Penggunaan Sapaan dalam Tuturan Santri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep

(1)

PENGGUNAAN SAPAAN DALAM TUTURAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-AMIEN PRENDUAN SUMENEP

SKRIPSI

Oleh YULIYATI NIM 201110080311032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

PENGGUNAAN SAPAAN DALAM TUTURAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-AMIEN PRENDUAN SUMENEP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh YULIYATI NIM 201110080311032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(3)

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di baawah ini:

Nama NIM Jurusan Fakultas

: : : :

Yuliyati

201110080311032

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas Akhir dengan judul:

Penggunaan sapaan dalam tuturan santri di pondok pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep.

Adalah hasil karya saya dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.


(4)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “Pengunaan Sapaan dalam Tuturan Santri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep” ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi pada tanggal 10 Oktober 2015


(5)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasan dan Sastra Indonesia Tanggal 25 Oktober 2015


(6)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” Surah Asy-Syarh (Q.S. 94:5)

“Hidup adalah berpikir dan berbuat di bawah cahaya Allah.” (D. Zawawi Imron)


(7)

vi

Alhamdulillahirabbilalamiin. Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Penggunaan Sapaan dalam Tuturan Santri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan umat manusia Rasulullah Muhamamd SAW yang segala akhlak dan tindakannya menjadi teladan dan motivasi bagi peneliti dalam usaha menyelesaikan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan penelitian ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Tuti Kusniarti, M.Si., M.Pd., selaku Katua Juruan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dra. Daroe Iswatiningsih, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, inspirasi, motivasi, saran, dan dukungan dari awal hingga akhir skripsi ini dapat diselesaikan.


(8)

vii

5. Drs. H. Fauzan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, inspirasi, motivasi, saran, dan dukungan dari awal hingga akhir skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu selama penulis selama menuntut ilmu di bangku perkuliahan.

7. Ayahanda tercinta, H. Moh. Jabbar yang senantiasa memberikan semangat, motivasi dan dukungan baik dukungan moril maupun materiil. Terima kasih atas doa-doa indah yang Insya Allah diijabah oleh-Nya. 8. Ibunda tercinta, Hj. Rusmiyati yang dengan penuh kasih sayang memberi

semangat, motivasi dan dukungan. Terima kasih atas doa-doa yang Insya Allah diijabah oleh-Nya dan selalu menjadi penyejuk hati.

9. Keluarga besarku yang tersayang, Hj Hana, H. Samsu, ibuku Martia, dan bapak Matru ie. Terima kasih atas semangat dan juga doa-doanya.

10.Muhammad Erwin yang hampir tak pernah absen memberikan semangat dan dukungan meski dalam keadaan sibuk. Terima kasih telah bersabar menemani bahkan di masa-masa sulit sekalipun.

11.Sahabat tersayang Ita Puspita Sari dan Evira Nida Maulida yang tidak pernah lupa memberikan dukungan ketika bertemu sapa.

12.Teman-teman seperjuangan, Khalisya, Ria, dan Devi, dan semua teman-teman Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2011.

13.Semua pihak yang lain yang turut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu.


(9)

viii

Semoga semua pihak yang telah membantu memperoleh balasan yang pantas dari Allah SWT. Setelah penelitian ini selesai, peneliti memiliki harapan yang besar agar nantinya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar dalam mengembangkan kembali hasil penelitian ini. Semoga segala harapan dan doa yang disertai dengan usaha ini diijabah oleh Allah SWT. Amin.


(10)

ix ABSTRAK

YULIYATI 2015, Penggunaan Sapaan dalam Tuturan Santri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (1) Dra. Daroe Iswatiningsi, M.Si (2) Drs. Fauzan, M.Pd.

