Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. Bank Sumut Kantor Pusat

(1)

(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, syukur kepada Allah SWT penulis ucapkan karena hanya dengan pertolongan dan atas kehendak – Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Tujuan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan riset atau survey yang dilakukan penulis pada PT Bank SUMUT Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa kepada keluarga yang sangat penulis sayangi (Ayahanda H. Fachruddin dan Ibunda Hj. Maryati. AR) yang telah banyak memberikan kasih sayang yang berlimpah kepada penulis baik moril maupun materil serta perhatian dan dukungannya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Dosen Pembimbing Tugas Akhir Penulis.

5. Seluruh staf pengajar Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

6. Bapak Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi PT Bank Sumut Kantor Pusat.

7. Teman – teman di grup A Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

8. Sahabat – sahabat penulis yaitu Debby, Tika, Isal, Meni, Rina dan Fitri yang setia menemani, memberikan dukungan, dan masukan kepada penulis.

Penulis mengakui bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan waktu yang penulis miliki, maka dengan kerendahan hati dan dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan pertolongan – Nya kepada kita semua. Insya Allah Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, 25 Mei 2009 Penulis

Venny Oktina NIM. 062102042


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

LEMBAR PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 5

B. Jenis Usaha / Kegiatan ... 6

C. Struktur Organisasi ... 12

D. Uraian Tugas ... 13

E. Kinerja Usaha Terkini... 19

BAB III PEMBAHASAN A. Cara Penggolongan Aktiva Tetap ... 21

B. Cara Perolehan Aktiva Tetap ... 22

C. Penyusutan Aktiva Tetap ... 22

D. Pengeluaran – pengeluaran Selama Penggunaan Aktiva Tetap ... 23

E. Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap ... 24


(7)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 29 B. Saran – saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA... …..31


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian yang cepat dan persaingan yang semakin tajam baik secara nasional maupun global cenderung mendorong tumbuhnya lapangan usaha baru. Hal ini semakin memacu persaingan setiap perusahaan dalam usahanya untuk tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang perusahaan pada umumnya membutuhkan faktor - faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen. Salah satu faktor produksi tersebut adalah berupa aktiva tetap yang cukup besar peranannya dalam kegiatan perusahaan.

Peranan aktiva tetap sangat penting bila ditinjau dari fungsinya dalam operasi perusahaan, dari segi penggunaannya yang melibatkan tenaga kerja dari segi sumber dana yang diinvestasikan, dari segi pembuatannya yang sering kali membutuhkan waktu jangka panjang, maupun dari segi pengawasannya. Semuanya ini memerlukan pencatatan yang baik. Dengan demikian akuntansi aktiva tetap merupakan hal yang cukup penting dalam perusahaan.

Pengadaan aktiva tetap harus direncanakan dan diawasi karena membutuhkan dana yang cukup besar. Jika semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap aktiva tetap, maka dana yang diinvestasikan pada aktiva tetap juga akan semakin besar. Dana biasanya dipenuhi oleh sumber dana jangka


(9)

panjang sehingga jika terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan, maka akan mempengaruhi keuangan dalam jangka panjang juga.

Penggunaan aktiva tetap yang telah dioperasikan oleh perusahaan, memerlukan pengeluaran - pengeluaran maupun biaya antara lain : reparasi, pemeliharaan, penambahan, pemasangan kembali, pergantian dan lain-lain. Pengeluaran dan biaya ini ada yang dapat menambah umur aktiva tetap dan ada kalanya tidak menambah umur aktiva tetap. Jika manfaat dari pengeluaran lebih dari satu periode akuntansi dan menambah nilai aktiva tetap tersebut maka pengeluaran ini layak dikapitalisasikan, jika manfaatnya hanya akan dirasakan dalam satu periode akuntansi yang bersangkutan, maka pengeluaran ini dicatat dalam perkiraan biaya.

Perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang lazim merupakan hal yang penting dalam perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan ditetapkan secara konsisten dalam menyajikan laporan keuangan. Aktiva tetap tersebut harus disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Penyajiannya adalah sebesar harga perolehan disertai dengan biaya yang sehubungan dengan perolehan aktiva tetap tersebut. Pengadaan aktiva tetap dapat dilakukan dengan cara tunai, pembelian secara angsuran, diperoleh dari sumbangan atau hadiah, pertukaran dan diperoleh dengan membangun sendiri. Pengadaan aktiva tetap ini membutuhkan dana yang cukup besar dan jumlah ini besarnya dipenuhi oleh sumber kekayaan jangka panjang.


(10)

PT Bank SUMUT adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak dibidang perbankan. Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari perusahaan ini menggunakan aktiva tetap seperti : tanah, bangunan kendaraan dan mesin.

Berdasarkan uraian diatas penulis sangat tertarik untuk meneliti bagaimana penerapan akuntansi terhadap aktiva tetap di PT Bank SUMUT. Sehingga penulis memilih judul “Akuntansi Aktiva Tetap pada PT Bank SUMUT Kantor Pusat Jl. Imam Bonjol No.18 Medan “.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT Bank SUMUT sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui mengenai peranan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum dalam penyelenggaraan aktiva tetap pada PT Bank SUMUT.

2. Untuk mengetahui penerapan akuntansi terhadap aktiva tetap yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan atau tidak dan untuk menambah pengetahuan penulis mengetahui aktiva tetap.


(11)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal :

1. Untuk melihat dan membandingkan mengenai aktiva tetap yang digunakan di perusahaan dengan teori yang didapatkan penulis dibangku perkuliahan.

2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran pada PT Bank SUMUT tentang penerapan akuntansi terhadap aktiva tetap yang digunakan.


(12)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI

A. Sejarah Ringkas PT Bank SUMUT

PT BANK Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat PT Bank SUMUT didirikan di Medan pada tanggal 4 November 1961 dalam bentuk PT berdasarkan Akta Notaris Rusli Nomor 22. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 tahun 1965, bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Modal dasar sebesar Rp. 100 juta dan saham yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Tingkat II se Sumatera Utara. Untuk meningkatkan modal disetor sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya telah terjadi beberapa kali perubahan peraturan daerah.

Bentuk Badan Hukum dirubah menjadi PT sesuai dengan akta pendirian PT Nomor 38 tahun 1999 Notaris Alina Hanum Nasution, SH pada tanggal 16 April 1999 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI Nomor C - 8224HT. 01. 01 TH 99 tanggal 5 Mei 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999 dengan modal dasar Rp. 400 milyar. Dasar perubahan bentuk hukum dan modal dasar sebelumnya telah dituangkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 tahun 1999. Modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar, sesuai dengan


(13)

kebutuhan dan perkembangan selanjutnya dengan akta Nomor 31 tanggal 15 Desember 1999.

PT Bank SUMUT merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya beralamatkan di Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2005, bank telah menambah 1 kantor cabang, 3 kantor cabang pembantu, 18 kantor kas dan 7 unit ATM, sedangkan kas mobil dan payment point tidak berubah sehingga 31 Desember 2005 bank telah memiliki 20 kantor cabang, 8 kantor cabang pembantu, 37 kantor kas, 15 kas mobil, 1 payment point dan 30 unit ATM.

Visi PT Bank SUMUT

PT Bank SUMUT mempunyai visi yaitu menjadi bank adalah untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

Misi PT Bank SUMUT

PT Bank SUMUT mempunyai misi yaitu mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip – prinsip compliance.

B. Jenis Usaha/ Kegiatan

PT Bank SUMUT adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak dibidang perbankan. Pada dasarnya kegiatan operasional PT Bank SUMUT sama dengan kegiatan operasional bank pada umumnya.


(14)

Sesuai dengan pengertian bank yaitu bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk simpanan dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Untuk menunjang pelayanan operasionalnya, Bank SUMUT menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk :

1. Tabungan

Jenis tabungan yang terdapat di Bank SUMUT ada 3 yaitu : a. Tabungan Martabe (Mari Tingkatkan Aktivitas Berhemat) b. Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)

c. Tabungan Haji Makbul yaitu tabungan haji yang terkoneksi langsung dengan Siskohat khusus untuk nasabah yang berniat menunaikan ibadah haji.

Syarat-syarat umum pembukaan rekening tabungan adalah sebagai berikut:

a. Fotokopi kartu identitas diri berupa KTP/ SIM/ Paspor.

b. Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan rekening. c. Setoran awal minimal Rp. 10.000,-

d. Saldo minimal Rp. 1.000,- e. Perhitungan bunga secara harian. f. Pajak sesuai ketentuan pemerintah.


(15)

2. Deposito

Syarat – syarat umum pembukaan rekening deposito adalah sebagai berikut :

a. Fotokopi kartu identitas diri berupa KTP/ SIM/ Paspor.

b. Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan rekening. c. Setoran minimal Rp. 1.000.000,-

3. Giro

Giro adalah simpanan yang dapat diambil setiap saat dengan menggunakan cek dan bilyet giro. Giro tersebut ditujukan untuk perorangan, perusahaan, yayasan, koperasi, LSM, dan lembaga lainnya. Syarat – syarat umum pembukaan rekening Giro adalah :

a. Perorangan/ Perusahaan : Syarat – syaratnya antara lain :

1. Mengisi dan menandatangani surat permohonan pembukaan Giro. 2. Fotokopi bukti identitas diri (KTP/ SIM/ Paspor).

3. Fotokopi NPWP.

4. Fotokopi SK akta perusahaan dan perubahannya. 5. Fotokopi surat – surat izin usaha.

6. Setoran awal Rp. 250.000,- s/d Rp. 1.000.000,- 7. Saldo minimal Rp. 75.000,- s/d Rp. 250.000,-


(16)

b. Pemerintah

Syarat – syaratnya antara lain :

1. Mengisi dan menandatangani surat permohonan pembukaan giro. 2. Fotokopi bukti identitas dari (KTP/ SIM/ Paspor).

3. Fotokopi NPWP.

4. Fotokopi SK pengangkatan Pemimpin/ Kepala/ Bendahara. 5. Fotokopi surat – surat izin usaha.

6. Perhitungan jasa giro dari Rp. 2.000.000,- selama bulan berjalan. 7. Pasphoto ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar.

8. Materai 2 buah.

4. ATM

Syarat-syarat menggunakan ATM yaitu :

a. Fotokopi kartu identitas diri berupa KTP/ SIM/ Paspor.

b. Mengisi dan menandatangani formulir penggunaan kartu ATM.

5. Auto Debit Rekening Telepon

Yang dimaksud dengan Auto Debit Rekening Telepon adalah sistem pembayaran yang dilakukan oleh nasabah/ pelanggan melalui debet rekening tabungan, giro atau pinjaman rekening koran pada PT Bank SUMUT.

Layanan penerimaan pembayaran Jasa Telekomunikasi (Jastel) Sistem Host To Host (H2H) Komputer Telkom dengan Bank SUMUT yaitu :


(17)

a. Periksa nama nasabah pada informasi Customer Base serta saldo rekening yang dimiliki.

b. Beri penjelasan kepada nasabah tata cara/ ketentuan pembayaran tagihan jastel dengan pendebetan rekening.

c. Serahkan kepada nasabah Formulir Surat Kuasa Pendebetan Rekening yang harus diisi dan minta melengkapi persyaratan sebagi berikut :

1. Materai Rp. 6.000,- 2. fotokopi identitas diri

3. Cap/ Stempel untuk instansi/ perusahaan

Setelah formulir surat kuasa pendebetan rekening diisi dan ditandatangani diatas materai oleh nasabah berikut persyaratan sudah dilengkapi, maka proses dengan nasabah sudah selesai dan nasabah dapat meninggalkan tempat.

4. Fotokopikan seluruh formulir surat kuasa pendebetan rekening, arsipkan berkas secara rapi dan disimpan di tempat yang terjamin keamanannya.

6. Kiriman Uang (Transfer)

Transfer atau kiriman uang adalah pengiriman uang oleh nasabah atau bukan nasabah kantor PT Bank SUMUT untuk kepentingan nasabah atau bukan nasabah pada kantor PT Bank SUMUT lainnya dan diteruskan ke bank lain untuk dibayarkan kepada nasabah atau bukan nasabah.


(18)

Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank dan telah memiliki rekening di satu unit kantor PT Bank SUMUT. Bukan nasabah (Walking Customer) adalah pihak yang menggunakan jasa PT Bank SUMUT dan tidak memiliki rekening pada salah satu kantor PT Bank SUMUT.

Ada 2 (dua) cara transfer di PT Bank SUMUT antara lain :

a. TT (Telegraphic Transfer) yaitu transfer yang menggunakan telegram.

b. RTGS (Real Time Gross Settlement), yaitu transfer yang dilakukan dengan komputer yang terkoneksi langsung dengan Bank Indonesia.

7. Bank Garansi

Bank Garansi adalah suatu jaminan yang diberikan kepada nasabah yang sudah memenangkan tender atas permintaan Bouwher yang ingin memastikan bahwa proyek tersebut akan dilaksanakan dengan ketentuan yang telah ditentukan sebelumnya dan ingin memastikan agar nasabah tersebut tidak melakukan wanprestasi dalam pelaksanaan proyek tersebut.

Bank Garansi untuk pemeliharaan ialah jaminan yang diberikan kepada nasabah yang sudah melaksanakan proyek tersebut atas permintaan Bouwher yang ingin memastikan bahwa hasil dari proyek tersebut tidak akan rusak dikarenakan kelalaian dari nasabah yang melaksanakan proyek tersebut.


(19)

Syarat penerbitan Bank Garansi adalah :

1. Si pemohon sebaiknya giran/ debitur di PT Bank SUMUT.

2. Si pemohon punya saldo aktif minimal 5% lebih besar dari nilai kontrak yang dibutuhkan.

3. Keaslian tanda tangan si pemohon pada specimen tanda tangan. 4. Surat untuk mengikuti tender.

Adapun produk penyaluran dana dengan berbagai jenis kredit yaitu :

1. Kredit Umum (Kredit Rekening Koran) dalam bentuk Kredit Modal Kerja kapada usaha kecil, menengah, dan koperasi.

2. Kredit Proyek (SPK) untuk pembiayaan proyek pemerintah dan swasta. 3. Kredit Angsuran lainnya kepada perorangan dan pengusaha.

4. Kredit Multiguna kepada para Pegawai Negeri Sipil dan Swasta.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, struktur organisasi harus didesain sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaan perusahaan agar seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dipergunakan secara optimal.

Struktur organisasi PT Bank SUMUT secara lengkap dapat dilihat pada lampiran1.


(20)

D. Uraian Tugas

Adapun uraian tugas dari PT Bank SUMUT antara lain : 1. Fungsi Divisi Administrasi Keuangan

Berfungsi :

a. Merumuskan sistem administrasi keuangan bank yang handal.

b. Memelihara dan mengembangkan program teknologi sistem informasi.

2. Tugas Kepala Divisi Administrasi Keuangan Berfungsi :

a. Merumuskan kebijakan bank dalam penerapan sistem administrasi keuangan.

b. Merumuskan kebijakan pengembangan dibidang teknologi sistem informasi dengan tetap memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan atau lembaga kompeten lainnya.

c. Mengusulkan kepada Direksi Rencana Kerja dan Anggaran Divisi Administrasi Keuangan untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, Menengah dan Panjang Bank.

d. Menyampaikan saran – saran kepada Direksi sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijaksaaan/ keputusan dalam bidang administrasi keuangan/ akuntansi dan teknologi sistem informasi.

e. Membina pejabat, staf dan pegawai dalam lingkungan Divisi Administrasi Keuangan guna meningkatkan keterampilan kerja, pengetahuan dan sikap kerja.


(21)

f. Mengusulkan pendidikan dan latihan yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari pejabat/ staf/ pegawai di Divisi Administrasi Keuangan.

g. Melakukan koordinasi dan supervise atas pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan.

h. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja lainnya.

i. Mewakili bank dalam mengadakan hubungan/ kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi Divisi Administrasi Keuangan.

j. Malaksanakan tugas – tugas lainnya sesuai dengan keperluannya.

3. Tugas Kepala Bidang Akuntansi dan Bidang Teknologi Sistem Informasi. Tugas Kepala Bidang Akuntansi dan Bidang Teknologi Informasi adalah membantu Kepala Divisi Administrasi Keuangan.

4. Wewenang Kepala Divisi Administrasi Keuangan Berfungsi :

a. Menandatangani atau memaraf surat – surat, memorandum dan laporan – laporan lain sesuai kebutuhan.

b. Menilai atau menyetujui prestasi kerja pejabat/ staf/ pegawai dalam lingkungan Divisi Administrasi Keuangan.

c. Memberikan teguran, peringatan dan sanksi kepada pejabat/ staf/ pegawai dalam lingkungan Divisi Administrasi Keuangan.


(22)

d. Memberikan persetujuan menjalani cuti dan megusulkan pejabat pengganti dalam lingkungan Divisi Administrasi Keuangan.

e. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

5. Wewenang Kepala Bidang Akuntansi Berfungsi :

a. Memaraf surat – surat, memorandum dan laporan – laporan lain sesuai kebutuhan.

b. Mewakili Kepala Divisi apabila diperlukan untuk mengadakan hubungan dengan unit kerja lain di lingkungan bank atau instansi lainnya sesuai tugas Bidang Akuntansi.

c. Menilai prestasi kerja staf/ pegawai dalam lingkungan Bidang Akuntansi. d. Memberikan teguran, peringatan secara lisan kepada staf/ pegawai yang

melanggar ketentuan dan peraturan bank sesuai ketentuan yang berlaku, dan apabila diperlukan menggunakan pemberian sanksi.

e. Memberikan rekomendasi permohonan cuti kepada staf/ pegawai.

f. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.


(23)

6. Wewenang Kepala Bidang Teknologi Sistem Informasi Berfungsi :

a. Memaraf surat – surat, memorandum dan laporan – laporan lain sesuai kebutuhan.

b. Mewakili Kepala Divisi apabila diperlukan untuk mengadakan hubungan dengan unit kerja lain di lingkungan bank atau instansi lainnya sesuai tugas Bidang Teknologi Sistem Informasi.

c. Memberikan rekomendasi kualitas dan kuantitas pembelian perangkat komputer untuk kebutuhan bank.

d. Menilai prestasi kerja staf/ pegawai dalam lingkungan Bidang Teknologi Sistem Informasi.

e. Memberikan teguran, peringatan secara lisan kepada staf/ pegawai yang melanggar ketentuan dan peraturan bank sesuai ketentuan yang berlaku, dan apabila diperlukan mengusulkan pemberian sanksi.

f. Memberikan rekomendasi permohonan cuti kepada staf/ pegawai.

g. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.


(24)

7. Tanggung Jawab Kepala Divisi Administrasi Keuangan Berfungsi :

a. Bertanggung jawab kepada Direksi atas pelaksanaan tugas sesuai program kerja Divisi Administrasi keuangan.

b. Bertanggung jawab atas disiplin kerja staf dan pegawai di Divisi Administrasi Keuangan.

c. Bertanggung jawab atas keamanan dan efisien Teknologi Sistem Informasi.

d. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.

e. Bertanggung jawab atas keselamatan dokumen, arsip dan kendaraan serta seluruh perlengkapan inventaris yang berada di lingkungan Divisi Administrasi Keuangan.

