ISU PEMBUANGAN LIMBAH TAILING PT FREEPORT INDONESIA SEBAGAI ANCAMAN KEAMANAN NON TRADISIONAL (Studi pada Human Security dan kerusakan lingkungan hidup di Kabupaten Mimika Papua)

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akhir-akhir ini, isu lingkungan menjadi topik yang hangat diperdebatkan di dunia internasional karena adanya gejala pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan. Terus mencairnya es di kutub utara, permukaan laut yang naik, perubahan iklim yang tidak teratur dan bencana alam yang melanda berbagai wilayah di permukaan bumi sangat mempengaruhi hakekat interksi aktor-aktor hubungan internasional. Kelangsungan hidup umat manusia sedang ada dalam ancaman yang serius kalau proses pemanasan global ini tidak segera dikendalikan1. Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disoroti oleh dunia internasional karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi urusan Indonesia sendiri tetapi juga kepedulian negara-negara lain yang khawatir dengan perubahan iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan keresahan didalam negeri dan juga negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Tetapi persoalan lingkungan hidup tidak hanya menyangkut kerusakan atau kebakaran hutan tropis tetapi juga negara-negara industri yang memberikan kontribusi besar terhadap emisi karbon yang menyebabkan kenaikan suhu bumi.

1 Jemadu Aleksius, “isu lingkungan hidup dalam politik global dan Indonesia”,di kutip dalam

bukunya politik global dalam teori dan praktek- edisi pertama Yogyakarta,Graha ilmu tahun 2008. Hal. 313


(2)

Persoalan lain yang juga menjadi kerisauan adalah kecenderungan penduduk dunia yang terus bertumbuh, meskipun tingkat pertumbuhannya lebih rendah daripada dekade sebelumnya, yang dikaitkan oleh kemampuan bumi untuk menyediakan sumber daya agar penduduk dunia bisa hidup layak. Pihak yang optimis mengatakan bahwa tidak perlu khawatir tentang hal itu karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan memberikan solusi atas masalah tersebut. Pihak yang pesimis sebaiknya khawatir akan semakin berkurangnya sumber daya yang diperlukan untuk menghidupi seluruh penduduk bumi. Bahkan dikatakan bahwa pada masa yang akan datang bila tingkat konsumsi energi meningkat terus akan meningkatkan konflik antar bangsa dalam merebutkan sumber daya alam yang tersedia.

Bagi Indonesia, sebagai negara kepulauan gejala kompetisi global yang memperebutkan sumber daya alam yang tersedia. Globalisasi yang cenderung mengurangi kontrol negara atas aliran sumber daya ekonomi akan memberikan keuntungan kepada bangsa yang menguasai teknologi. Sedangkan bangsa yang tidak menguasai teknologi akan menjadi penonton karena negara maju akan memonopoli eksploitasi sumber daya alam. Bagi Indonesia sebagai negara kepulauan gejala kompetisi global yang memperebutkan sumber daya alam merupakan sebuah tantangan untuk diantisipasi sejak dini agar tidak menjadi korban di hari akan datang. Perhatian utama Indonesia ditujukan oleh kekayaan maritim yang masih belum banyak dieksploitasi secara komersil untuk mendukung pembangunan ekonomi. Bahkan kapal-kapal asing sering tertangkap sedang mencari kekayaan laut Indonesia, sementara pada saat yang sama


(3)

perhatian pemerintah untuk mencegah terjadinya pencemaran laut terutama kerusakan laut dan lingkungan hidup disepanjang pantai laut Indonesia2.

Bagi negara berkembang yang sedang membangun ekonominya maupun negara-negara industri sama-sama memiliki kepentingan nasional yang mempengaruhi sikap dan kebijakan mereka dalam mengatasi isu lingkungan hidup global. Dalam perkembangan globalisasi negara-negara berkembang di dunia sangat tergantung akan teknologi yang tinggi sehingga memaksa suatu negara untuk patut pada pemegang teknologi. Indonesia menjadi tergantung kepada negara-negara industrialisasi dengan mendatangkan berbagai investasi asing di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu kebijakan politik pemerintah Indonesia dengan tujuan, agar krisis ekonomi yang melanda negara sampai meminjam uang pada IMF dan World Bank dapat terwujud dan diselesaikan dengan cepat. Akan tetapi kontrol negara menjadi berkurang karena dimonopoli oleh negara industrialis dan peran negara dikendalikan oleh kebijakan perusahaan asing. Berkaitan dengan perusahaan-perusahaan yang masuk di Indonesia memberikan berbagai dampak kepada rakyat kecil. Misalnya kerusakan lingkungan akibat limbah pabrik ataupun pembuangan sisa-sisa bahan organik pabrik dalam sungai-sungai.

Dalam hal ini muncullah beberapa pertanyaan mendasar bahwa bagaimana mengatasi konflik kepentingan antara negara berkembang yang mengutamakan pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dan negara maju yang tidak mau mengkompromikan standar hidup masyarakat yang sudah tinggi?. Mengapa

2


(4)

beberapa negara industrialis termasuk Amerika Serikat tidak meratifikasi protokol Kyoto yang berisi tentang target emisi gas guna menahan laju emisi gas sebagai akibat utama pemanasan global?. Bagaimana peran MNC sebagai aktor Non State?3.

Persoalan utama yang terjadi di negara-negara berkembang adalah upaya pemerintah yang berkuasa untuk menjadikan pembangunan ekonomi sebagai sumber legitimasi kekuasaan sehingga kemudian menjadi semacam ideologi yang tidak boleh diganggu gugat. Inilah yang kemudian disebut gejala pembangunan yang justru merugikan rakyat. Pemerintah orde baru merupakan contoh dari rezim yang menerapkan ideologi developmentalisme. Pertama, pembangunan hanya memperhatikan target pencapaian angka pertumbuhan ekonomi dan mengabaikan sama sekali aspek distribusi demi pemerataan dan keadilan sosial. Maka, kesenjangan sosial pun terjadi di NKRI. Kedua, pembangunan mengorbankan pelestarian lingkungan hidup. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi modern dalam eksploitasi sumber daya alam. Gejala ini terjadi hampir di seluruh pelosok bumi pertiwi. Salah satunya adalah Perusahaan asing yang sahamnya dimiliki oleh Mr. J. Mofet dari Amerika Serikat. PT Freeport merupakan perusahaan Multi Nations Coorperations (MNC) yang bekerja sama dengan Indonesia sejak tahun 1973 dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto pada bulan Maret dan menamakan kota itu Tembaga Pura/ kota bijih tambang4. Tempat inilah yang kemudian dijadikan sebagai areal pabrik perusahan.

3Andrew Hurrell and Benedict Kingsburry (1992)”

the international politics of the Environment:

An Introduction” dalam Andrew Hurrell and Bennedict Kingsburry (eds) The International Politics of the Environment: aktors, interests and institutions.Oxford:Clarendon Press. Hal 1.


(5)

Penanaman modal asing di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di Indonesia karena negara industrialisasi maupun negara berkembang memiliki kepentingannya sendiri-sendiri, maka tujuan utama negara Indonesia bekerja sama dengan negara-negara maju, negara-negara berkembang dan negara-negara dunia ketiga adalah prioritas utama pemerintah Indonesia5. Penyediaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan yang merupakan tujuan pembangunan ekonomi yang dicapai antara lain untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyatnya. Cara yang digunakan oleh pemerintah negara berkembang adalah memberikan kesempatan kepada investor asing atau perusahaan dalam negeri untuk mengelola sumber daya alam secara beruntun6. Perkembangan jumlah investasi asing dan jumlah proyeknya dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Salah satu perusahaan raksasa yang bertambang emas di Indonesia adalah PT Freeport McMoran Indonesia. Sejak tahun 1936 Papua dikagetkan dengan masuknya pertambangan PT Freeport yang disebut sebagai eksploitasi yang dilakukan oleh para ilmuwan asal Belanda dipimpin oleh Jean. J. Dozy. Ia sampai langsung pada gunung Jayawijaya dan yang kemudian dilanjutkannya oleh Forbes Wilson dan Del Flint. Temuan ini mendorong Negara Indonesia untuk merebut Irian Jaya sebutan lain (Papua). Pada saat itulah terjadinya momentum PEPERA 1961 – 1969. Ketika Irian Jaya (Papua)bergabung

5

Remigio E. Agplo (1992). Modernization, development and civillization: Reflekctions of the prosfect of political Systems in the first, second and third worlds “Kenneth E. Bauzon (ed)”. Development and Democratization in the third world. Washington, D.C. Taylor & Francis. Hal 19.

6Howard Lenter 1974, “foreign policy Analisys:A Compararive and conceptual Approach.

Ohio: Chaeles F. Mernil publishing company. Hal 3.


(6)

dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), eksploitasi pun menjadi pilihan pertama pemerintah Indonesia7.

Beberapa tahun ini, isu kerusakan lingkungan di Indonesia menjadi menguat setelah diadakannya kongres tentang perubahan iklim yang diadakan di Nusa Dua Bali tahun 2007, kala itu Indonesia menjadi tuan rumah untuk membahas tentang global warming8. Kerusakan lingkungan bukan hanya terjadi karena penebangan liar atau pencemaran laut Indonesia tetapi juga karena adanya industri yang semakin tinggi. Indonesia saat ini memiliki banyak perusahaan asing yang menanamkan modal untuk mencari Hegemoni dunia. Hal ini, tidak bisa disangkal bahwa konflik antara rakyat dengan pemerintah muncul dimana-mana hampir di seluruh wilayah NKRI. Di Jawa Timur dikenal dengan nama perusahaan Lapindo, di Papua dikenal dengan Perusahaan Freeport McMoran. Tidak hanya Jawa dan Papua tetapi ada juga perusahaan besar di Kalimantan, Sulawesi bahkan hampir wilayah NKRI memiliki perusahaan asing9. Di Papua, kerusakan lingkungan sudah terjadi dengan adanya PT Freeport McMoran. Aktivitas penambangan pun telah berjalan sekitar 40 tahun. Konflik lingkungan kian memanas dengan adanya hak ulayat batas-batas tanah. Konflik antara suku pun terjadi di Kabupaten Mimika karena kecemburuan sosial antara suku amungme-kamoro sebagai pemilik hak ulayat dan 5 kerabat suku lainnya. Limbah pabrik Freeport setiap harinya di buang kedalam danau Wanagon. Di Kabupaten Mimika terdapat

7

www.Bukuku, “Dampak kemajuan investasi terhadap pencemaran lingkungan hidup di

Indonesia”

8


(7)

beberapa sungai induk yang melintasi Papua bagian pegunungan tengah. Diantaranya sungai Wanagon/ ajikwa, sungai Jabo, (Sebutan suku moni) dan berbagai anak sungai yang melintasi sampai di sungai Mambramo. Hutan-hutan pun hancur akibat tingginya pertumbuhan pembangunan ekonomi di Kabupaten Mimika.

Di negara maju maupun negara berkembang di seluruh dunia, perkembangan industrialisasi merupakan sebuah kenyataan yang harus diterima dampak industrinya. Kerusakan lingkungan menjadi akibat dari pabrik yang membuang limbahnya kedalam sungai sehingga ekosistemnya menjadi tercemar oleh kimia. Akibat kerusakan lingkungan dialami oleh negara-negara berkembang di dunia. Hal ini menjadi ancaman terhadap human security karena fokus pemerintah menjadi tergantung kepada investasi. Ini merupakan dampak yang harus diterima oleh pemerintah Indonesia yang menerima investor pasca krisis ekonomi di Indonesia. Apalagi untuk membayar utang luar negeri, Indonesia meminjam uang pada IMF dan World Bank10. Namun disayangkan yang menjadi korban adalah lingkungan hidup dan ekosistem. Pertumbuhan ekonomi di Papua sangatlah tinggi pasca kehadiran PT Freeport. Di tambah lagi dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi memaksa pemerintah untuk membangun pembangunan yang layak bagi masyarakat di Kabupaten Mimika. Hal ini sangatlah positif bagi masyarakat adat, namun proses pembuangan limbah

9Kal Muller “Dataran Tinggi Papua” Haberle,S.G.,G.S.Hope and Y.Defretes.1991.Enviromental change in the Baliem Valey, montane Irian Jaya, Republic of Indonesia. Journal of Biogreraphy

(1991) 18:25-40.

10

Morris Miller (1991) Debt and the Environment: Converging Crises. New Year: United Nations Publications. Hal 1-5.


(8)

pabrik telah mengancam lingkungan di sekitar sungai Wanagon/ Ajikwa sampai mengancam ekosistem di laut.

Sebenarnya Indonesia memiliki WALHI yang berfungsi untuk memantau lingkungan hidup di Indonesia yang bekerja sama dengan NGO, namun hal ini tidak direalisasikan sampai saat ini. Masyarakat Mimika secara khusus beranggapan bahwa PT Freeport merupakan sebuah bencana terhadap titipan leluhur (sumber daya alam). Sehingga muncullah berbagai konflik di Kabupaten Mimika, mulai dari adanya penembakan terhadap warga Australia kemudian isu-isu separatis pun kian memanas. Bila kita telusuri bersama, hal ini merupakan permainan elit-elit yang mempunyai kepentingan dan yang harus kita salahkan adalah pemerintah Indonesia, agar kesepakatan kontrak kerja (KK) antara penanaman modal asing (PMA) dan pemerintah mendapat titik terang. Isu kerusakan lingkungan di Kabupaten Mimika sebenarnya sudah di alami sejak tahun 1990, ketika itu luapan sungai Wanagon mengalami longsor dan banjir sehingga memakan korban jiwa di Tembaga Pura Kabupaten Mimika.

1.2. Rumusan Masalah

Bagi negara-negara maju, berkembang maupun negara dunia ketiga, human security and environment security merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, dimana faktor manusia dan lingkungan adalah dua faktor pokok yang tidak bisa dipisahkan satu lainnya. Berdasarkan latar belakang di atas, Peneliti rumuskan rumusan masalah sebagai berikut:


(9)

1. Bagaimana pengaruh pembuangan limbah perusahan Freeport terhadap human security dan kerusakan lingkungan hidup di Kabupaten Mimika?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan peneliti adalah: 1. Mampu mendeskripsikan atau menjelaskan atau menguraikan Dampak

pembangunan Ekonomi PT Freeport terhadap Masyarakat Adat di Kabupaten Mimika, sehingga penelitian yang diharapkan benar-benar menjadi sumbangan atau sumber mengenai masalah atau isu-isu lingkungan hidup.

2. Untuk mendeskripsikan atau menjelaskan Dampak-dampak investasi asing terhadap konflik pembangunan, gejala sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi di negara berkembang dan negara dunia ketiga. Terutama mengenai masalah atau isu yang terjadi belakangan ini di seluruh NKRI, sehingga mempermudah kaum intelektual dalam membahas atau menguraikan fenomena-fenomena sosial yang terjadi di dunia internasional maupun nasional.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu dari sudut pandang praktis dan sudut pandang akademik, yaitu:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan substansi kepada kaum intelektual terutama dalam ilmu hubungan internasional agar


(10)

penelitian-penelitian berikut dapat digunakan sebagai sumber ilmu yang dapat digunakannya dalam membantu peneliti-peneliti, sehingga mempermudah untuk mendeskripsikan suatu fenomena sosial yang berkaitan dengan dampak-dampak pembangunan di Indonesia.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau masukan yang signifikan atau berarti kepada pemerintah maupun lembaga sosial masyarakat LSM di kabupaten, agar semua pihak sadar akan positif dan negatif dari perusahaan-perusahaan asing di Indonesia dan masalah-masalah lingkungan hidup menjadi tanggung jawab bersama dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sumber daya alam di Indonesia secara umum.

1.5. Kajian Pustaka (Peneliti Terdahulu)

Fenomena sosial yang terjadi di Kabupaten Mimika Propinsi Papua kian memanas. Dengan operasi yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia tidak hanya pada kerusakan Lingkungan hidup tetapi secara materi, kerugian yang dialami adalah pengambilan lahan untuk operasi dan pada hilangnya simpanan sumber daya alam di Kabupaten Mimika.

Dibawah ini ada dua peneliti terdahulu, dengan hasil penelitian yang berbeda-beda, antara lain:

I. Dr.Ngadinsah, MA. penelitian yang dilakukan di Kabupaten Mimika membuktikan bahwa pengorbanan masyarakat yang berada di sekitar proyek pertambangan demikian besar, tidak hanya menyangkut materi tetapi juga


(11)

menyangkut non materi11, beliau juga menggambarkan bahwa fenomena sosial yang terjadi di Kabupaten Mimika merupakan suatu konflik pembangunan dan gejala sosial yang timbul dengan cepat karena adanya operasi PT Freeport sejak tahun 1973 sampai sekarang, guna mewujudkan pembangunan ekonomi negara, namun pada akhirnya timbullah gerakan-gerakan sosial di Papua12. Beliau adalah seorang doktor yang melanjutkan Program S3 di Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Tahun 2003.

