PENGARUH KONDISI KEUANGAN, KUALITAS AUDIT, DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015.
PENGARUH KONDISI KEUANGAN, KUALITAS AUDIT,
DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP
PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
KARONA JADIAMAN SINAGA
NIM. 7132220016
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
ABSTRAK
Karona J. Sinaga, 7132220016. Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas Audit,
dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 20132015. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Medan, 2017.
Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya independensi auditor dalam
pemberian opini audit. Tanggung jawab auditor tidak hanya menilai kewajaran
dan mendeteksi fraud saja, tetapi juga menilai kelangsungan hidup perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kondisi keuangan, kualitas audit,
dan kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI pada periode 2013-2015 dan ada 31 perusahaan yang terseleksi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah model regresi logistik.
Probabilitas kondisi keuangan 0,0320,05 menunjukkan kepemilikan
manajerial dan institusional tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going
concern. Artinya tinggi rendahnya saham manajer dan institusi tidak
mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern.
Kesimpulannya adalah kondisi keuangan dan kualitas audit berpengaruh
sedangkan kepemilikan manajerial dan institusional tidak berpengaruh. Secara
simultan berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern.
Kata Kunci : Opini Audit Going Concern, Kondisi Keuangan, Kualitas
Audit, Kepemilikan Perusahaan.
i
ABSTRACT
Karona J. Sinaga, 7132220016. The Influence of Financial Condition, Audit
Quality, and Ownership of Companies on Acceptance of Going Concern
Opinion On Banking Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. Thesis.
Accounting Study Program, Faculty of Economic, State University of Medan,
2017.
The problems addressed in this study is auditor independence is lower.
Responsibilities of auditors do not only focus on assessing the fairness and
detecting fraud, but also assess the company's survival. This research is aimed to
analyze the influence of financial condition, audit quality, managerial ownership
and institutional ownership.
The population in this research are all banking companies listed in
Indonesia Stock Exchange during 2013-2015 and there are 31 companies were
selected. Data analysis technique used was logistic regression.
Probability of financial condition is 0,0320,05 signify
has no influence on acceptance of going concern opinion. Its meaning that the
stock proportion of managerial and institutional is not influence of going concern
opinion.
the conclusion is financial condition and audit quality influence while
managerial and institutional ownership has no influence. Simultaneously,
influence on acceptance of going concern opinion.
Keywords : Going Concern Audit Opinion, Financial Condition, Audit
Quality, Ownership of Companies.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, untuk setiap
berkat dan kasih karunia-Nya yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kondisi
Keuangan, Kualitas Audit, dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap
Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015”.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, sebagai Wakil Dekan Akademik
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
iv
4. Bapak Drs. Johnson, M.Si, sebagai Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan, dan sekaligus sebagai Dosen Penguji yang telah
banyak memberikan masukan, saran dan kritik yang membangun.
6. Bapak Dr. Azizul Kholis, SE, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing akademik
yang telah banyak membantu dan menjadi orang tua kedua saya di kampus
terima kasih banyak pak atas semua baktimu.
8. Bapak M. Ridha Habibi SE, M.Si, Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak Dr. Nasirwan, S.E, M.Si, Ak, CA, Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si. Ak,
dan Ibu Khairunissa Harahap, SE, M.Si. selaku dosen penguji yang telah
memberi masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama masa
perkuliahan dan kepada B’Ricky serta seluruh staf pegawai di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
11. Ayah, Ibu, Saudara saudariku, serta seluruh keluarga disegala penjuru.
12. Sahabat sahabat penulis yang sangat membantu dalam penyelesaian skripsi,
akuntansi B 2013. Jugito, Elvin, Dion, Harianti, Erni, Listicia, Riama,
Seprina,Yuli, Eka, Okta, Daniel, Erika, Rifdah, Mita, dan lain-lain.
v
13. Teman teman Paduan Suara Magnificum Et Bonum UNIMED atas doa dan
dukungannya. Terkhusus Raden dan Jugito yang sudah membantu menginput
dataku.
14. Kelompok kecil DED, Bang Harry Kak Rouly, Kak Wira, Tutur, Jimmy,
Harianti, Elvin, Jugito, serta adek IMUT SG, Darmatius, Reny, dan Nurasi
ysng telah menjadi tempat bersandar dan berbagi.
15. Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu per satu, Terimakasih untuk semuanya.
Penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini
dapat memberi manfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan
terutama penulis. Tuhan Memberkati.
Medan,
Mei 2017
Karona Jadiaman Sinaga
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAAN
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 8
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................ 9
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 13
2.1. Landasan Teori .......................................................................................... 13
2.1.1. Teori Keagenan ............................................................................ 13
2.1.2. Opini Audit .................................................................................. 14
vii
2.1.3. Going Concern ............................................................................. 16
2.1.4 Opini Audit Going Concern .......................................................... 17
2.1.5 Kondisi Keuangan ......................................................................... 21
2.1.6 Kualitas Audit ............................................................................... 22
2.1.7 Kepemilikan Perusahaan ............................................................... 24
2.1.7.1 Kepemilikan Manajerial .......................................................... 24
2.1.7.2. Kepemilikan Institusional ...................................................... 25
2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 26
2.3. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 28
2.4. Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 34
3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34
3.2. Populasi dan Sampel .................................................................................. 34
3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 35
3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 35
3.5. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ........................................... 35
3.5.1 Opini Audit Going Concern .......................................................... 36
3.5.2 Kondisi Keuangan ......................................................................... 36
3.5.3 Kualitas Adit ................................................................................. 38
3.5.4 Kepemilikan Perusahaan .............................................................. 38
3.6. Metode Analisis Data ................................................................................. 39
3.6.1 Analisis Statistik Deskritif ............................................................ 39
3.6.2 Pengujian Data .............................................................................. 39
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 39
3.6.2.2 Menguji Model Fit .................................................................. 41
3.6.2.3 Menguji Kelayakan Model Regresi ........................................ 41
3..6.3 Pengujian Hipotesis ....................................................................... 42
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 44
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 44
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 67
5.2 Saran ....................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 70
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................... 26
Tabel 4.1
Tabel Penentuan Sampel .............................................................. 44
Tabel 4.2
Daftar Perusahaan Perbankan yang Terseleksi ............................. 45
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 49
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 51
Tabel 4. 5
Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 52
Tabel 4.6
Nilai -2 log likelihood (-2 LL Awal) ............................................. 53
Tabel 4.7
Nilai -2 log likelihood (-2 LL Akhir) ........................................... 53
Tabel 4.8
Hosmer and Lemeshow Test ......................................................... 54
Tabel 4.9
Contigency Tabel for Hosmer and Lemeshow Test ...................... 55
Tabel 4.10
Ikhtisar Pengolahan Data .............................................................. 55
Tabel 4.11
Model Summary ........................................................................... 56
Tabel 4.12
Hasil Uji Simultan ......................................................................... 57
Tabel 4.13
Hasil Uji Parsial ............................................................................. 58
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
Gambar 2.1
Pedoman Pernyataan Opini Going Concern ................................. 20
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir Penelitian ......................................................... 31
xi
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran A Tabulasi Data
A.1 Daftar Nama Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian
A.2 Tabel Data Opini Audit Going Concern
A.3 Kondisi Keuangan
A.4 Tabel Kualitas Audit
A.5 Tabel Kepemilikan Manajerial
A.6 Tabel Kepemilikan Institusional
B. Lampiran B Hasil Pengujian
B.1 Hasil Uji Statistk Deskriptif
B.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
B.3 Hasil Uji Regresi Logistik
C. Lampiran C Berkas-berkas Administrasi
C.1 Permohonan Judul Skripsi
C.2 Nota Tugas
C.3 Surat Penelitian
C.4 Daftar Riwayat Hidup
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Salah satu asumsi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan adalah
asumsi going concern yaitu asumsi yang beranggapan bahwa perusahaan akan
terus berjalan dalam jangak waktu yang berkepanjangan sehingga akan tersedia
cukup waktu untuk menyelesaikan usaha dan perjanjian-perjanjian usahannya.
