menggunakan tumbuhan obat sebagai media, dan berobat ke Batra sebagai pengobatan alternatif.
6.2. Saran
Berdasarkan informasi yang telah diungkapkan dalam pembahasan maka peneliti juga merumuskan beberapa saran bagi pemerintah, masyarakat dan juga bagi
orang yang ingin melakukan penelitian lanjutan, berikut beberapa saran yang dapat diuraikan:
1. Saran bagi Pemerintah, karena pengobatan tradisional adalah sebuah
kearifan lokal yang perlu dilestarikan maka disini harus ada andil pemerintah sebagai pemegang kebijakan DepKes melakukan penelitian
lanjutan dan merumuskan pengobatan tradisional adalah alternatif yang dianjurkan, khusus nya pemerintah daerah.
2. Saran bagi masyarakat Sungkai Bunga Mayang, pelestarian kearifan lokal
ini tidak hanya dilakukan oleh satu pihak saja, tapi harus secara bersama- sama, selain dilestarikan dengan digunakan tapi juga lakukan sebuah
bentuk sensus obat kampung, agar ada sebuah bentuk fisik sebagai bentuk dokumen bagi masyarakat Sungkai Bunga Mayang.
3. Saran untuk penelitian lanjutan, karena penelitian ini adalah penelitian
aspek budaya, maka pendekatan emosional harus dilakukan, karena tidak semua masyarakat mau memberikan informasi yang di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Fauzi Muzaham. 1995. Sosiologi Kesehatan.Universitas Indonesia UI-Press,
Jakarta. Foster dan Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan. Universitas Indonesia UI-
Press, Jakarta. Rusdi Muchtar.1994. Manusia dan Lingkungan. Jurnal No.4, 1994
Fauzi Muzaham.1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Universitas
Indonesia, Jakarta. Ahimsa-Putra, Heddy Shri.2007. Etnosains: Paradigma Fenomenologis untuk
Revitalisasi Kearifan Lokal. Yogyakarta:LPPM UGM. Rina Anggorodi. 2009. Makara Kesehatan, Vol. 13, No. 1, Juni 2009. Universitas
Indonesia, Depok. Djoht, Djekky R. 2001
“Kebudayaan, Penyakit dan Kesehatan di Papua dalam Perspektif Antropologi Kesehatan” dalam Buletin Populasi Papua, Vol. II.
No.4 November 2001. Jayapura. PSK-UNCEN A.E. Dumatubun. 2002.
KEBUDAYAAN, KESEHATAN ORANG PAPUA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI KESEHATAN
”, Antropolgi Papua, Volume 1. No. 1, Agustus 2002. Universitas Cendrawasi.
Iwan Hadibroto Syamsir Alam. 2006. Seluk Beluk Pengobatan Alternatif dan Komplementer. VITAHEALTH. PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
Faisal, Sanafiah. 1990. Format-format Penelitian Sosial. Rineka Cipta. Jakarta. Hilman Hadikusuma. 1989. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung.
Mandar Maju. Bandung. BPS Lampung Utara. 2011. Lampung Utara Dalam Angka. Lampung
Paradigma sehat. Departemen Kesehatan RI, 1998 BPS Lampung. 2011. Lampung Dalam Angka. Lampung
Ahimsa-Putra, Hedi Shri. 1995. “Bahasa, Sastra dan Kearifan Lokal di
Indonesia”. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Ridwan, Nurma Ali. 2010. “Landasan Keilmuan Kearifan Lokal”. http:
www.nusantaraonline.com. Daeng, H.J. 2008. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan Tinjauan Antropologis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bruce, M. 2007. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Penerjemah:
Setiawan B, Dwita Hadi Rami. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Press. Jakarta. Anita Rahma Putri. 2013. Sosiologi Pedesaan. cintasejarahislam.blogspot.com
201307sosiologipedesaan.html. Diakses pada 24 februari 2013, pukul 15.13 WIB.
Lalu
Guntur Payasan.
2011. Definisi
Dokter, http:danialprasko.blogspot.com201104definisi-dokter.html. Diakses Pada
Tanggal 19 Februari 2013, pukul 18:15 WIB. Sayuti Ibrahim. 2010. Asal-usul Gekhal Masing-masing Kelompok Suku
Lampung,
httppubianartikel.blogspot.com201010asal-usul-gekhal-masing- masing-kelompok-suku-lampung.html diakses Pada Tanggal 19 Februari 2013,
Pukul 20:20 WIB.