Secara garis besar beliau membahas tentang beberapa pokok,yaitu: a. Konflik pembangunan di kabupaten mimika, dan

b. Munculnya gerakan-gerakan sosial yang baru.

II.Chris Rumansi. Beliau melakukan penelitian dikabupaten mimika pada tahun 2007, dimana fokus masalah yang diangkat lebih pada Dampak Operational Multinational Coorperations (MNC) terhadap Masyarakat Lokal. Studi Kasus PT Freeport Indonesia Di Kabupaten Mimika-Papua periode 2001-2005. Dalam hal ini beliau lebih fokus pada beberapa hal yaitu:

a. Peran Perusahan Freeport terhadap masyarakat Lokal

b. Tanggung jawab perusahan sebagai CSR (Coorperate Social Responsibily),dan Pembangunan masyarakat 3 Desa (Desa Waa,Arwanop dan T‟singa)

11

Ngadinsah,Loc.cit. Hal 72.

12


(12)

1.6.Kerangka Pemikiran

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan dilapangan, peneliti lebih melihat pada persoalan-persoalan yang membahas tentang keamanan pada kemanusiaan serta nilai-nilai masyarakat pemilik hak ukayat dan kerusakan lingkungan hidup di kabupaten mimika. Terutama tentang bagimana dampak PT Freeport terhadap lingkungan hidup dan sejauh mana pengaruhnya terhadap masyarakat secara umum maupun masyarakat amungme-kamoro sebagai pemilik hak ulayat, dimana tempat berlangsungnya operasi penambang emas di kawasan Grasberg dan Etsberg. Kesempatan ini, peneliti lebih melihat pada:

a. Human security Non Tradisional

b. Environmental Security di kabupaten mimika

1.6.1. Kerangka Analisis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Level analisis Non Actor State sebagai dasar pemikiran yang nantinya mempermudah peneliti untuk menggambarkan atau mendeskripsikan masalah-masalah yang nantinya mempermudah peneliti untuk menggambarkan atau mendeskripsikan masalah-masalah yang terjadi di Kabupaten Mimika. Dimana adanya dominasi Investasi asing terhadap kerusakan lingkungan sehingga yang menjadi korban adalah masyarakat.

Masalah yang terjadi di kabupaten mimika bukanlah masalah antara negara dan negara ataupun masalah kerja sama internasional atau perjanjian internasional, tetapi persoalan yang terjadi di kabupaten mimika merupakan


(13)

masalah dometik (persoalan muncul karena masyarakat merasa dirugikan dengan dampak perubahan lingkungan dan kerusakan nilai-nilai leluhur yang dilakukan oleh perusahan Freeport

1.6.2. Teori dan Konsep

1.6.2.1. Konsep Human Security Non Tradisional

Keamanan merupakan salah satu kepentingan vital bagi suatu negara. Karena itu untuk mempertahankannya suatu negara bersedia untuk menggunakan segala macam cara termasuk kekuatan militer untuk mempertahankannya. Pasca perang dingin, negara-negara di dunia lebih mengandalkan Militerisik, perang atau damai. Tetapi lebih kepada masalah-masalah lingkungan hidup, hak asasai dan hal-hal kompleks yang bersifat tidak langsung. Menurut Walter Lipmman sesuatu dikatakan aman apabila nilai-nilai, norma dan segalanya aman dan tidak ada gangguan atau ancaman.13 Isu keamanan tidak dititik-beratkan pada keamanan militer tetapi pada keamanan lain seperti keamanan lingkungan dan keamanan ekonomi seiring dengan perkembangan interaksi antara aktor-aktor didalam area dunia internasional baik State Actor maupun Non State Actor . Perkembangan inilah yang kemudian melahirkan gagasan globalisasi dimana adanya keterkaitan antara aktor-aktor di dunia internasional dan dalam isu-isu yang beragam baik politik, ekonomi, sosial, pertahanan, dan lingkungan hidup.

13Walter Lippmann dalam Baylis & Steve Smith, 1991, “the globalization of world politics

, Oxford University Press. Hal 195.


(14)

1.6.2.2. Konsep Lingkungan

Menurut Anil Agarwal berpendapat bahwa di dunia ketiga, kerusakan lingkungan bukan karena soal kualitas hidup tetapi soal kelangsungan hidup14. Kelangsungan bagi manusia mungkin tidak menjadi taruhannya tetapi yang lebih sering menjadi taruhan adalah kelangsungan hidup keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas, ketika sumur-sumur atau mata air-mata air kering, sungai tercemar atau tanah berubah menjadi pasir. Semua proses itu bisa terjadi karena ulah atau perbuatan manusia: khususnya, konsumsi sumber-sumber daya di negara-negara utara yang maju sering menyebabkan kerusakan terhadap sistem cuaca global dan ekosistem. Seperti ditulis Alan Durning “Konsumsi berlebihan oleh dunia yang beruntung adalah suatu masalah lingkungan. Ancaman eksploitasi besar-besaran yang mereka lakukan atas sumber-sumber daya menanduskan atau merusak hutan-hutan, tanah, air, udara dan iklim tanpa dapat diperbaiki kembali”.15

Teori lingkungan yang berpusat pada kehidupan menyatakan bahwa manusia memiliki kewajiban moral terhadap alam. Alber Schweitzer mengatakan, penghargaan yang harus dilakukan manusia tidak hanya pada diri sendiri saja, tetapi juga kepada semua bentuk kehidupan. Sementara itu, Paul Taylor menyatakan bahwa terdapat beberapa pokok pilar biosentrisme, yaitu sebagai berikut:

14 Anil Agarwal, „Ekologikal Destruction and the Emerging Patterns Of Poverty and People’s

Protests in Rudal India’, Social Action and Social Trends, Januari hingga Maret 1985, hal 57.

15


(15)

1. Manusia adalah salah satu anggota dari suatu komunitas sama seperti makhluk-makhluk hidup yang lain. Manusia bukan anggota komunitas yang dipandang sebagai segala-galanya sebab ia memiliki kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, derajatnya sama seperti makhluk hidup lain. Manusia pada dirinya sendiri tidak lebih unggul daripada makhluk hidup yang lain.

2. Spesies manusia bersama spesies lain, membangun sistem yang saling bergantung sedemikian rupa sehingga keberlangsungan dan keberadaan manusia tidak ditentukan oleh lingkungan fisik saja tetapi juga ditentukan oleh lingkungan biologis (spesies-spesies yang lain).

3. Semua organisme merupakan pusat kehidupan yang memiliki dunia dan tujuan tersendiri. Ia adalah unik dalam mengejar kepentingannya melalui caranya sendiri. Inilah yang sering dinyatakan sebagai komunitas moral sebagaimana penulis kemukakan sebelumnya.

Dari gagasan-gagasan di atas karenanya ada kewajiban utama manusia sebagai pelaku (subjek) moral terhadap alam. Sebagai subjek moral manusia bisa menghormati “moral” alam dengan beragam cara, seperti: pertama, kewajiban untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan alam dengan isinya. Kedua, kewajiban untuk tidak menghambat kebebasan organisme lain untuk berkembang sesuai dengan hakekatnya. Ketiga, kesediaan untuk tidak menjebak, memperdaya atau menjerat hewan liar.


(16)

1.7. Argumentasi Dasar

Keamanan merupakan faktor atau dasar yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia, dimana nilai-nilai manusia atau norma-norma serta lingkungan dalam posisi atau kondisi yang aman tanpa adanya gangguan dari manapun. Keamanan yang dimaksud tidak hanya menitik-beratkan pada aspek politik ekonomi,sosial dan budaya akan tetapi ada aspek lain yang sering kita lupakan yaitu aspek lingkungan.

1.8. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Sedangkan penelitian merupakan kegiatan yang sistematik yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan baru atas pengetahuan yang sudah ada, dengan cara yang dapat dikonsumsikan dan dapat dinilai kembali16. Oleh karena itu, peneliti menentukan metodologi sebagai berikut:

1.8.1. Jenis atau Tipe Penelitian

Dalam jenis penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dimana jenis penelitian ini menggambarkan atau menjelaskan fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam suatu kehidupan masyarakat17 yang dimaksud peneliti adalah mempermudah dalam mengdeskripsikan masalah atau fenomena sosial yang terjadi di lapangan (Kabupaten Mimika).

