41 2. Ilmu dan pengetahuan bersifat intersubjektif dalam pengertian eksplisit,
yaitu proses untuk membentuk suatu ilmu ditempuh dengan langkah‐ langkah yang sistematis, dari mulai persiapan, pengumpulan data,
mengolah, menafsirkan, menguji data sampai pada penarikan kesimpulan yang dapat dikaji ulang baik oleh peneliti sendiri maupun
oleh orang lain.
3. Ilmu dan pengetahuan Intersubjektif dalam hubungan antar konsep.
Dalam hal ini konsep dibangun atas kesamaan pandangan terhadap suatu konsep,
4. Ilmu dan Pengetahuan mempunyai relevansi empirik dalam pengertian ilmu yang diperoleh dari hasil uji coba di lapangan.
RisetPenelitian dan Hubungannya dengan Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu, pengetahuan dan riset merupakan hasil dan proses yang saling berkaitan, di mana riset merupakan proses dan ilmu, pengetahuan
merupakan hasil dari proses tersebut. Menurut Whitney dalam Saragih 1994, ilmu dan riset merupakan proses yang berlangsung secara
bersamaan. Sedangkan
riset merupakan
alat bagi
ilmu untuk
mengembangkannya. Hasil dari riset tersebut dapat berupa ilmu dan pengetahuan baru, fakta‐fakta atau keterangan yang memperkuat atau
membatalkan teori atau konsep yang telah ada. Riset diterjemahkan dari kata “research” bahasa Inggris yaitu dari
suku kata re yang artinya kembali dan to search yang artinya mencari. Dengan demikian secara harfiah, “research” riset dapat diartikan sebagai
upaya untuk mencari kembali. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia, risetpenelitian didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsisp‐prinsip umum. Dalam UU RI No. 18 tahun 2002 disebutkan definisi penelitian adalah:
42
kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan
keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi danatau hipotesis
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Definisi lain menurut Kerlinger, 1973, Riset adalah: suatu proses penyidikan atau pencarian suatu fakta yang
dilakukan dengan sistematik dan objektif. Scientific research is systimatic, controlled, empirical, and critical investigation of
hypothetical proposition of presumed relations among natural phenomena.
Oleh karena itu, riset mempunyai ciri yang sistematik atau bersistem, dalam proses pengumpulan, analsisis dan pelaporan hasil riset.
Pendekatan dan Fungsi Riset dalam Hospitaliti dan Pariwisata
Beberapa kalangan mengatakan fungsi ini juga sebagai suatu pendekatan dalam riset. Ada beberapa fungsi dan pendekatan riset adalah
mendeskripsikan, menguji,
meramalmemperkirakan, merancang
modelsimulasi dan sebagainya.
Mendeskripsikan to describe dan Inventori
Satu pendekatan dalam riset hospitaliti dan pariwisata adalah mendeskripsikan, menggambarkan suatu kondisi pada waktu terntentu.
Riset deskriptif juga mempunyai fungsi eksplanasi, yaitu riset dapat
menerangkan kondisi‐kondisi yang mendasari munculnya permasalahan hospitaliti dan pariwisata atau terjadinya peristiwa yang satu dengan yang
lain. Secara individu, setiap bisnis hospitaliti dan pariwisata memerlukan
informasi bisnisnya. Secara reguler, bisnis senantiasa mengumpulkan data
43
produksi dan transaksi, penjualan, informasi pelanggan, dan biaya yang dikeluarkan. Hasil riset juga berhasil mengumpulkan data yang digunakan
untuk mengidentifikasi, menginvetarisasi produk‐produk yang dapat dirancang sebagai atraksi wisata.
Di Indonesia, pengumpulan data secara khusus mengenai hospitaliti dan pariwisata belum banyak yang melakukannya. Badan Pusat Statistik,
walaupun sudah melakukannya secara rutin masih belum digunakan untuk kebutuhan jangka pendek secara up‐todate dan khusus mengenai kegiatan
ini. Neraca Satelit Pariwisata Nasional NESPARNAS yang diadaptasi dari Tourism Satelite Account. Howarth Asia Pasifik bekerja sama dengan PHRI
dan Departemen Pariwisata, secara rutin setiap tahun menerbitkan statistik yang berjudul Indonesia Hotel Industri. Informasi tersebut dihasilkan dari
riset deskriptif.
Menguji to test
Fungsi riset sebagai pendekatan untuk menguji banyak menggunakan metode disain eksperimen. Disain eksperimen ditujukan untuk riset ilmiah
di laboratorium atau percobaan di lapangan. Riset ini relatif sulit dilakukan tetapi dapat menghasilkan informasi yang sangat efektif.
Pelayanan makanan dan minuman di suatu restoran misalnya, dapa menguji coba berbagai kombinasi menu atau porsi sebelum menetapkannya
sebagai standar menu yang dijual. Manajer perawatan dan perbaikan yang memiliki properti besar dapat menguji coba penggunaan berbagai peralatan
untuk selanjutnya diketahui keefektifan biaya perawatannnya. Airline dapat menguji coba harga spesial untuk suatu paket perjalanan
ke daerah tujuan wisata tertentu. Periklanan dapat menguji coba materi dan disain perilkanan sebelum dipresentasikannya ke publik. Dengan
demikian, riset eksperimental, secara produktif dapat digunakan dalam riset hospitaliti dan pariwisata.
44 Meramal, prakiraan to predict, forecast
Riset berfungsi untuk prediksi, yaitu fungsi riset untuk berusaha mengadakan prediksi, estimasi, ramalan dan proyeksi terhadap suatu
kondisi di masa yang akan datang. Investasi jangka panjang memerlukan analisis komprehensif dari
berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Tingkat kenaikan suku bunga, nilai uang, harga‐harga dan tingkat inflasi di masa yang akan datang.
Informasi ini dapat diketahui dari analisis masa lalu secara historis dari pola perubahan yang selama ini terjadi.
Biasanya masalah utama di dalam melakukan analisis ini adalah keterbatasan data yang tersedia. Riset deskriptif dapat menyediakan data
dasar untuk mengatasi masalah ini. Masalah lain adalah bahwa faktor eksternal sangat berpengaruh untuk masa depan. Saat ini berkembang
metode‐metode riset untuk peramalan.
Merancang model, mensimulasi to model, simulate
Salah satu pendekatan riset yang sering digunakan untuk merancang suatu situasi secara hipotetik adalah dengan membangun hubungan antar
variabel melalui formula matematis. Dengan menggunakan model ini, secara teoritis, variabel yang mempengaruhi perubahan situasi dapat
dikontrol. Simulasi dan pemodelan merupakan pendeketan sangat efektif dalam
riset permintaan dan penawaran aktivitas outdoor‐recreation. Beberapa tipe riset ini dengan menggunakan metode menggunakan gravity model
hubungan antara wilayah asal dengan daerah tujuan wisata Acar Model kebijakan mengenai potensi rekreasi, program linier optimalisasi alokasi
penggunaan sumberdaya, system model theory rekreasi, camping dan boating dan comprehensive simulation modeling state recreation plans.
45
2.2 Pariwisata sebagai Ilmu: Hakekat dan Sejarah Pengakuannya di Indonesia