Asumsi ini mengharuskan entitas bisnis secara operasional memiliki kemampuan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) perusahaan . Suatu
tujuan adanya sebuah entitas bisnis di dalam suatu usaha adalah untuk
mempertahankan keberlangsungan hidup (going concern) usahannya dan tidak
hanya fokus untuk memperoleh keuntungan.
Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh
auditor
untuk
memastikan
apakah
perusahaan
dapat
mempertahankan
kelangsungan hidupnya (SPAP, 2011). Auditor merupakan pihak independen
yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal
(pemegang saham) dengan pihak agen yaitu manajemen sebagai pengelola
perusahaan. Standar Profesional Akuntan Publik SA seksi 341 (2011) menetapkan
bahwa auditor bertanggungjawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar
terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
(going concern) dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal
1
2
laporan audit. Auditor melakukan evaluasi terhadap perusahaan sebelum
menentukan apakah terdapat kesangsian atas kelangsungan usaha suatu
perusahaan.
Auditor
memerlukan
berbagai
informasi
mengenai
kondisi
perusahaan dalam penilaian mengenai ada atau tidaknya kesangsian besar
mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
dalam jangka waktu pantas. Informasi keuangan yang dimaksud adalah laporan
keuangan perusahaan. Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan
untuk menyampaikan informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak
manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Laporan keuangan merupakan laporan
yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2009). Manajemen dalam
menyajikan laporan keuangan harus mengungkapkan informasi yang sebenarnya,
untuk menyakinkan bahwa laporan keuangan telah disajikan dengan benar. Jika
dalam proses evaluasi auditor menemukan bahwa terdapat kesangsian atas
kelangsungan hidup entitas, maka auditor perlu mencari informasi mengenai
rencana manajemen dalam mengurangi dampak dari ketidakmampuan entitas
tersebut. Selain itu, auditor juga harus mempertimbangkan bagaimana rencana
manajemen dilaksanakan oleh perusahaan sehingga kesangsian atas kelangsungan
hidup entitas dapat dikurangi (SA Seksi 341, 2011). Kasus bangkrutnya
perusahaan energi Enron adalah salah satu contoh terjadinya kegagalan auditor
3
dalam menilai kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan usahanya.
Kebangkrutan perusahaan Enron terjadi karena skandal akuntansi yang
melibatkan pihak manajemen dan pihak auditor eksternal perusahaan. Kantor
Akuntan Publik (KAP) Arthur Andersen dipersalahkan sebagai penyebab
terjadinya kebangkrutan Enron dan divonis pihak pengadilan karena telah
melakukan mark up pendapatan dan menyembunyikan hutang lewat business
partnership.
Fenomena yang terjadi saat ini mencerminkan kurangnya indevendensi
pihak auditor dalam memberikan opini audit going concern. Penelitian Tucker et.
al. (2003) menemukan bahwa dari 228 perusahaan publik yang mengalami
kebangkrutan, 96 perusahaan menerima opini wajar tanpa pengecualian pada
tahun sebelum bangkrut. Penelitian ini membuktikan pihak auditor tidak objektif
dalam menerbitkan opini audit terhadap 96 perusahaan tersebut. Di Indonesia
terdapat beberapa kasus serupa khususnya sektor perbankan, yaitu beberapa bank
dilikuidasi setelah sebelumnya menerima pendapat wajar tanpa pengecualian yaitu
pada awal 1990 Bank Summa dilikuidasi, tahun 1995 Bank Lippo dan Bank
Century juga dilikuidasi, selanjutnya terdapat 16 bank yang telah dilikuidasi
pemerintah per 1 November 1997, Bank Prasidha Utama dan Bank Ratu di
likuidasi di tahun 2000, Unibank di tahun 2001, Bank Asiatic dan Bank Dagang
Bali dilikuidasi tahun 2004 serta Bank Global International di tahun 2005.
Laporan audit yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik dalam peristiwa tersebut
4
menyimpulkan bahwa kondisi perbankan saat itu sangat baik, tetapi dalam
kenyataannya buruk. Keadaan seperti itu membuktikan bahwa Kantor Akuntan
Publik masih kurang objektif dalam menerbitkan opini mengenai kelangsungan
perusahaan yang diaudit. Auditor seharusnya memiliki peranan penting dan harus
memiliki keberanian untuk mengungkapkan permasalahan sebenarnya mengenai
kelangsungan hidup perusahaan klien. Going concern perusahaan seharusnya
diberikan oleh auditor pada saat opini audit itu diterbitkan. Karena perusahaan
didirikan dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
Praptitorini dan Januarti, (2011).
Fenomena lain yang terkait dengan kasus going concern adalah kasus
Batavia Air tidak bisa membayar hutang sebesar $4,68 yang jatuh tempo pada 31
Desember 2012, karena Batavia Air tidak melakukan pembayaran, pihak kreditor
menajukan gugatan pailit kepada Batavia Air. Dimana saat sebelum Batavia Air
mengalami kebangkrutan laporan keuangannya menunjukkan kemampuan
membayar kewajiban jangka pendek serta jangka panjang, dan arus kas dalam
kondisi baik, laporan keuangan pun mendapat laporan audit yang wajar tanpa
pengecualian dan tidak menerima kualifikasi going concern pada tahun 2011.
Namun ternyata Batavia Air tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya
sehingga mengalami kebangkrutan. Kasus yang serupa terjadi pada PT Pelayaran
Tempura Emas membukukan kerugian selama 4 tahun berturut-turut (2009-2012)
dan memiliki rasio likuiditas rendah yang menunjukkan ketidakmampuan
5
perusahaan dalam menutupi hutang lancar dengan aktiva lancarnya, namun
perusahaan ini mendapatkan opini audit wajar tanpa pengecualian dan tidak
menerima opini going concern yang menunjukkan keraguan akan kelangsungan
hidup
perusahaan.
Fenomena-fenomena
diatas
menunjukkan
pentingnya
mengkaji kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemberian opini audit
going concern oleh auditor.
Beberapa peneliti diantaranya, Deangelo (1981), Tucker (2003),
Ramadhany (2004), Fanny dan Saputra (2005), Januarti (2009), Sutedja (2010),
Kartika (2012), Fransiska (2014), Nursasi, dkk (2015), menunjukkan bahwa
faktor-faktor seperti kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya,
kualitas audit, dan kepemilikan perusahaan. memengaruhi penerimaan opini audit
going concern. Oleh karena itu, kajian atas opini audit going concern dapat
dilakukan dengan melihat kondisi keuangan perusahaan, kualitas audit, dan
kepemilikan perusahaan.
