MIC Minimum Inhibitory Concentration Topoisomerase I dari Ekstrak Metanol

Gambar 14 Hasil elektroforesis uji inhibisi ekstrak terhadap enzim DNA topoisomerase I pada konsentrasi 50 µgml.

4.4 MIC Minimum Inhibitory Concentration Topoisomerase I dari Ekstrak Metanol

Untuk mengetahui aktivitas inhibitor topoisomerase pada konsentrasi yang lebih rendah, maka ditentukan nilai MIC minimum inhibitory concentration yaitu konsentrasi terkecil dari ekstrak yang masih memiliki hambatan terhadap aktivitas enzim topoisomerase I. Ekstrak metanol dipilih karena menghasilkan rendemen tertinggi. Hasil uji inhibisi ekstrak metanol terhadap enzim topoisomerase I menunjukkan nilai MIC pada konsentrasi 2,5 µgml dengan kontrol positif camptothecin pada konsentrasi 100 µM 34,84 µgml Tabel 7 dan Gambar 15, yang terlihat dengan masih adanya substrat pada gel DNA seperti pada kontrol no 5. Tabel 7 Hasil uji inhibisi ekstrak metanol terhadap enzim topoisomerase I pada berbagai konsentrasi Konsentrasi µgml Inhibisi Topo 1 Keterangan 100 50 25 12,5 5 2,5 1,25 + + + + + + - Menghambat topo 1, bersifat poison Menghambat topo 1, bersifat poison Menghambat topo 1, bersifat poison Menghambat topo 1, bersifat poison Menghambat topo 1, bersifat poison Menghambat topo 1, bersifat poison Tidak menghambat topo 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan : 1. Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA, 2. Marker DNA superkoil, 3. Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA + DMSO, 4. Marker DNA relaks, 5. Topo I + DNA + camptothecin, 6. Ekstrak heksana, 7. Ekstrak etil asetat, 8. Ekstrak metanol Keterangan : 1. Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA, 2. Marker DNA Superkoil, 3. Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA + DMSO, 4. Marker DNA relaks, 5. Topo I + DNA + camptothecin, 6. Ekstak metanol 100 µgml, 7. Ekstak metanol 50 µgml, 8. 25 µgml, 9. 12,5 µgml, 10. µgml, 11. 2,5 µgml, 12. 1,25 µgml. Gambar 15 Hasil elektroforesis uji inhibisi enzim DNA topoisomerase I dari ekstrak metanol Nerita albicilla pada berbagai konsentrasi. Pada konsentrasi 1,25 µgml sumur no.12 menunjukkan ekstrak metanol Kablang tidak lagi mampu melakukan penghambatan pada kerja enzim topo I terlihat dengan terbentuknya relaks DNA seperti pada kontrol no 4 marker DNA relaks. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol Nerita albicilla berpotensi sebagai inhibitor topoisomerase I, seperti yang dinyatakan oleh Zahir 1996 bahwa suatu senyawa bahan alam dikatakan aktif sebagai inhibitor enzim topoisomerase bila nilai MIC kurang dari 10 µgml. Ekstrak metanol menunjukkan aktivitas hambatan terhadap enzim DNA topoisomerase I pada konsentrasi 2,5 µgml, sehingga ekstrak metanol berpotensi sebagai antikanker. Sukardiman et al. 2002 menyatakan bahwa senyawa yang memiliki hambatan terhadap aktivitas enzim DNA topoisomerase sebagian besar terkait dengan mekanisme kematian sel kanker dengan cara menginduksi apoptosis, dimana sel kanker akan mati dengan memakan sesama sel kanker. Pada aplikasi kliniknya nanti diharapkan akan lebih selektif, dimana ekstrak hanya membunuh sel kankernya saja tanpa membunuh sel normal. Dengan demikian efek samping dari obat-obatan antikanker yang merugikan dapat dihindari, apabila digunakan obat yang memiliki mekanisme sitotoksik dengan cara menginduksi apoptosis.

4.5 Karakterisasi Ekstrak Aktif Inhibitor Topoisomerase I