Implementasi Hasil dan Pembahasan

BAB 4 IMPLEMENTASI

4.1 Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap akhir setelah hasil analisis dan rancangan sistem yang dibuat sedemikian rupa dan kemudian akan diuji melalui implementasi. Dari implementasi ini akan terlihat hasilnya apakah cukup memuaskan atau tidak. Hasil analisis dan rancangan yang baik akan sangat membantu dalam tahap implementasi, sehingga setelah tahap implementasi akan dihasilkan suatu aplikasi yang sesuai dengan yang diinginkan [11]. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk implementasi aplikasi kriptografi RSA pada SMS ini adalah sebagai berikut: 1. Netbeans 7.0.1 dan JDK 6.0 untuk implementasi program 2. Java TM Micro Edition SDK 3.0.5 3. Dukungan terhadap aplikasi berbasis java dengan CLDC 1.1 dan MIDP 2.1 4. Dukungan terhadap pengiriman SMS

4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Enkripsi Algoritma RSA

Untuk melakukan enkripsi dengan metode RSA, setelah didapatkan kunci publik dan kunci privat, maka plaintext harus diubah ke dalam kode ASCII desimal dan kemudian ditambahkan dengan 68. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembagian blok-blok desimalnya sehingga lebih mudah dalam proses dekripsi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Konversi Karakter Plaintext ke Kode ASCII Desimal Plaintext Kode ASCII Desimal Kode ASCII Desimal + 68 p 112 180 i 105 173 n 110 178 spasi 32 100 a 97 165 t 116 184 m 109 177 spasi 32 100 B 66 134 N 78 146 I 73 141 : 58 126 3 51 119 3 51 119 7 55 123 3 51 119 Jumlah karakter plaintext adalah 16 karakter. Sehingga dari data di atas kode ASCII desimal tersebut dibagi ke dalam blok-blok m sedemikian sehingga setiap nilai blok m bernilai antar 0 sampai dengan n-1. Tabel 4.2 Proses Enkripsi dengan Algoritma RSA i m i e n c i = m i e mod n 1 180 11 3937 67 2 173 11 3937 307 3 178 11 3937 1945 4 100 11 3937 1260 5 165 11 3937 2220 6 184 11 3937 3408 7 177 11 3937 2714 8 100 11 3937 1260 9 134 11 3937 1259 10 146 11 3937 234 11 141 11 3937 332 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Proses Enkripsi dengan Algoritma RSA lanjutan i m i e n c i = m i e mod n 12 126 11 3937 126 13 119 11 3937 2889 14 119 11 3937 2889 15 123 11 3937 2665 16 119 11 3937 2889 Kemudian c i diubah ke dalam bentuk biner 16 bit. Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Proses Pengubahan ke Bentuk Biner 16 Bit Ciphertext Biner 16 Bit 67 0000000001000011 307 0000000100110011 1945 0000011110011001 1260 0000010011101100 2220 0000100010101100 3408 0000110101010000 2714 0000101010011010 1260 0000010011101100 1259 0000010011101011 234 0000000011101010 332 0000000101001100 126 0000000001111110 2889 0000101101001001 2889 0000101101001001 2665 0000101001101001 2889 0000101101001001 Universitas Sumatera Utara Kemudian biner 16 bit ini dibagi-bagi menjadi biner 8 bit, hasilnya akan diubah ke desimal ASCII dan seterusnya diubah ke karakter sesuai tabel ASCII. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Pengubahan Biner 8 Bit ke Karakter ASCII Biner 8 Bit Desimal ASCII Karakter ASCII Cipher 00000000 NUL 01000011 67 C 00000001 1 SOH 00110011 51 3 00000111 7 BEL 10011001 153 ™ 00000100 4 EOT 11101100 236 ì 00001000 8 BS 10101100 172 ¬ 00001101 13 CR 01010000 80 P 00001010 10 LF 10011010 154 š 00000100 4 EOT 11101100 236 ì 00000100 4 EOT 11101011 235 ë 00000000 NUL 11101010 234 ê 00000001 1 SOH 01001100 76 L 00000000 NUL Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Pengubahan Biner 8 Bit ke Karakter ASCII lanjutan Biner 8 Bit Desimal ASCII Karakter ASCII Cipher 01111110 126 ~ 00001011 11 VT 01001001 73 I 00001011 11 VT 01001001 73 I 00001010 10 LF 01101001 105 i 00001011 11 VT 01001001 73 I Karakter ASCII yang dihasilkan tidak semua bisa ditampilkan di layar emulator maupun handphone karena sebagian dari karakter hanya sebagai simbol control seperti karakter 0-31 merupakan ASCII characters control. Namun, nilai desimal yang terkandung di dalamnya tetap nilai desimal sesuai tabel ASCII.