16


(17)

Penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan data secara seksama, akurat dan sistematis, terhadap fakta sosial, dengan cara yang melakukan penelitian langsung dilapangan. Oleh karena itu, peneliti mengumpulkan data maupun informasi dalam fakta sosial, baik itu dari seseorang, kelompok sosial maupun lembaga-lembaga terkait, sesuai dengan judul isu pembuangan limbah tailing PT. Freeport Indonesia sebagai ancaman keamanan Non Tradisional.

1.8.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tiga kegiatan :

a. Wawancara (interview)

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang diambil dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pengumpul data (pewawancara) kepada responden, dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dari sumber dan subyek yang lebih paham akan fenomena atau permasalahan yang ada di lapangan.

b. Observasi (observation)

Observasi adalah suatu pengamatan dengan indera penglihatan yang tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Indera diartikan sebagai melihat, mengamati dan merasakan dilapangan.

c. Dokumentasi (documentation)

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada subyek penelitian, dokumen yang diteliti memiliki


(18)

berbagai macam yaitu tidak hanya dokumen resmi, dokumen buku harian, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya. Kemudian teknik pengumpulan data ini juga mengumpulkan data melalui berbagai media baik itu media massa, media cetak maupun media elektronik, untuk melengkapi data yang sudah ada18, agar dapat mempermudah dalam perolehan data atau informasi.

1.8.3. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data merupakan suatu ikhtiar untuk mencari dan tersusun secara sistematis dari hasil interview, observasi dan dokumentasi untuk meningkatkan akan tahu tentang masalah gerakan sosial dan fenomena sosial yang diteliti dan menyajikannya sebagai inovasi bagi orang lain. Beberapa jenis penelitian dalam analisa data sebagai berikut :

1. Data yang dikumpulkan bersifat dalam lebih berupa pertanyaan-pertanyaan dari pada angka-angka.

2. Dalam penganalisaan lebih sosial dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis.

3. Prinsip penelitian adalah membenamkan diri di dalam data kasus dan diinformasikan dengan analisis yang bersifat induktif.

Di dalam analisa dan pengumpulan data terjadi secara simultan. Oleh karena itu, hipotesa tidak dicantumkan dalam rencana penelitian, melainkan digali dan dikembangkan di lapangan.19

18


(19)

1.8.4 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti sengaja membatasi menjadi 2 sudut pandang, agar mempermudah dalam menggambarkan atau menguraikan atau menjelaskan permasalahan atau fenomena-fenomena yang terjadi di Kabupaten Mimika, yakni: a. Batasan Materi

Penelitian ini membahas atau menggambarkan atau menjelaskan tentang isu-isu lingkungan hidup dan tidak adanya upaya Pemerintah dalam menanggulangi dampak negatifnya pembangunan PT Freeport bagi Masyarakat Adat di Kabupaten Mimika

b. Batasan Waktu

Dalam penelitian ini, peneliti membahas dampak investasi asing terhadap pembangunan ekonomi dan terjadi konflik lingkungan mulai dari tahun 1996, dimana dana 1% diciptakan bagi masyarakat amungme-kamoro sebagai pemilik hak ulayat dan 5 kerabat suku lainnya. Namun peneliti akan menjelaskan atau menggambarkan sejarah PT Freeport mulai dari tahun 1973 sampai sekarang, bila diperlukan sewaktu-waktu.


(20)

1.9Sistem Penulisan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Kajian Pustaka (Peneliti Terdahulu) 1.6 Kerangka Pemikiran

1.6.1 Kerangka Analisi 1.6.2.. Teori dan Konsep

1.6.2.1 Konsep Human Security Non Tradisional 1.6.2.2. Konsep Lingkungan

1.7 Argumentasi Dasar 1.8 Metode Penelitian 1.8.1 Tipe/Penelitian

1.8.2 Teknik Pengumpulan Data 1.8.3 Teknik Analisa Data 1.8.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.9 Sistematika Penelitian

BAB II Kerusakan Nilai-Nilai Leluhur Di Kabupaten Mimika 2.1. Adat Istiadat Suku Amungme

2.1.1. Sistem Pemerinthan Suku Amungme 2.2. Adat –Istiadat Suku Kamoro

2.2.1. Sistem pemerintahan Suku Kamoro

2.3.Benturan Budaya Masyarakat Amungme-Kamoro 2.3.1. Sebelum Masuknya PTFI di tanah Amungsa

2.3.1.1. Awal Masuknya PTFI dan Bangsa barat di papua

BAB III PENGARUH PEMBUANGAN LIMBAH TAILING PERUSAHAN TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR

3.1. Bahaya Limbah Tailing bagi Masyarakat Penambang Tradisional 3.2. Ancaman Longsor di Areal Pertambangan

3.2.1. Bahaya Longsor

3.3. Bahaya Penyakit Bagi Masyarakat Penambang Tradisional

3.3.1. Bahaya Merkuri bagi Masyarakat Penambang Tradisional 3.3.2.Bahaya Merkuri Terhadap Kesehatan Penambang Tradisonal

3.3.3.Pengaruh Negatif Perusahan PT Freeport Terhadap Generasi Muda


(21)

BAB IV BAHAYA LIMBAH TAILING PERUSAHAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN MIMIKA

4.1. Dampak Tailing Terhadap Lingkungan

4.2. Dampak Limbah Tailing Terhadap Terhadap Ekosistem Sagu 4.2.1. Rusaknya Ekosisten Sagu Di Nawariipi dan Tipuka 4.3. Bahaya LimbahTailing PTFI Terhadap Pencemaran Sungai 4.4. Dampak Limbah Tailing Terhadap Ekosisten Laut

4.5. Ketergantungan Masyarakat Kamoro Terhadap PTFI

BAB V Penutup

5.1. Kesimpulan 5.2. Saran Daftar Pustaka


(22)

ISU PEMBUANGAN LIMBAH TAILING PT FREEPORT INDONESIA SEBAGAI ANCAMAN KEAMANAN NON TRADISIONAL

(Studi pada Human Security dan kerusakan lingkungan hidup di Kabupaten Mimika Papua)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi

Salah Satu Syarat Mempereloh Gelar Sarjana (Srata-1)

Disusun Oleh:

Nama : Feliks Zonggonau Nim : 06260137

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


(23)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : FELIKS ZONGGONAU

NIM : 06260137

FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL

JUDUL SKRIPSI : ISU PEMBUANGAN LIMBAH TAILING PT FREEPORT INDONESIA SEBAGAI ANCAMAN KEAMANAN NON TRADISIONAL

Disetujui Dosen Pembimbng

Pembimbing I Pembimbing II

(Victory Pradhitama, M.Si) (M.Syaprin Zahidi,S.IP)

MENGETAHUI

DEKAN KETUA JURUSAN FISIP-UMM Hubungan Internasional


(24)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Feliks Zonggonau

NIM : 06260137

JURUSAN : Hubungan Internasional FAKULTAS : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

JUDUL SKRIPSI : ISU PEMBUANGAN LIMBAH TAILING PT FREEPORT SEBAGAI ANCAMAN KEAMANAN NON TRADISIONAL

Telah Dipertahankan di depan Dewan Penguji UJIAN SKRIPSI Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional DAN dinyatakan LULUS

PADA HARI: SENIN 15 AGUSTUS 2011

Tempat: Kantor Laboratorium Jurusan Hubungan Internasional Mengesahkan

DEKAN FISIP-UMM

DR.WAHYUDI M,Si

DEWAN PENGUJI:

1. Dyah Estu Kurniawati,S.Sos,M.Si PENGUJI 1 ( ) 2. Amaria Qori’ula.S.IP PENGUJI 2 ( ) 3. Victory Pradhitama,S.Sos PENGUJI 3 ( )


(25)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

NAMA : FELIKS ZONGGONAU

NIM : 06260137

FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL

menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (Skripsi) dengan juadul:

ISU PEMBUANGAN LIMBAH TAILING PT FREEPORT INDONESIA SEBAGAI ANCAMAN KEAMANAN NON TRADISIONAL

Adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, kecuali halaman kutipan yang saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 22 Agustus 2011 yang menyatakan


(26)

ABSTRACT

Zonggonau, Feliks (2011). Issue dismissal of waste of tailing PTFI to security threat of is non traditional. Thesis. 1 Stratum program university of Muhammadiyah of Malang.

PT Freeport represents one multinational company that operates in Mimika region of Papua. PT Freeport enter in Indonesia at 1967 and is opened in March 1973 in town of Tembagapura by President of Soeharto with society tribe head of amungme, investor entourage and Team Geology entourage in sub-province of Mimika. Security and environment represent all-important aspect in human life, which is influencing each other between human being and environment. Affect dismissal of waste of tailing PT Freeport become very serious threat to society especially society of amungme society and of Komoro which living in Nawaripi and of Tipuka, where society of amungme represent society owner of customary right for land rights which losing of holy land, mount and river. While society of Komoro losing of anything because sago garden ecosystem have impure by waste of tailing PT. Freeport. Affect dismissal of waste of tailing Freeport have change anything in sub-province of Mimika. This matter not even menace fauna and flora however also menace sea ecosystem in sea of Arafuru and manace of human Security.