8. Tanggung Jawab Kepala Bidang Akuntansi Berfungsi :

a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi. b. Bertanggung jawab atas seluruh tugas – tugasnya.

c. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan – laporan yang diterbitkan oleh Bidang Akuntansi.

d. Bertanggung jawab atas disiplin kerja staf dan pegawai di Bidang Akuntansi.


(25)

f. Bertanggung jawab atas pengamatan dokumen – dokumen, arsip – arsip, perlengkapan inventaris di Bidang Akuntansi.

9. Tanggung Jawab Kepala Bidang Teknologi Informasi Berfungsi :

a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi. b. Bertanggung jawab atas seluruh tugas – tugasnya.

c. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan – laporan yang diterbitkan oleh Bidang Teknologi Informasi.

d. Bertanggung jawab atas disiplin kerja staf dan pegawai di Bidang Akuntansi.

e. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia bank.

f. Bertanggung jawab atas pengamatan dokumen – dokumen, arsip – arsip, perlengkapan inventaris di Bidang Akuntansi.


(26)

E. Kinerja Usaha Terkini

Asia Banking Finance and Informatic (ABFI) Institute Perbanas menetapkan PT Bank SUMUT dalam tiga besar terbaik dalam kinerjanya. Masuknya Bank SUMUT dalam jajaran tiga besar BPD terbaik sekaligus menunjukkan kinerja bank tersebut terus tumbuh positif. (Sumber : Medan Bisnis, 22 September 2008)

Pemeringkatan ini dibuat dalam 7 skala, yakni bank swasta besar, bank swasta menengah, bank swasta kecil, BPD, bank campuran, dan bank asing. Untuk kelompok BPD, Bank SUMUT berada diperingkat ketiga setelah Bank JABAR dan Bank Bengkulu.

Pemeringkatan ini dilakukan dengan menggunakan metode ABFI - Camel di mana metode ini merupakan penggabungan antara indikator keuangan CAEL dengan tingkat efisiensi yang dihitung dengan pendekatan DEA. Hasil perhitungan ini menghasilkan empat kategori bank yang berpredikat sangat bagus, bagus, cukup bagus dan kurang bagus. Sebanyak 37 bank terpilih sebagai bank berkategori sangat bagus, termasuk di antaranya Bank SUMUT.

Gubernur Sumatera Utara mengatakan, Bank SUMUT akan ditingkatkan statusnya dari bank non devisa menjadi bank devisa. Dengan demikian kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang berhubungan dengan devisa akan dapat terpenuhi. Gubsu mengatakan saya salut pada kinerja Bank SUMUT kondisinya yang sempat sakit - parah kenyataannya berkembang secara signifikan, karena itu pihak manajemen Bank SUMUT pantas diberikan penghargaan. (Sumber : Sinar Indonesia Baru)

Selanjutnya Gubsu mengatakan, untuk terwujudnya peningkatan status Bank SUMUT tentunya segala persiapan sudah dilakukan antara lain SDM yang berkualitas dan teknologi berproduksi, penyusunan rencana kerja tahunan.


(27)

Gubsu juga bangga Bank SUMUT berhasil menyalurkan kredit UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebesar 99 persen dari total kreditnya Rp 3 triliun. Dengan besarnya kredit UKMK disalurkan sehingga bank ini dijuluki Bank “Raja UKMK”.

Menurut Direktur Utama Bank SUMUT, kepercayaan dan dukungan yang diterima dari semua stakeholder dalam pencapaian visi dan misi Bank SUMUT telah menjadikan bank ini tumbuh secara wajar dan sehat.


(28)

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan mencoba menganalisa dan mengevaluasi praktik yang dilakukan oleh PT Bank SUMUT

A. Cara Penggolongan Aktiva Tetap

PT Bank SUMUT memiliki aktiva yang cukup banyak. Dimana semua aktiva tetap tersebut digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan teori, aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, digunakan dalam operasi perusahaan, tidak untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. PT Bank SUMUT mengelompokkan atau menggolongkan aktiva tetapnya berdasarkan masa manfaatnya. Dan PT Bank SUMUT menetapkan bahwa aktiva tetap yang ada saat ini digunakan untuk aktivitas jangka panjang yang bertujuan bukan untuk dijual.

PT Bank SUMUT mengelompokkan aktiva tetap dan nomor kodenya sebagai berikut:

1. Tanah (191.01.00)

2. Gedung Kantor dan Rumah (191.02.00) 3. Inventaris Kantor (192.00.00)

4. Inventaris lainnya (193.00.00)

Dengan demikian penggolongan dan pengelompokkan aktiva tetap tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.