Kata kunci: kata sapaan, santri PP. Al-Amien Prenduan

Penelitian ini merupakan sebuah telaah tentang penggunaan sapaan dalam tuturan santri pondok pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Sapaan ini menarik untuk dikaji karena sapaan yang digunakan campur bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Arab). Adapun permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini antara lain: (1) bagaimana bentuk penggunaan sapaan di PP. Al-Amien Prenduan Sumenep? (2) bagaimana fungsi penggunaan sapaan di PP. Al-Amien Prenduan Sumenep. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) mendeskripsikan bentuk penggunaan sapaan di PP. Al-Amien Prenduan Sumenep. (2) mendeskripsikan fungsi penggunaan sapaan di PP. Al-Amien Prenduan Sumenep.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun sumber datanya adalah tuturan yang menyangkut sapaan yang digunakan santri. Data penelitian berupa kata sapaan. Data dihimpun dalam sebuah instrumen berupa tabel yang telah ditentukan klasifikasinya berdasarkan penggunaan sapaan yang digunakan santri.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk sapaan yang digunakan santri di PP. Al-Amien Prenduan Sumenep dapat diidentifikasi berupa (a) bentuk sapaan berupa nama diri, nama diri muncul dalam bentuk panggilan nama utuh, dan nama bentuk singkatan nama panggilan, (b) sapaan berupa istilah kekerabatan, muncul dalam bentuk sebutan kekerabatan, dan muncul dalam bentuk kekerabatan+nama,bentuk kekerabatan sapaand dalam bahasa Arab, bentuk sapaan kekerabatan+nama, (c) sapaan kata ganti orang, muncul dalam bentuk sapaan kata ganti orang kedua tunggal, bentuk sapaan kata ganti orang kedua dalam bahasa Arab, bentuk sapaan kata ganti orang kedua jamak, bentuk sapaan kata ganti orang kedua jamak dalam bahasa Arab, bentuk kata ganti+nama, bentuk kata ganti+kekerabatan, bentuk kata ganti+kata ganti, dan kekerabatan+kata ganti, (d) julukan, muncul dalam bentuk julukan identitas dan julukan shof/kelas. Adapun dilihat dari fungsi sapaan, penggunaan sapaan yang digunakan oleh santri PP. Al-Amien Prenduan Sumenep. Antara lain sebagai berikut (a) keakraban: (1) nama diri (Titin, Dian dan Put), (2) kata ganti orang (ukhti, kamu, kalian, Anti Tyas, antunna, tunna, kunna, anti ukhti), (3) julukan shof/ kelas (niha`ie, zhivo anak 26, leguler/intensif) (b) menghormati (kak, kakak, mbak, kak+nama, dan, antum, (c) identitas (pak, bu, ustadzah, muallimah, dan us)


(11)

x ABSTRACT

YULIYATI 2015, Use of Greetings in speech Pupils in Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Essay. Language Study Program and Literature Indonesia FKIP University of Malang. Supervisor (1) Dra. Daroe Iswatiningsi, M.Si (2) Drs. Fauzan, M.Pd.

Keywords: greeting words, students PP. Al-Amien Prenduan

This research is a study of the use of greeting speech boarding school students in Al-Amien Prenduan Sumenep. This greeting is interesting to study because the greeting is used mixed languages (Indonesian and Arabic). The issues examined in this study include: (1) how to shape the use of greeting in PP. Al-Amien Prenduan Sumenep? (2) how to use the function greeting in PP. Al-Amien Prenduan Sumenep. The purpose of this study was to analyze: (1) describe the use of greeting in the form of PP. Al-Amien Prenduan Sumenep. (2) describes the functions of the use of greeting in PP. Al-Amien Prenduan Sumenep.

The method used in this research is descriptive qualitative. The source of data is the greeting speech concerning the use of students. The research data in the form of address. Data collected in an instrument in the form of a table which has determined its classification is based on the use of greeting used students. Based on the results of this study concluded that the form of address used on the PP students. Al-Amien Prenduan Sumenep can be identified in the form of (a) forms of address in the form of proper names, proper names appear in the form of name calling intact, and the name abbreviated form nickname, (b) a greeting in the form of term kinship, appearing in the form of designation of kinship, and appears in the form kinship + name, form kinship sapaand in Arabic, forms of address kinship + name, (c) greeting the personal pronoun, appearing in the form of address pronouns second person singular, forms of address second-person pronoun in Arabic, forms of address pronoun the second person plural, forms of address pronouns second person plural in Arabic, the form of the pronoun + name, the form of the pronoun + kinship, forms of pronouns + pronouns and kinship + pronoun, (d) the nickname, appears in the form of nicknames identity and the nickname shof / class. As seen from the function of greeting, the use of greeting used by students PP. Al-Amien Prenduan Sumenep. Are as follows (a) familiarity: (1) proper name (Titin, Dian and Put), (2) the personal pronoun (ukhti, you, you, Anti Tyas, antunna, tunna, kunna, anti ukhti), (3 ) nickname shof / class (niha`ie, zhivo children 26 leguler / intensive) (b) respecting (kak, brother, sister, kak + name, and, antum, (c) the identity (pak, bu, ustadzah, muallimah, and us).


(12)

xi DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Lembar Persetujuan... Halaman Pengesahan... Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1.2 Fokus Penelitian... 1.3 Rumusan Masalah... 1.4 Tujuan Penelitian... 1.5 Manfaat Penelitian... 1.5.1 Manfaat Teoritis... 1.5.2 Manfaat Praktis... 1.6 Definisi Operasional... BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Ragam Bahasa... 2.2 Peristiwa Tutur………... 2.3 Hakikat Pilihan Kat... 2.4 Pengertian Sapaan………... 2.5 Penggunaan Sapaan di PP. Al-Amien... 2.6 Bentuk Sapaan... 2.7 Fungsi Sapaan………...

i ii iii iv v vi ix 1 7 8 8 9 9 9 10 11 13 15 16 21 23 25


(13)

xii BAB III METODE PENELITIAN

3.1Pendekatan Penelitian... 3.2Metode Penelitian. ... 3.3Data dan Sumember Data...