Kondisi keuangan perusahaan merupakan tingkat kesehatan perusahaan
sesungguhnya. Pada perusahaan yang sakit banyak ditemukan masalah going
concern (Ramadhany, 2004). Mckeown et. al. (1991) dalam Kartika (2012)
menyatakan bahwa semakin kondisi perusahaan terganggu atau memburuk maka
akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit going
concern. Sebaliknya pada perusahaan yang tidak pernah mengalami kesulitan
keuangan auditor tidak pernah mengeluarkan opini audit going concern.
6
Sedangkan
penelitian
Lestari
(2014)
menyimpulkan
Kondisi
Keuangan
Perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.
Kualitas audit yang diberikan auditor banyak dikaitkan dengan ukuran
Kantor Akuntan Publik dan reputasi auditor. Craswell et al. (1995) dalam Fanny
dan Saputra (2005) menyatakan bahwa klien biasanya mempersepsikan bahwa
auditor yang berasal dari Kantor Akuntan Publik besar dan yang memiliki afiliasi
dengan Kantor Akuntan Publik internasionallah yang memiliki kualitas yang lebih
tinggi karena auditor tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan
kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review.
Sedangkan penelitian Setyarno, dkk (2006) membuktikan kualitas audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Karena
KAP skala kecil juga akan cenderung memberikan opini going concern secara
objektif untuk menjaga reputasinya.
Irfana (2012) mengatakan informasi non keuangan juga dibutuhkan
auditor sebelum memberikan opini audit going concern misalnya kepemilikan
perusahaan (manajerial dan institusional), dengan adanya kepemilikan perusahaan
diharapkan keputusan yang diambil adalah keputusan bersama atau keputusan
perusahaan. Januarti (2009) disebutkan bahwa kepemilikan perusahaan dapat
meningkatkan nilai perusahaan, sehingga mengurangi risiko terjadinya kesulitan
keuangan. Semakin besar kepemilikan institusional dan manajerial, maka semakin
efisien pemanfaatan keuangan. Hasil penelitian Adjani (2013), menunjukkan
7
kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap opini audit going concern dan
kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Januarti (2009) menemukan kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern dan penelitian
Irfana (2012) menemukan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap opini
audit going concern.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Aiisiah (2012) yang meneliti mengenai pengaruh kualitas audit, kondisi keuangan
perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan dan ukuran
perusahaan terhadap kecenderungan penerimaan opini audit going concern.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Aiisiah (2012) yaitu penelitian ini
menambahkan variabel indevenden kepemilikan perusahaan yang terdiri dari
kepemilikan managerial dan institusional, hasil penelitian-penelitiann terdahulu
cenderung menunjukan ketidakkonsistenan hasil penelitian pada variabel
kepemilikan perusahaan. Selain itu penelitian ini melakukan pengujian pada
sektor perbankan tahun 2013-2015. Alasannya adalah perbankan merupakan salah
satu perusahaan yang sangat berperan penting dalam perekonomian dan
bermanfaat bagi semua sektor perekonomian. Berdasarkan Survey Perbankan
Indonesia 2015 mengungkapkan adanya gejolak dan ketidakpastian pada
perusahaan perbankan yang dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah, dan suku bunga
Bank Indonesia yang tidak stabil. Berdasarkan latar belakang tersebut maka
8
peneliti termotivasi untuk meneliti “Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas
Audit, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern Pada Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun
2013-2015”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka berikut
identifikasi masalah yang dapat diuraikan :
1.
Masih rendahnya indevendensi auditor dalam menerbitkan opini atas
laporan auditee.
2.
Opini audit going concern yang dibuat auditor sangat dibutuhkan untuk
menunjukkan dan memprediksi keberlangsungan kehidupan perusahaan.
3.
Perbankan berperan penting dalam perekonomian di Indonesia dalam
melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem
pembayaran bagi semua sektor perekonomian.
4.
Perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang syarat dengan risiko
karena melibatkan dana masyarakat.
5.
Perkembangan Bank di Indonesia semakin pesat dengan jumlah bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mencapai 43 bank induk yang
menyebabkan persaingan semakin ketat.
9
1.3
Pembatasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan opini audit going concern yaitu kondisi keuangan, kualitas audit, dan
kepemilikan perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013 sampai dengan 2015.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dirumuskan
pertanyaan penelitian :
1. Apakah kondisi keuangan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit
going concern?
2. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going
concern?
3. Apakah kepemilikan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini
going concern?
4. Apakah kondisi keuangan, kualitas audit dan kepemilikan perusahaan
berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui pengaruh kondisi keuangan terhadap penerimaan opini
audit going concern.
10
2.
Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap penerimaan opini audit
going concern.
3.
Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan
opini audit going concern.
4.
Untuk mengetahui pengaruh kondisi keuangan, kualitas audit dan
kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini going concern
1.4
Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini manfaat yang diperoleh antara lain :
a.
Bagi Manajemen Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penentuan kebijakankebijakan perusahaan dan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan khususnya dalam kondisi keuangan perusahaan. Karena
berdasarkah hasil penelitian saya kondisi keuangan mempengaruhi
peneriaan opini audit going concern. Jadi penelitian ini bermanfaat bagi
manajemen perusahaan supaya lebih mengenali kondisi kesehatan
keuangan perusahaan, sehingga bila terjadi masalah yang serius dapat
dilakukan upaya penanganan sejak awal. Kondisi keuangan yang baik
kemungkinan akan jarang menerima opini going concern, sebaliknya
kondisi keuangan yang buruk menyebabkan tingginya probabilitas
penerimaan
opini
going
concern.
Untuk
itu
manajemen
mengupayakan kondisi keuangan perusahan selalu sehat.
harus
11
b.
Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan para pembaca dan sebagai
salah satu bahan referensi pengembangan penelitian dalam penelitian
selanjutnya serta menjadi pensambah wacana keilmuan. Hasil penelitian
ini membantu peneliti selanjutnya untuk mengambil keputusan dalam
melakukan penelitian selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian saya Nilai
Nagelkerke R2 sebesar 40,4%, artinya sebesar 59,6% penerimaan opini
audit going concern dapat dijelaskan oleh faktor-faktor indevenden yang
lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Jadi peneliti selanjutnya
dapat menambah variabel independen yang lain yang mungkin mempunyai
pengaruh terhadap opini going concern.
c.
Bagi Auditor
Hasil penelitian ini dapat membantu auditor dalam memberikan penilaian
keputusan opini audit yang mengacu pada kelangsungan hidup (going
concern) perusahaan dimasa yang akan datang. Hasil penelitian saya
menunjukkan kondisi keuangan berpengaruh terhadap pemberian opini
going concern. Untuk itu dalam melakukan pemeriksaan, auditor harus
lebih teliti lagi dalam menilai kesehatan keuangan sebuah perusahaan.
d.
Bagi Investor dan Calon Investor
Penelitian
ini
dapat
memberikan
informasi
dan
sebagai
bahan
pertimbangan sehingga keputusan yang tepat dapat diambil oleh para
12
investor dan calon investor dalam berinvestasi. Hasil penelitian saya
menunjukkan kondisi keuangan berpengaruh terhadap pemberian opini
going concern. Hasil ini membantu investor atau calon investor untuk
tetap melihat kondisi keuangan perusahaan dalam mengambil keputusan
investasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, landasan teori, hipotesis, dan hasil pengujian
yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini :
1.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel kondisi keuangan berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan opini going concern yang dapat dilihat dari
nilai probabilitas sebesar 0,032 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 (5%).
