a. Studi Lapangan field research
Studi  lapangan  adalah  prosedur  yang  dilakukan  dengan  kegiatan  wawancara interview  kepada  responden  penelitian  sebagai  usaha  mengumpulkan
berbagai  data  dan  informasi  yang  dibutuhkan  sesuai  dengan  permasalahan yang dibahas dalam skripsi.
b. Studi Kepustakaan library research
Studi  Kepustakaan  adalah  prosedur  yang  dilakukan  dengan  serangkaian kegiatan  seperti  membaca,  menelaah  dan  mengutip  dari  buku-buku,  serta
melakukan  pengkajian  terhadap  ketentuan  peraturan  perundang-undangan terkait dengan permasalahan.
2. Prosedur Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk mempermudah analisis yang telah diperoleh
sesuai  dengan  permasalahan  yang  diteliti.  Pengolahan  data  dilakukan  dengan tahapan sebagai berikut:
a. Seleksi data, adalah kegiatan pemeriksaan untuk mengetahui kelengkapan
data,  selanjutnya  data  dipilih  sesuai  dengan  permasalahan  yang  diteliti dalam penelitian ini.
b. Klasifikasi  data,  adalah  kegiatan  penempatan  data  menurut  kelompok-
kelompok  yang  telah  ditetapkan  dalam  rangka  memperoleh  data  yang benar-benar diperlukan dan akurat untuk dianalisis lebih lanjut.
c. Penyusunan  data,  adalah  kegiatan  menyusun  data  yang  saling
berhubungan  dan  merupakan  satu  kesatuan  yang  bulat  dan  terpadu  pada subpokok bahasan sehingga mempermudah interpretasi data.
d. Sistematisasi yaitu data yang telah diklasifikasikan kemudian ditempatkan
sesuai dengan posisi pokok permasalahan secara sistematis.
E. Analisis Data
Pada penulisan skripsi, setelah dilakukan pengumpulan data dan pengolahan data yang  diperoleh  kemudian  dianalisis  secara  kualitatif,  yaitu  mendeskripsikan
kenyataan-kenyataan  yang  didasarkan  atas  hasil  penelitian  kedalam  bentuk penjelasan  dan  ditunjang  pula  dengan  analisis  secara  kualitatif  dengan
mendeskripsikan  data  yang  dihasilkan.  Berdasarkan  analisis  data  tersebut dilanjutkan  dengan  menarik  kesimpulan  induktif,  yaitu  suatu  cara  berpikir  yang
didasarkan  pada  fakta-fakta  yang  bersifat  khusus  lalu  dilanjutkan  dengan mengambil kesimpulan secara umum.
2
2
Ibid.  hlm. 121.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pemidanaan  terhadap  pelaku  anak  tindak  pidana  dengan  sengaja  membujuk
anak untuk melakukan perbuatan kesusilaan mengacu pada Undang-Undang Nomor  23  Tahun  2002  tentang  Perlindungan  Anak  yaitu  Pasal  81  Ayat  2
dan  Pasal  82,  dimana  unsur-unsurnya  sudah  terpenuhi  bahwa  setiap  orang dengan  sengaja  melakukan  tipu  muslihat,  serangkaian  kebohongan,
membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya, ketentuan  Pasal 82 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 ditentukan ancaman pidana penjara
kumulatif dengan pidana denda yaitu paling singkat 3 tahun dan denda paling sedikit Rp. 60.000.000,- maka secara analogis dengan Pasal 26 1 Undang-
Undang  No.  3  Tahun  1997  tersebut,  maka  ancaman  pidana  minimum  bagi anak  adalah  ½  nya  dari  orang  dewasa  yaitu  penjara  1  tahun  6  bulan  dan
denda Rp. 30.00.000,-. 2.
Dasar pertimbangan hakim dalam memberikan pemidanaan terhadap pelaku anak tindak pidana yang telah ada perdamaian dengan korban. Bahwa dalam
menjatuhkan  putusan  hakim  juga  memperhatikan  tujuan  pemidanaan,  tetapi