3.3.1 Data Penelitian………... 3.3.2 Sumber Data Penelitian... 3.2 Teknik Penelitian...

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data... 3.4.2 Teknik Analisis Data... 3.5 Kode dan Instrumen Penelitian... 3.5.1 Kode Data... 3.5.2 Instrumen Penelitian... BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Bentuk Sapaan……….... 4.1.1 Bentuk Sapaan Berupa Nama Diri………... 4.1.2 Sapaan Kekerabatan...

4.1.2.1Bentuk Sapaan Kekerabatan……….. 4.1.2.2Bentuk Kekerabatan Sapaan dalam Bahasa

Arab ……….. 4.1.2.3Bentuk Sapaan Kekerabatan+Nama ... 4.1.3 Bentuk Sapaan Berupa Kata Ganti...

4.1.3.1Bentuk Sapaan Kata Ganti Orang Kedua Tunggal... 4.1.3.2 Bentuk Sapaan Kata Ganti Orang Kedua

Tunggal Bahasa Arab... 4.1.3.3Bentuk Sapaan Kata Ganti Orang Kedua

Jamak... 4.1.3.4Bentuk Sapaan Kata Ganti Orang Kedua

Jamak Bahasa Arab………

28 29 30 30 30 31 31 32 32 33 33 35 35 38 38 37 42 43 44 44 45 46


(14)

xiii

4.1.3.5Bentuk Kata Ganti+kekerabatan dalam bahasa Arab………... 4.1.3.6Bentuk kekerabatan+kata ganti

orang………..………… 4.1.4 Bentuk Sapaan Berupa Julukan……….... 4.1.2.1Julukan Identitas (Gelar)... 4.1.2.2 Julukan Identitas+Nama…………. ………. 4.1.2.3Julukan Shof/kelas…...…………. ………. 4.2 Fungsi Sapaan ....

4.2.1.Fungsi Sapaan untuk Keakraban... 4.2.2 Fungsi Sapaan untuk Menghormati……… 4.2.3 Fungsi Sapaan sebagai Identitas... BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan... 5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA………... LAMPIRAN

Lampiran 1... Lampiran II... Lampiran III ……….

47 50 51 52 52 54 55 58 58 66 71 75 76 78 80 88 102


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Klasifikasi Data Berdasarkan Sumber Data……… Tabel 2 Penggunaan Sapaan dalam Tuturan Santri di Lingkungan PP.

Al-Amien Prenduan Sumenep...

33 34


(16)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yuliyati, lahir di Sumenep, 23 Oktober 1990. Ia tinggal di Dusun Raas. RT/RW:001/001, Desa Masalima. Kec. Masalembu Kab. Sumenep. Putri tunggal dari pasangan H. Moh. Jabbar dengan Hj. Rusmiyati, ia menempuh jenjang pendidikan awal dari Sekolah dasar (SD) Masalima 1V Sumenep, dan lulus pada tahun 2003 selain itu ia menempuh Madrasah Iftidaiyah (MI) Mambaul ulum. Masalima-Masalembu Sumenep, dan lulus pada tahun 2004.

selanjutnya, ia menempuh ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Masalembu, Sumenep dan lulus pada tahun 2006, setamat Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia meneruskan ke sekolah menengah atas Tarbiyatul Muallimen Islamiyah (TMI) PP. Al-Amien Prenduan Sumenep Prenduan dan lulus pada tahun 2010. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Universiatas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2011 sampai dengan sekarang di jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.


(17)

78

DAFTAR RUJUKAN

Aslinda, dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama

Arikunto, Suharsimi. 1998. Presedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Rineka Pelajar

Alwasilah, A Chaedar. 1993. Pengantar sosialogi Bahasa. Bandung:Angkasa Alwi Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka Arso Mugi Hendik. 2010. Kemampuan Memahami Penggunaan Kata Sapaan

Dalam Wacana Bahasa Indonesia Lisan Siswa Kelas VIIG SMP Negeri I Jember. Jember: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Jember

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Bandung: Rineka cipta.

________. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bhratara Karya Aksara

Fitri Nurpradina Elia. 2012. Penggunaan Kata Sapaan Bahasa Jerman Dalam NovelRemaja UND WENN SCHON. Skripsi tidak Diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Budaya Studi Jerman Depok Universitas Indonesia

Ismawanti Esti. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Yogjakarta: PT Ombak

Keraf Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Kurniasih Ersi. 2012. Sapaan Dalam Bahasa Melayu Pontianak Wilayah Istana Kadriah. Skripsi tidak Diterbitkan. Pontianak: FKIP. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.


(18)

79

Kridalaksan Harimurti. 1985. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Penerbit Nusa Indah

________. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramadia Pustka Utama

Maros Marlyna. 2010. Jenis dan Fungsi Sapaan Serta Persipsi Kesantunan dalam Interaksi di Kaunter Pertanyaan. Malaysia: Pusat Pengajian Bahasa dan Linguistik Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan Universiti Kebangsaan Malaysia

Mulya Kadir Abdul. 2004. Sisitem Sapaan Bahasa Tolaki. Dipertemen Pendidikan Bahasa.

Muhammad. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: PT AR-RUZZ Media Meleong. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyajho. 2013. “Materi Tentang Pendekatan Kualitatif”. (online)

http://mulyajho.blogspot.com/2012/08/materi-tentang-pendekatan-kuali

tatif.html. (diakses 11 Desember 2014).

Nababan, P.W.J. 1992 . Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia Retnonengsih, Ana dan Suharso. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Semarang: PT Widya Karya

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT RinekaCipta

Sari Nika. 2013. Sistem Kata Sapaan Kekerabatan Dalam Bahasa Melayu Di Kepenghuluan Bangko Kiri Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Hilir Provensi Riau. Skripsi tidak Diterbitkan. Padang: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang. Sabardila Atiqa. 2012. Bangsa yang Besar Adalah Bangsa yang Menghargai Jasa

Pahlawan (Kasus Pemakaian Sapaan Pada Judul Berita). Surakarta: Magister Pengkajian Bahasa Fakultas Pascasarjana,Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tadjuddin Moh. M.A. 2013. Bahasa Indonesia Bentuk dan Makna. Bandung: PT ALUMNI


(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupannya. Interaksi antarmanusia tersebut disebut dengan hubungan sosial, untuk mewujudkan hubungan sosial yang baik, manusia membutuhkan alat untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan alat utama bagi manusia untuk menjalin komunikasi dengan baik dan benar agar maksud dan tujuan dalam penyampaian mampu dipahami secara jelas dan mudah. Ketepatan dalam pilihan kata berbahasa dapat mencerminkan kesopanan atau kesantunan dalam komunikasi.

Setiap komunikasi manusia saling menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung. Maka, dalam setiap proses komunikasi ini terjadilah apa yang disebut peristiwa tutur dan tindak tutur dalam situasi tutur (Chaer dan Agustina, 2010:47). Menurut Syafyahya (2010:12) mengatakan bahwa bahasa digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi antar sesama karena masyarakat itu terdiri atas berbagai lapisan tentulah bahasa yang digunakan akan bervariasi.

Variasi bahasa muncul ketika penggunaan bahasa dikaitkan dengan konteks yang menyertainya. Konteks dapat diartikan sebagai aspek-aspek lingkungan fisik atau sosial yang kait-mengait dengan ujaran tertentu. Konteks ujaran yang dimaksud di sini melibatkan penutur dan mitra tutur, waktu, tempat, serta situasi (Sari, 2013:513). Konteks yang berbeda akan menyebabkan


(20)

2

penggunaan bahasa yang berbeda pula. Dalam interaksi sosiolinguistik, dibicarakan tentang kemampuan komunikasi penutur. Di samping itu, dibicarakan juga makna yang sebenarnya dari unsur-unsur kebahasaan karena satu kata/bahasa dapat memiliki makna ganda. Artinya makna satu kata/bahasa bergantung pula pada konteks pemakaian (Leni dan Aslinda, 2010: 10).

Kridalaksana (1985:14) mengemukakan bahwa semua bahasa mempunyai apa yang disebut sistem tutur sapa, yakni sistem yang mempertautkan seperangkat kata-kata atau ungkapkan-ungkapkan yang dipakai untuk menyebut dan memanggil para pelaku dalam suatu peristiwa bahasa. Para pelaku itu ialah pembicara (pelaku I), yang diajak bicara (pelaku 2) dan yang disebut dalam pembicara (pelaku 3). Sedangkan Ngalimun (2012: 303) menjelaskan bahwa bentuk kebahasaan yang sering menyertai penggunaan bahasa lisan adalah sapaan. Sapaan menyangkut interaksi antara dua pihak, yaitu penyapa (orang yang menyapa) dan pesapa (orang yang disapa).

Chaer (1988: 136) mengemukakan bahwa sapaan merupakan kata-kata yang digunakan untuk menyapa, menengur, atau menyebut orang kedua, atau orang yang diajak bicara). Suharso dan Retnoningsih (2009: 453) mengatakan bahwa sapaan adalah ajakan untuk bercakap, teguran, ucapan morfem, kata, atau frase untuk saling merujuk dalam pembicaraan dan yang berbeda-beda menurut sifat di antara pembicara itu, seperti Anda, Ibu, Saudara.


(21)

3

Menurut Nababan (dalam Aslinda 2010: 11) secara garis besarnya hakikat bahasa membicarakan sistem suatu unsur bahasa, sedangkan fungsi bahasa yang paling mendasar ialah untuk komunikasi. Dengan berkomunikasi akan terjadi suatu sistem sosial atau masyarakat, tanpa komunikasi tidak ada masyarakat. Masyarakat atau sistem sosial manusia berdasarkan dan bergantung pada komunikasi kebahasaan, tanpa bahasa tidak ada sistem kemasyarakatan.

Berbicara masalah masyarakat, tidak lepas dari masalah kebudayaan. Bahasa dan kebudayaan selalu tarealisasi secara tumpang tindih. Pengaruh timbal balik antara bahasa dan kebudayaan dapat dilihat dalam belajar bahasa kedua atau bahasa asing. Pola-pola komunikasi yang dipengaruhi oleh kebudayaan jelas dapat ditelusuri melalui pengamatan terhadap kecenderungan-kecenderungan berbahasa (Ohoiwutun, 2002:79 dalam Leni dan Aslinda, 2010: 11). Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan eratnya hubungan antara bahasa dan kebudayaan tersebut. Melalui bahasa seseorang atau masyarakat kita dapat mengetahui kebudayaan.

Kebudayaan di PP. Al-Amien Prenduan sangatlah berbeda dengan kebudayaan di pondok pesantren lainnya. Salah satunya yang membedakan dari segi adanya penggunaan bahasa yang sangat mempengaruhi perilaku sosial santri. Secara budaya orang yang lebih mudah diharapkan menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Sebaliknya, orang yang lebih tua diharapkan pula tenggang rasa terhadap yang muda. Unsur timbal balik seperti itu tercermin dalam

menggunakan sapaan. Misalnya sapaan Antum (kamu laki-laki jamak), yang lazim


(22)

4

menunjukkan rasa hormat, hal ini juga dapat dilihat pada sapaan beliau, kiai, nyai,

ustad, ustadzah, sampean, kakak, mbak, ibu, musrifah, lora dan umi. Sebaliknya

sapaan yang digunakan orang yang lebih tua kepada orang lebih muda seperti anti,

anta, antunna, zhivo (21), uhti, adik dan lain-lain. Melihat fenomena yang terjadi di dalam masyarakat Kecamatan Prenduan khususnya di PP. Al-Amien yang memiliki variasi bentuk serta fungsi sapaan, mampu membedakan masyarakat dari tingkat sosial.

Pondok Pesantren Al-Amien secara budaya menggunakan sapaan sebagai tradisi yang lazim digunakan santri sebagai nama diri, kekerabatan, ganti orang kedua. Hal ini sudah menjadi tradisi dan kebiasaan dengan sendirinya berdasarkan asal bahasa yang digunakan, ada sapaan yang berasal dari bahasa Madura, bahasa Indonesia, bahkan Arab. Dengan adanya campuran bahasa maka sapaan yang digunakan juga bervariasa berdasarkan status sosial dan etika sopan santun yang tercermin dari sapaan yang digunakan.

Sistem sapaan yang terdapat dalam PP. Al-Amien memiliki keunikan, juga

terdapat pada sapaan julukan nama kelas (shof) dalam keseharian antar teman.

Penggunaan bahasa yang demikian juga mempengaruhi pula pada pilihan sapaan yang digunakan oleh santri berkaitan dengan tingkat sosial dalam penggunaannya. Sapaan yang digunakan di PP. Al-Amien Prenduan, lebih menjaga sopan santun dan mencerminkan kepribadian seseorang yang mempunyai etika sebagai santri dan juga sebagai norma interaksi.


(23)

5

Alasan peneliti memilih PP. Al-Amien Prenduan, khususnya Tarbiyatul

Mualimien Islamiah (TMI) sebagai subjek penelitian adalah sebagai berikut, 1) Karena variasi bahasanya yang sangat unik sebagai sorotan masyarakat Madura, 2) Sistem sapaan yang terdapat dalam PP. Al-Amien memiliki keunikan, julukan nama shof/ kelas dan nama diri dalam keseharian antar teman, 3) Belum adanya penelitian tentang PP. Al-Amien Prenduan yang membahas tentang penggunaan

sapaan khusunya sapaan yang digunakan oleh santri PP. Al-Amien Tarbiyatul

Mualimien Islamiah (TMI) Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Prenduan, Sumenep.

Penelitian penggunaan sapaan dianggap menarik untuk menelusuri kata sapaan yang ada di dalam PP. Al-Amien Prenduan. Terutama bagaimana menggunakan sapaan di PP. Al-Amien Prenduan yang memiliki kekuatan yang dapat merepresentasikan nilai-nilai budaya santri Al-Amien Prenduan. Dalam mengkajinya, tentu peneliti harus observasi langsung ke PP. Al-Amien untuk mengetahui bagaimana penggunaan sapaan yang digunakan santri di Al-Amien Prenduan Sumenep. Selain itu peneliti juga harus mampu menghubungkannya dengan bentuk dan fungsi sapaan yang digunakan di lingkungan PP. Al-Amien.