4.2.2 Dekripsi Algoritma RSA

Karena pada tahap enkripsi sebelumnya dilakukan pengubahan dari biner 8 bit ke desimal dan karakter ASCII, maka sebelum memasuki tahap dekripsi dilakukan pula konversi dari karakter ASCII ke desimal ASCII dan biner 8 bit. Tabel 4.5 Konversi Hasil Dekompresi ke Desimal ASCII dan Biner 8 Bit Karakter ASCII Desimal ASCII Biner 8 Bit NUL 00000000 C 67 01000011 SOH 1 00000001 3 51 00110011 BEL 7 00000111 ™ 153 10011001 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Konversi Hasil Dekompresi ke Desimal ASCII dan Biner 8 Bit lanjutan Karakter ASCII Desimal ASCII Biner 8 Bit EOT 4 00000100 ì 236 11101100 BS 8 00001000 ¬ 172 10101100 CR 13 00001101 P 80 01010000 LF 10 00001010 š 154 10011010 EOT 4 00000100 ì 236 11101100 EOT 4 00000100 ë 235 11101011 NUL 00000000 ê 234 11101010 SOH 1 00000001 L 76 01001100 NUL 00000000 ~ 126 01111110 VT 11 00001011 I 73 01001001 VT 11 00001011 I 73 01001001 LF 10 00001010 i 105 01101001 VT 11 00001011 I 73 01001001 Universitas Sumatera Utara Kemudian dilakukan konversi dari biner 8 bit ke biner 16 bit, kemudian dikonversi ke Desimal ASCII untuk mendapatkan ciphertext hasil enkripsi untuk didekripsi. Tabel 4.6 Hasil Konversi Biner 16 Bit ke Ciphertext Berupa Desimal ASCII Biner 16 Bit Ciphertext 0000000001000011 67 0000000100110011 307 0000011110011001 1945 0000010011101100 1260 0000100010101100 2220 0000110101010000 3408 0000101010011010 2714 0000010011101100 1260 0000010011101011 1259 0000000011101010 234 0000000101001100 332 0000000001111110 126 0000101101001001 2889 0000101101001001 2889 0000101001101001 2665 0000101101001001 2889 Kemudian dilakukan proses dekripsi dengan algoritma RSA seperti berikut: Tabel 4.7 Proses Dekripsi dengan algoritma RSA i c i d n m i = c i d mod n 1 67 1031 3937 180 2 307 1031 3937 173 3 1945 1031 3937 178 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Proses Dekripsi dengan algoritma RSA lanjutan i c i d n m i = c i d mod n 4 1260 1031 3937 100 5 2220 1031 3937 165 6 3408 1031 3937 184 7 2714 1031 3937 177 8 1260 1031 3937 100 9 1259 1031 3937 134 10 234 1031 3937 146 11 332 1031 3937 141 12 126 1031 3937 126 13 2889 1031 3937 119 14 2889 1031 3937 119 15 2665 1031 3937 123 16 2889 1031 3937 119 Hasil dekripsi tersebut dibagi menjadi blok-blok sama panjang dengan masing- masing 3 digit, kemudian dikurangi 68 dan dikonversi menggunakan kode ASCII agar menjadi karakter plaintext pesan aslinya. Tabel 4.8 Konversi dari Hasil Dekripsi ke Plaintext m i m i - 68 Plaintext 180 112 p 173 105 i 178 110 n 100 32 spasi 165 97 a 184 116 t 177 109 m 100 32 spasi Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Konversi dari Hasil Dekripsi ke Plaintext lanjutan m i m i - 68 Plaintext 134 66 B 146 78 N 141 73 I 126 58 : 119 51 3 119 51 3 123 55 7 119 51 3

4.3 Tampilan Sistem