MUTU BETON PENGADUKAN DAN PERALATAN

4. Air Air yang digunaka harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan, dalam hal ini sebaiknya digunakan aie bersih yang dapat diminum. 5. Baja Tulangan Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI NI – 2. 1991 dengan tegangan lelah karakteristik tau = 2.400 kgcm 2 atau baja u 24. Pemberi tugas atau pengawas akan melakukan pengujian test tarik putus dan bending untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya pelaksanaan. 6. Bahan Pencampur a. Penggunaan Bahan pencampur admixture tidak diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari pengawas dan perencana. b. Apabila akan digunakan bahan pencampur, pelaksana harus mengadakan percobaan- percobaan perbandingan berat dan CW ratio dari penambahan bahan pencampur admixture tersebut, Hasil Crussing test dari laboratorium yang berwenang, terhadap kubus-kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada pengawas untuk dimintakan persetujuannya. 7. Cetakan Beton Dapat menggunakan kayu kelas II, Multipleks dengan tebal minimal 9 mm atau palat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam PBI NI -2 1971

B. MUTU BETON

a. Mutu beton harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan karakteristik Tbk + 225 KgCm2 K225 dengan ketentuan jumlah minimum dalam 40 kgzak 5KgZak, Nilai Faktor air semen cement water ratio maksimum 0.52 dalam berat. b. Slump Kekuatan Beton untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan standar ASTM C – 143 adalah sebagai berikut : Jenis Konstruksi Slump Maks. mm Slump Min. mm Kaki dan dinding pondasi Plat Balok dan Dinding Kolom Plat diatas Tanah 75 100 100 100 25 25 25 50 c. Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi, maka harga tersebut diatas dapat dinaikan sebesar 50 dengan catatan tidak boleh melebihi 150 mm.

C. PENGADUKAN DAN PERALATAN

1. Pelaksanaan harus menyediakan peralatan dan perlengkapan uang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran dari masing-masing bahan pembentukan beton dengan persetujuan dari pengawas. 2. Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari material- material harus dengan persetujuan pengawas dan seluruh operasi harus dikontrol dan diawasi terus menerus oleh seorang inspector yang berpengalaman dan bertanggung jawab. 3. Pengadukan harus dilakukan dengan mesing pengaduk beton Batch Mixer Pertable Continous Mixer , Mesin Pengaduk harus betul-betul kosong sebelum menerima bahan- bahan dari adukan selanjutnya dan harus dicuci bila tidak digunakan lebih dari 30 menit. 4. Bahan – bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1.5 menit sesudah semua bahan ada dalam mixer. 5. Mesin pengaduk tidak boleh dobebani melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Air harus dituang dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama pengadukan. 6. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang berlebihan yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki. 7. Pelaksa a oleh e e patka satu Mi i g Pla t atau memperoleh beton dari satu Read Mi ed Pla t asal dapat e uktika ahwa utu eto terse ut sesuai dengan semua ketentuan dalam persyaratan ini. Pelaksana harus menyerahkan spesifikasi beton Ready Mixed yang akan digunakan sesuai dengan mutu beton yang diinginkan sebelum memulai pekerjaan.

D. PERSIAPAN PENGECORAN