(29)

B. Cara Perolehan Aktiva Tetap

Aktiva tetap pada PT Bank SUMUT diperoleh dengan cara pembelian tunai, donasi atau sumbangan dan diperoleh dengan kontrak jangka panjang. Aktiva tetap dalam penyelesaiannya disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar harga perolehan.

Menurut teori, aktiva tetap dapat diperoleh dengan beberapa cara yaitu : 1. Pembelian tunai

2. Pembelian secara gabungan 3. Pertukaran surat – surat berharga 4. Pertukaran aktiva tetap yang lain 5. Diperoleh dari hadiah atau donasi 6. Dengan membangun sendiri

Dengan demikian perolehan aktiva tetap dalam pencatatan sudah benar, dimana nilai aktiva tetap yang diperoleh dicatat sebesar harga beli ditambah dengan biaya – biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap digunakan. Hal ini telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

C. Penyusutan Aktiva Tetap

PT Bank SUMUT menyusutkan aktiva tetapnya dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dengan menggunakan metode garis lurus. Dan metode ini telah dilaksanakan secara konsisten setiap tahunnya.


(30)

Menurut Standar Akuntansi Keuangan aktiva tetap disusutkan dengan beberapa metode yaitu :

1. Berdasarkan waktu

a. Metode garis lurus

b. Metode pembebanan menurun 1) Metode jumlah angka tahun

2) Metode saldo menurun/ Metode saldo menurun ganda 2. Berdasarkan penggunaan

a. Metode jam – jasa

b. Metode jumlah unit produksi

Dengan demikian, penggunaan metode penyusutan dan cara penghitungan penyusutan aktiva tetap PT Bank SUMUT sudah tepat.

D. Pengeluaran – pengeluaran Selama Penggunaan Aktiva Tetap

Pengeluaran terhadap aktiva tetap pada PT Bank SUMUT dilakukan untuk mempertahankan kemampuan aktiva tetap agar dapat memenuhi kebutuhan PT Bank SUMUT. Dan pengeluaran tersebut berupa :

a. Biaya pemeliharaan dan perbaikan terhadap peralatan parkir, dan rumah ATM. b. Biaya renovasi yang menambah umur aktiva. Misalnya rumah dinas dan

gedung kantor.

Misalnya : PT Bank Sumut melakukan perbaikan atap dan kaca rumah ATM di jalan Imam Bonjol No. 18 Medan dengan menghabiskan biaya Rp. 25.000.000. Maka ayat jurnal untuk memperbaiki rumah ATM tersebut adalah :

Biaya Reparasi Gedung (rumah ATM) Rp. 25.000.000


(31)

Menurut teori, pengeluaran – pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap tersebut dipisahkan menjadi pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Sedangkan PT Bank SUMUT hanya menggunakan pengeluaran pendapatan saja. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada mengenai pengeluaran – pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap.

E. Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap

Menurut teori, penghentian penggunaan aktiva tetap disebabkan karena aktiva tetap tersebut tidak dibutuhkan lagi, sudah usang dan kegunaan aktiva tetap tersebut sudah berakhir.

Dalam hal ini, PT Bank SUMUT akan menghentikan penggunaan suatu aktiva tetap karena aktiva tetap tersebut tidak dibutuhkan lagi dan sudah usang. Pada saat penghentian atau pelepasan aktiva tetap tersebut, penyusutan aktiva tersebut dihitung sampai tanggal penghentian atau pelepasan aktiva tetap, kemudian semua akun yang berkaitan dengan aktiva tetap tersebut ditutup. Hal ini telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Misalnya : Pada akhir tahun 2007, sebuah mesin fotokopi Merk Minolta yang sudah tidak digunakan lagi dijual oleh PT Bank SUMUT karena secara ekonomis tidak memberikan keuntungan pada PT Bank SUMUT dan harus banyak perbaikan yang harus dilakukan. Mesin fotokopi tersebut dijual dengan harga Rp. 10.235.500 dan harga perolehan mesin fotokopi tersebut Rp. 59.500.000. dan mesin fotokopi tersebut disusutkan dengan metode saldo menurun ganda selama 5 tahun. Mesin fotokopi tersebut mempunyai masa manfaat 8 tahun.


(32)

Tahun Harga Perolehan (Rp) Perhitungan Beban Penyusutan (Rp) Akumulasi Penyusutan (Rp)

Nilai Buku (Rp)

1 59.500.000 = 25% x (59.500.00 – 0) = Rp. 14.875.000

14.875.000 44.625.000

2 59.500.000 = 25% x (59.500.00 – 14.875.000) = Rp 11.156.250

26.031.250 33.468.750

3 59.500.000 = 25% x (59.500.00 – 26.031.250) = Rp 8.367.188

34.398.438 25.101.562

4 59.500.000 = 25% x (59.500.00 – 34.398.438) = Rp 6.275.391

40.673.828 18.826.172

5 59.500.000 = 25% x (59.500.00 – 40.673.828) = Rp. 4.706.543

45.380.371 14.119.629

Perhitungan rugi laba atas penghentian aktiva tetap :