Keywords: Human Securty , Environment, threat, tailing.

Knowing,

Counsellor I Counsellor II

Victory Pradhitama, M.Si M.Syaprin Zahidi,S.IP KNOWING,

Dean Fisip-UMM


(27)

ABSTRAKSI

Zonggonau,Feliks (2011) : ISU PEMBUANGAN LIMBAH TAILING PTFI TERHADAP ANCAMAN KEAMANAN NON TRADITIONAL, SKRIPSI, PROGRAM S(1) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG,2011

PT Freeport merupakan salah satu perusahan multinasional yang beroperasi di kabupaten mimika papua. PT Freeport masuk di Indonesia pada 1967 dan diresmikan pada bulan maret tahun 1973 di kota tembagapura oleh Presiden Soeharto bersama kepala suku masyarakat amungme, rombongan penanam modal dan rombongan Tim Geologi di kabupaten mimika. Lingkungan dan keamanan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungan hidup. Dampak pembuangan limbah tailing PT Freeport menjadi ancaman yang sangat serius bagi masyarakat terutama masyarakat amungme dan masyarakat kamoro yang berdomisili di Nawaripi dan Tipuka, dimana masyarakat amungme merupakan masyarakat pemilik hak ulayat yang kehilangan tanah suci, sungai dan gunung. Sedangkan masyarakat kamoro kehilangan segalanya karena ekosistem kebun sagu telah tercemar oleh limbah tailing Freeport. Dampak pembuangan limbah tailing Freeport telah merubah segalanya di kabupaten mimika. hal ini tidak saja mengancam flora dan fauna akan tetapi juga mengancam ekosistem laut di laut Arafuru dan mengancam kemanan masyarakat..

Kata Kunci : Human Security,keamanan ,Lingkungan, Dan, Ancaman,Tailing,

Mengetahui, Dosen Pembiumbing

Pembimbing I Pembimbing II

Victory Pradhitama M.Si M.Syaprin Zahidi S.IP

Mengetahui, Dekan FISIP- UMM


(28)

MOTTO

Feritas,Virtus,Fides (Kebaikan,Kebajikan,Iman)

Persembahan

Skripsi ini ku persembahkan untuk: Tanah papua

Dukindugapa-Watagakula...

Almarumm: Anakku Gabriel George Alexandro Zonggonau yang telah Menghadap Bapa Di Surga ,Etagame yang sudah pulang kepada Bapak Disurga dan tidak lupa juga Almarum yang telah pulang kepada Bapak di surga Roy Yosias Kobogau.

Tidak lupa juga Almarum Kakekku Bapak Jan Zonggonua telah di panggil oleh Tuhan Maha Kuasa

Almarummah: Mamaku dimbau mina yang sangat saya sayangi dan hormati bersama Ayahku dan Ibu ku Yang telah mengandung dan membesarkan ku, yang telah mengajariku

tentang seluk- beluk dunia Pendidikan dan Atas segala didikan dan segala perhatiannya, sehingga bisa sampai pada perguruan tinggi dan mampu menatap dunia luar dan siap menghadapi masa depan yang lebih cerah dikemudian hari.

Bapak Abraham,Bapak Herman,Bapak Giberg dikugapa, amakanie aitamena

Masyarakat Pegunungan khsusnya masyarakat Wamena, Puncak Jaya,Timika, Paniai, Nabire dan Intan Jaya yang hidup dan menderita di bawah kaki-kaki Bukit dan gunung

Ayah dan Ibuku Yang ada di Sentani dan di Wamena, yang mana selalu memberi dorongan dan semangat yang baru

Bagi semua pejuang demokrasi dan para pejuang Hak-Hak Asasi Manusia di indonesia dan di dunia

Keluarga Dukindugapa-Wataga Kumula- Keluarga Zonggonau-Kobogau di Kabupaten Mimika Istriku Tercinta ( Wessy Monicha Y/Zonggonau yang selalu mengawasi dan menemaniku

dalam duka maupun suka

Anakku Gabriel George Alexandro Zonggonau yang telah memberiku harapan-harapan baru Adikku Tersayang Silvester Stalone Zonggonau, Merlin, Merlince, Kristina,Elias Stfanus,

Marcelina dan Simeon Zonggonau, Wemsius Yigibalom dan Christian R yigibalom.

Kakak ku tersayang Yohanes Wator,Yohanes Makay Benny Mala Zonggonau,Yahya Zonggonau yang selalu menemaniku setiap saat.

Terakhir untuk AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) -Malang ,Ipmapa, PaguyubanForkopmapapara,Paguyuban Ipmami,Paguyuban Alapame, IPMMO-SE-Jawa dan Bali

Terima kasih atas motivasi dan dukungannya selama ini semoga Tuhan melindungi dan memberkati semuanya sampai akhir hayat.


(29)

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas Rahmat dan Kuasanyalah Penulis dapat menyelesaikan Tesisi ini,yang Berjudul : Isu Pembuangan Limbah Tailing PT Freeport Sebagai Ancaman Keamanan Non Tradisional

Selesainya Skripsi in tidak terlepas dari dorongan, motivasi, bantuan kritik dan saran dari Berbagai Pihak baik itu secara langsung maupun langsung oleh sebab itu, Pada kesmpatan yang berbahagia ini, Penulis,menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1.Bapak Muhajir Effendy,MAP selaku Rektor Universitas Muhamadiyah Malang

2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dyah Estu Kurniawati, S.Sos, M.Si selaku Ketua Jurusan HubunganInternasional terimakasih atas motivasi dan bimbingannya sebelum Penelitian dan selama kami belajar di kampus putih.

4. Bapak Victory Pradhitama, S.Sos selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan banyak masukan saran serta membantu mempermudahkan saya baik dalam penelitian di Timika papua maupun dalam menyusun Skripsi

5. Bapak Syaprin Zahidi,S.IP yang telah memberikan motivasi dan masukan-masukan dalam menyelesain Skripsi

6. Bapak Drs. Saiman, M.Si selaku Dosen yang Loyal terhadap Mahasiswa dan Mahasiswi serta semangat dan motivasi

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Hubungan Internasional, Bapak Idin Fasisaka MA, Bapak Tonny D. Effendi, S.Sos,M.Si, dan Ibu Melati Anggraeni, S.Sos

8. Bapak Paul Sudjiro selaku direktur Yayasan Binterbusah Semarang

9. Semua Staf yang bekerja di Yayasan Binterbusih, yang mana telah memberikan kritik dan saran yang membangun.


(30)

10. Kepada Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme-Kamoro (LPMAK) di Kabupaten mimika sebagai pendonor

11. Yayasan BINTERBUSIH Semarang yang selalu mendampingi saya dalam segala hal.

12. Semua Staf yang bekerja di Universitas Muhammadiyah, Terima kasih atas segala pengalaman yang diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung.

13. Semua Cleaning Servise dan Juru Parkir dan Security Kampus , Terima kasih banyak atas kenyamanan yang telah diberikannya. Semoga Tuhan Memberkati

14. Bagi Jurusan Hubungan Internasional khususnya angkatan 2006 yang telah memberikan segalanya, baik dari segi kelompok belajar maupun tenggang rasa.

15. Bagi Kelompok KKN 04 Ngebruk our Group is The Best

16. Bagi Kelompok Excuersie (SE) Hubungan Internasional terima kasih atas segalanya.

17. Bagi Orang tua ku Zonggonau-Kobogau yang ada di tanah air papua tercinta: aita Janias Jackson Zonggonau, Aita Videlis Videl Zonggonau, Aita Stepanus Zonggonau,Aita Emanuel Zonggonau,Aita Musa Zonggonau, Aita Debame, Aita Mala Zonggonau, Aita Jermias,Aita,Abraham,Aita Ambrosius, Aita Maxi Zonggonau, Aita Isayas, Aita Sonny Zonggonau, Aita Markus Zonggoanu Kwamkilama, Aita Musa Dimbau, Aita Thobias Kobogau, Aita Tadius Kobogau, Aita Almarum Belasius Kobogau,Aita Lazarus Zonggonau,Aita Agus Zonggonau,Aita Ruben Zonggoanu,Aita Muluma Silvester Kobogau dan Bapak Simon Yigibalom .Tuhan Berkati segalanya.

