Prosedur Penyimpana Arsip Pengelolaan Arsip .1 Pengertian Arsip

2.1.6 Prosedur Penyimpana Arsip

Penyimpana arsip atau sering di sebut filling adalah proses pengaturan penyimpanan surat-surat sistematis, sehingga apabila surat-surat tersebut di butuhkan kembali akan dengan mudah mencari dan menemukan kembali . Oleh sebab itu, penyimpanan arsip atau surat yang tepat merupakan suatu hal yang di perlukan bagi setiap instansi. Penyimpanan arsip pada suatu instansilembaga perlu dilakukan setelah arsip dibuat atau diterima. Arsip disimpan supaya pada saat diperlukan akan mudah untuk mencarinya. Dalam melakukan penyimpanan arsip ini tentunya terdapat langkah-langkah yang diperlukan, diketahui, dan dilaksanakan. Menurut Amsyah 2005: 62-67 Prosedur penyimpanan adalah langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan sehubungan dengan akan disimpannya suatu warkat. Ada 2 dua macam penyimpanan, yaitu: 1. Penyimpanan Sementara File Pending File Pending atau File tidak-lanjut follow-up file adalah file yang digunakan untuk penyimpanan sementara sebelum suatu warkat diproses. File ini terdiri dari map-map yang diberi label tanggal yang berlaku untuk 3 tiga bulan. File pending biasanya ditempatkan pada salah satu laci dari almari arsip filling cabinet yang diperlukan. 2. Penyimpanan Tetap Permanent File Kalau dirinci dengan seksama, maka langkah-langkah atau prosedur penyimpanan adalah sebagaimana disajikan berikut ini: a. Langkah 1: Pemeriksaan Langkah ini adalah persiapan penyimpanan warkat dengan cara memeriksa setiap lembar warkat untuk memperoleh kepastian bahwa warkat-warkat bersangkutan memang sudah siap untuk disimpan. b. Langkah 2: Mengindeks Mengindeks adalah pekerjaan menentukan pada nama apa atau subjek apa, atau tangkap-tangkap lainnya, surat akan disimpan. Penentuan tangkap-tangkap ini tergantung kepada sistem penyimpanan yang dipergunakan. c. Langkah 3: Memberi Tanda Langkah ini lazim juga tersebut pengkodean, dilakukan secara sederhana yaitu dengan memberi tanda garis atau lingkaran dengan warna mencolok pada kata-tangkap yang sudah ditentukan pada langkah pekerjaan mengindeks. d. Langkah 4: menyortir Menyortir adalah mengelompokkan warkat-warkat untuk persiapan ke langkah terakhir yaitu penyimpanan. Langkah ini diadakan khusus untuk jumlah volume warkat yang banyak, sehingga untuk memudahkan penyimpanan perlu dikelompokkan terlebih dahulu sesuai dengan pengelompokan sistem penyimanan yang dipergunakan. e. Langkah 5: menyimpanan Langkah terakhir adalah menyimpan, yaitu menempatkan dokumen sesuai dengan sistem penyimpanan dan peralatan yang dipergunakan.

2.1.7. Pemeiharaan Arsip