Personality Trait Model The psychodynamic model The interaction model

 Diragukan objektivitasnya oleh karena adanya ketidakjujuran.

4. Tes Psikologi

Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran measurement yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Tes berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang berdasar atas bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan dan atau melakukan perintah-perintah itu penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara membandingkannya dengan standart testee yang lain.

a. Kelebihan tes

 Memberikan informasi pengukuran yang objektif  Memungkinkan pengukuran karakteristik yang tidak selalu mudah untuk diukur  Lebih akurat karena tes berulang-ulang direvisi dan instrument penelitian yang objektif.

b. Kekurangan tes

 Hanya mengukur satu aspek data, memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada saat tes itu dilakukan.  Tidak dapat mengukur perilaku atau fenomena non verbal lainnya  Hasilnya dapat dipengaruhi oleh faktor luar

E. ASPEK YANG DI UKUR

1. Personality

Kepribadian menempati peran sentral baik di bidang psikologi dan dalam tes psikologi. Dalam Psikodiagnostik, kepribadian dipandang sebagai suatu sistematika tertentu dimana bagian-bagian yang berinteraksi dapat diinterpretasikan baik secara sistematis maupun secara individual. Meskipun tes pertama yang dikembangkan bukanlah kepribadian, melainkan bakat China dan kecerdasan Perancis, Binet, tetapi penilaian kepribadian telah menjadi suatu usaha yang besar. Ketika kita berbicara mengenai kepribadian, maka kita juga akan berbicara mengenai berbagai karakteristik organisasi yang unik untuk mendefinisikan individu pada tingkat tertentu, serta menentukan interaksi orang itu dengan dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan. Endler dan Magnusson 1976 menyatakan bahwa ada lima model teoritis utama:

1. Trait Model

Trait model dianggap cukup stabil karena di dalamnya terdapat inti kepribadian dasar dimana trait juga merupakan sumber utama dari perbedaan individual.

2. The psychodynamic model

Model ini juga mengasumsikan keberadaan dari inti kepribadian dasar dan traits sebagai komponennya, namun lebih fokus pada aspek bagaimana pengalaman awal akan mempengaruhi perkembangan dikemudian hari. 3. The situational model Model ini mengasumsikan bahwa situasi merupakan sumber utama dari perbedaan perilaku. Jika terjadi perubahan situasi maka perilakupun berubah. Jadi, situational model melihat orang bukan dari jujur atau tidak melainkan bagaimana orang dapat melewati situasi tersebut. Karena kejujuran merupakan fungsi dari situasi.

4. The interaction model

Model ini mengasumsikan bahwa perilaku sebenarnya merupakan hasil dari interaksi antara orang dan situasi. Dengan demikian, seseorang dapat dipengaruhi oleh situasi, tetapi seseorang juga dapat memilih situasi lebih memilih untuk tinggal di rumah daripada pergi ke pesta.

5. The phenomenological model