Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Musik merupakan bentuk data yang sudah terorganisir dalam irama, intonasi serta interpretasi. Bentuk data yang sudah terorganisir ini merupakan suatu kesatuan utuh dan bukan merupakan kepingan data yang setiap kali harus dirancang bangun ketika individu hendak memanggil kembali ingatannya Satyadarma, 2004: 24. Lebih lanjut menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990: 602, musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan. Kehadiran musik sebagai bagian dari kehidupan manusia bukanlah hal yang baru, setiap orang memerlukan musik dan tak ada satu masyarakat atau budaya yang tidak memiliki musik. Kehidupan seseorang tidak lepas dari musik, tentunya musik yang didengar tidak lewat begitu saja dari diri individu karena musik mempunyai efek pada manusia yang dapat dihubungkan dengan segala sesuatu seperti fisik, emosional, tingkah laku seseorang, pendidikan, imajinasi. Beberapa tahun terakhir ini khususnya di wilayah kota Semarang terjadi fenomena munculnya unit-unit marching band. Mulai dari organisasi masyarakat, perguruan tinggi maupun lingkungan sekolah yang menambah kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa-siswanya. Akan tetapi, dari sekian banyak unit yang terbentuk hanya satu unit saja yang menggunakan konsep marching band, dengan kata lain alat musik melodi yang digunakan dalam unit ini lebih banyak dibandingkan alat musik perkusinya. Unit ini adalah “Sabda Kinnara UNNES Marching Band ” yang merupakan UKM Marching Band UNNES. Perbedaan marching band dan drum band salah satunya adalah marching band sangat mementingkan segi kualitas musikalitasnya, lebih dari segi baris berbaris. Sedangkan drum band lebih cenderung mengutamakan baris berbaris dan memilih mars sebagai komposisinya. Elemen lain yang membedakan drum band dan marching band adalah komposisi alat musiknya. Marching band mempunyai komposisi alat tiup lengkap dari logam dan kayu. Sedangkan alat tiup drum band hanya berupa pianika, rekorder, trumpet, mellophone dan trombone. Pada umumnya marching band dipimpin oleh satu atau dua orang komandan dan dilakukan baik di lapangan terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang membentuk formasi dengan pola yang senantiasa berubah-ubah sesuai dengan alur koreografi atau lagu yang dimainkan Irsyad Nor Huda, 2013:1. Terkait dengan masalah drum band atau menejemen dalam drum band, Oktyanto Diversifalia meneliti tentang metode pola berhitung dalam marching band di sebuah TK. Wildan Muhamadin menambahkan dengan meneliti tentang penerapan pola ritmis sederhana dalam pembelajaran drum band. Penelitian lain yang dilakukan oleh Catur Budi Cahyono memberikan informasi tentang karakteristik musik dan konfigurasi pada unjuk gelar display drum band. Untuk melengkapi penelitian-penelitian yang sudah ada maka dari itu penulis mengulas tentang analisis fungsi dan kesulitan memainkan alat musik trumpet pada mahasiswa UKM Marching Band UNNES. Instrumen yang digunakan dalam penampilan marching band umumnya dapat dikelompokkan pada beberapa kategori menurut jenis dan cara memainkan alat musiknya. Pengelompokkan alat marching ini secara tidak langsung pula mempengaruhi struktur organisasi kepelatihan yang umumnya dispesifikasikan menurut kategori-kategori alat drum band tersebut, masing-masing kategori alat band memiliki pelatih tersendiri. Pada mulanya ragam instrumen musik tiup yang digunakan dalam marching band identik dengan yang digunakan drum band. Namun pada perkembangannya, beberapa jenis instrumen musik tiup seperti cornet, clarinet, flugel horn, saxophone, trombone, sousaphone yang digunakan alat drum band sudah ditinggalkan. Umumnya instrumen musik tiup yang digunakan dalam permainan marching band menggunakan nada dasar Bes atau F. Jenis instrumen itu antara lain trumpet, french horn, mellophone, tenor horn, baritone, euphonium, contra bass tuba. Instrumen musik perkusi dalam kelompok ini merupakan jenis instrumen bergerak yang dibawa oleh pemain dan dimainkan dalam barisan seperti halnya instrumen musik tiup. Seksi yang memainkan instrumen musik perkusi sambil berjalan disebut juga sebagai drumline atau battery. Ragam instrumen musik perkusi yang digunakan alat marching umumnya lebih sedikit dari yang digunakan pada permainan alat marching band. Contoh instrumen ini antara lain snare drum, drum tenor, drum bass, dan simbal. Instrumen pit pada dasarnya merupakan instrumen musik perkusi yang bernada. Pada umumnya jenis instrumen ini bersifat statis, pemainnya tidak ikut dalam barisan seperti kelompok instrumen lainnya. Pemain akan memainkan instrumen pit di bagian depan lapangan yang digunakan dalam penampilan. Jenis instrumen ini antara lain xylophone, tubular bell, vibraphone, simbal, gong Cina, timpani dan drum bass konser. Trumpet adalah alat musik tiup logam sebagai pengembangan alat musik aba-aba semboyan dan mulai dipergunakan sejak abad ke-17, trumpet menggunakan nada dasar Bes dan terletak pada jajaran tertinggi diantara instrumen tiup logam lainnya seperti tuba, trombone, euphonium, baritone, maupun french horn. Banyak orang awam atau orang yang tidak berasal dari latar belakang seni, khususnya seni musik beranggapan bahwa trumpet hanya digunakan pada marching band saja. Seiring berkembangnya zaman, instrumen trumpet juga digunakan pada berbagai macam aliran musik seperti Jazz, Musik Klasik, Pop, Blues dan lain sebagainya. Alasan peneliti meneliti analisis fungsi dan kesulitan memainkan alat musik trumpet pada mahasiswa angota UKM Marching Band UNNES dikarenakan anggota UKM Marching Band UNNES yang tidak berasal dari jurusan Seni Musik saja, melainkan dari berbagai macam jurusan. Sehingga pada tiap anggota akan muncul perbedaan tingkat kesulitan belajar memainkan alat musik marching band khususnya memainkan alat musik trumpet. Meskipun UKM Unit Kegiatan Mahasiswa Marching Band banyak disukai mahasiswa, bukan berarti pelatih maupun pemain tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran atau pelatihannya. Setiap mahasiswa terkait dengan bakat dan keterampilan pasti memiliki respon yang berbeda dalam menyerap materi musik yang harus dimainkan pada alat musik ritmis, melodis, dan baris berbaris sehingga akan memiliki kesulitan tersendiri dalam mempelajari meteri-materi yang diajarkan oleh pelatih.

1.2 Rumusan Masalah