36 tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama sebelum diberikan perlakuan
atau latihan.
3.4 Prosedur Penelitian
Peranan instrumen dalam penelitian akan banyak menentukan kualitas dari data yang diperoleh. Oleh karena itu penentuan instrumen penelitian
hendaknya disesuaikan dengan permasalahan, tujuan penelitian dan satu instrumen harus valid dan reliabilitas. Instrumen pada penelitian ini adalah alat
pada waktu penelitian menggunakan suatu metode Suharsimi Arikunto, 2010:192.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes vertical jump dari Eri Pratiknyo Dwikusworo 2000, yaitu tes untuk mengukur kemampuan
vertical jump. Tes ini bertujuan untuk mengukur power daya otot kaki dengan meloncat ke atas vertical. Tes ini diperuntukan bagi siswa sekolah, perguruan
tinggi, atlet. Alat yang digunakan adalah meteran, serbuk kapur, alat tulis untuk mencatat hasil, tembok yang rata untuk menempelkan papan vertical jump,
papan vertical jump dengan lebar 30 cm dan panjang 150 cm. Papan vertical jump diletakkan dengan ketinggian 1.5 meter dari lantai, skala terkecil menunjuk
pada angka 150 cm. Papan dibuat dengan ketinggian 3 meter – 3.5 meter.
Langkah pertama sebelum melaksanakan tes terlebih dahulu ujung tangan subject dioles kapur, kemudian sampel berdiri menyamping di depan
dinding, dengan menjulurkan salah satu tangan ke atas setinggi mungkin dan telapak tangan menghadap ke dinding, kedua telapak kaki tetap melekat di lantai
tumit tidak boleh terangkat dan tidak menggunakan alas kaki atau sepatu. Bagi yang tidak kidal yang dijulurkan adalah lengan kanan dan yang kidal adalah
lengan sebaliknya, tinggi raihan dicatat. Langkah kedua subject mengambil
37 awalan untuk meloncat setinggi mungkin dan kemudian lengan yang
menyampingi tembok berusaha meraih setinggi mungkin. Awalan hanya dilakukan dengan mengambil sikap jongkok dan tidak dibenarkan mengambil
awalan dengan melangkah atau dengan awalan meloncat-loncat di tempat. Penilaian yang dilakukan adalah sampel melakukan loncatan dengan tiga
kali kesempatan, prestasi terbaik dari tiga kali loncatan yang dipergunakan. Skor dihitung selisih antara tinggi raihan waktu meloncat dikurangi tinggi raihan waktu
berdiri.
Gambar 4. Tes Vertical jump
Sumber: Eri Pratiknyo Dwikusworo 2000
3.5 Teknik Pengumpulan Data