1. Data biogeofisik. Data biogeofisik meliputi : 1 hidro-oseanografi a.
pasang surut, b. arus pasut, dan c. lereng pantai, 2 sifat tanah, 3 kualitas air dan 4 keberadaan ekosistem mangrove. Pengamatan parameter hidro-
oseanografi dilakukan di satu titik pengamatan, yaitu di perairan pesisir Kecamatan Ujung Pangkah Gambar 6. Hidro-oseanografi diamati dengan
menggunakan papan berskala, meteran, tali rafia, stopwatch, current meter, senter dan trimpot.
Sifat tanah dan lumpur dilakukan pada beberapa lokasi lihat peta lokasi pengambilan contoh tanah pada Lampiran 3 masing-masing sebanyak 7 dan 6
titik lokasi. Penentuan lokasi pengamatan tersebut didasarkan pada data sekunder SPT Satuan Peta Tanah yang diterbitkan Puslitanak 1995.
Parameter tanah dan lumpur yang diamati adalah pH, N, C, P, K, Na, Ca, dan Mg. Analisis tanah dan lumpur dilakukan di Laboratorium Tanah Universitas
Pembangunan Nasional Veteran UPN Surabaya. Kualitas air diamati di beberapa lokasi pengamatan Gambar 6 dan
dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Pengambilan sampel kualitas air tersebut didasarkan pada peta SPT karena hasil pengamatan kualitas air
tersebut dipakai untuk evaluasi kesesuaian lahan pesisir yang juga didasarkan pada peta SPT.
Parameter kualitas air yang diamati meliputi : suhu, kecerahan, pH, salinitas, DO, BOD, padatan terlarut, amonia, nitrit dan nitrat. Beberapa
parameter kualitas air tersebut diamati langsung di lapangan dan sebagian lainnya dianalisis di laboratorium. Secara lengkap parameter kualitas air dan
peralatan yang digunakan disajikan pada Tabel 5. Analisis air dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Hang Tuah Surabaya.
Tabel 5 Beberapa parameter dan peralatan yang digunakan
No Parameter Alat Keterangan
1. Suhu
o
C Termometer Pengukuran langsung
2. Kecerahan m
Secchi disk Pengukuran langsung
3. pH pH
meter Pengukuran
langsung 4.
Salinitas ppt Refraktrometer
Pengukuran langsung 5.
Oksigen terlarut ppm DO meter titrasi
Pengukuran langsung 6.
BOD ppm Botol sampel, BOD meter
Laboratorium 7. Padatan
terlarut mgl
Botol sampel dan Ice box Laboratorium
8. Amonia ppm
Spektrofotometer Laboratorium
9. Nitrit ppm
Spektrofotometer Laboratorium
10. Nitrat ppm
Spektrofotometer Laboratorium
Parameter logam berat dan bahan pencemar lain, seperti deterjen dan Organochlorin juga diamati pada dua lokasi, yaitu : di perbatasan perairan
Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar, dan perbatasan Sungai Bengawan Solo Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar di perbatasan perbedaan
pemanfaatan lahan pesisir yang diduga sebagai sumber pencemar dari Industri. Parameter logam berat tersebut adalah Cu, Cd, Pb, Zn, Cr, Hg, dan Fe.
Parameter logam berat dan bahan pencemar deterjen dan Organochlorin tersebut selanjutnya dianalisis di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan
BTKL Surabaya. Pengamatan mangrove dilakukan melalui interpretasi citra satelit dengan
software ER-Mapper dan pengamatan langsung di lapangan tentang keberadaan ekosistem tersebut. Selain itu, interpretasi dan pengamatan lapangan untuk
daerah aberasi dan akresi juga dilakukan. Dari interpretasi tersebut, masing- masing obyek dapat ditentukan luasnya dengan menggunakan analisis citra
satelit dan SIG Sistem Informasi Geografik, yang dijelaskan pada sub-bab berikutnya.
2. Keadaan sosial ekonomi budaya. Pengumpulan data keadaan sosial