Diameter Sel Nannochloropsis sp. Kualitas air Salinitas, pH, Suhu dan DO
21
4. Dalam media dengan penambahan pupuk TNF 10 mlL, fase lag
berlangsung pada jam ke 0-42, dilanjutkan dengan fase eksponensial yang berlangsung pada jam ke 46-84 dan mengalami fase stasioner pada jam ke
90 dengan kepadatan berkisar 5,3x10
6
selml dengan laju pertumbuhan sel sebesar 15,32 selmljam.
Gambar 4. Pertumbuhan eksponensial akhirpuncak Nannochloropsis sp.
Huruf yang sama menunjukkan aplikasi pupuk tidak berbeda nyata pada masing-masing perlakuan.
Berdasarkan hasil analisis ragam dalam lampiran 3, pada fase eksponensial akhir pupuk TNF dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata
terhadap pertumbuhan populasi Nannochloropsis sp.. Berdasarkan uji anova, hanya Aplikasi TNF 5 mlL terhadap kontrol yang tidak berbeda nyata sedangkan
aplikasi yang lain berbeda nyata. Sehingga secara umum aplikasi TNF berbeda nyata terhadap Conwy.
11,1±0,7 8,3±0,3
10,3±0,4
5,3±0,4
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13
Conwy TNF 1 mlL
TNF 5 mlL TNF 10 mlL
ke p
ad atan
sel d
al am
10
6
sel m
l
Pertumbuhan Populasi Nannochloropsis sp. pada fase Eksponensial Akhir
a b
a c
22
3,46 ±
0,58
2,17 ±
0,7 3,19
± 0,26
2,97 ±
0,16
1,39 ±
0,18 2,17
± 0,43
3,04 ±
0,34
1,26 ±
0,06 2,34
± 0,82
2, 76
± 0,
49 2,43
± 0,52
3,16 ±
0,1
1 2
3 4
5
Lag Eksponensial Awal
Eksponensial Akhir
D ia
m et
er s
el da
la m
µ m