III. PELAKSANAAN PROGRAM A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pembuatan prototipe dilakukan di AEDS Agriculture Engineering Desain Studio Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB dan bengkel milik dosen
pembimbing Ir. Agus Sutejo, Msi. Kegiatan dimulai dari bulan Maret sampai Juli 2013.
B. Tahap PelaksanaanJadwal Faktual Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan konsultasi rancangan, survei harga alat dan bahan di pasaran yang dilanjutkan dengan penyesuaian dana awal yang
didapat. Kemudian dilakukan perancangan ulang menurut dana yang dimiliki pada saat itu dalam hal ini, memanfaatkan daur ulang tabung stainless steel,
pembuatan, dan pengujian alat. Pengujian yang dilaksanakan antara lain konsentrasi larutan garam, lama pengasinan, dan rasa output produk. Jadwal
faktual pelaksanaan program dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Faktual Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan
Bulan Maret
April Mei
Juni Juli
Agustus 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4
1 Identifikasi Permasalahan
2 Merumuskan Ide Awal Rancangan
Fungsional 3 Menyempurnakan
Ide Rancangan Struktural
4 Gambar Teknik 5 Konsultasi
Rancangan 6 pengujian telur
pertama 7 modifikasi 1
8 pembersihan alat 9 uji telur kedua
10 analisis 11 bertemu mitra
12 pembuatan laporan akhir
13 modifikasi akhir
C. Instrumen Pelaksanaan
Pada proses pembuatan prototype diperlukan instrumen yang mendukung terlaksananya program. Dalam pelaksanaanya instrumen yang diperlukan antara
lain: seperangkat komputer yang digunakan sebagai alat desain, seperangkat alat las, elektroda, gerinda, gergaji besi, seperangkat alat bor, dan lain sebagainya.
D. Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan biaya yang diajukan sebesar Rp 12.480.000,00, sedangkan dana yang diterima dari DIKTI sebesar Rp 11.300.000,00. Rincian pengeluaran
dana dapat dilihat pada tabel 2. Pemasukan DIKTI
: Rp 11.300.000 Pengeluaran
: Rp 10.861.000 - Saldo
: Rp 439.000
Tabel 2. Rincian Pengeluaran Dana bulan
Nama Jumlah Harga
jumlah harga
oktober print proposal 2
7000 14000
maret Tabung stainlees steel jadi +
Modifikasi 1
4500000 4500000
PVC 1 aw 1
26000 26000
Lem pipa 1
5000 5000
Konsumsi 4
30000 120000
Sealtape 1
2000 2000
SDL 1 1
3000 3000
telur bebek 100
2000 200000
pulsa komunikasi dengan mitra 1
50000 50000
transportasi anggota 2
50000 100000
transportasi pemindahan alat 1
100000 100000
April Garam
1 55000
55000 Jaring-Jaring Pembungkus
1 15000
15000 Konsumsi
2 50000
100000 Transportasi
1 50000
50000 biaya kecelakaan
1 400000
400000
mei Spon
2 4000
8000 sabun colek
1 2000
2000 Konsumsi
4 50000
200000 tali rafia
1 7000
7000 Slang
12 6500
78000 Tansportasi
2 50000
100000 Ember
2 20000
40000 Gayung
2 10000
20000 juni
Transportasi 2
50000 100000
Konsumsi 4
50000 200000
pipa sambungan 2
4000 8000
telur bebek 90
1800 162000
kran T 1
22000 22000
pulsa komunikasi dengan mitra 1
50000 50000
lem pipa 1
5000 5000
Selotip 2
2000 4000
pipa T 2
5000 10000
besi siku 404 x6br 20
75000 1500000
drat 12 2
3000 6000
pipa 12 1
10000 10000
drat 1 2
4000 8000
Juli Transportasi
2 50000
100000 Konsumsi
4 20000
80000 print laporan kemajuan
2 7000
14000 Kompresor
1 1160000
1160000 tiket transportasi untuk monev dikti
1 110000
110000 CD
2 3500
7000 sewa mobil
1 250000
250000 timbangan
1 160000
160000 Agustus transportasi
2 50000
100000 pulsa komunikasi dengan mitra
1 100000
100000 konsumsi
4 50000
200000
Total
10561000
Biaya Poster 300000
Dana 11300000
Sisa 439000
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Realisasi BRT 46
BRT 46 dirancang untuk mampu menampung kapasitas telur sebanyak 500 telur dalam sekali pengasinan. Waktu yang ditempuh untuk proses pengasinan
dilakukan selama 6 hari. Selain itu, diharapkan alat ini mampu menampung air garam dengan tekanan tinggi. Dan juga digunakan pompa motor untuk
memompa air garam yang telah dipersiapkan masuk kedalam alat tersebut. Hal ini ditujukan untuk mempermudah pemasukan air garam kedalam BRT 46.
Gambar 1. Gambar Rancangan BRT 46
Kondisi keuangan pada awal bulan kurang memadai untuk mewujudkan alat tersebut. Sehingga dilakukan diskusi ulang dengan dosen pembimbing untuk
mecari solusi dalam perealisasian brt-46 dengan dana yang pada saat itu masih belum sepenuhnya didapatkan. Dari hasil diskusi, diputuskan untuk
menggunakan bahan daur ulang untuk memaksimalkan dana yang dimiliki. Tabung stainless steel yang digunakan adalah bekas dari wadah besar yang
terbuat dari stainless steel sebagai alat pengkukus dalam jumlah besar.
Gambar 2. Prototipe BRT-46 Gambar 3. Alat pengukur tekanan atmosfir
Gambar 4. Lubang pemasukan telur
B. Pengujian Pengasinan