Evaporator Throttling Device Kegiatan Belajar 2 Menguraikan Komponen Utama Unit Refrigerator Domestik

101 • lpersyaratan service dan maintenance rendah. Di lain pihak, air-cooled condenser juga memiliki kekurangan sebagai berikut: • suhu kondensing tinggi, • boaya refrijeran tinggi, karena melewati instalasi pipa cukup panjang • konsumsi daya per kW cooling tinggi , • kebisingan tinggi, dan • multiple unit memerlukan large-capacity system.

3. Evaporator

Evaporator merupakan alat penukar kalor pada sisi tekanan rendah. Di mana liquid refrijeran super dingin subcooled harus dinaiikan suhunya hingga mencapai titik uapnya sehingga berubah menjadi gas refrijeran, melalaui proses penukaran kalor dengan produk atau media yang didinginkan. Ada beberapa jenis evaporator yang dapat dipertimbangkan penggunaannya jika akan menentukan pilihan untuk aplikasi tertentu. Ada berbagai jenis evaporator sebagai alat utama panukar kalor dalam sistem refrigerasi kompresi uap. Secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu: i direct cooler evaporator yang langsung mendinginkan udara dan sekaligus mendinginkan produk, dan ii indirect cooler evaporator yang mendinginkan air chiling water dan chilling water ini digunakan untuk mendinginkan udara ruang atau produk tertentu. Pada sistem refrigerasi domestik, lazim digunakan direct cooler evaporator. Gambar 2.17 Tipikal Evaporator tipe Direct Cooler 102

4. Throttling Device

Pada praktek nyata, throttling device digunakan untuk menurunkan tekanan kondensasi sisi tekanan tinggi ke tekanan evaporasi sisi tekanan rendah melalui operasi pencekikan throttling operation dan mengatur laju aliran liquid-refrijeran ke evaporator sesuai dengan karakteristik alat dan beban. Jumlah liquid refrijeran yang masuk ke koil pendingin tergantung pada jumlah panas yang harus diserap dari ruang atau area yang didinginkan. Jenis katub ekspansi yang sering digunakan adalah: • thermostatic expansion valve, • constant-pressure expansion valve, • float valve, dan • capillary tube. Pipa Kalpiler Pipa kapiler merupakan piranti pengontrollaju aliran liquid refrijeran yang paling sederhana dan dapat melakukan operasi throtling. Pipa kapiler memiliki diameter kecil di mana liquid refrijeran dialirkan ke evaporator. Pipa kapiler digunakan pada sistem refrigerasi kompresi uap berskala rendah hingga 30 kW. Pipa kapiler menurunkan tekanan kondensing ke tekanan evaporasi melalui pipa tembaga yang memiliki diamter kecil 0.4–3 mm diameter dengan panjang antara 1.5–5 m, menjaga tekanan evaporasi konstan tidak tergantung pada perubahan beban. Pipa kapiler juga sering difungsikan sebagai bagian dari heat exchanger, khususnya pada aplikasi sistem refrigerasi untuk keperluan domestik. Disamping piranti utama seperti yang telah dibahas, sistem refrigerasi masih diperlangkapi dengan berbagai piranti bantu yang fungsinya cukup strategis dalam mencipotakan operasi sistem yang optimal. 5. Strainer Strainer berfungsi sebagai penyaring benda asing, metal chip dan kotoran yang ada di dalam saluran refrijeran. Jika tertinggal di dalam system, sesuatu yang tidak diinginkan dapat terjadi yaitu menutup lubang orifice pada piranti pengatur refrijeran katub ekspansi dan pada check valve serta masuk ke kompresor. Berbagai jenis 103 strainer tersedia di pasaran seperti straight-through sealed type, cleanable angle type, and the cleanable Y type. Gambar 2.18 Filter Drier Pada sistem refrigerasi, adanya uap air di dalam sistem menjadi faktor tunggal yang paling berbahaya. Sebuah unit refrigerasi dapat bertahan beroperasi dengan layak jika jumlah uap air di dalam sistem sangat sedikit. Oleh karena itu, seluruh unit refrigerasi dilengkapi dengan drier. Pemilihan drier tergantung pada beberapa hal, antara lain: • jenis dan jumlah refrijeran, • refrigeration sistem tonase, • ukuran pipa, dan • rugi tekanan yang diijinkan. Jika jenis refrijeran, ukuran pipa, dan aplikasi unit refrigerasi diketahui, maka drier dapat dipilih berdasarkan kapasitas yang direkomendasikan, dan jumlah refrijeran. 6. Defrost Controller Akumulasi bunga es frost di permukaan evaporator dapat menggangu proses trnasfer panas antara refrijeran dengan udara atau produk yang didinginkan. Oleh karena itu perlu dilengkapi dengan sistem untuk mencairkan bunga es deforst. Defrost dikontrol melalui timer. Untuk sistem refrigerasi domestik operasi pencairan bungan es dilakukan dengan menggunakan electric defrost yang dikontrol oleh timer. 104 Gambar 2.19 Tipikal Electric Defrost

7. Siklus Refrijerasi Sistem Kompresi Uap