Sebelumnya, penelitian sapaan sudah pernah dilakukan oleh Fitri (2012) Universitas Indonesia, dalam skripsinya berjudul “Penggunaan Kata Sapaa Bahasa

Jerman Dalam Novel Remaja Und Wenn Schon”. Persamaan penelitian sekarang

dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan sapaan sebagai pisau analisis dan sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif. Namun, ada hal-hal yang membedakan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan


(24)

6

sebelumnya antara lain terletak pada objek penelitian. Objek penelitian yang digunakan Fitri adalah novel, maka pada penelitian ini objek yang digunakan adalah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Selain itu, jika penelitian Fitri dititikberatkan untuk mengetahui kategori sapaan yang muncul di dalam

novel “Und Wenn Schon” serta menjelaskan peran konteks di dalam penggunaan

kata sapaan. Selain dilakukan oleh Fitri (2012). Penelitian sapaan juga pernah dilakukan oleh Kurniarsih (2012) Universitas Tanjung Pura dalam skripsinya berjudul “Sapaan Dalam Bahasa Melayu Pontianak Wilayah Istana Kadriah”. Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian yang dilakukan penelitian sebelumnya antara lain terletak pada objek penelitian. Objek penelitian yang digunakan Kurniarsih adalah Pontianak Wilayah Istana Kadriah. Selain itu, pada penelitian Kusniasih dititikberatkan untuk mengetahui sistem sapaan berdasarkan hubungan sedarah dan sapaan berdasarkan hubungan perkawinan. Maka pada penelitian kali ini dititikberatkan untuk mendeskripsikan bentuk, dan fungsi penggunaan sapaan di PP. Al-Amien Prenduan Sumenep.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penggunaan sapaan sangatlah penting karena penggunaan yang salah dapat menimbulkan hal yan mengganggu keserasian pergaulan, etika dan norma interaksi. Penggunaan sapaan dalam berkomunikasi tidak hanya dilihat dari cara penutur memanggil atau menyapa petuturnya. Hal yang menarik untuk diteliti adalah bagaimana petutur menggunakan sapaan tertentu untuk menjawab sapaan penutur. Dalam hal ini respons petutur juga harus diperhatikan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk


(25)

7

membahas pentingnya penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Penggunaan Sapaan dalam Tuturan Santri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep”.

1.2 Fokus Masalah

Agar kajian ini dalam penelitian ini menjadi fokus dan sesuai dengan tujuan, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini, agar fokus dalam hal pengumpulan data. Dengan demikian, peneliti membatasi rung lingkup penelitian hanya berfokus pada sapaan berdasarkan, bentuk penggunaan sapaan, yaitu di antaranya kata ganti, nama diri, Istilah kekerabatan, dan julukan.

Kata ganti diri yang berfungsi untuk mengganti diri orang, nama diri nama orang yang digunakan untuk pelaku, dan kata kekerabatan digunakan berdasarkan keturunan maupun kekerabatan berdasarkan perkawinan, pangkat/gelar digunakan untuk lebih mengormati dan julukan digunakan dengan untuk lebih keakraban, dan fungsi penggunaan sapaan di dalam Pondok Pesantren Al-Amien Tarbiyatul Muallimien Islamiyah (TMI) Kecamatan Prenduan Sumenep. Kedua fokus ini dipilih karena merupakan dasar dalam mendeskripsikan penggunaan sapaan di PP.


(26)

8

1.3Rumusan Masalah

Mengingat pentingnya sapaan dalam interaksi, penulis tertarik untuk meneliti sapaan yang digunakan di Kecamatan Prenduan, terutaa di Pondok Pesantren TMI, namun penelitian dikhususkan pada tuturan seputar kegiatan interaksi, antara guru dan santri respon yang diberikan oleh penutur, baik itu santri maupun guru. Beberapa permasalahan dalam penelitian dapat dirumusan sebagai berikut:

a. Bagaimana bentuk sapaan yang terdapat di dalam PP. Al-Amien Prenduan

Sumenep?

b. Bagaimana fungsi sapaan yang digunakan di PP. Al-Amien Prenduan

Sumenep?

1.4Tujuan Penelitian

Sesuai dengan penelitian rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis:

a. Mendeskripsikan bentuk sapaan yang terdapat di dalam PP. Al-Amien

Prenduan Sumenep.

b. Mendeskripsikan fungsi sapaan yang digunakan di PP. Al-Amien Prenduan


(27)

9

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat yang mencakup aspek teoretis maupun praktis.

a) Manfaat teoretis dimaksudkan bahwa hasil penelitian dapat dijadikan

sebagai pengembangan salah satu teori belajar sehingga dapat dipakai sebagai referensi dalam upaya pelaksanaan penelitian lebih lanjut dalam aspek pengembangan teori yang sama namun dalam kelas yang berbeda.

b)Manfaat praktis

Hasil penelitian secara praktis diharapkan bermanfaat bagi :

1) Bagi guru Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan kajian dan masukan serta perbaikan dalam pengajaran Bahasa Indonesia.

2) Bagi calon guru atau mahasiswa FKIP, hasil penelitian ini dapat menjadi

bahan masukan untuk belajar tentang bahasa Indonesia dan meningkatkan kemampuan menggunakan kata sapaan.

3) Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk


(28)

10

1.6Definisi Operasional

Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa istilah-istilah teknik sesuai dengan konteks dan lingkup kajian. Istilah-istilah tersebut sebagai berikut.

a. Sapaan adalah kata atau ungkapan yang dipakai dalam sistem tuturan sapa

yang digunakan untuk menyebut pelaku dalam pembicaraan.

b. Bentuk sapaan merupakan seperangkat kata-kata sapaan atau ungkapan

yang digunakan untuk menyebutkan para pelaku dalam peristiwa bahasa.

c. Fungsi sapaan adalah sebagai bentuk ujaran yang digunakan oleh orang

atau kelompok masyarakat dalam bergaul antar teman, antar individu.

d. Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang

tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan menggunkanan sistem asrama/kampus, di dalamnya satri menerima pendidikan agama Islam melalui sistem pengajian/madrasah.


(1)

Alasan peneliti memilih PP. Al-Amien Prenduan, khususnya Tarbiyatul Mualimien Islamiah (TMI) sebagai subjek penelitian adalah sebagai berikut, 1) Karena variasi bahasanya yang sangat unik sebagai sorotan masyarakat Madura, 2) Sistem sapaan yang terdapat dalam PP. Al-Amien memiliki keunikan, julukan nama shof/ kelas dan nama diri dalam keseharian antar teman, 3) Belum adanya penelitian tentang PP. Al-Amien Prenduan yang membahas tentang penggunaan sapaan khusunya sapaan yang digunakan oleh santri PP. Al-Amien Tarbiyatul Mualimien Islamiah (TMI) Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Prenduan, Sumenep.

Penelitian penggunaan sapaan dianggap menarik untuk menelusuri kata sapaan yang ada di dalam PP. Al-Amien Prenduan. Terutama bagaimana menggunakan sapaan di PP. Al-Amien Prenduan yang memiliki kekuatan yang dapat merepresentasikan nilai-nilai budaya santri Al-Amien Prenduan. Dalam mengkajinya, tentu peneliti harus observasi langsung ke PP. Al-Amien untuk mengetahui bagaimana penggunaan sapaan yang digunakan santri di Al-Amien Prenduan Sumenep. Selain itu peneliti juga harus mampu menghubungkannya dengan bentuk dan fungsi sapaan yang digunakan di lingkungan PP. Al-Amien.

Sebelumnya, penelitian sapaan sudah pernah dilakukan oleh Fitri (2012) Universitas Indonesia, dalam skripsinya berjudul “Penggunaan Kata Sapaa Bahasa Jerman Dalam Novel Remaja Und Wenn Schon”. Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan sapaan sebagai pisau analisis dan sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif. Namun, ada hal-hal yang membedakan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan


(2)

sebelumnya antara lain terletak pada objek penelitian. Objek penelitian yang digunakan Fitri adalah novel, maka pada penelitian ini objek yang digunakan adalah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Selain itu, jika penelitian Fitri dititikberatkan untuk mengetahui kategori sapaan yang muncul di dalam novel “Und Wenn Schon” serta menjelaskan peran konteks di dalam penggunaan kata sapaan. Selain dilakukan oleh Fitri (2012). Penelitian sapaan juga pernah dilakukan oleh Kurniarsih (2012) Universitas Tanjung Pura dalam skripsinya berjudul “Sapaan Dalam Bahasa Melayu Pontianak Wilayah Istana Kadriah”. Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian yang dilakukan penelitian sebelumnya antara lain terletak pada objek penelitian. Objek penelitian yang digunakan Kurniarsih adalah Pontianak Wilayah Istana Kadriah. Selain itu, pada penelitian Kusniasih dititikberatkan untuk mengetahui sistem sapaan berdasarkan hubungan sedarah dan sapaan berdasarkan hubungan perkawinan. Maka pada penelitian kali ini dititikberatkan untuk mendeskripsikan bentuk, dan fungsi penggunaan sapaan di PP. Al-Amien Prenduan Sumenep.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penggunaan sapaan sangatlah penting karena penggunaan yang salah dapat menimbulkan hal


(3)

membahas pentingnya penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Penggunaan Sapaan dalam Tuturan Santri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep”.

1.2 Fokus Masalah

Agar kajian ini dalam penelitian ini menjadi fokus dan sesuai dengan tujuan, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini, agar fokus dalam hal pengumpulan data. Dengan demikian, peneliti membatasi rung lingkup penelitian hanya berfokus pada sapaan berdasarkan, bentuk penggunaan sapaan, yaitu di antaranya kata ganti, nama diri, Istilah kekerabatan, dan julukan.

Kata ganti diri yang berfungsi untuk mengganti diri orang, nama diri nama orang yang digunakan untuk pelaku, dan kata kekerabatan digunakan berdasarkan keturunan maupun kekerabatan berdasarkan perkawinan, pangkat/gelar digunakan untuk lebih mengormati dan julukan digunakan dengan untuk lebih keakraban, dan fungsi penggunaan sapaan di dalam Pondok Pesantren Al-Amien Tarbiyatul Muallimien Islamiyah (TMI) Kecamatan Prenduan Sumenep. Kedua fokus ini dipilih karena merupakan dasar dalam mendeskripsikan penggunaan sapaan di PP. Al-Amien Prenduan, khususnya Tarbiyatul Mualimien Islamiah (TMI).


