Pengaruh Suplementasi Vitamin C terhadap Gambaran Darah Merah Mandalung

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengaruh Suplementasi Vitamin C terhadap Gambaran Darah Merah Mandalung

Rataan gambaran darah merah mandalung yang disuplementasi Vitamin C pada umur 10 minggu ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3. Gambaran darah merah mandalung yang disuplementasi vitamin C pada umur 10 minggu PARAMETER DOSIS HASIL UJI STATISTIK 0 ppm 500 ppm 1000 ppm BDM jutamm 3 2,80 ± 0,395 2,49 ± 0,602 3,07 ± 0,657 p0.05 HEMOGLOBIN gdl 13,91± 0,972 13,15 ± 0,715 13,97 ± 1,426 p0.05 HEMATOKRIT 33,61 ± 5,158 33,19 ± 5,033 35,39 ± 3,455 p0.05 MCV fl 120,25 ± 10,305 139,29 ± 33,803 118,14 ± 20,340 p0.05 MCH pg 50,53 ± 7,512 56,82 ± 19,014 46,97 ± 10,173 p0.05 MCHC 42,39 ± 8,073 40,50 ± 6,899 39,65 ± 4,395 p0.05 Pada Tabel 3 tampak bahwa suplementasi vitamin C dalam penelitian ini tidak berpengaruh nyata P0,05 terhadap jumlah butir darah merah, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, MCV, MCH, dan MCHC. Jumlah butir darah merah mandalung pada penelitian ini lebih tinggi dari itik Peking dewasa maupun ternak itik pada umumnya. Jumlah butir darah merah itik peking dewasa adalah 2,46 x 10 6 mm 3 , sedang itik betina 2,00 x 106mm 3 Sturkie 1976. Hasil penelitian ini sesuai dengan Nurhayati 2004 bahwa jumlah butir darah merah mandalung yang disuplementasi vitamin C rata-rata 2,66 x 10 6 mm 3 . Ini berarti suplementasi vitamin C cenderung meningkatkan jumlah eritrosit. Hal ini diduga kemungkinan karena fungsi vitamin C dalam pembentukan kolagen, bahan pembentuk sel darah merah atau mungkin karena peranan vitamin C dalam mempercepat pematangan eritrosit Widodo 2002. Suplementasi vitamin C tidak berpengaruh nyata P0,05 terhadap kadar hemoglobin mandalung pada umur 10 minggu. Pada penelitian ini diperoleh kadar hemoglobin rata-rata 13,97 gdl. Pada penelitian Nurhayati 2004 dilaporkan kadar hemoglobin mandalung umur 10 minggu yang disuplementasi vitamin C berata-rata 14,03 gdl. Kadar hemoglobin yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan kadar hemoglobin itik lokal India dewasa, yaitu 13,3 gdl pada jantan dan 12,7 gdl pada betina. Sturkie 1976 melaporkan bahwa pada umur 7 dan 10 minggu kadar hemoglobin mandalung berada antara kadar hemoglobin itik Peking jantan dewasa 14,2 gdl dan betina dewasa 12,2 gdl Nilai hematokrit mandalung pada umur 10 minggu tidak dipengaruhi secara nyata P0,05 oleh suplementsai vitamin C. Pada penelitian ini diperoleh nilai hematokrit rata-rata 35,39. Hodges 1977 menyatakan bahwa nilai hematokrit pada unggas yang baru menetas rendah dan akan meningkat seiring dengan pertumbuhannya. Nilai hematokrit normal pada itik 38-43 Smith dan Mangkoewidjojo 1988, hal ini menunjukkan bahwa nilai hematokrit mandalung yang ada pada Tabel 3 lebih rendah dari tetuanya itik. Nilai hematokrit dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu umur, jenis kelamin, status nutrisi, keadaan hipoksia dan ukuran eritrosit Sturkie dan Grimingger 1976 oleh karena itu jumlah eritrosit yang sama dapat memberikan nilai hematokrit yang berbeda. Nilai MCV mandalung pada umur 10 minggu tidak dipengaruhi secara nyata P0.05 oleh suplementasi vitamin C. Nilai MCV menggambarkan volume atau ukuran rata-rata sebuah eritrosit. Nilai MCV mandalung ini masih dalam kisaran normal nilai MCV unggas, yaitu 115-125 fL Sturkie 1976. Nilai MCH Mean Corpuscular Hemoglobin menggambarkan banyaknya hemoglobin per eritrosit. Suplementasi vitamin C tidak berpengaruh nyata P0,05 terhadap nilai MCH mandalung umur 10 minggu. Nilai MCH yang diperoleh pada penelitian ini rata-rata 46,97 pg. Suplementasi vitamin C pada mandalung umur 10 minggu tidak berpengaruh nyata P0,05 terhadap nilai MCHC Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration atau konsentrasi hemoglobin eitrosit rata-rata yang menggambarkan kadar hemoglobin yang didapat per eritrosit yang dinyatakan dalam persen . Hal ini seakan-akan menunjukkan bahwa suplementasi vitamin C kurang berperan, salah satu alasannya adalah proses pembentukan sel darah merah berlangsung secara terus menerus yang dialirkan ke dalam aliran darah dengan kecepatan yang seimbang dengan penghancurannya sehingga jumlah butir darah merah tidak banyak berubah homeostasis Swenson 1977. Walaupun secara statistik suplementasi vitamin C tidak berpengaruh nyata, tetapi kalau diperhatikan pada Tabel 3 tampak bahwa jumlah butir darah merah, hemoglobin dan hematokrit mandalung yang disuplementasi vitamin C 1000 ppm lebih besar daripada tanpa suplementasi vitamin C. Hal ini diduga berkaitan dengan fungsi vitamin C dalam sintesis kolagen dan eritrosit Widodo 2002, Guyton dan Hall 1997, meskipun pada umumnya nilai darah merah diupayakan pada kisaran konstan homeostasis.

2. Pengaruh Suplementasi Vitamin C terhadap Pertumbuhan Mandalung