Tugas Pokok Dan Fungsi Struktur Organisasi UPTD Farmasi Kabupaten Subang

penyusuanan kebutuhan daam rangka pendistribusian obat sektor pemerintah dan swadana; pengumpulan dan pengolahaan data dalam rangka pendistribusian obat sektor pemerintah dan swadana; penyelenggaraan kegiatan pendistribusian obat ke pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas; pelaksanaan pengawasaan dan pengendalian kegiatan pendistribusian obat sektor pemerintah dan swadana; penyusuanan laporan kegiatan pendistribusian obat sektor pemerintah dan swadana.

2.2 Landasan Teori

Pada landasan teori akan diterangkan teori-teori yang berhubungan dengan judul penulisan ini diantaranya pembahasan mengenai sistem informasi, peramalan, pengawasan persedian, Supply Chain Management dan dashboard.

2.2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan atau manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya Jadi , bisa diartikan yaitu unit-unit yang saling berhubungan yang tidak dapat dipisahkan yang bermanfaat untuk para pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

2.2.2 Supply Chain Management

Supply Chain Management adalah metode atau pendekatan integratif untuk mengelola aliran produk, informasi, dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir. Prinsip penting dalam SCM adalah transparansi informasi dan kolaborasi antara fungsi internal perusahaan maupun dengan pihak-pihak diperusahaan disepanjang supply chain. Supply Chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, ritel serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik. Istilah Supply Chain Management pertama kali dikemukakan oleh Oliver Weber pada tahun 1982. Jadi, Supply Chain Management tidak hanya berorientasi pada urusan internal sebuah perusahaan, melainkan juga urusan eksternal yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Karena perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu supply chain pada intinya ingin memuaskan konsumen akhir, mereka harus bekerja sama untuk membuat produk yang murah, mengirimkannya tepat waktu, dan kualitas yang bagus. Idealnya, hubungan antar pihak pada suatu supply chain berlangsung jangka panjang. Hubungan jangka panjang memungkinkan semua pihak untuk menciptakan kepercayaan yang lebih baik serta menciptakan efisiensi. Efisiensi bisa tercipta karena hubungan jangka panjang berarti mengurangi ongkos-ongkos untuk mendapatkan perusahaan partner baru [2].

2.2.2.1 Komponen Supply Chain Management

Supply Chain Management memiliki 3 komponen utama yang mendukung berjalannya suatu proses bisnis sebagai berikut: 1. Upstream Supply Chain Keseluruhan kegiatan perusahaan manufaktur dengan pendistribusiannya atau hubungan distributor dapat diperluas menjadi kepada beberapa tingkatan. Kegiatan utama dalam Upstream Supply Chain ini adalah pengadaan barang. 2. Internal Supply Chain Internal Supply Chain ini merupakan proses pengiriman barang ke gudang. Kegiatan utama dalam Internal Supply Chain adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan. 3. Downstream Supply Chain Kegiatan didalam Downstream Supply Chain ini melibatkan proses pengiriman kepada konsumen akhir. Kegiatan utama dalam Downstream Supply Chain ini adalah distribusi barang, gudang, transportasi.

2.2.2.2 Area Cakupan Supply Chain Management

Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah [2]: 1. Kegiatan merancang produk baru product development 2. Kegiatan mendapatkan bahan baku procurement, purchasing atau control 3. Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan planning control 4. Kegiatan melakukan produksi production 5. Kegiatan melakukan pengiriman distribusi distribution 6. Kegiatan pengelolaan pengembalian produkbarang return Keenam klasifikasi tersebut biasanya tercermin dalam bentuk pembagian department atau divisi pada perusahaan manufaktur. Tabel 2.2 Lima bagian utama dalam sebuah perusahaan manufaktur yang terkait dengan fungsi-fungsi utama supply chain Bagian Cakupan Kegiatan Pengembangan Produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam percancangan produk baru. Pengadaan Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier. Perencanaan pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan. Operasi Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas. Pengiriman Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level ditiap pusat distribusi.

2.2.3 Pengendalian Persediaan

Persediaan adalah bagian yang sangat penting dalam suatu bisnis. Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting adalah pengendalian persediaan. Apabila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persedian, hal ini menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai opportunity cost. Demikian pula apabila perusahaan tidak mempunyai persedian yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dai terjadinya kekurangan bahanstockout cost.Sistem persedian diartiakan sebagai serangkain kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persedian dan menentukan tingkat persedian yang harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumberdaya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat. [4]. A. Jenis-Jenis Persedian Jenis persedian menurut fisiknya dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu [4] : 1 Persedian bahan mentah raw material yaitu persedian barang-barang berwujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang digunkan dalam proses produksi. 2 Persedian komponen-komponen persedian rakitanpurchased partscomponents, yaitu persedian barang-barang yang terdiri dari komponen- komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, di mana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk. 3 Persedian barang pembantu atau penolongsuppliers, yaitu persedian barang- barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupkan bagian atau komponen barang jadi. 4 Persedian barang dalam proseswork in process, yaitu persedian barang- barang yang merupkan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. 5 Persedian barang jadifinished goods, yaitu persedian barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada langganan. B. Fungsi-Fungsi Persediaan Persedian mempunyai tiga fungsi, yaitu [5] : 1. Fungsi Decoupling adalah persedian yang memungkinkan perudahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier.