3 Memberikan petunjuk yang bermanfaat mengenai tanggung jawab masing-
masing dalam berhubungan dengan lain jenis.
2.1.3.3 Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja
Dengan pendidikan seks, maka dapat terhindar dari akses-akses negatif dalam kehidupan seksual khususnya para remaja, serta demi tercapainya kepuasan dan
kebahagiaan seksual dengan moralitas yang tinggi Akhmad Azhar Abu Miqdad, 1997:45.
2.1.4 Pengetahuan
2.1.4.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Soekidjo Notoatmodjo,
2003: 128. Pengetahuan seseorang dikumpulkan dan diterapkan mulai dari tahap-
tahap, yakni: 1 Awarenes kesadaran; 2 Interest merasa tertarik; 3 Evaluation menimbang-nimbang; 4 Trial, dimana subyek mulai mencoba
melakukan sesuatu dengan apa yang dikehendaki stimulus; 5 Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya
terhadap stimulus Soekidjo Notoatmodjo, 2003: 128. Menurut Soekidjo Notoatmodjo 2003:128-129 proses perubahan
pengetauan melalui 6 tingkatan: 1.
Tahu know Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Memahami comprehension
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. 3.
Aplikasi aplication Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. 4.
Analisis analysis Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis syntesis
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.1.4.2 Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang akan diketahui atau diukur disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan tersebut Soekidjo Notoatmodjo, 2003: 130.
2.1.5 Sikap