Artinya semakin baik kondisi keuangan maka semakin rendah probabilitas
penerimaan opini going concernya, sebaliknya, semakin buruk kondisi
keuangan maka semakin tinggi probabilitas penerimaan opini going
concernya
2.
Hasil pengujian menunjukkan kualitas audit yang di proksikan dengan ukuran
kantor akuntan public berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini
going concern, hasil ini didapat dari hasil uji regresi logistik, yang menujukan
nilai probabilitas sebesar 0,042 lebih kecil dari 0,05 (5%). Artinya semakin
tinggi kualitas audit maka semakin tinggi probabilitas dalam pemberian
opinin going concernya, sebaliknya semakin rendah kualitas audit maka
semakin rendah probabiltas dalam pemberian opinin going concernya
3. Hasil pengujian menunjukkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap penerimaan opini going concern hasil ini dapat dilihat dari hasil uji
regresi logistik yang menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,413 lebih besar
67
68
dari 0,05 (5%). Artinya, tinggi atau rendahnya jumlah proporsi kepemilikan
saham oleh manajer kemungkinan tidak akan mempengaruhi pemberian opini
audit going concern.
4. Hasil pengujian menunjukkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh
terhadap pemberian opini audit going concern hasil ini dapat dilihat dari hasil
uji regresi logistik yang menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,301 lebih
besar dari 0,05 (5%). Artinya, tinggi atau rendahnya jumlah proporsi
kepemilikan saham oleh pihak institusional kemungkinan tidak akan
mempengaruhi pemberian opini audit going concern.
5.
Variabel kondisi keuangan, kualitas audit, kepemilkan manajerial, dan
kepemilikan institusional berpengaruh secara simultan terhadap penerimaan
opini going concern. Pengaruh ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi keuangan, kualitas audit, kepemilkan
manajerial, dan kepemilikan institusional secara bersama – sama menjadi
pertimbangan dalam penerimaan opini going concern .
69
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka saran yang dapat
diberikan adalah Bagi manajemen perusahaan hendaknya lebih mengenali kondisi
kesehatan keuangan perusahaan, sehingga bila terjadi masalah yang serius dapat
dilakukan upaya penanganan sejak awal. Karena berdasarkan hasil penelitian ini
kondisi keuangan berpengaruh terhadap probabilitas penerimaan opini audit going
concern. Kondisi keuangan yang baik kemungkinan akan jarang menerima opini
going concernya, sebaliknya, kondisi keuangan yang buruk menyebabkan
tingginya probabilitas penerimaan opini going concern. Untuk itu manajemen
harus mengupayakan kondisi keuangan perusahan selalu sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Aiisiah, Nurul. 2012. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan,
Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going
Concern. Universitas Diponegoro. Semarang.
Adjani, Ema Diandra. 2013. Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Kemungkinan Pemberian Opini Audit Going Concern Oleh Auditor
Independen. Universitas Diponegoro. Semarang.
DeAngelo, L. 1981. Auditor Independence, Low Balling, and Disclosure
Regulation. Journal of Accounting and Economics. Vol3, No.2
pp.297-322.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 2016. Pedoman Penyusunan
Skripsi. Medan.
Fanny, Margaretta dan Sylvia, Saputra. 2005. Opini Audit Going Concern:
Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan
Perusahaan, Dan Reputasikantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten
Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi No.8.
Fransiska, Dendi. 2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap
Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta.
Salemba Empat.
Irfana. 2012. Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Opinion Shopping
Dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern. Universitas Diponegoro. Semarang.
Januarti, I, 2009, Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor,
Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern.. Universitas Diponegoro. Semarang.
Kartika, Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap
Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei.
70
71
Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan Perbankan, Mei 2012, Hal: 25 - 40
Vol. 1, No. 1.
Khotimah, Oktaviani Rizqi Khusnul. 2015. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi
Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan
Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Lestari, Ni Luh Putu Ratna Wahyu dan Widhiyani, Ni Luh Sari. 2014. Pengaruh
Faktor Keuangan Dan Karakteristik Auditor Pada Kualifikasi Opini
Kelangsungan Usaha. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
(Unud), Bali, Indonesia
Nogler, G.E. 1995. The Resolution of Auditor Going Concern Opinions.
Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol.14, No.2: 54-73.
Nursasi, dkk. 2015. Pengaruh Audit Tenure, Opinion Shopping, Leverage dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini. Audit Going
Concern Pada Perusahaan Perbankan Dan Pembiayaan Yang Go
Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Jibeka Volume 9 Nomor 1
Februari 2015: 37 – 43
Palmrose, Zoe-Vonna. 1988. An Analysis of Auditor Litigation and Audit Service
Quality. The Accounting Review. Vol. 63, No. 1: 55-73.
Pandiangan, D. S. (2013). Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun
Sebelumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini
Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
BEI. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Revisi 2009)
Praptitorini, Mirna Dyah dan Januarti, I. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas
Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini
Going Concern. Jurnal akuntansi dan keuangan Indonesia. Vo.8, No.1.
Ramadhany, Alexander. 2004. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Mengalami Financial Distress Di Bursa Efek Jakarta. Universitas
Diponegoro. Semarang.
72
Ramadhani, Ayu Suci dan Lukviarman, Niki. 2009. Perbandingan Analisis
Prediksi Kebangrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman
Revisi, Dan Altman Modifikasi Dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan
Sebagai Variabel Penjelas. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009
Hal 15-28
Ruiz, Barbadillo Emiliano, et al. 2004. Audit Quality and The Goingconcern Decision making Process. European Accounting Review. Vol.13.
No.4. 597-620.
Rustiana, Anastasia Sally Puspitasari. 2012. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris
Independen,Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional
Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2010 – 2012). Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
Setyarno Et. Al. (2006). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan
Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi.
No. 9.
Schipper, K., and L. Vincent. 2003. Earnings Quality. Accounting Horizons.
Vol.70. Supplement: 97-110.
Subramanyam, K.R and John J. Wild. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Sutedja, Christian. 2010. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemberian
Opini Audit Going Concern Pada Perusahaa~ Manufaktur. Jurnal
Akuntansi Kontemporer, Vol. 2 No.2.
Suwiyanto, Maria Anjelina. 2012. Aspek-Aspek Dalam Pemberian Opini Audit
Going Concern. Unika Widya Mandala. Surabaya.
Tamba, R. U. 2009. Pengaruh debt default, kualitas audit, opini audit terhadap
penerimaan opini going concern pada perusahaan yang terdaftar di BEI
. Medan: Universitas Sumatera Utara
Teoh, Siew Hong and T. J. Wong. 1993. Perceived Auditor Quality and the
Earnings Response Coefficient. The Accounting Review. Vol. 68, No. 2:
346-366.
73
Tucker, Robert R., Et al. 2003. Going Concern Judgements: An Experimental
Test Of The Self-Fulfilling Prophecy And Forecast Accuracy.
