tidak bertentangan dengan Pasal 37 jo.Pasal 38 jo.Pasal 39 PP 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah.
D. Kegunaan Penelitian
a. Secara Teoritis
Agar dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan studi ilmu hukum serta menambah bahan kepustakaan ilmu hukum khusunya tentang Klusula Mutlak
dalam akta perjanjian pengikatan jual beli
b. Kegunaan praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi mereka yang ingin mendalami masalah perjanjian pengikatan jual beli dengan pemberian klausula
mutlak.
E. Kerangka Pemikiran