18. Bagi Kaum Ibu Tercinta di Tanah air: Mama Rupina Zonggonau yang ku cintai, Mama Susana Zonggonau, Mama Sopia Zonggonau, Mama Neles Kobogau,Mama Zonggonau,Mama Yahya,Mama Yacop Zonggonau, Etagamina Zonggonau di Timika, Etagamina Timika indah atas, Etagamina Dimbau Mina, Mama Upe di Nabire dan Mama Wemina Tabuni di Sentani


(31)

. Terima kasih Semoga Doa dan harapan di berikan kepada saya dapat mewujudkan Impianku di masa-masa yang akan datang.

Akhir kata,penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun, agar skripsi yang tidak sempurna ini dapat mendekati sempurna. Penulis harapkan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

“Thank you so much for you all i can not make something or anything for all of you but i hope God in Heaven usually help and answering anything more”.

Good Luck and God Bless you all !!!

Malang, 22 Agustus 2011

Penulis


(32)

Hal

Halaman Judul

LembarPersetujuan Skripsi ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Orisinalitas ... iv

Abstraksi ... v

Moto dan Persembahan ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... xi

Daftar Bagan ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.5 Kajian Pustaka (Peneliti Terdahulu) ... 10

1.6 Kerangka Pemikiran ... 12

1.6.1. Kerangka Analisis ... 12

1.6.2. Teori dan Konsep ... 13

1.6.2.1. Perangkat Analisis ... 13

1.6.2.2. Konsep Lingkungan ... 14

1.7 Argumentasi Dasar ... 16

1.8 Metode Penelitian ... 16

1.8.1 Jenis Tipe Penelitian ... 16

1.8.2 Teknik Pengumpulan Data ... 17

1.8.3 Teknik Analisa Data ... 18

1.8.4 Ruang Lingkup Penelitian ... 19

1.9 Sistematika Penelitian ... 20

BAB 11 : KERUSAKAN NILAI-NILAI LELUHUR DI KABUPATEN MIMIKA 2.1. Adat Istiadat Suku Amungme ... 22

2.1.1. Sistem Pemerinthan Suku Amungme ... 27

2.2. Adat –Istiadat Suku Kamoro ... 30

2.3. Benturan Budaya Masyarakat Amungme-Kamoro ... 37

2.3.1. Sebelum Masuknya PTFI di tanah Amungsa ... 41

2.3.1.1. Awal Masuknya PTFI dan Bangsa barat di papua .. 43


(33)

3.1. Bahaya Limbah Tailing bagi Masyarakat

Penambang Tradisional ... 47 3.2. Ancaman Longsor di Areal Pertambangan ... 51 3.2.1 Bahaya Longsor ... 55 3.3. Bahaya Penyakit Bagi Masyarakat Penambang

Tradisional ... 58 3.3.1 Bahaya Merkuri bagi masyarakat

Penambang Tradisional ... 61 3.3.2 Bahaya LimbahTerhadap Kesehatan masyarakat ... 63

3.3.3 Pengaruh Negatif Perusahan PT Freeport

Terhadap Generasi Muda ... 65

BAB IV : BAHAYA LIMBAH TAILING PERUSAHAN TERHADAP

LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN MIMIKA

4.1. Dampak Tailing Terhadap Lingkungan ... 67 4.2. Dampak Limbah Tailing Terhadap Terhadap

Ekosistem Sagu ... 71 4.2.1.Rusaknya Ekosisten Sagu Di Nawariipi dan Tipuka .. 74 4.3. Pencemaran pada Sungai ... 77 4.4. Dampak Limbah Tailing Terhadap Ekosisten Laut ... 84 4.5. Kondisi linglingan dan ketergantungan pada PTFI ... 87

BAB V : PENUTUP

5.1. Kesimpulan ... 91 5.2. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA... 94


(34)

Bagian 2.1 Struktur pemerintahan suku Amungme...29 Bagan 2.2 Susunan pemerintahan adat suku Kamoro…...35


(35)

Gambar 2.1 Masyarakat amungme sebelum masuknya PTFreeport... 24

Gambar 2.2 Gunung Nemangkawi sebelum Masuknya PTFI ... 26

Gambar 2.3. Peresmian Kota bijih/ Tembagapura Tahun 1973 ... 38

Gambar 2.4. Forbes Wilson dan Tim Ekspedisi tahun 1936 ... 44

Gambar 3.1. Masyarakat Penambang Tradisional ... 48

Gambar 3.2. Kamp (Posko ... 50

Gambar 3.3. . Kondisi lingkungan penambang emas Tradisional ... 55

Gambar 3.4. Aktifitas yang dilakukan oleh kaum ibu ... 56

Gambar 3.5. Kepala Kamp atau Posko Masyarakat Kamoro ... 64

Gambar 4.1a Penimbunan Tailing 250 ton/ hari ... 68

Gambar 4.1b. Kebun Sagu ... 73

Gambar 4.2a. Sungai Ajkwa /Wanogon ... 80

Gambar 4.2b. Sungai yang Tercemar Limbah Tailing Perusahaan ... 83

Gambar.4.3. Sungai Hiripau yang mengarah pada Laut ... 87


(36)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Agplo, E. Remigio, (1992). Modernization, development and civillization: Reflekctions of the prosfect of political Systems in the first, second and third worlds “Kenneth E. Bauzon (ed)”. Development and Democratization in the third world. Washington, D.C. Taylor & Francis.

Agarwal, Anil. „Ekologikal Destruction and the Emerging Patterns Of Poverty

and People’s Protests in Rudal India’, Social Action and Social Trends, Januari hingga Maret 1985

Beanal ,Tom, Amungme Magaboarat Negel Jombei-Peibei,Jakara WALHI,1996. Cooper,E.David. ’The Idea of Environment’, dalam David.E.Cooper dan

Joy.A.Palmar (eds.), The Environment in quesstion.

Durning , Alan. ’Asking How Much is Enough, ; dalam Linda Starke (ed.), State Of The World 1991, 153-69; lihat juga Ben Jackson, Poverty and the planet dan di lanjukan juga oleh Attfield Robin dalam bukunya Etika Lingkungan Global, Lembaga Untuk Kreasi Penerbit Masyarakat, Cetakan Pertama Januari 2010

Ingold,Tim,’Beyond Antropocentrism and Ecocentrism’, presentasi yang tidak dipublisasikan pada lokakarya mengenai manajemen etika, ekonomi dan lingkungan‟kolegium Swedia pada studi lanjutan dalam ilmu sosial, Uppsala, 1995

Jemadu, Aleksius Politik Global dalam Teori dan Praktek Edisi Pertama-Jogjakarta,Graha Ilmu,2008

Lippmann,Walter dalam Baylis & Steve. Smith, 1991, “the globalization of world politics, Oxford University Press.

Lenter, Howard 1974, “foreign policy Analisys:A Compararive and conceptual

Approach. Ohio: Chaeles F. Mernil publishing company.

Muller, Kal “Dataran Tinggi Papua” Haberle,S.G.,G.S.Hope and Y.Defretes.1991.Enviromental change in the Baliem Valey, montane Irian Jaya, Republic of Indonesia. Journal of Biogreraphy (1991)

Mellanby, Lingkungan’, dan Ecosystem’,David.E.Cooper,’The Idea of

Environment’, dalam David.E.Cooper dan Joy.A.Palmar (eds.), The


(37)

Miller,Morris (1991) Debt and the Environment: Converging Crises. New Year: United Nations Publications

Ngadisah, Tentang konflik pembangunan dan gejala sosial Politik di Kabupaten Mimika, 2003.

Nawawi, Hadari (1993) Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM. Yogyakarta. Robin, Attfield.Etika Lingkungan Global, Lembaga Untuk Kreasi Penerbit

Masyarakat, Cetakan Pertama,Januari 2010

Susilo, Dwi, K. Rahmat, Dominasi (Determinasi) Lingkungan Terhadap Kehidupan Manusia Edisi 1&2 ,Jakarta :Rajawali Pers 2009

Tan, T.H ,Andrew and Boutin, J.D, Kenneth (eds.) 2001. Non-Tradisional Security issues in southeast asia. Singapore:IDSS

Jurnal, Buletin Dan Kompas

Buletin LPMAK, Meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten mimika, tahun 2008

Ekspedisi Tanah Papua, Laporan Jurnalistik Kompas, Jakarta Nopember 2008 Jurnal: Dampak Kemajuan Investasi Terhadap Pencemaran Lingkungan Dampak

Investasi Terhadap Lingkungan

Kal Muller, Dataran Tinggi Papua,Edisi Pertama, 2009

Radar Timika, Pembangunan Lapangan Terbang Mulu (Tsinga) Segera Dimulai, 24 April 2007

The Amungme and Kamoro Community Development Organization, LPPDK ,PTFI, Edisi Lama 2006.