Ujiyantho, Arif Muh dan B.A. Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate
Governance, Managemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium
Nasional Akuntansi Vol. 10, Makasar, 26-28 Juli
Winanda, 2009. Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta
Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan
Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi Vol. 6, pp 1255-1267
DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP
PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
KARONA JADIAMAN SINAGA
NIM. 7132220016
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
ABSTRAK
Karona J. Sinaga, 7132220016. Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas Audit,
dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 20132015. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Medan, 2017.
Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya independensi auditor dalam
pemberian opini audit. Tanggung jawab auditor tidak hanya menilai kewajaran
dan mendeteksi fraud saja, tetapi juga menilai kelangsungan hidup perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kondisi keuangan, kualitas audit,
dan kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI pada periode 2013-2015 dan ada 31 perusahaan yang terseleksi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah model regresi logistik.
Probabilitas kondisi keuangan 0,0320,05 menunjukkan kepemilikan
manajerial dan institusional tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini going
concern. Artinya tinggi rendahnya saham manajer dan institusi tidak
mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern.
Kesimpulannya adalah kondisi keuangan dan kualitas audit berpengaruh
sedangkan kepemilikan manajerial dan institusional tidak berpengaruh. Secara
simultan berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern.
Kata Kunci : Opini Audit Going Concern, Kondisi Keuangan, Kualitas
Audit, Kepemilikan Perusahaan.
i
ABSTRACT
Karona J. Sinaga, 7132220016. The Influence of Financial Condition, Audit
Quality, and Ownership of Companies on Acceptance of Going Concern
Opinion On Banking Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. Thesis.
Accounting Study Program, Faculty of Economic, State University of Medan,
2017.
The problems addressed in this study is auditor independence is lower.
Responsibilities of auditors do not only focus on assessing the fairness and
detecting fraud, but also assess the company's survival. This research is aimed to
analyze the influence of financial condition, audit quality, managerial ownership
and institutional ownership.
The population in this research are all banking companies listed in
Indonesia Stock Exchange during 2013-2015 and there are 31 companies were
selected. Data analysis technique used was logistic regression.
Probability of financial condition is 0,0320,05 signify
has no influence on acceptance of going concern opinion. Its meaning that the
stock proportion of managerial and institutional is not influence of going concern
opinion.
the conclusion is financial condition and audit quality influence while
managerial and institutional ownership has no influence. Simultaneously,
influence on acceptance of going concern opinion.
Keywords : Going Concern Audit Opinion, Financial Condition, Audit
Quality, Ownership of Companies.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, untuk setiap
berkat dan kasih karunia-Nya yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kondisi
Keuangan, Kualitas Audit, dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap
Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015”.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, sebagai Wakil Dekan Akademik
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
iv
4. Bapak Drs. Johnson, M.Si, sebagai Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan, dan sekaligus sebagai Dosen Penguji yang telah
banyak memberikan masukan, saran dan kritik yang membangun.
6. Bapak Dr. Azizul Kholis, SE, M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing akademik
yang telah banyak membantu dan menjadi orang tua kedua saya di kampus
terima kasih banyak pak atas semua baktimu.
8. Bapak M. Ridha Habibi SE, M.Si, Ak, CA selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak Dr. Nasirwan, S.E, M.Si, Ak, CA, Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si. Ak,
dan Ibu Khairunissa Harahap, SE, M.Si. selaku dosen penguji yang telah
memberi masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama masa
perkuliahan dan kepada B’Ricky serta seluruh staf pegawai di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
11. Ayah, Ibu, Saudara saudariku, serta seluruh keluarga disegala penjuru.
12. Sahabat sahabat penulis yang sangat membantu dalam penyelesaian skripsi,
akuntansi B 2013. Jugito, Elvin, Dion, Harianti, Erni, Listicia, Riama,
Seprina,Yuli, Eka, Okta, Daniel, Erika, Rifdah, Mita, dan lain-lain.
v
13. Teman teman Paduan Suara Magnificum Et Bonum UNIMED atas doa dan
dukungannya. Terkhusus Raden dan Jugito yang sudah membantu menginput
dataku.
14. Kelompok kecil DED, Bang Harry Kak Rouly, Kak Wira, Tutur, Jimmy,
Harianti, Elvin, Jugito, serta adek IMUT SG, Darmatius, Reny, dan Nurasi
ysng telah menjadi tempat bersandar dan berbagi.
15. Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu per satu, Terimakasih untuk semuanya.
Penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini
dapat memberi manfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan
terutama penulis. Tuhan Memberkati.
Medan,
Mei 2017
Karona Jadiaman Sinaga
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAAN
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 8
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................ 9
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 13
2.1. Landasan Teori .......................................................................................... 13
2.1.1. Teori Keagenan ............................................................................ 13
2.1.2. Opini Audit .................................................................................. 14
vii
2.1.3. Going Concern ............................................................................. 16
2.1.4 Opini Audit Going Concern .......................................................... 17
2.1.5 Kondisi Keuangan ......................................................................... 21
2.1.6 Kualitas Audit ............................................................................... 22
2.1.7 Kepemilikan Perusahaan ............................................................... 24
2.1.7.1 Kepemilikan Manajerial .......................................................... 24
2.1.7.2. Kepemilikan Institusional ...................................................... 25
2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 26
2.3. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 28
2.4. Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 34
3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34
3.2. Populasi dan Sampel .................................................................................. 34
3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 35
3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 35
3.5. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ........................................... 35
3.5.1 Opini Audit Going Concern .......................................................... 36
3.5.2 Kondisi Keuangan ......................................................................... 36
3.5.3 Kualitas Adit ................................................................................. 38
3.5.4 Kepemilikan Perusahaan .............................................................. 38
3.6. Metode Analisis Data ................................................................................. 39
3.6.1 Analisis Statistik Deskritif ............................................................ 39
3.6.2 Pengujian Data .............................................................................. 39
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 39
3.6.2.2 Menguji Model Fit .................................................................. 41
3.6.2.3 Menguji Kelayakan Model Regresi ........................................ 41
3..6.3 Pengujian Hipotesis ....................................................................... 42
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 44
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 44
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 67
5.2 Saran ....................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 70
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................... 26
Tabel 4.1
Tabel Penentuan Sampel .............................................................. 44
Tabel 4.2
Daftar Perusahaan Perbankan yang Terseleksi ............................. 45
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 49
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 51
Tabel 4. 5
Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 52
Tabel 4.6
Nilai -2 log likelihood (-2 LL Awal) ............................................. 53
Tabel 4.7
Nilai -2 log likelihood (-2 LL Akhir) ........................................... 53
Tabel 4.8
Hosmer and Lemeshow Test ......................................................... 54
Tabel 4.9
Contigency Tabel for Hosmer and Lemeshow Test ...................... 55
Tabel 4.10
Ikhtisar Pengolahan Data .............................................................. 55
Tabel 4.11
Model Summary ........................................................................... 56
Tabel 4.12
Hasil Uji Simultan ......................................................................... 57
Tabel 4.13
Hasil Uji Parsial ............................................................................. 58
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
Gambar 2.1
Pedoman Pernyataan Opini Going Concern ................................. 20
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir Penelitian ......................................................... 31
xi
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran A Tabulasi Data
A.1 Daftar Nama Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian
A.2 Tabel Data Opini Audit Going Concern
A.3 Kondisi Keuangan
A.4 Tabel Kualitas Audit
A.5 Tabel Kepemilikan Manajerial
A.6 Tabel Kepemilikan Institusional
B. Lampiran B Hasil Pengujian
B.1 Hasil Uji Statistk Deskriptif
B.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
B.3 Hasil Uji Regresi Logistik
C. Lampiran C Berkas-berkas Administrasi
C.1 Permohonan Judul Skripsi
C.2 Nota Tugas
C.3 Surat Penelitian
C.4 Daftar Riwayat Hidup
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Salah satu asumsi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan adalah
asumsi going concern yaitu asumsi yang beranggapan bahwa perusahaan akan
terus berjalan dalam jangak waktu yang berkepanjangan sehingga akan tersedia
cukup waktu untuk menyelesaikan usaha dan perjanjian-perjanjian usahannya.
