bawah homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web
. Website awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi yang
menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer atau pengguna internet melakukan penelusuran informasi di internet. Informasi yang disajikan dengan
web menggunakan konsep multimedia, informasi dapat disajikan dengan menggunakan banyak media, seperti teks, gambar, animasi, suara, video atau
kombinasi dari semuanya. Selain menyediakan informasi, website juga menyediakan mekanisme bagi
pengunjungnya untuk dapat berinteraksi dengan dengan situs tersebut. Untuk dapat berinteraksi dengan website tersebut, perlu ditambahkan kode-kode
pemograman seperti PHP, ASP, JSP, Pearl dan sebagainya. Website yang telah ditambahkan kode program tersebut biasa dikenal dengan nama aplikasi web web
application .
2.7 QR Code
Kode Batang atau yang biasa disebut barcode merupakan representasi data yang dapat dibaca oleh mesin optik yang berhubungan dengan objek yang
terpasang. Pada awalnya, barcode mewakili data dengan memvariasikan lebar dan jarak dari garis pararel secara sistematis, dan dapat disebut sebagai linear atau satu
dimensi 1D. Kemudian barcode berevolusi menjadi persegi panjang, titik, segi enam dan pola geometris lainnya dalam dua dimensi 2D. Meskipun sistem 2D
menggunakan berbagai simbol, tapi pada umumnya tetap disebut sebagai barcode juga atau dikenal juga dengan sebutan kode matriks. Kelebihan dari kode matriks
ini adalah dapat merepresentasikan lebih banyak data untuk setiap area unitnya. Awalnya barcode dipindai oleh pemindai scanner optic khusus yang disebut
pembaca barcode barcode scanner. Kemudian, scanner dan software interpretative mulai tersedia pada perangkat termasuk printer desktop dan
smartphones .
Quick Respons Code atau biasa disebut QR code merupakan salah satu jenis
kode matriks yang pertama kali dirancang oleh industry otomotif di Jepang. Sebuah QR code menggunakan empat mode standar encoding yaitu numerik,
17
alfanumerik, byte biner dan kanji untuk menyimpan data secara efisien. Sistem QR code pun telah manjadi populer di luar industri otomotif karena pembacaan
yang cepat dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan dengan standar barcode UPC.
Gambar 2.2 QR Code untuk URL Halaman Pengguna Twitter
QR code terdiri dari modul hitam titik persegi diatur dalam kotak persegi pada latar belakang putih yang dapat dibaca oleh perangkat pencitraan seperti
kamera dan diolah menggunakan koreksi kesalahan Reed-Solomon hingga gambar dapat dengan tepat di interpretasikan. Data tersebut kemudian diekstraksi
dari pola yang ada dari kedua komponen horizontal dan komponen vertical pada gambar.
2.7.1 Standar
Ada beberapa standar yang mencakup pengkodean data sebagai QR code: a.
October 1997 – AIM Association for Automatic Identification and Mobility International
b. January 1999 – JIS X 0510
c. June 2000 – ISOIEC 18004:2000 Teknologi informasi – Indentifikasi
otomatis dan teknik data capture – Simbologi barcode – QR code
d. 1 September 2006 – ISOIEC 18004:2006 Teknologi informasi – Indetifikasi
otomatis dan teknik data capture – QR code 2005 spesifikasi simbologi
barcode. Mendefinisikan simbol QR code 2005, perpanjangan QR code
model 2. Tidak menentukan cara membaca simbol QR code model 1.
Pada lapisan aplikasi, terdapat beberapa variasi antara sebagian besar implementasi. NTT Docomo Jepangtelah membentuk standar de facto untuk
pengkodean URL, informasi kontak dan beberapa jenis data lainnya. Proyek open- source
“ZXing” menyimpan daftar tipe data QR code.
2.7.2 Desain
Tidak seperti barcode satu dimensi yang dirancang secara mekanis untuk dipindai oleh sinar sempit cahaya narrow beam of light, QR code dideteksi oleh
sensor gambar digital dua dimensi dan kemudian dianalisis secara digital oleh prosesor yang terprogram. Prosesor menempatkan togak kotak khas di sudut-sudut
gambar QR code menggunakan persegi yang lebih kecil atau beberapa kotak dekat sudut keempat untuk menormalkan gambar untuk ukuran, orientasi dan
sudut pandang. Titik-titik kecil di seluruh QR code tersebut kemudian dikonversi ke bilangan biner dan divalidasi dengan kode koreksi kesalahan.
Gambar 2.3 Struktur QR Code dan Elemen Fungsionalnya 2.7.3
Storage
Jumlah data yang dapat disimpan pada simbol QR code tergantung dari tipe data mode,
atau kumpulan karakter masukan, versi 1, …, 40, mengindikasikan keseluruhan dimensi simbol, dan tingkat kode koreksi kesalahan. Kapasitas
penyimpanan maksimum saat ini adalah untuk simbol 40-L versi 40 dengan koreksi kesalahan tingkat low.