The Amungme and kamoro community development Organization “Profil Organisasi”,Edisi Baru 2010

Buletin LPMAK , The Amungme and Kamoro Community Development Organisation,Edisi Baru maret 2010

Kompas, Pro dan kontra terhadap keberadaan PTFI dalam Kutipan kompas,papua/ tanggal 30Juli 2010 Wit

The Amungme and Kamoro Community Development “Profil LPMAK” Nilai Mendasar Laporan Berkarya Menuju Pembangunan Berkelanjutan,PTFI, 2006


(38)

Radar Timika, Pembangunan Lapangan Terbang Mulu (Tsinga) Segera Dimulai, 24 April 2007

The Amungme and kamoro community development Organization “Profil Organisasi”,Edisi Baru 2010.

Laporankompas,Dampak Kemajuan Investasi Terhadap Pencemaran

Lingkungan 20 Agustus 2010

Timika pos, Insiden atau peristiwa longsor akibat penimbunan tailing yang

menewaskan 8 orang di area penambangan, Pada tanggal 9 oktober 2003.

Hasil Wawancara

Komisaris Lemasa, Bapak Tom Beanal dalam wawancaranya di Lapangan timika Indah tahun 2009

Hasil wawancara bersama bapak wakil kepala sekolah SD inpres mapuru jaya timika,

Hasil wawancara bersama Bapak Pius Nimaupouw selaku kepala suku Kamoro, tanggal 23 Juli 2010/ di timur Mimika,

Hasil Wawancara dengan bapak Janias Zonggonau selaku tokoh Gereja dan karyawan pertama PTFI, tanggal 02 januari 2010 di Timika Indah papua. Hasil wawancara bersama Bapak Mbai jaluko di timika papua,tanggal 22

oktobber 2010

Hasil wawancara bersama tokoh adat suku Moni, bapak Videlis Zonggonau di Kabupaten Mimika, tanggal 12 September 2010, pukul 20.30 Wit

Hasil wawancara bersama Bapak Timotius amandus Maroro di SP V kabupaten Mimika, Pukul 16.30 WIT

Wawancara bersama tokoh masyarakat amungme di lembah Waa tanggal 22 juli 2010 di tembagapura,papua

Hasil wawancara bersama Bapak Tom Beanal, yang dikutip oleh Ngadisah Hasil wawancara dengan Bapak Kepala suku Hiripau,tanggal 13 September 2010 Hasil wawancara,tanggal 13September di Desa Kkwamkilama,Mimika

Hasil wawancara, lewat telephone bersama Bapak Tefanus Stev Zonggonau, di temagapura papua,tanggal 22 Nopember 2010 pukul 20.00 Wib.


(39)

Hasil Wawancara, di Kamp Penambang Emas Tradisional, Tanggal 27 September 2010 di sepanjang sungai Ajkwa timika papua

Sumber Internet

Dampak kemajuan investasi terhadap pencemaran lingkungan hidup di Indonesia(2009),/ http://www.bukuku.com “tanggal 12 februari 2011/pukul 14.30 Wib.

Kum Kriss 2009, Peristiwa peran suku di Banti/ http://www.Google.com /pdf/ html „keberadaan PTFI‟ 18 april 2011,pukul 18.47 Wib

http://Haviz.wordpress.com/author,com/2008/12/17/ isu-lingkungan-global/ akses pada tanggal06/11/2010/ jam 22.30

Undang-undang pasal 25 No.11 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan. Dalam http://www.yahoo.com. pdf.23Januari 2011/pukul 22.15 Wib

Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Asasi Manusia (HAM), Konvensi Internasional mengenai HAM terutama Konvensi No. 169 mengenai bangsa-bangsa pribumi dan masyarakat adat yang berada dalam suatu negara yang sudah merdeka dan berdaulat, Dalam http://www.com Konflik antara PTFI dengan Masyarakat Amungme-Kamoro/diakses pada tanggal 28 Nopember 2010 Wib.

http://staf.kompasiana.com/file 2010/07/tailing. Tiga Belas Orang di laporkan menderita Luka-luka setelah di terjang longsor .Timika Pos,6 Maret 2008, hal 28

Juru Bicara Freeport melalui Emergency Response Group (ERG) 2007/membenarkan tragedi Longsor di areal Pertambangan,

http://www.jatam.org.tanggal 02 mei 2011/pukul 23.08 Wib.

Http://www.Kompasikepolisianindonesia.com/secondPg.php?cat=aneka&id=2057/diakses pada tanggal 10 maret 2010,pukul 04.30 Wib

Frangky Rumbewas, (2008) http://berita.kapanlagi.com/pernik/50-pendulang-emas-freeport-meninggal-dunia-mrzb0lj_print.html

Laporan harian PTFI oleh Juru Bicara (2008) http://www.jatam.org Powered by Joomla! Generated: diakses 9 March, 2011, 02:59 wib.


(1)

Bagian 2.1 Struktur pemerintahan suku Amungme...29 Bagan 2.2 Susunan pemerintahan adat suku Kamoro…...35


(2)

Gambar 2.1 Masyarakat amungme sebelum masuknya PTFreeport... 24

Gambar 2.2 Gunung Nemangkawi sebelum Masuknya PTFI ... 26

Gambar 2.3. Peresmian Kota bijih/ Tembagapura Tahun 1973 ... 38

Gambar 2.4. Forbes Wilson dan Tim Ekspedisi tahun 1936 ... 44

Gambar 3.1. Masyarakat Penambang Tradisional ... 48

Gambar 3.2. Kamp (Posko ... 50

Gambar 3.3. . Kondisi lingkungan penambang emas Tradisional ... 55

Gambar 3.4. Aktifitas yang dilakukan oleh kaum ibu ... 56

Gambar 3.5. Kepala Kamp atau Posko Masyarakat Kamoro ... 64

Gambar 4.1a Penimbunan Tailing 250 ton/ hari ... 68

Gambar 4.1b. Kebun Sagu ... 73

Gambar 4.2a. Sungai Ajkwa /Wanogon ... 80

Gambar 4.2b. Sungai yang Tercemar Limbah Tailing Perusahaan ... 83

Gambar.4.3. Sungai Hiripau yang mengarah pada Laut ... 87


(3)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Agplo, E. Remigio, (1992). Modernization, development and civillization: Reflekctions of the prosfect of political Systems in the first, second and third worlds “Kenneth E. Bauzon (ed)”. Development and Democratization in the third world. Washington, D.C. Taylor & Francis.

Agarwal, Anil. „Ekologikal Destruction and the Emerging Patterns Of Poverty and People’s Protests in Rudal India’, Social Action and Social Trends, Januari hingga Maret 1985

Beanal ,Tom, Amungme Magaboarat Negel Jombei-Peibei,Jakara WALHI,1996. Cooper,E.David. ’The Idea of Environment’, dalam David.E.Cooper dan

Joy.A.Palmar (eds.), The Environment in quesstion.

Durning , Alan. ’Asking How Much is Enough, ; dalam Linda Starke (ed.), State Of The World 1991, 153-69; lihat juga Ben Jackson, Poverty and the planet dan di lanjukan juga oleh Attfield Robin dalam bukunya Etika Lingkungan Global, Lembaga Untuk Kreasi Penerbit Masyarakat, Cetakan Pertama Januari 2010

Ingold,Tim,’Beyond Antropocentrism and Ecocentrism’, presentasi yang tidak dipublisasikan pada lokakarya mengenai manajemen etika, ekonomi dan lingkungan‟kolegium Swedia pada studi lanjutan dalam ilmu sosial, Uppsala, 1995

Jemadu, Aleksius Politik Global dalam Teori dan Praktek Edisi Pertama-Jogjakarta,Graha Ilmu,2008

Lippmann,Walter dalam Baylis & Steve. Smith, 1991, “the globalization of world politics, Oxford University Press.

Lenter, Howard 1974, “foreign policy Analisys:A Compararive and conceptual Approach. Ohio: Chaeles F. Mernil publishing company.

