Flow Map Diagram Kontek

38

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam metode perencanaan terstruktur diantaranya yaitu : Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi, dll.

1. Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. http:www.cuektuzz.wordpress.comFlowmap 21 April 2010

2. Diagram Kontek

Diagram Konteks adalah Suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat. secara uraian mah dapat dikatakan bahwa diagram konteks itu berisi 39 siapa saja yang memberikan data inputan ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem. http:www.bahar-edukasi.blogspot.com200906diagram-konteks-contec- diagram.html 21 April 2010 3. Data Flow Diagram Data Flow Diagram DFD merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Jogiyanto 2008 : 700 4. Kamus Data Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan- kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasi data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut: a. Nama Arus Data, kamus data yang dibuat harus berdasarkan data yang mengalir di diagram arus data. b. Alias, perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau department satu dengan yang lainnya. 40 c. Bentuk data, perlu dicatat karena digunakan untuk mengelompokan kamus data kedalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. d. Arus data, menunjukan dari mana data itu mengalir dari mana data akan menuju. e. Penjelasan, untuk lebih memperjelas tentang makna dari arus data yang di catat di kamus data. f. Periode, menunjukan kapan terjadinya arus data ini. g. Volume, volume yang dicatat di kamus data ini adalah tentang volume rata-rata volume puncak dari arus data. h. Struktur data menunjukan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item - item data apa saja. Jogiyanto 2008 : 725 5. Perancangan Basis Data Basis data adalah “koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh dan secara sistematis memelihara dan me-retrieve informasi. Janner Simarmata 2009 : 2 a. Normalisasi Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah perancangan basis data untuk menghasilkan skema tabel dalam bentuk normal. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidak konsistenan tidak normal apabila dilakukan penghapusan delete, pengubahan update dan pembacaan retrieve pada suatu basis data. 41 Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel- tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level- level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bentuk tidak normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya. 2. Bentuk normal pertama 1NF Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama 1NF bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris atau jika nilai atribut tidak terpisahkan. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom. 3. Bentuk normal kedua 2NF Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua 2NF jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung 42 sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama. 4. Bentuk normal ketiga 3NF Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga 3NF jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer. Janner Simarmata 2009 : 74 b. Tabel Relasi Relasi antar tabel adalah ”Basis Data terdiri atas tabel-tabel yang saling berhubungan”. c. Entity Relationship Diagram ERD ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu : 1. Entity Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entity ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. 43 2. Atribut Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. 3. Hubungan Relasi Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut : Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas misalnya A dan B dalam satu basis data yaitu: 1. Satu ke satu One to one Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B. 2. Satu ke banyak One to many Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A. 44 3. Banyak ke banyak Many to many Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. http:www.erddankamusdata.blogspot.com ERD DAN KAMUS DATA 21 April 2010

3.2.4. Pengujian Software