Asumsi ini mengharuskan entitas bisnis secara operasional memiliki kemampuan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) perusahaan . Suatu
tujuan adanya sebuah entitas bisnis di dalam suatu usaha adalah untuk
mempertahankan keberlangsungan hidup (going concern) usahannya dan tidak
hanya fokus untuk memperoleh keuntungan.
Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh
auditor
untuk
memastikan
apakah
perusahaan
dapat
mempertahankan
kelangsungan hidupnya (SPAP, 2011). Auditor merupakan pihak independen
yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal
(pemegang saham) dengan pihak agen yaitu manajemen sebagai pengelola
perusahaan. Standar Profesional Akuntan Publik SA seksi 341 (2011) menetapkan
bahwa auditor bertanggungjawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar
terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
(going concern) dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal
1
2
laporan audit. Auditor melakukan evaluasi terhadap perusahaan sebelum
menentukan apakah terdapat kesangsian atas kelangsungan usaha suatu
perusahaan.
Auditor
memerlukan
berbagai
informasi
mengenai
kondisi
perusahaan dalam penilaian mengenai ada atau tidaknya kesangsian besar
mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
dalam jangka waktu pantas. Informasi keuangan yang dimaksud adalah laporan
keuangan perusahaan. Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan
untuk menyampaikan informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak
manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Laporan keuangan merupakan laporan
yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2009). Manajemen dalam
menyajikan laporan keuangan harus mengungkapkan informasi yang sebenarnya,
untuk menyakinkan bahwa laporan keuangan telah disajikan dengan benar. Jika
dalam proses evaluasi auditor menemukan bahwa terdapat kesangsian atas
kelangsungan hidup entitas, maka auditor perlu mencari informasi mengenai
rencana manajemen dalam mengurangi dampak dari ketidakmampuan entitas
tersebut. Selain itu, auditor juga harus mempertimbangkan bagaimana rencana
manajemen dilaksanakan oleh perusahaan sehingga kesangsian atas kelangsungan
hidup entitas dapat dikurangi (SA Seksi 341, 2011). Kasus bangkrutnya
perusahaan energi Enron adalah salah satu contoh terjadinya kegagalan auditor
3
dalam menilai kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan usahanya.
Kebangkrutan perusahaan Enron terjadi karena skandal akuntansi yang
melibatkan pihak manajemen dan pihak auditor eksternal perusahaan. Kantor
Akuntan Publik (KAP) Arthur Andersen dipersalahkan sebagai penyebab
terjadinya kebangkrutan Enron dan divonis pihak pengadilan karena telah
melakukan mark up pendapatan dan menyembunyikan hutang lewat business
partnership.
Fenomena yang terjadi saat ini mencerminkan kurangnya indevendensi
pihak auditor dalam memberikan opini audit going concern. Penelitian Tucker et.
al. (2003) menemukan bahwa dari 228 perusahaan publik yang mengalami
kebangkrutan, 96 perusahaan menerima opini wajar tanpa pengecualian pada
tahun sebelum bangkrut. Penelitian ini membuktikan pihak auditor tidak objektif
dalam menerbitkan opini audit terhadap 96 perusahaan tersebut. Di Indonesia
terdapat beberapa kasus serupa khususnya sektor perbankan, yaitu beberapa bank
dilikuidasi setelah sebelumnya menerima pendapat wajar tanpa pengecualian yaitu
pada awal 1990 Bank Summa dilikuidasi, tahun 1995 Bank Lippo dan Bank
Century juga dilikuidasi, selanjutnya terdapat 16 bank yang telah dilikuidasi
pemerintah per 1 November 1997, Bank Prasidha Utama dan Bank Ratu di
likuidasi di tahun 2000, Unibank di tahun 2001, Bank Asiatic dan Bank Dagang
Bali dilikuidasi tahun 2004 serta Bank Global International di tahun 2005.
Laporan audit yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik dalam peristiwa tersebut
4
menyimpulkan bahwa kondisi perbankan saat itu sangat baik, tetapi dalam
kenyataannya buruk. Keadaan seperti itu membuktikan bahwa Kantor Akuntan
Publik masih kurang objektif dalam menerbitkan opini mengenai kelangsungan
perusahaan yang diaudit. Auditor seharusnya memiliki peranan penting dan harus
memiliki keberanian untuk mengungkapkan permasalahan sebenarnya mengenai
kelangsungan hidup perusahaan klien. Going concern perusahaan seharusnya
diberikan oleh auditor pada saat opini audit itu diterbitkan. Karena perusahaan
didirikan dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
Praptitorini dan Januarti, (2011).
Fenomena lain yang terkait dengan kasus going concern adalah kasus
Batavia Air tidak bisa membayar hutang sebesar $4,68 yang jatuh tempo pada 31
Desember 2012, karena Batavia Air tidak melakukan pembayaran, pihak kreditor
menajukan gugatan pailit kepada Batavia Air. Dimana saat sebelum Batavia Air
mengalami kebangkrutan laporan keuangannya menunjukkan kemampuan
membayar kewajiban jangka pendek serta jangka panjang, dan arus kas dalam
kondisi baik, laporan keuangan pun mendapat laporan audit yang wajar tanpa
pengecualian dan tidak menerima kualifikasi going concern pada tahun 2011.
Namun ternyata Batavia Air tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya
sehingga mengalami kebangkrutan. Kasus yang serupa terjadi pada PT Pelayaran
Tempura Emas membukukan kerugian selama 4 tahun berturut-turut (2009-2012)
dan memiliki rasio likuiditas rendah yang menunjukkan ketidakmampuan
5
perusahaan dalam menutupi hutang lancar dengan aktiva lancarnya, namun
perusahaan ini mendapatkan opini audit wajar tanpa pengecualian dan tidak
menerima opini going concern yang menunjukkan keraguan akan kelangsungan
hidup
perusahaan.
Fenomena-fenomena
diatas
menunjukkan
pentingnya
mengkaji kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemberian opini audit
going concern oleh auditor.
Beberapa peneliti diantaranya, Deangelo (1981), Tucker (2003),
Ramadhany (2004), Fanny dan Saputra (2005), Januarti (2009), Sutedja (2010),
Kartika (2012), Fransiska (2014), Nursasi, dkk (2015), menunjukkan bahwa
faktor-faktor seperti kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya,
kualitas audit, dan kepemilikan perusahaan. memengaruhi penerimaan opini audit
going concern. Oleh karena itu, kajian atas opini audit going concern dapat
dilakukan dengan melihat kondisi keuangan perusahaan, kualitas audit, dan
kepemilikan perusahaan.
Kondisi keuangan perusahaan merupakan tingkat kesehatan perusahaan
sesungguhnya. Pada perusahaan yang sakit banyak ditemukan masalah going
concern (Ramadhany, 2004). Mckeown et. al. (1991) dalam Kartika (2012)
menyatakan bahwa semakin kondisi perusahaan terganggu atau memburuk maka
akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit going
concern. Sebaliknya pada perusahaan yang tidak pernah mengalami kesulitan
keuangan auditor tidak pernah mengeluarkan opini audit going concern.
6
Sedangkan
penelitian
Lestari
(2014)
menyimpulkan
Kondisi
Keuangan
Perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.
Kualitas audit yang diberikan auditor banyak dikaitkan dengan ukuran
Kantor Akuntan Publik dan reputasi auditor. Craswell et al. (1995) dalam Fanny
dan Saputra (2005) menyatakan bahwa klien biasanya mempersepsikan bahwa
auditor yang berasal dari Kantor Akuntan Publik besar dan yang memiliki afiliasi
dengan Kantor Akuntan Publik internasionallah yang memiliki kualitas yang lebih
tinggi karena auditor tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan
kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review.
Sedangkan penelitian Setyarno, dkk (2006) membuktikan kualitas audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Karena
KAP skala kecil juga akan cenderung memberikan opini going concern secara
objektif untuk menjaga reputasinya.
Irfana (2012) mengatakan informasi non keuangan juga dibutuhkan
auditor sebelum memberikan opini audit going concern misalnya kepemilikan
perusahaan (manajerial dan institusional), dengan adanya kepemilikan perusahaan
diharapkan keputusan yang diambil adalah keputusan bersama atau keputusan
perusahaan. Januarti (2009) disebutkan bahwa kepemilikan perusahaan dapat
meningkatkan nilai perusahaan, sehingga mengurangi risiko terjadinya kesulitan
keuangan. Semakin besar kepemilikan institusional dan manajerial, maka semakin
efisien pemanfaatan keuangan. Hasil penelitian Adjani (2013), menunjukkan
7
kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap opini audit going concern dan
kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Januarti (2009) menemukan kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern dan penelitian
Irfana (2012) menemukan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap opini
audit going concern.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Aiisiah (2012) yang meneliti mengenai pengaruh kualitas audit, kondisi keuangan
perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan dan ukuran
perusahaan terhadap kecenderungan penerimaan opini audit going concern.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Aiisiah (2012) yaitu penelitian ini
menambahkan variabel indevenden kepemilikan perusahaan yang terdiri dari
kepemilikan managerial dan institusional, hasil penelitian-penelitiann terdahulu
cenderung menunjukan ketidakkonsistenan hasil penelitian pada variabel
kepemilikan perusahaan. Selain itu penelitian ini melakukan pengujian pada
sektor perbankan tahun 2013-2015. Alasannya adalah perbankan merupakan salah
satu perusahaan yang sangat berperan penting dalam perekonomian dan
bermanfaat bagi semua sektor perekonomian. Berdasarkan Survey Perbankan
Indonesia 2015 mengungkapkan adanya gejolak dan ketidakpastian pada
perusahaan perbankan yang dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah, dan suku bunga
Bank Indonesia yang tidak stabil. Berdasarkan latar belakang tersebut maka
8
peneliti termotivasi untuk meneliti “Pengaruh Kondisi Keuangan, Kualitas
Audit, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern Pada Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun
2013-2015”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka berikut
identifikasi masalah yang dapat diuraikan :
1.
Masih rendahnya indevendensi auditor dalam menerbitkan opini atas
laporan auditee.
2.
Opini audit going concern yang dibuat auditor sangat dibutuhkan untuk
menunjukkan dan memprediksi keberlangsungan kehidupan perusahaan.
3.
Perbankan berperan penting dalam perekonomian di Indonesia dalam
melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem
pembayaran bagi semua sektor perekonomian.
4.
Perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang syarat dengan risiko
karena melibatkan dana masyarakat.
5.
Perkembangan Bank di Indonesia semakin pesat dengan jumlah bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mencapai 43 bank induk yang
menyebabkan persaingan semakin ketat.
9
1.3
Pembatasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan opini audit going concern yaitu kondisi keuangan, kualitas audit, dan
kepemilikan perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013 sampai dengan 2015.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dirumuskan
pertanyaan penelitian :
1. Apakah kondisi keuangan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit
going concern?
2. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going
concern?
3. Apakah kepemilikan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini
going concern?
4. Apakah kondisi keuangan, kualitas audit dan kepemilikan perusahaan
berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui pengaruh kondisi keuangan terhadap penerimaan opini
audit going concern.
10
2.
Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap penerimaan opini audit
going concern.
3.
Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan
opini audit going concern.
4.
Untuk mengetahui pengaruh kondisi keuangan, kualitas audit dan
kepemilikan perusahaan terhadap penerimaan opini going concern
1.4
Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini manfaat yang diperoleh antara lain :
a.
Bagi Manajemen Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penentuan kebijakankebijakan perusahaan dan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan khususnya dalam kondisi keuangan perusahaan. Karena
berdasarkah hasil penelitian saya kondisi keuangan mempengaruhi
peneriaan opini audit going concern. Jadi penelitian ini bermanfaat bagi
manajemen perusahaan supaya lebih mengenali kondisi kesehatan
keuangan perusahaan, sehingga bila terjadi masalah yang serius dapat
dilakukan upaya penanganan sejak awal. Kondisi keuangan yang baik
kemungkinan akan jarang menerima opini going concern, sebaliknya
kondisi keuangan yang buruk menyebabkan tingginya probabilitas
penerimaan
opini
going
concern.
Untuk
itu
manajemen
mengupayakan kondisi keuangan perusahan selalu sehat.
harus
11
b.
Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan para pembaca dan sebagai
salah satu bahan referensi pengembangan penelitian dalam penelitian
selanjutnya serta menjadi pensambah wacana keilmuan. Hasil penelitian
ini membantu peneliti selanjutnya untuk mengambil keputusan dalam
melakukan penelitian selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian saya Nilai
Nagelkerke R2 sebesar 40,4%, artinya sebesar 59,6% penerimaan opini
audit going concern dapat dijelaskan oleh faktor-faktor indevenden yang
lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Jadi peneliti selanjutnya
dapat menambah variabel independen yang lain yang mungkin mempunyai
pengaruh terhadap opini going concern.
c.
Bagi Auditor
Hasil penelitian ini dapat membantu auditor dalam memberikan penilaian
keputusan opini audit yang mengacu pada kelangsungan hidup (going
concern) perusahaan dimasa yang akan datang. Hasil penelitian saya
menunjukkan kondisi keuangan berpengaruh terhadap pemberian opini
going concern. Untuk itu dalam melakukan pemeriksaan, auditor harus
lebih teliti lagi dalam menilai kesehatan keuangan sebuah perusahaan.
d.
Bagi Investor dan Calon Investor
Penelitian
ini
dapat
memberikan
informasi
dan
sebagai
bahan
pertimbangan sehingga keputusan yang tepat dapat diambil oleh para
12
investor dan calon investor dalam berinvestasi. Hasil penelitian saya
menunjukkan kondisi keuangan berpengaruh terhadap pemberian opini
going concern. Hasil ini membantu investor atau calon investor untuk
tetap melihat kondisi keuangan perusahaan dalam mengambil keputusan
investasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, landasan teori, hipotesis, dan hasil pengujian
yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini :
1.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel kondisi keuangan berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan opini going concern yang dapat dilihat dari
nilai probabilitas sebesar 0,032 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 (5%).
