152
4.3 KEGIATAN BELAJAR 9 A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat : Memahami macam-macam sistim penerima, pemancar dan pancarima radio.
B. MATERI 1. SISTEM PENERIMA
Pesawat penerima radio mempunyai fungsi sebagai berikut: pertama memisahkan sinyal radio yang dikehendaki dari semua sinyal radio lain yang
diterima oleh antena, dan menolaknya sinyal yang tidak dikehendaki tersebut, sinyal yang dipisahkan tersebut lalu dikuatkan sampai pada tingkatan tertentu
yang dapat digunakan, dan akhirnya memisahkan sinyal suara dipisahkan dari pembawa carier radio untuk didapatkan kembali sinyal informasi dan
selanjutnya sinyal audio tersebut dikuatkan dan diumpankan ke speaker. Pada bab ini akan mempelajari prinsip kerja dari 2 jenis radio penerima
yang biasa dipakai , yaitu jenis radio penerima langsung straigh dan penerima tidak langsung superheterodine, pembahasan didasarkan pada diagram blok
dan masing masing blok akan dibahas secara detail. Sedangkan jika ditinjau dari proses modulasinya maka pada bahasan buku ini diklasifikasikan menjadi dua
yaitu penerima radio AM dan penerima radio FM
a. Gambar Blok Penerima langsung
Merupakan generasi awal dari penerima radio pada penerima ini tidak terjadi konversi frekwensi dan sangat sederhana sehingga masih banyak
kelemahannya, secara blok ditunjukkan pada gambar 9.1 dibawah ini.
H F A M
A F
Gambar 9.1. Blok penerima radio langsung straigh
153 Gambar
Keterangan
H F
Penguat frekuensi tinggi merupakan penguat selektif, hanya frekuensi sinyal tertentu saja yang dikuatkan.
A M
Demodulator atau
detektor, memisahkan
sinyal berfrekuensi rendah dari sinyal berfrekuensi tinggi
A F
Penguat frekuensi rendah menguatkan sinyal berfrekuensi rendah dari demodulator sehingga
mampu menggerakkan Loudspeaker Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
suara
Penerima langsung menerima sinyal tanpa PERUBAHAN BESAR FREKUENSI sampai pada tingkat demodulator. Pada bagian penguat frekwensi
tinggi terdapat penguat selektif, yang menguatkan sinyal RF dengan penguatan tertala, jadi menguatkan satu frekwensi saja dan menolak frekwensi diluar
frekwensi yang ditala. Kekurangan dari penerima ini bahwa : penguatan frekuensi tinggi
tergantung pada besarnya frekuensi kerja. Untuk menerima dari pemancar lain rangkaian resonator dari penguat frekuensi tinggi harus DITALA lagi. Untuk dapat
menerima banyak pemancar dibutuhkan rangkaian resonator yang banyak pula. Kelemahan penerima semacam ini adalah mempunyai selektifitas sinyal yang
berdekatan yang buruk, terutama untuk penelaan pada bidang frekwensi yang lebar , ini disebabkan oleh faktor Q dari rangkaian tala yang berubah seiring
dengan perubahan frekwensi.
154 Mengingat banyaknya kelemahan dari sistim pertama dengan penerima
langsung, dikembangkan sistem yang kedua dengan sistim penerima tidak langsung atau yang lebih populer dengan nama penerima superheterodyne.
b. Blok Radio Penerima Tidak langsung Superheterodyne
A M A F
IF G
f o f
I F f
I F f e
A nt e n a
Gambar 9.2. Gambar Blok Penerima radio Superheterodyne
Gambar Keterangan
Penala memilh sinyal RF yang diinginkan
G
Osilator lokal membangkitkan getaran , untuk MW kira-kira 900 kHz sampai 2000 kHz
Pencampur, mencampur sinyal yang diterima dari penala dengan sinyal dari osilator sehingga
diperoleh sinyal dengan frekuensi anta IF . Frekuensi antara untuk semua sinyal penerimaan
sama yaitu 455 kHz - 470 kHz
IF
Penguat frekuensi antara IF menguatkan sinyal dengan frekuensi antara IF
155
A M
Demodulator atao detektor memisahkan sinyal frekuensi rendah dari sinyal frekuensi antara
A F
Penguat frekuensi rendah menguatkan sinyal frekuensi rendah dari demodulator sehingga mampu
menggerakkan Loud speaker Loud speaker mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
suara
Penerima superheterodin dikembangkan untuk memperbaiki selektifitas dari sinyal radio dengan frekwensi yang berdekatan dengan cara menggiring
semua frekwensi yang diterima ke satu frekwensi tertentu yang seragam yaitu frekwensi IF. Hal ini akan mempermudah pemrosesan selanjutnya karena
rangkaian ditala pada frekwensi yang tetap sama dan tidak berubah meskipun dipilih atau dirubah pada setasiun yang berbeda beda.
Prinsip Superheterodin adalah jika ada dua buah sinyal sinusoidal dengan frekwensi yang berbeda dicampurkan sehingga kedua sinyal tersebut saling
mengalikan atau menambahkan dan dilewatkan pada sebuah fungsi transfer tidak linier maka keluarannya akan mengandung komponen frekwensi jumlah dan
selisih dari kedua frekwensi tersebut. Pada penerima radio superheterodyne, frekuensi sinyal yang diterima
diubah kedalam frekuensi yang lebih rendah yang disebut frekuensi antara IF = Intermediate Frequency . Frekuensi ini sama untuk semua sinyal yang diterima
baik dari band MW , LW maupun SW yaitu 455 kHz - 470 kHz. Penguatan utama dari sinyal yang diterima berada pada penguat frekuensi antara , frekuensi antara
besarnya konstan sehingga hanya diperlukan satu penguat untuk frekuensi IF.
Frekuensi Antara Besarnya frekuensi antara IF = fo
– fe , fo = Frekuensi osilator dan fe =
Frekuensi penerimaan Contoh :
Berapa besar perubahan frekuensi osilator MW jika pemancar berfrekuensi 530 kHz - 1300 kHz seharusnya diterima ?
156 Jawab 1. fo = 530 kH + 455 kHz = 985 kHz ; fo
2
= 1300 kHz + 455 kHz = 1755 kHz
c. Blok Penerima FM Mono