BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Saponifikasi adalah proses hidrolisis ester dari alkali pada lemak yang disengaja, biasanya dilakukan dengan penambahan basa kuat kaustik soda
membentuk alkohol dan garam dan sisanya asam.
Lemak + basa kuat sabun + gliserol gliserida garam alkohol
Atau secara singkat saponifikasi merupakan suatu reaksi yang terjadi antara lemak dan kaustik soda atau peristiwa hidrolisa dari ester-ester.
Proses pembuatan sabun
Gliserida atau lemak dalam ketel dipanasi dididihkan dengan pipa uap dan selanjutnya ditambahkan larutan NaOH sehingga terjadi reaksi penyabunan.
Sabun yang terbentuk Na-asetat dapat diambil pada lapisan teratas dari campuran sabun, gliserol dan sisa basa. Agar sabun mengendap dan dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan, NaCl ditambahkan ke dalam campuran. Untuk gliserol murni dapat diperoleh dengan cara penyulingan.
Sedangkan sabun yang kotor dimurnikan dengan cara mengendapkan beberapa kali reprisipitasi. Akhirnya ditambahkan parfum supaya sabun memiliki bau
yang dikehendaki.
A. Jenis sabun
Jenis sabun yang sering ditemui adalah: 1. Sabun keras
Sabun keras adalah reaksi antara asam alkanoat suhu tinggi dengan NaOH yang menghasilkan garam natrium.
2. Sabun lunak
Sabun lunak adalah reaksi antara asam alkanoat dengan KOH yang menghasilkan garam kalium.
B. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak merupakan campuran ester-ester gliseril dari asam fatty lemak atau triglyserides trigliserida. Ada bermacam-macam sumber
aslinya yang berbeda dan tergantung dari sifat-sifat fisis dan kimia dari campuran ester. Ester-ester tersebut dapat berbentuk solid padatan, liquid cairan, volatile
saturated uap jenuh yang mudah menguap dan sebagian senyawanya yang unsaturated tidak jenuh.
Komposisi trigliserida terdiri dari ester 5 glyceride dan 95 fatty acid asam lemak yang merupakan gabungan dari ester-ester.
Formula dari gliserides yaitu : R = R’ = R’’
H H - C - OOCR
H - C - OOCR’ H - C - OOCR”
H Gugus tersebut di atas adalah merupakan ester-ester dari lemak atau gliserida.
Lemak-lemak adalah ester dari gliserol atau asam palmitat atau asam stearat. Gugus alkil R, untuk masing-masing R, R’, R’’ bisa sama di dalam ikatan
molekulnya dan juga R = R’ = R’’. Hal ini tergantung dari ikatan molekul asam lemak itu sendiri. Ester-ester lemak suku tinggi dari asam lemak jenuh lebih
stabil. Sebagai contoh:
H H - C – OOC
15
H
31
H - C – OOC
15
H
31
H - C – OOC
15
H
31
H Glyceride tripalmitate
H H - C – OOC
17
H
35
H - C – OOC
17
H
35
H - C – OOC
17
H
35
H Glyceride tristearat
Karena sumber fatty acid asam lemak merupakan bagian yang penting dari molekul-molekul gliserida dan merupakan bagian yang aktif maka sifat-sifat fisis
dan kimia dari lemak sebagian besar tergantung dari sifat-sifat fisis dan kimia setiap komponen fatty acid asam lemak.
Hasil dari hidrolisa lemak akan diperoleh gliserol dan fatty acid. Bila ditambahkan kaustik soda ke dalam larutan tersebut akan diperoleh sabun dari
asam-asam lemak. Reaksinya:
C
17
H
35
COO - CH
2
CH
2
- OH C
17
H
35
COO – CH + 3 NaOH
3 C
17
H
35
COONa + CH - OH C
17
H
35
COO - CH
2
CH
2
- OH Gliseril tristearat
Sodium tristearat Gliserol
B. Soap Sabun dan Detergent