II-12 Bab II Tinjauan Pustaka
tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impelier dalam kondisi yang baik.
McCabe, 1993
Gambar II.16 Impeller II.3.4 Casing pompa sentrifugal
Casing pompa sentrifuga didesain berbentuk sebuah diffuser yang mengelilingi impeller pompa. Diffuser ini lebih sering dikenal sebagai volute casing. Sesuai dengan
fungsi diffuser, volute casing berfungsi untuk mmenurunkan kecepatan aliran flow fluida yang masuk ke dalam pompa. Menuju sisi outlet pompa, volute casing didesain
membentuk corong yang berfungsi untuk mengkonversikan energy kinetic menjadi tekanan dengan jalan menurunkan dan menaikan tekanan, hal ini juga membantu menyeimbangkan
tekanan hidrolik pada shaft pimpa
II.4 Karakteristik Sistem Pemompaan
1. Tahanan sistem head
Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati sistem pada laju tertentu. Tekanan ini harus cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sistem, yang juga disebut head.
Head total merupakan jumlah dari head statik dan head gesekan friksi. a Head statik
Head statik merupakan perbedaan tinggi antara sumber dan tujuan dari cairan yang dipompakan. Head statik merupakan aliran yang independen. Head statik pada
tekanan tertentu tergantung pada berat cairan dan dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Head statik terdiri dari: Head hisapan statis head statichs: dihasilkan dari pengangkatan cairan relatif
terhadap garis pusat pompa. hS nilainya positif jika ketinggian cairan diatas garis LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FTI-ITS SURABAYA
Gambar II.17 volute casing pimpa sentrifugal
Bab II Tinjauan Pustaka
II-13 pusat pompa, dan negative jika ketinggian cairan berada dibawah garis pusat
pompa juga disebut “ pengangkat hisapan”. Head pembuangan statis head dischargehd: jarak vertikal antara garis pusat
pompa dan permukaan cairan dalam tangki tujuan.
Anonim, 2006
Gambar II.17 Head Statik
Gambar II.18 Static Suction Head dan Static Discharge Head
Dalam hampir kebanyakan kasus, head total sistem merupakan gabungan antara head statik dan head gesekan seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah ini.
Gambar II.19 Sistem dengan Head Statik Tinggi
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
FTI-ITS SURABAYA
II-14 Bab II Tinjauan Pustaka
Gambar II.20 Sistem dengan Head Statik Rendah
b Head gesekan friksi hf Merupakan kehilangan yang diperlukan untuk mengatasi tahanan untuk mengalir
dalam pipa dan sambungan-sambungan. Head ini tergantung pada ukuran, kondisi dan jenis pipa, jumlah dan jenis sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan. Head
gesekan friksi sebanding dengan kwadrat debit aliran. Loop tertutup sistem sirkulasi hanya menampilkan head gesekan friksi bukan head statik.
Anonim, 2006
Faktor Friksi Dalam mencari sebuah friksi atau head loss pada pipa lurus, faktor friksi
dibutuhkan. Salah satu contoh faktor friksi, yaitu : 1. Faktor Friksi Persamaan Chen pada kondisi faktor friksi darcy
2 4
10 10
log .
Re 0452
, 5
7065 ,
3 log
2 1
A
N D
f
Jika, pada kondisi faktor friksi fanning maka faktor friksi persamaan Chen yaitu : 2. Faktor Friksi Persamaan Chen pada kondisi faktor friksi fanning
2 4
10 10
log .
Re 0452
, 5
7065 ,
3 log
4 1
A
N D
f
Dimana : f = Faktor friksi persamaan Chen
ɛ = Kekasaran Pipa ft D = Diameter dalam Pipa ft
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
FTI-ITS SURABAYA
Bab II Tinjauan Pustaka
II-15 A
4
=
Anonim, 2009
Friksi Pipa Lurus Kehilangan friksi dikarenakan gesekan yang dialami oleh gerakan fluida dalam pipa
yang biasanya dapat dihitung melalui hubungan persamaan Darcy-Weisbach sebagai berikut:
Dimana : F = Friksi pada pipa lurus ft
f = Faktor friksi Darcy L = Panjang Pipa Lurus ft
D= Diameter Pipa dalam ft V= Kecepatan Linier Fluida fts
g = Percepatan Gravitasi fts
2
Anonim, 2009
Friksi Pada Valve dan Fitting Valve dan Fitting mempunyai pengaruh kehilangan friksi pada suatu aliran sistem
perpompaan dengan masing-masing koefisien friksi yang dimiliki, biasanya dapat dihitung melalui persamaan :
Dimana : H
f
= Head loss atau friksi pada fitting ft K
f
= Koefisien friksi v = Kecepatan linier fts
g = Percepatan gravitasi fts
2
= Velocity head ft
Anonim, 2012
Friksi Pada Perbedaan Pipa Perbedaan pipa terbagi menjadi 2, yaitu sudden enlargement dan sudden
contraction. Sudden Enlargement
Perbedaan pipa dari pipa berdiameter kecil ke besar
Sudden Contraction LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FTI-ITS SURABAYA
A
2
A
1
A
2
A
3
II-16 Bab II Tinjauan Pustaka
Perbedaan pipa dari pipa berdiameter besar ke kecil Dimana :
A = Luas Penampang ft
2
Geankoplis, 1997
2. Kecepatan Alir Fluida