Nilai buku mesin fotokopi Merk Minolta Rp. 14.119.629 Nilai jual mesin fotokopi Merk Minolta (Rp. 10. 235.500) Rugi atas penjualan mesin fotokopi Merk Minolta (Rp. 3.884.129)

Jurnal dari transaksi diatas :

Kas Rp. 10.235.500

Akumulasi penyusutan mesin fotokopi Rp. 45.380.371 Rugi atas penjualan mesin fotokopi Rp. 3.884.129


(33)

F. Penyajian Aktiva Tetap dalam Neraca

Menurut Standar Akuntansi Keuangan, aktiva tetap yang disajikan dineraca sebesar nilai bukunya yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Dalam hal ini untuk memperoleh aktiva tetap dalam neraca harus disajikan sebesar nilai bukunya. PT Bank SUMUT menyajikan aktiva tetap di neraca sebesar harga perolehannya dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Hal ini menunjukkan bahwa penyajian aktiva tetap PT Bank SUMUT telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. PT Bank SUMUT menyajikan aktiva tetap di neraca sebagai berikut :


(34)

PT Bank SUMUT Neraca Per 31 Desember xx

Aktiva

Aktiva Lancar :

Kas xxx

……… xxx

……… xxx

Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap

Tanah xxx

Gedung xxx

Inventaris Kantor xxx

Kendaraan xxx

xxx Akumulasi Penyusutan :

Gedung xxx

Inventaris Kantor xxx

Kendaraan xxx

(xxx)

Jumlah Aktiva Tetap xxx


(35)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan uraian-uraian mengenai masalah aktiva tetap, maka dilakukan analisa dan evaluasi hasil penelitian agar dapat menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran yang dapat diterapkan dalam perusahaan sehingga diperoleh pencatatan dan penelitian aktiva tetap yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga laporan keuangan akan dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan dan mencerminkan keadaan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang lazim berlaku secara umum dan konsisten.

A. Kesimpulan

1. Aktiva tetap yang ada di PT Bank SUMUT dikelompokkan menurut jenisnya yang masing – masing telah diberi kode tertentu. Dan penggolongan aktiva tetap berdasarkan masa manfaatnya.

2. Perolehan aktiva tetap perusahaan dilakukan dengan pembelian tunai dan pencatatan berdasarkan harga perolehan dan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

3. PT Bank SUMUT menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan menggunakan metode garis lurus. Metode ini telah dilakukan secara konsisten dari tahun ketahun.


(36)

5. Aktiva tetap yang sudah tidah berfungsi lagi dan tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan akan dijual untuk mengurangi biaya penyusutan yang akan ditanggung perusahaan.

6. Metode pencatatan akuntansi aktiva tetap pada PT Bank SUMUT telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia yang tertuang dalam PSAK No. 16.

7. Penyajian aktiva tetap dineraca sebesar harga perolehan dikurang dengan akumulasi penyusutan.

B. Saran - saran

1. Sebaiknya menurut penulis, penggolongan aktiva tetap di PT Bank SUMUT berdasarkan jenisnya dari masing – masing aktiva, bukan berdasarkan masa manfaat karena masa manfaat dari suatu aktiva berbeda – beda.

2. PT Bank SUMUT harus tetap mempertahankan metode penyusutan yang telah ditetapkan sebelumnya dan selalu konsisten dengan metode yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Sebaiknya menurut penulis, PT Bank SUMUT memisahkan pengeluaran – pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap menjadi pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Jilid I. Jakarta: Salemba Empat Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat


(38)

RUPS

Penasehat Dewan Komisaris Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Kepatuhan

Dewan Pengawas Syariah

Direktur Umum Divisi Kepatuhan Direktur Pemasaran Divisi Pengawasan Divisi Perencanaan, Pengembangan & Pembinaan Cabang Sekretaris Dewan Komisaris Divisi Sumber Daya Manusia Divisi Administrasi Keuangan Divisi Treasury Divisi Kredit Divisi Penyelamatan Kredit Divisi Usaha Syariah

Cabang Utama Cabang

Bid ang Peng aw asan Umu m Bid ang Peng aw asan TSI Bid ang Pemb in aan Cab ang Bid ang Pen elitian & Peng emb ang an Bidang Pe renc anaan Bid ang P eng aw as an Kr ed it B idan g Kepat u han B idan g Manaj emen R esi ko Bid ang Pend idik an & Latih an B idan g Te na ga Ke rj a Bid ang A kun tan si Divisi Umum Bid ang TSI B idan g L ogi st ik Bid ang Rumah Tangg a Bid ang Tr easur y Bid ang Pemasar an Prod uk & Jasa Bid ang Kred it Bid ang Sup ervisi Kred it Bid an g Pe na g ih an I B idan g Pe na gi han I I Bid ang A d ministr

asi & Lapo

ran Bid ang Restruk turisasi Kred it Bid ang H uku m Cabang Syariah Bid ang Sup ervisi Pemb iay aan Bid ang Sup ervisi Op erasi Bid ang Tr easur y Syar iah