Muller, Kal “Dataran Tinggi Papua” Haberle,S.G.,G.S.Hope and Y.Defretes.1991.Enviromental change in the Baliem Valey, montane Irian Jaya, Republic of Indonesia. Journal of Biogreraphy (1991)

Mellanby, Lingkungan’, dan Ecosystem’,David.E.Cooper,’The Idea of Environment’, dalam David.E.Cooper dan Joy.A.Palmar (eds.), The


(4)

Miller,Morris (1991) Debt and the Environment: Converging Crises. New Year: United Nations Publications

Ngadisah, Tentang konflik pembangunan dan gejala sosial Politik di Kabupaten Mimika, 2003.

Nawawi, Hadari (1993) Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM. Yogyakarta. Robin, Attfield.Etika Lingkungan Global, Lembaga Untuk Kreasi Penerbit

Masyarakat, Cetakan Pertama,Januari 2010

Susilo, Dwi, K. Rahmat, Dominasi (Determinasi) Lingkungan Terhadap Kehidupan Manusia Edisi 1&2 ,Jakarta :Rajawali Pers 2009

Tan, T.H ,Andrew and Boutin, J.D, Kenneth (eds.) 2001. Non-Tradisional Security issues in southeast asia. Singapore:IDSS

Jurnal, Buletin Dan Kompas

Buletin LPMAK, Meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten mimika, tahun 2008

Ekspedisi Tanah Papua, Laporan Jurnalistik Kompas, Jakarta Nopember 2008 Jurnal: Dampak Kemajuan Investasi Terhadap Pencemaran Lingkungan Dampak

Investasi Terhadap Lingkungan

Kal Muller, Dataran Tinggi Papua,Edisi Pertama, 2009

Radar Timika, Pembangunan Lapangan Terbang Mulu (Tsinga) Segera Dimulai, 24 April 2007

The Amungme and Kamoro Community Development Organization, LPPDK ,PTFI, Edisi Lama 2006.

The Amungme and kamoro community development Organization “Profil Organisasi”,Edisi Baru 2010

Buletin LPMAK , The Amungme and Kamoro Community Development Organisation,Edisi Baru maret 2010

Kompas, Pro dan kontra terhadap keberadaan PTFI dalam Kutipan kompas,papua/ tanggal 30Juli 2010 Wit

The Amungme and Kamoro Community Development “Profil LPMAK” Nilai Mendasar Laporan Berkarya Menuju Pembangunan Berkelanjutan,PTFI, 2006


(5)

Radar Timika, Pembangunan Lapangan Terbang Mulu (Tsinga) Segera Dimulai, 24 April 2007

The Amungme and kamoro community development Organization “Profil Organisasi”,Edisi Baru 2010.

Laporankompas,Dampak Kemajuan Investasi Terhadap Pencemaran Lingkungan 20 Agustus 2010

Timika pos, Insiden atau peristiwa longsor akibat penimbunan tailing yang menewaskan 8 orang di area penambangan, Pada tanggal 9 oktober 2003.

Hasil Wawancara

Komisaris Lemasa, Bapak Tom Beanal dalam wawancaranya di Lapangan timika Indah tahun 2009

Hasil wawancara bersama bapak wakil kepala sekolah SD inpres mapuru jaya timika,

Hasil wawancara bersama Bapak Pius Nimaupouw selaku kepala suku Kamoro, tanggal 23 Juli 2010/ di timur Mimika,

Hasil Wawancara dengan bapak Janias Zonggonau selaku tokoh Gereja dan karyawan pertama PTFI, tanggal 02 januari 2010 di Timika Indah papua. Hasil wawancara bersama Bapak Mbai jaluko di timika papua,tanggal 22

oktobber 2010

Hasil wawancara bersama tokoh adat suku Moni, bapak Videlis Zonggonau di Kabupaten Mimika, tanggal 12 September 2010, pukul 20.30 Wit

Hasil wawancara bersama Bapak Timotius amandus Maroro di SP V kabupaten Mimika, Pukul 16.30 WIT

Wawancara bersama tokoh masyarakat amungme di lembah Waa tanggal 22 juli 2010 di tembagapura,papua

Hasil wawancara bersama Bapak Tom Beanal, yang dikutip oleh Ngadisah Hasil wawancara dengan Bapak Kepala suku Hiripau,tanggal 13 September 2010 Hasil wawancara,tanggal 13September di Desa Kkwamkilama,Mimika

Hasil wawancara, lewat telephone bersama Bapak Tefanus Stev Zonggonau, di temagapura papua,tanggal 22 Nopember 2010 pukul 20.00 Wib.


(6)

Hasil Wawancara, di Kamp Penambang Emas Tradisional, Tanggal 27 September 2010 di sepanjang sungai Ajkwa timika papua

Sumber Internet

Dampak kemajuan investasi terhadap pencemaran lingkungan hidup di Indonesia(2009),/ http://www.bukuku.com “tanggal 12 februari 2011/pukul

14.30 Wib.

Kum Kriss 2009, Peristiwa peran suku di Banti/ http://www.Google.com /pdf/ html „keberadaan PTFI‟ 18 april 2011,pukul 18.47 Wib

http://Haviz.wordpress.com/author,com/2008/12/17/ isu-lingkungan-global/ akses pada tanggal06/11/2010/ jam 22.30

Undang-undang pasal 25 No.11 tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan. Dalam http://www.yahoo.com. pdf.23Januari 2011/pukul 22.15 Wib

Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Asasi Manusia (HAM), Konvensi Internasional mengenai HAM terutama Konvensi No. 169 mengenai bangsa-bangsa pribumi dan masyarakat adat yang berada dalam suatu negara yang sudah merdeka dan berdaulat, Dalam http://www.com Konflik antara PTFI dengan Masyarakat Amungme-Kamoro/diakses pada tanggal 28 Nopember 2010 Wib.

http://staf.kompasiana.com/file 2010/07/tailing. Tiga Belas Orang di laporkan

menderita Luka-luka setelah di terjang longsor .Timika Pos,6 Maret 2008, hal 28

Juru Bicara Freeport melalui Emergency Response Group (ERG) 2007/membenarkan tragedi Longsor di areal Pertambangan,

http://www.jatam.org.tanggal 02 mei 2011/pukul 23.08 Wib.

Http://www.Kompasikepolisianindonesia.com/secondPg.php?cat=aneka&id=2057/diakses pada tanggal 10 maret 2010,pukul 04.30 Wib

Frangky Rumbewas, (2008) http://berita.kapanlagi.com/pernik/50-pendulang-emas-freeport-meninggal-dunia-mrzb0lj_print.html

Laporan harian PTFI oleh Juru Bicara (2008) http://www.jatam.org Powered by Joomla! Generated: diakses 9 March, 2011, 02:59 wib.


Dokumen yang terkait

TRAFFICKING PEREMPUAN DAN ANAK SEBAGAI ISU ANCAMAN KEAMANAN NON-TRADISIONAL BAGI INDONESIA

0 8 2

DAMPAK KEBERADAAN PT. FREEPORT INDONESIA TERHADAP KONFLIK ANTAR ETNIS DI KABUPATEN MIMIKA (Studi Pada Konflik Antar Etnis di Kabupaten Mimika)

0 10 3

"PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT FREEPORT INDONESIA TEMBAGAPURA KABUPATEN MIMIKA PAPUA"

1 22 24

STUDI PENGGUNAAN LIMBAH TAILING PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI AGREGAT STUDI PENGGUNAAN LIMBAH TAILING PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI AGREGAT HALUS DALAM CAMPURAN PAVING BLOCK.

0 2 16

PENDAHULUAN STUDI PENGGUNAAN LIMBAH TAILING PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI AGREGAT HALUS DALAM CAMPURAN PAVING BLOCK.

0 2 6

TESIS STRICT LIABILITY PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA TERHADAP KERUGIAN MASYARAKAT DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBUANGAN TAILING ( STUDI KASUS PT FREEPORT INDONESIA).

0 2 16

PENDAHULUAN STRICT LIABILITY PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA TERHADAP KERUGIAN MASYARAKAT DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBUANGAN TAILING ( STUDI KASUS PT FREEPORT INDONESIA).

0 2 20

TINJAUAN PUSTAKA STRICT LIABILITY PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA TERHADAP KERUGIAN MASYARAKAT DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBUANGAN TAILING ( STUDI KASUS PT FREEPORT INDONESIA).

0 3 28

PENUTUP STRICT LIABILITY PERUSAHAAN TAMBANG DI INDONESIA TERHADAP KERUGIAN MASYARAKAT DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBUANGAN TAILING ( STUDI KASUS PT FREEPORT INDONESIA).

0 3 6

PENGAWASAN PEMERINTAH TERHADAP PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI BENTUK PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DI MIMIKA PROVINSI PAPUA - Unika Repository

0 0 16