(4)

1.3Rumusan Masalah

Mengingat pentingnya sapaan dalam interaksi, penulis tertarik untuk meneliti sapaan yang digunakan di Kecamatan Prenduan, terutaa di Pondok Pesantren TMI, namun penelitian dikhususkan pada tuturan seputar kegiatan interaksi, antara guru dan santri respon yang diberikan oleh penutur, baik itu santri maupun guru. Beberapa permasalahan dalam penelitian dapat dirumusan sebagai berikut:

a. Bagaimana bentuk sapaan yang terdapat di dalam PP. Al-Amien Prenduan Sumenep?

b. Bagaimana fungsi sapaan yang digunakan di PP. Al-Amien Prenduan Sumenep?

1.4Tujuan Penelitian

Sesuai dengan penelitian rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis:

a. Mendeskripsikan bentuk sapaan yang terdapat di dalam PP. Al-Amien Prenduan Sumenep.


(5)

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat yang mencakup aspek teoretis maupun praktis.

a) Manfaat teoretis dimaksudkan bahwa hasil penelitian dapat dijadikan sebagai pengembangan salah satu teori belajar sehingga dapat dipakai sebagai referensi dalam upaya pelaksanaan penelitian lebih lanjut dalam aspek pengembangan teori yang sama namun dalam kelas yang berbeda. b) Manfaat praktis

Hasil penelitian secara praktis diharapkan bermanfaat bagi :

1) Bagi guru Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dan masukan serta perbaikan dalam pengajaran Bahasa Indonesia.

2) Bagi calon guru atau mahasiswa FKIP, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk belajar tentang bahasa Indonesia dan meningkatkan kemampuan menggunakan kata sapaan.

3) Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk dapat dikembangkan lebih lanjut


(6)

1.6Definisi Operasional

Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa istilah-istilah teknik sesuai dengan konteks dan lingkup kajian. Istilah-istilah tersebut sebagai berikut.

a. Sapaan adalah kata atau ungkapan yang dipakai dalam sistem tuturan sapa yang digunakan untuk menyebut pelaku dalam pembicaraan.

b. Bentuk sapaan merupakan seperangkat kata-kata sapaan atau ungkapan yang digunakan untuk menyebutkan para pelaku dalam peristiwa bahasa. c. Fungsi sapaan adalah sebagai bentuk ujaran yang digunakan oleh orang

atau kelompok masyarakat dalam bergaul antar teman, antar individu. d. Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang

tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan menggunkanan sistem asrama/kampus, di dalamnya satri menerima pendidikan agama Islam melalui sistem pengajian/madrasah.


Dokumen yang terkait

STIGMATISASI PENGGUNAAN NAMA SAPAAN DI KALANGAN SANTRI PONDOK PESANTRENKYAI AGENG SELO Stigmatisasi Penggunaan Nama Sapaan Di Kalangan Santri Pondok Pesantren Kyai Ageng Selo Dukuh Selogringging, Desa Tulung, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.

0 3 14

STIGMATISASI PENGGUNAAN NAMA SAPAAN DI KALANGAN SANTRI PONDOK PESANTREN KYAI AGENG SELO Stigmatisasi Penggunaan Nama Sapaan Di Kalangan Santri Pondok Pesantren Kyai Ageng Selo Dukuh Selogringging, Desa Tulung, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.

0 5 13

Pengembangan entrepreneurship berbasis experiential learning di pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep dan Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.

10 66 308

TRADISIONALISASI PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN MODERN DALAM MEMPERTAHAKAN EKSISTENSINYA : STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN AL AMIEN PRENDUAN SUMENEP.

18 305 64

TRADISIONALISASI PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN MODERN DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA STUDI KASUS Di PONDOK PESANTREN AL-AMIEN PRENDUAN SUMENEP.

0 2 60

MANAJEMEN KURIKULUM HIDUP DAN KEHIDUPAN PADA PONDOK PESANTREN MU’ADALAH TMI AL-AMIEN PRENDUAN, Siti Aisyah, Achmad Supriyanto, dan Wildan Zulkarnain

0 0 10

Pola Komunikasi di Pesantren : Studi tentang Model Komunikasi antara Kiai, Ustadz, dan Santri di Pondok Pesantren TMI Al-Amien Prenduan

0 0 34

Efektifitas Dakwah Kiai Melalui Majalah (Studi Efek Tulisan Kiai Bagi Santriwati di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan)

0 0 17

PADA RUBRIK "KEDAI", DI MAJALAH "QALAM" DI PONDOK PESANTREN AL-AMIEN PRENDUAN SUMENEP

0 4 123

PENERAPAN TA’ZIR DALAM PENINGKATAN DISIPLIN SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN AL-AMIEN NGASINAN REJOMULYO KOTA KEDIRI

0 0 16