Artinya semakin baik kondisi keuangan maka semakin rendah probabilitas
penerimaan opini going concernya, sebaliknya, semakin buruk kondisi
keuangan maka semakin tinggi probabilitas penerimaan opini going
concernya
2.
Hasil pengujian menunjukkan kualitas audit yang di proksikan dengan ukuran
kantor akuntan public berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini
going concern, hasil ini didapat dari hasil uji regresi logistik, yang menujukan
nilai probabilitas sebesar 0,042 lebih kecil dari 0,05 (5%). Artinya semakin
tinggi kualitas audit maka semakin tinggi probabilitas dalam pemberian
opinin going concernya, sebaliknya semakin rendah kualitas audit maka
semakin rendah probabiltas dalam pemberian opinin going concernya
3. Hasil pengujian menunjukkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap penerimaan opini going concern hasil ini dapat dilihat dari hasil uji
regresi logistik yang menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,413 lebih besar
67
68
dari 0,05 (5%). Artinya, tinggi atau rendahnya jumlah proporsi kepemilikan
saham oleh manajer kemungkinan tidak akan mempengaruhi pemberian opini
audit going concern.
4. Hasil pengujian menunjukkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh
terhadap pemberian opini audit going concern hasil ini dapat dilihat dari hasil
uji regresi logistik yang menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,301 lebih
besar dari 0,05 (5%). Artinya, tinggi atau rendahnya jumlah proporsi
kepemilikan saham oleh pihak institusional kemungkinan tidak akan
mempengaruhi pemberian opini audit going concern.
5.
Variabel kondisi keuangan, kualitas audit, kepemilkan manajerial, dan
kepemilikan institusional berpengaruh secara simultan terhadap penerimaan
opini going concern. Pengaruh ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi keuangan, kualitas audit, kepemilkan
manajerial, dan kepemilikan institusional secara bersama – sama menjadi
pertimbangan dalam penerimaan opini going concern .
69
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka saran yang dapat
diberikan adalah Bagi manajemen perusahaan hendaknya lebih mengenali kondisi
kesehatan keuangan perusahaan, sehingga bila terjadi masalah yang serius dapat
dilakukan upaya penanganan sejak awal. Karena berdasarkan hasil penelitian ini
kondisi keuangan berpengaruh terhadap probabilitas penerimaan opini audit going
concern. Kondisi keuangan yang baik kemungkinan akan jarang menerima opini
going concernya, sebaliknya, kondisi keuangan yang buruk menyebabkan
tingginya probabilitas penerimaan opini going concern. Untuk itu manajemen
harus mengupayakan kondisi keuangan perusahan selalu sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Aiisiah, Nurul. 2012. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan,
Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going
Concern. Universitas Diponegoro. Semarang.
Adjani, Ema Diandra. 2013. Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Kemungkinan Pemberian Opini Audit Going Concern Oleh Auditor
Independen. Universitas Diponegoro. Semarang.
DeAngelo, L. 1981. Auditor Independence, Low Balling, and Disclosure
Regulation. Journal of Accounting and Economics. Vol3, No.2
pp.297-322.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 2016. Pedoman Penyusunan
Skripsi. Medan.
Fanny, Margaretta dan Sylvia, Saputra. 2005. Opini Audit Going Concern:
Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan
Perusahaan, Dan Reputasikantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten
Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi No.8.
Fransiska, Dendi. 2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap
Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta.
Salemba Empat.
Irfana. 2012. Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Opinion Shopping
Dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern. Universitas Diponegoro. Semarang.
Januarti, I, 2009, Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor,
Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern.. Universitas Diponegoro. Semarang.
Kartika, Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap
Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei.
70
71
Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan Perbankan, Mei 2012, Hal: 25 - 40
Vol. 1, No. 1.
Khotimah, Oktaviani Rizqi Khusnul. 2015. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi
Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan
Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Lestari, Ni Luh Putu Ratna Wahyu dan Widhiyani, Ni Luh Sari. 2014. Pengaruh
Faktor Keuangan Dan Karakteristik Auditor Pada Kualifikasi Opini
Kelangsungan Usaha. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
(Unud), Bali, Indonesia
Nogler, G.E. 1995. The Resolution of Auditor Going Concern Opinions.
Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol.14, No.2: 54-73.
Nursasi, dkk. 2015. Pengaruh Audit Tenure, Opinion Shopping, Leverage dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini. Audit Going
Concern Pada Perusahaan Perbankan Dan Pembiayaan Yang Go
Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Jibeka Volume 9 Nomor 1
Februari 2015: 37 – 43
Palmrose, Zoe-Vonna. 1988. An Analysis of Auditor Litigation and Audit Service
Quality. The Accounting Review. Vol. 63, No. 1: 55-73.
Pandiangan, D. S. (2013). Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun
Sebelumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini
Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
BEI. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Revisi 2009)
Praptitorini, Mirna Dyah dan Januarti, I. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas
Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini
Going Concern. Jurnal akuntansi dan keuangan Indonesia. Vo.8, No.1.
Ramadhany, Alexander. 2004. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Mengalami Financial Distress Di Bursa Efek Jakarta. Universitas
Diponegoro. Semarang.
72
Ramadhani, Ayu Suci dan Lukviarman, Niki. 2009. Perbandingan Analisis
Prediksi Kebangrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman
Revisi, Dan Altman Modifikasi Dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan
Sebagai Variabel Penjelas. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009
Hal 15-28
Ruiz, Barbadillo Emiliano, et al. 2004. Audit Quality and The Goingconcern Decision making Process. European Accounting Review. Vol.13.
No.4. 597-620.
Rustiana, Anastasia Sally Puspitasari. 2012. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris
Independen,Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional
Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2010 – 2012). Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
Setyarno Et. Al. (2006). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan
Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi.
No. 9.
Schipper, K., and L. Vincent. 2003. Earnings Quality. Accounting Horizons.
Vol.70. Supplement: 97-110.
Subramanyam, K.R and John J. Wild. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Sutedja, Christian. 2010. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemberian
Opini Audit Going Concern Pada Perusahaa~ Manufaktur. Jurnal
Akuntansi Kontemporer, Vol. 2 No.2.
Suwiyanto, Maria Anjelina. 2012. Aspek-Aspek Dalam Pemberian Opini Audit
Going Concern. Unika Widya Mandala. Surabaya.
Tamba, R. U. 2009. Pengaruh debt default, kualitas audit, opini audit terhadap
penerimaan opini going concern pada perusahaan yang terdaftar di BEI
. Medan: Universitas Sumatera Utara
Teoh, Siew Hong and T. J. Wong. 1993. Perceived Auditor Quality and the
Earnings Response Coefficient. The Accounting Review. Vol. 68, No. 2:
346-366.
73
Tucker, Robert R., Et al. 2003. Going Concern Judgements: An Experimental
Test Of The Self-Fulfilling Prophecy And Forecast Accuracy.
Ujiyantho, Arif Muh dan B.A. Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate
Governance, Managemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium
Nasional Akuntansi Vol. 10, Makasar, 26-28 Juli
Winanda, 2009. Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta
Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan
Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi Vol. 6, pp 1255-1267