Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas

64

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali, 2009: 95. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas independen. Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant -299.947 507.050 -.592 .561 ROA 1757.746 775.029 1.069 2.268 .035 .127 7.882 1 ROE -65.004 66.804 -.459 -.973 .342 .127 7.882 a. Dependent Variable: Harga Saham Sumber : Data sekunder yang diolah Hasil perhitungan pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa ROA mempunyai nilai tolerance 0,127 dan VIF 7,882; ROE mempunyai nilai tolerance 0,127 dan VIF 7,882. Sehingga nilai dari masing-masing variabel menunjukkan bahwa nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah 65 homoskedastisitas. Cara untuk mendeteksinya adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED sebagai X dengan residualnya SRESID sebagai Y. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009: 125. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED sebagai X dengan residualnya SRESID sebagai Y diketahui tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian variabel yang Sumber : Data sekunder yang diolah 66 digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas sehingga model regresi layak untuk dipakai karena telah memenuhi uji heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Camel Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 77 85

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009 – 2012

1 70 112

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.

0 1 15

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005 -2007.

0 1 6

(ABSTRAK)Pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009.

0 1 1

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Struktur Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG GO PUBLIC TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 10

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013

0 0 14