Konsumsi Energi Listrik Analisis Efisiensi

keterangan: H lb = panas Laten kJkg T = suhu bahan o C Q 2 = m x C p x ∆T ............................................................... 14 keterangan: m = massa bahan yang dikeringkan kg Cp = panas jenis bahan yang dikeringkan kJkg o C ∆T = kenaikan suhu bahan o C e Efisiensi Energi Efisiensi pengeringan dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah energi untuk menguapkan air bahan dengan energi yang dihasilkan dari energi listrik, dengan menggunakan persamaan : x 100 …………………………………………….. 15 keterangan : Eff = efisiensi pemanasan, Q out = energi yang digunakan , kJ Q in = energi yang dihasilkan, kJ

3.6 Analisis Data

Data-data hasil pengukuran parameter kadar air, laju pengeringan, suhu pengeringan, lama pengeringan, konsumsi energi listrik dan efisiensi pemakain energi disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa : 1. Alat pengering hybrid tipe rak dapat mengeringkan chip pisang kepok sebanyak 5 kg bahan dengan kadar air awal rata-rata sebesar 61,25 - 63,09 hingga tercapai kadar air akhir rata-rata yaitu 9,61 - 10,47. Dengan lama pengeringan pada pengeringan menggunakan energi matahari selama 9 jam, pengeringan menggunakan energi listrik selama 11 jam, dan pengeringan menggunakan energi matahari dan listrik selama 8 jam. 2. Rata-rata sebaran suhu ruang pengering pada pengeringan menggunakan energi matahari adalah 34,25 °C, pengeringan menggunakan energi listrik sebesar 30,73 °C, dan untuk pengeringan menggunakan energi matahari dan listrik sebesar 37 °C. 3. Laju pengeringan pada pengeringan menggunakan energi matahari adalah sebesar 0,32 kgH 2 Ojam, pengeringan menggunakan energi listrik sebesar 0,245 kgH 2 Ojam, dan pengeringan menggunakan energi matahari dan listrik sebesar 0,357 kgH 2 Ojam. 4. Efisiensi pengeringan pada pengeringan dengan alat menggunakan energi matahari adalah sebesar 12,90, pengeringan dengan alat menggunakan energi listrik sebesar 24,19, dan pada pengeringan dengan alat menggunakan energi matahari dan listrik adalah sebesar 11,11.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Saat proses pengeringan berlangsung perlu dilakukan pertukaran rak, agar panas pada setiap rak lebih merata sehingga hasil pengeringan juga lebih merata. 2. Kapasitas masukkan bahan dapat ditambahkan, agar panas yang dihasilkan dapat lebih termanfaatkan dengan lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Afrianti, L. H. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Alfabeta. Bandung. 207 hlm. Anonim. 2012. http:www.plantamor.comindex.php?plant=877 [23 Maret 2013]. Anwar, Ch. H., B. Lanya., A. Haryanto., Tamrin. 2012. Rancang Bangun Alat Pengering Energi Surya Dengan Kolektor Keping Datar. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Vol. 1 No. 1. Oktober 29-36. Arifin, S. 2011. Studi Pembuatan Pati Dengan Subtitusi Tepung Pisang Kepok Musa Paradisiaca formatypica. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar. Ashari, S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya Edisi Revisi. Penerbit Universitas Indonesia UI-Press. Jakarta. 481 hlm. Astawa, K., M. Sucipta., I.P.G.A. Negara. 2011. Analisa Performansi Destilasi Air Laut Tenaga Surya Mengunakan Penyerap Radiasi Surya Tipe Bergeombang Berbahan Dasar Beton. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakram. Vol. 5 No. 1. April 7-13. BPS. 2013. www.bps.go.id diakses tanggal 11 Desember 2013. BPS Provinsi Lampung. 2011. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Provinsi Lampung Tahun 2011. Katalog BPS: 5205003.18. BPTP Kalimantan Timur. 2001. Alat Pengering Surya Sederhana yang Serbaguna .http:pustaka.litbang.deptan.go.idagriteklip50103.pdf diakses tanggal 18 April 2013. Departemen Pertanian. 2009. Standar Prosedur Operasional SPO Pengolahan Pisang. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta. Irawan, I. A. 2011. Pengeringan. Modul Laboratorium. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Banten. Mulyantara, L.T. 2008. Simulasi Pengeringan Jagung Pipilan Menggunakan Alat Pengering Surya Tipe Efek Rumah Kaca ERK – Hybrid Dengan Pengring Silinder Berputar. Tesis. Institut Pertanian Bogor.