(1)

F. Penyajian Aktiva Tetap dalam Neraca

Menurut Standar Akuntansi Keuangan, aktiva tetap yang disajikan dineraca sebesar nilai bukunya yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Dalam hal ini untuk memperoleh aktiva tetap dalam neraca harus disajikan sebesar nilai bukunya. PT Bank SUMUT menyajikan aktiva tetap di neraca sebesar harga perolehannya dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Hal ini menunjukkan bahwa penyajian aktiva tetap PT Bank SUMUT telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. PT Bank SUMUT menyajikan aktiva tetap di neraca sebagai berikut :


(2)

PT Bank SUMUT Neraca Per 31 Desember xx

Aktiva

Aktiva Lancar :

Kas xxx

……… xxx

……… xxx

Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap

Tanah xxx

Gedung xxx

Inventaris Kantor xxx

Kendaraan xxx

xxx Akumulasi Penyusutan :

Gedung xxx

Inventaris Kantor xxx

Kendaraan xxx

(xxx)

Jumlah Aktiva Tetap xxx


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memberikan uraian-uraian mengenai masalah aktiva tetap, maka dilakukan analisa dan evaluasi hasil penelitian agar dapat menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran yang dapat diterapkan dalam perusahaan sehingga diperoleh pencatatan dan penelitian aktiva tetap yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga laporan keuangan akan dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan dan mencerminkan keadaan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang lazim berlaku secara umum dan konsisten.

A. Kesimpulan

1. Aktiva tetap yang ada di PT Bank SUMUT dikelompokkan menurut

jenisnya yang masing – masing telah diberi kode tertentu. Dan penggolongan aktiva tetap berdasarkan masa manfaatnya.

2. Perolehan aktiva tetap perusahaan dilakukan dengan pembelian tunai dan

pencatatan berdasarkan harga perolehan dan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

3. PT Bank SUMUT menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali

untuk bangunan menggunakan metode garis lurus. Metode ini telah dilakukan secara konsisten dari tahun ketahun.

4. Pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap dicatat hanya sebagai


(4)

5. Aktiva tetap yang sudah tidah berfungsi lagi dan tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan akan dijual untuk mengurangi biaya penyusutan yang akan ditanggung perusahaan.

6. Metode pencatatan akuntansi aktiva tetap pada PT Bank SUMUT telah

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia yang tertuang dalam PSAK No. 16.

7. Penyajian aktiva tetap dineraca sebesar harga perolehan dikurang dengan

akumulasi penyusutan.

B. Saran - saran

1. Sebaiknya menurut penulis, penggolongan aktiva tetap di PT Bank

SUMUT berdasarkan jenisnya dari masing – masing aktiva, bukan berdasarkan masa manfaat karena masa manfaat dari suatu aktiva berbeda – beda.

2. PT Bank SUMUT harus tetap mempertahankan metode penyusutan yang

telah ditetapkan sebelumnya dan selalu konsisten dengan metode yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Sebaiknya menurut penulis, PT Bank SUMUT memisahkan pengeluaran –

pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap menjadi pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers

Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Jilid I. Jakarta: Salemba Empat Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat


(6)

RUPS

Penasehat Dewan Komisaris Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Kepatuhan

Dewan Pengawas Syariah

Direktur Umum Divisi Kepatuhan Direktur Pemasaran Divisi Pengawasan Divisi Perencanaan, Pengembangan & Pembinaan Cabang Sekretaris Dewan Komisaris Divisi Sumber Daya Manusia Divisi Administrasi Keuangan Divisi Treasury Divisi Kredit Divisi Penyelamatan Kredit Divisi Usaha Syariah

Cabang Utama Cabang

Bid ang Peng aw asan Umu m Bid ang Peng aw asan TSI Bid ang Pemb in aan Cab ang Bid ang Pen elitian & Peng emb ang an Bidang Pe renc anaan Bid ang P eng aw as an Kr ed it B idan g Kepat u han B idan g Manaj emen R esi ko Bid ang Pend idik an & Latih an B idan g Te na ga Ke rj a Bid ang A kun tan si Divisi Umum Bid ang TSI B idan g L ogi st ik Bid ang Rumah Tangg a Bid ang Tr easur y Bid ang Pemasar an Prod uk & Jasa Bid ang Kred it Bid ang Sup ervisi Kred it Bid an g Pe na g ih an I B idan g Pe na gi han I I Bid ang A d ministr

asi & Lapo

ran Bid ang Restruk turisasi Kred it Bid ang H uku m Cabang Syariah Bid ang Sup ervisi Pemb iay aan Bid ang Sup ervisi Op erasi Bid ang Tr easur y Syar iah